Evaluasi Media Pembelajaran PENGEMBANGAN ALAT PERAGA IPA BERBASIS TEKNOLOGI MURAH MATERI TEKANAN DI SMP

24 75 siswa dapat mencapai tujuan pembelajarannya maka media dikatakan efektif. Nugroho, 2001: 18 Tahapan evaluasi media pembelajaran adalah sebagai berikut: 1 Evaluasi Satu Lawan Satu Evaluasi media tahap satu lawan satu yang disebut dengan istilah one to one evaluation dilaksanakan dengan memilih dua orang atau lebih siswa yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat, hendaknya terdiri dari siswa yang kemampuan umumnya sedikit di bawah rata-rata dan yang di atas rata-rata. Jumlah dua orang untuk kegiatan ini adalah jumlah minimal. Media tersebut disajikan secara individual. Jika media didesain untuk belajar mandiri, siswa mempelajari sendiri kemudian hasil pembelajaran tersebut diamati. Setelah selesai, bisa juga mencobakannya kepada beberapa orang siswa yang lain dengan prosedur yang sama. Peneliti juga dapat mencobakannya kepada ahli bidang studi context expert untuk mendapatkan umpan balik yang bermanfaat. Atas dasar data dan informasi dari hasil kegiatan tersebut, kemudian dilakukan revisi sebelum media dicobakan ke kelompok kecil. 2 Evaluasi Kelompok Kecil Pada tahap ini media perlu dicobakan kepada 10-20 siswa yang dapat mewakili populasi target. Siswa yang dipilih hendaknya mencerminkan karakteristik populasi. Langkah evaluasi media kelompok kecil sama dengan langkah evaluasi media tahap satu lawan satu. 25 3 Evaluasi Lapangan Evaluasi lapangan atau field evaluation adalah tahap akhir dari evaluasi formatif. Setelah melalui dua tahap evaluasi di atas, media yang dibuat telah mendekati kesempurnaan, kemudian melalui evaluasi lapangan kebolehan media yang dibuat akan benar-benar teruji. Pilih sekitar 30 siswa dengan berbagai karakteristik tingkat kepandaian, kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar dan sebagainya sesuai dengan karakteristik populasi sasaran. Evaluasi yang digunakan pada pengembangan alat peraga ini hanya evaluasi satu lawan satu dan evaluasi kelompok kecil. Setelah melewati tahap-tahap evaluasi tersebut sudah dapat terbukti kebenaran, efektifitas, dan efesiensi media yang dikembangkan.

