Antropometri Posyandu Lansia di Desa Tambak Boyo

tahun kg mmHg 1 Widandi 60 60 154 15090 9 2 Anastasya Musyati 58 38 145 11070 6 3 Sastro Diharjo 69 49 161 14090 6 4 Sri Mulyani 75 46 141.5 170100 7 5 Surani Harto 61 69 152.5 12080 7 6 Tomo Harjono 60 46 150 190100 5 7 Samadi 68 63 - 17070 5 8 samiyem 60 - - 18080 8 9 Wano 70 45 - 19090 5 10 Surojo 78 51 150 14080 9 11 Tarno Winarjo 90 30 Tidak terdeteksi 13060 10 12 Mangun 76 - - 17090 9

1. Antropometri

Pada kegiatan lapangan kedua dilakukan pengukuran antropometri dan pencatatan hasilnya oleh mahasiswa. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh. Penilaian status gizi juga dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan antropometri penilaian gizi berdasarkan ukuran tubuh seseorang. Untuk pengukuran anthropometri pada lansia digunakan pengukuran yaitu : a. Umur Tahun b. BB Berat Badan c. TB Tinggi Badan Pengukuran antropometri yang kami lakukan di Posyandu Tambak Boyo yaitu pengukuran tinggi badan, berat badan, dan umur. Namun pada kegiatan kali ini tidak dilakukan penghitungan Indeks Massa Tubuh karena tidak adanya KMS lansia untuk melihat perbandingan dengan pengukuran antropometri sebelumnya. Rumus menghitung 9 IMT yaitu dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat dari tinggi badan dalam meter kgm². Berikut adalah hasil penghitungan Indeks Massa Tubuh pada lansia yang tercatat berat badan dan tinggi badan pada Posyandu Tambak Boyo: No Nama Berat Badan kg Tinggi Bedan cm IMT kgm 2 1 Widandi 60 154 25.3 2 Anastasya Musyati 38 145 18.1 3 Sastro Diharjo 49 161 18.9 4 Sri Mulyani 46 141.5 22.9 5 Surani Harto 69 152.5 29.7 6 Tomo Harjono 46 150 20.4 7 Surojo 51 150 22.7 Standar untuk menilai status gizi dapat dlihat pada tabel dibawah ini. Berdasarkan penyesuaian dengan kategori ambang batas IMT untuk Indonesia didapatkan bahwa terdapat beberapa kategori di posyandu Tambak Boyo, yaitu: 1. Kurus a. Tingkat Berat : - 10 b. Tingkat Ringan : 1 orang 2. Normal : 4 orang 3. Gemuk a. Tingkat Berat : 1 orang b. Tingkat Ringan : 1 orang Setelah pengukuran antropometri seharusnya diberikan edukasi kepada masyarakat berkaitan dengan rendah atau tingginya IMT masing-masing, namun dikarenakan waktu yang tidak cukup untuk menghitung IMT masing-masing lansia, akhirnya edukasi terhadap IMT masing-masing peserta tidak disampaikan. Hal ini merupakan kendala karena mengakibatkan tidak tersampaikannya edukasi personal kepada masing-masing lansia untuk melihat status gizi lansia dan tidak tersedianya KMS sehingga tidak dapat dibandingkan dengan hasil pengukuran sebelumnya.

2. Tekanan Darah