Pengalaman menggunakan internet Model e-Leadership SMK Swasta Kota Bandarlampung (Studi Komparatif pada Guru SMK Swasta yang Senjang Secara Digital di Kota Bandarlampung)

Reliability item analysis Scale Mean : 58,8667 Variance : 55,0851 Scale Std : 7,4219 Alpha : ,9441 Max : 72,0000 Min : 47,0000 Cron. Alpha : ,9434 Mean Var Std Alpha 3 55,233 48,979 6,998 0,942 3 55,533 48,382 6,956 0,941 3 55,300 48,343 6,953 0,940 3 55,733 48,596 6,971 0,941 4 55,700 45,343 6,734 0,939 4 55,567 48,912 6,994 0,941 4 55,400 47,640 6,902 0,940 3 55,633 45,632 6,755 0,938 4 55,600 47,107 6,863 0,941 4 55,733 44,729 6,688 0,937 3 55,600 49,373 7,027 0,942 3 55,667 49,822 7,058 0,942 3 55,700 48,077 6,934 0,940 3 55,667 47,689 6,906 0,940 3 55,767 48,446 6,960 0,943 3 55,900 46,823 6,843 0,941 4 55,433 47,979 6,927 0,939 4 55,567 45,912 6,776 0,938 no JML NORMALITAS 1 56 2 58 3 51 4 58 5 51 6 61 7 61 8 55 9 55 10 39 11 47 12 44 13 39 14 54 15 50 16 55 17 50 18 61 19 52 20 48 21 55 22 55 23 54 24 56 25 54 26 52 27 51 28 54 29 56 30 52 31 53 32 56 33 49 34 52 35 52 36 56 37 55 38 54 39 53 40 54 41 46 42 54 43 55 44 54 45 56 46 51 47 56 48 54 49 55 50 44 51 50 52 54 53 62 54 59 55 56 56 57 57 46 58 59 59 45 60 50 61 49 62 48 63 58 64 53 65 51 66 52 67 56 68 53 69 50 70 56 71 54 72 50 73 51 74 53 75 56 76 58 77 58 78 51 79 59 80 58 81 51 82 51 83 51 84 51 85 52 86 49 87 51 88 50 89 56 90 45 91 56 92 55 93 48 94 55 95 45 96 52 97 43 98 54 99 51 100 48 101 64 102 51 103 54 104 55 105 56 106 48 107 51 108 53 109 49 110 47 111 57 112 51 113 56 114 49 115 47 116 47 117 53 118 48 119 46 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test e-leadership N 119 Normal Parameters a,b Mean 52,5294 Std. Deviation 4,46421 Most Extreme Differences Absolute ,091 Positive ,084 Negative -,091 Kolmogorov-Smirnov Z ,996 Asymp. Sig. 2-tailed ,275 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. HIPOTESIS no JML NORMALITAS 1 56 2 58 3 51 4 58 5 51 6 61 7 61 8 55 9 55 10 39 11 47 12 44 13 39 14 54 15 50 16 55 17 50 18 61 19 52 20 48 21 55 22 55 23 54 24 56 25 54 26 52 27 51 28 54 29 56 30 52 31 53 32 56 33 49 34 52 35 52 36 56 37 55 38 54 39 53 40 54 41 46 42 54 43 55 44 54 45 56 46 51 47 56 48 54 49 55 50 44 51 50 52 54 53 62 54 59 55 56 56 57 57 46 58 59 59 45 60 50 61 49 62 48 63 58 64 53 65 51 66 52 67 56 68 53 69 50 70 56 71 54 72 50 73 51 74 53 75 56 76 58 77 58 78 51 79 59 80 58 81 51 82 51 83 51 84 51 85 52 86 49 87 51 88 50 89 56 90 45 91 56 92 55 93 48 94 55 95 45 96 52 97 43 98 54 99 51 100 48 101 64 102 51 103 54 104 55 105 56 106 48 107 51 108 53 109 49 110 47 111 57 112 51 113 56 114 49 115 47 116 47 117 53 118 48 119 46 One-Sample Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean e-leadership 119 52,5294 4,46421 ,40923 One-Sample Test Test Value = 0 t df Sig. 2-tailed Mean Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper e-leadership 128,360 118 ,000 52,52941 51,7190 53,3398 LAMPIRAN 6. HASIL SENSUS SEKOLAH No Sekolah siswa Rincian siswa Guru Rincian guru guru TIK komputer LAN computer Router WAN bandwith connection OS L P Laki P lab adm 1 SMK Taruna 199 37 162 22 8 14 3 22 1 speedy windows 7 2 SMK TAMAN KARYA MADYA 265 251 14 41 23 18 7 30 3 1 speedy 1 512kbps Windows XP Linux 3 SMK DHARMA PALA PANJANG 305 300 5 27 19 8 2 31 1 Windows 4 SMK YPPL BANDAR LAMPUNG 235 59 176 28 6 22 2 20 1 1 RJ45 512kbps Windows 5 SMK KRISTEN BPK PENABUR BANDAR LAMPUNG 263 112 151 22 4 18 1 62 1 1 speedy 1 1 Mbps Windows XP 6 SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG 68 35 33 11 4 7 2 18 1 Esia 512kbps Windows XP 7 SMK YAPENA BANDAR LAMPUNG 122 54 68 22 4 18 2 25 3 1 speedy 2 512kbps Windows XP 8 SMK UTAMA BANDAR LAMPUNG 370 121 249 42 20 22 4 63 3 1 speedy 1 512 kbps Windows 7 9 SMK SATU NUSA 2 BANDAR LAMPUNG 194 84 110 19 10 9 2 10 1 512 kbps windows xp 10 SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG 397 152 245 29 21 8 3 20 1 1 Switch Kabel 1 2 mbps Windows 11 SMK SATU NUSA 1 BANDAR LAMPUNG 216 - - 25 11 14 3 25 1 Speedy 512kbps