F. Tekanan

1. Tekanan Zat Cair Tekanan merupakan besaran skalar, karena tidak memiliki arah. Tekanan pada zat cair memiliki sifat: a Bergantung pada gravitasi. b Bergantung pada kedalaman. c Bergantung pada massa jenis zat cair. d Tidak bergantung pada bentuk wadah. 26 Menurut Sumarwan, dkk 2007: 98-99 pernyataan ini dikenal dengan sebutan “hukum utama hidrostatika”. Ini juga berarti bahwa kedalaman, gravitasi, dan massa jenis berbanding lurus dengan tekanan sehingga dapat dirumuskan: P h = ρ x g x h Di mana: P = tekanan Nm 2 atau Pa ρ = massa jenis zat cair kgm 3 g = percepatan gravitasi Nkg h = kedalaman benda di dalam zat cair m Tekanan juga dinyatakan dengan satuan Pascal Pa untuk menghormati Blaise Pascal. Pa digunakan sebagai satuan internasional SI tekanan. 1 Nm 2 = 1 Pa a Hukum Pascal Sumarwan, dkk 2007: 101 menyatakan bahwa Hukum Pascal yang dikemukakan oleh Blaise Pascal berbunyi: Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu ruang tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama besar sama kuat. Selanjutnya Sumarwan, dkk 2007: 102-104 menyatakan: Dalam kehidupan sehari-hari, Hukum Pascal banyak dimanfaatkan dan sering disebut sebagai “Prinsip Pascal”. Prinsip Pascal digunakan pada: 1 Dongkrak hidrolik Cara kerja dongkrak hidrolik: tekanan yang diberikan pada pengisap tekan lebih kecil diteruskan oleh zat cair minyak ke pengisap yang penampangnya lebih besar sehingga menghasilkan gaya angkat yang besar. Sesuai dengan hukum Pascal, tekanan yang dikerjakan pada pengisap kecil sama dengan tekanan pada pengisap besar. Karena � = � � , maka didapat rumus P 1 = P 2 � 1 � 1 = � 2 � 2 27 Di mana: F 1 = gaya pada pengisap kecil N F 2 = gaya pada pengisap besar N A 1 =luas penampang pengisap kecil cm 2 ; m 2 A 2 = luas penampang pengisap besar cm 2 ; m 2 2 Pasta Gigi Jika kamu menekan bagian bawah kemasan pasta gigi, maka pasta gigi akan keluar dari bagian atas kemasan. Keluarnya pasta gigi jika kemasannya ditekan terjadi berdasarkan prinsip Pascal. 3 Mesin Hidrolik Pengangkat mobil Alat ini sering dijumpai di bengkel pencucian mobil. Untuk mencuci bagian bawah mobil dengan leluasa, digunakan mesin yang dapat mengangkat mobil. 4 Pompa Hidrolik Ban Sepeda 5 Mesin Pengepres Hidrolik 6 Rem Piringan Hidrolik b Konsep Bejana Berhubungan Konsep bejana berhubungan menurut Sumarwan, dkk 2010: 106-107 adalah: Permukaan zat cair dalam suatu bejana berhubungan akan selalu menyamakan dengan permukaan zat cair sejenis yang ada pada bejana-bejana yang saling berhubungan tersebut. Konsep bejana berhubungan ini dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep bejana berhubungan tidak berlaku jika: 1 Bejana berhubungan diisi dua zat cair yang tidak sejenis. 2 Zat cair dalam bejana berhubungan digoncang-goncang tidak tenang. 3 Salah satu bejana terdiri dari pipa kapiler. 4 Bejana berhubungan diberi tekanan yang tidak sama. Perhitungan Prinsip Pascal dapat diaplikasikan pada bejana berhubungan. Jika sebuah pipa U diisi dua jenis zat cair yang berbeda, maka permukaan kedua zat cair dalam pipa tersebut tidak sama. Tekanan zat cair pada pipa tersebut sama besar, sehingga dapat dituliskan persamaan berikut: P 1 = P 2 28 ρ 1 x g x h 1 = ρ 2 x g x h 2 ρ 1 x h 1 = ρ 2 x h 2 � 1 = ℎ 2 ℎ 1 � 2 � 2 = ℎ 1 ℎ 2 � 1 ℎ 1 = � 2 � 1 ℎ 2 ℎ 2 = � 1 � 2 ℎ 1 Di mana: P 1 = tekanan pada zat cair pertama P 2 = tekanan pada zat cair kedua ρ 1 = massa jenis zat cair pertama ρ 2 = massa jenis zat cair kedua h 1 = ketinggian zat cair pertama h 2 = ketinggian zat cair kedua g = gaya gravitasi di tempat tersebut c Hukum Archimedes 1 Mengapung, Melayang, dan Tenggelam a. Mengapung Benda mengapung ketika: 1 Hanya sebagian benda yang tercelup di dalam zat cair. 2 Gaya apung lebih besar daripada berat benda. 3 Massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair. 4 Volume zat cair yang didesak benda sama dengan volume benda yang tercelup dalam zat cair yang tercelup saja. b. Melayang Benda dikatakan melayang jika: 1 Benda seluruhnya tercelup ke dalam zat cair. 2 Gaya apung sama dengan berat benda. 3 Massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair. 4 Volume air yang didesak benda sama dengan volume benda. c. Tenggelam Benda tenggelam ketika: 1 Benda seluruhnya tercelup ke dalam zat cair. 2 Gaya apung lebih kecil dari berat benda. 3 Massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair. 4 Volume zat cair yang didesak benda lebih kecil dari volume benda.