Windows 12 SMK GUNA DHARMA BANDAR LAMPUNG 320 93 227 25 7 18 2 45 1 1 Switch Kabel 512kbps Windows 13 SMK MUHAMMADIYAH 1 BANDAR LAMPUNG 113 110 3 27 14 13 2 10 2 speedy 512KBPS WINDOWS 14 SMK SATU NUSA 3 BANDAR LAMPUNG 205 205 27 2 13 4 speedy 512kbps WINDOWS 15 SMK PGRI 2 BANDAR LAMPUNG 172 53 119 52 22 30 3 150 4 1 speedy 1 1 512 kbps windows 7 Linux 16 SMK ARJUNA BANDAR LAMPUNG 80 53 27 22 4 18 2 48 1 modem 512 kbps Windows 7 17 SMK TRISAKTI BANDAR LAMPUNG 594 184 410 51 13 38 6 45 4 1 speedy 1 512kbps Windows 18 SMK FARMASI KESUMA BANGSA 166 69 97 25 10 15 1 7 2 1 Speedy 1 512kbps Windows 7 19 SMK BHINEKA BANDAR LAMPUNG 134 132 2 28 16 12 1 16 2 1 speedy 512kbps Windows XP 20 SMK SURYA DHARMA BANDAR LAMPUNG 100 15 85 22 4 18 1 15 1 1 speedy 512 kbps windows 7 21 SMK BINA MULYA 164 58 106 23 10 13 4 59 1 speedy 512kbps windows 7 Linux 22 SMK PENERBANGAN LAMPUNG 49 16 33 17 7 10 2 15 4 speedy 1 512 KBPS Windowa XP 23 SMK BINA LATIH KARYA BANDAR LAMPUNG 771 691 80 38 20 18 4 60 4 1 speedy 1 1 512 kbps Windows XP, , Linux 24 SMK PGRI 4 BANDAR LAMPUNG 234 55 179 37 16 21 4 20 2 1 speedy 1 512 KBPS Windows 7 25 SMK SATRIA BAHARI BANDAR LAMPUNG 169 151 18 36 26 10 2 8 1 speedy wifi id 512kbps Windows XP 26 SMK 2 MEI BANDAR LAMPUNG 1720 1638 82 90 60 30 6 90 10 1 Speedy 2 1 1Mbps windows 7 Linux 27 SMK GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG 620 150 470 46 23 23 3 135 2 1 speedy 512kbps Windows 7 28 SMK PGRI 1 BANDAR LAMPUNG 107 38 69 29 7 22 3 15 3 speedy 512kbps Windows 2003 29 SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG 156 40 116 32 13 19 2 20 2 1 Speedy 512kbps Windows 2007 30 SMK DWI PANGGA 70 20 50 15 5 10 4 23 5 Speedy 512kbps Widows 7 XP 31 SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK 1 91 91 18 14 4 1 5 1 Windows XP Linux GAMBAR SMK 2 MEI RUANG KOMPUTER SMK 2 MEI \ RUANG KOMPUTER SMK ARJUNA GAMBAR RUANG KOMPUTER SMK DHARMAPALA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak dapat disangkal bahwa kehidupan selama beberapa dasawarsa belakangan ini ditandai oleh perubahan besar yang berpangkal dari kemajuan teknologi komunikasi. Bentuk kemajuan teknologi komunikasi yang paling mutakhir adalah berkembangnya internet dengan segala fasilitas dan kemudahan yang ditawarkan. Di sini berarti untuk hal perangkat atau device sudah terpenuhi kemudahan dan pembaruan teknologi yang dihadirkan inovasi, selanjutnya tinggal bagaimanakah manusianya memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi dan inovasi tersebut agar dapat bersaing dengan Negara-negara maju yang notabene telah menggunakan teknologi di segala bidang. Menurut Nurhaida, dkk 2013 merujuk ke laporan United Nations Development Program UNDP 2013 bahwa Indeks Pengembangan Manusia IPM Indonesia berada di peringkat 121 dari 187 negara. Di lingkup ASEAN, Indonesia berada di peringkat 6 dari 10 negara. Bila disimak lebih jauh, indeks pendidikan Indonesia berada di urutan 7 dari 10 negara ASEAN dan indeks daya saing competitive index berada di ranking 5 dari 10 negara ASEAN. Selanjutnya, Nurhaida, dkk 2013 mengungkapkan, dalam rangka mengejar ketertinggalan tersebut dan meningkatkan daya saing bangsa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Kemendikbud telah memprogramkan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK dalam sistem pendidikan. TIK selain menjadi pelajaran wajib di sekolah, juga sebagai wahana transformasi pendidikan modern dengan mengintegrasikan TIK pada sistem sekolah. Komputer, internet, printer, LCD, telephone, TV dan teknologi informasi lainnya adalah sarana pembelajaraan dan manajemen yang harus disediakan. Di sisi lain Sumber Daya Manusia SDM seperti guru, staf administrasi, tenaga teknik harus terampil TIK dan mempunyai persepsi positif untuk bekerja dalam budaya baru, yaitu budaya pendidikan berbasis TIK. Menurut Zulkarimen Nasution 2012 kemajuan yang luar biasa dalam TIK tersebut telah mendorong perubahan ekonomi dan sosial yang mengubah bentuk bisnis dan masyrakat. Singkatnya, mereka yang memiliki akses internet semakin berdaya kuasa, mereka yang tidak justru semakin tertinggal. Kondisi ini menurut para teknolog dinamakan kesenjangan digital digital divide. Data yang diperoleh dari Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Kemendikbud bahwa program Indonesia Digital School Indischool menyebutkan kurang lebih 18.000 sekolah atau lembaga pendidikan mulai SD hingga perguruan tinggi di Indonesia telah terkoneksi akses internet. Dari segi geografis wilayah yang berbeda antara kota dan desa, apabila masih terdapat wilayah yang belum memiliki fasilitas jaringan internet maka akan mengalami kensenjangan digital antarwilayah. Terlebih lagi bagi wilayah yang letak geografisnya masih di dalam satu kota, masih memungkinkannya terjadi kesenjangan digital antarsekolah. Hal ini dapat dilihat dari SDM dan fasilitas infrastruktur kegiatan TIK di sekolah. Sementara sarana laboratorium komputer sebagai sarana membangun kompetensi TIK juga faktanya sama. Menurut Nurhaida, dkk 2011 menemukan bahwa 43 SLTA yang ada di Kota Bandarlampung yang nota bene adalah ibu kota provinsi memiliki komputer kurang dari 10 unit, padahal siswa yang harus dilayani lebih dari 40 siswa. Demikian juga sekolah SLTA negeri, yang mempunyai sumber finansial yang sama namun faktanya keadaan laboratorium dan implementasi TIK dalam sistem sekolahnya sangat beragam. Padahal program percepatan pembangunan nasional tahun 2010 Inpres No.1 Tahun 2010 target penerapan sistem sekolah berbasis TIK yaitu 40 SLTA dan 20 SLTP. TIK utamanya internet sebagai suatu inovasi yang diimplementasikan ke dalam suatu sistem sekolah, merupakan suatu keputusan yang dilakukan oleh birokrasi bersifat topdown. Beberapa situasi adakalanya inovasi memang sesuai dan dibutuhkan oleh anggota organisasi, namun sering juga tidak dikehendaki unfavorable. Dalam kondisi demikian sering pengadopsian tidak sesuai dengan inovasi. Fokus karakteristik difusi inovasi terdapat tiga, yaitu siswa dan guru, sekolah dan sistem pendidikannya. Nurhaida, dkk 2012 bahwa adopsi inovasi di sekolah dilihat dari siswa sebagai unit analisis adalah output inovasi, sementara guru sebagai aktor pelaksana menjadi indikator perubahan. Sedangkan perubahan sistem sangat tergantung pada manajemen suatu sekolah, karena itu dalam kaitannya dengan adopsi TIK, bahwa kepala sekolah memegang peranan sangat penting dalam mendorong dan mengomunikasikan implementasi teknologi TIK di sekolah. Bahkan ditandaskan lagi bahwa kepala sekolah justru merupakan fasilitator perubahan tersebut. Menurut Shen dalam Chang, I.-H., Chin, J. M., Hsu, C.-M, 2008 pengembangan teknologi secara historis difasilitasi peradaban manusia yang progresif, lingkungan hidup ditingkatkan dan meningkatkan kesejahteraan manusia TIK sebagai alat belajar yang penting dalam kehidupan sehari-hari siswa. Pemanfaatan teknologi informasi sekolah ini dirancang untuk membantu siswa dan meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, mengembangkan siswa melek teknologi menjadi semakin penting. Menurut Scott, 2005 dalam Chang, I.- H., Chin, J. M., Hsu, C.-M, 2008 kepala sekolah harus memiliki dasar keterampilan teknologi informasi untuk mendukung staf dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan era informasi. Menurut Tan, S.C., Ong, K.K. A, 2011 mengemukakan peran e-leadership kepala sekolah dan menyimpulkan bahwa e-leadership merupakan prediktor yang kuat dalam menentukan tingkat penggunaan teknologi di sekolahnya. Di mana peran utama telah bergeser dari fokus manajemen ke lingkup yang lebih luas, yaitu siswa dalam praktik belajar. Mencerminkan visi pembangunan, fasilitas dan mendukung kepemimpinan untuk menciptakan perubahan pendidikan yang berkualitas. Teknologi baru yang berkaitan dengan standar dan indikator kinerja untuk administrasi pun telah dikembangkan dan teknologi pelaku peran kepemimpinan telah meluas sebagai sarana untuk memperbaiki kinerja dan mendukung integrasi teknologi yang efektif di sekolah. Teknologi dapat mendukung kurikulum dan

Dokumen yang terkait

Bias Gender pada Adopsi Internet oleh Guru SMK Swasta di Kota Bandarlampung(Studi pada Guru SMK Swasta di Kota Bandarlampung)

0 10 79

Bias Gender pada Adopsi Internet oleh Guru SMK Swasta di Kota Bandarlampung(Studi pada Guru SMK Swasta di Kota Bandarlampung)

0 11 82

Bias Gender Pada Adopsi Internet oleh Guru SMK Swasta Di Kota Bandarlampung (Studi pada Guru SMK Swasta Di Kota Bandar Lampung)

1 7 82

PENGARUH KESENJANGAN DIGITAL TERHADAP LITERASI INTERNET GURU SMK SWASTA DI KOTA BANDARLAMPUNG (Studi Pada Guru SMK Swasta Di Kota Bandarlampung)

0 11 65

PENGARUH KESENJANGAN DIGITAL TERHADAP LITERASI INTERNET GURU SMK SWASTA DI KOTA BANDARLAMPUNG (Studi Pada Guru SMK Swasta Di Kota Bandarlampung)

4 16 65

PENGARUH KESENJANGAN DIGITAL AKSES INTERNET TERHADAP PERSEPSI GURU MADRASAH ALIYAH SWASTA DI KOTA BANDARLAMPUNG (Studi Pada Guru Madrasah Aliyah Swasta Yang Senjang Secara Digital Di Kota Bandarlampung)

3 15 114

Pengaruh Kesenjangan Digital Akses Internet Terhadap Persepsi Guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandarlampung (Studi pada Guru Madrasah Aliyah Swasta Yang Senjang Secara Digital di Kota Bandarlampung).

0 32 114

MODEL E-LEADERSHIP SMK SWASTA KOTA BANDARLAMPUNG (STUDI KOMPARATIF PADA GURU SMK SWASTA YANG SENJANG SECARA DIGITAL DI KOTA BANDARLAMPUNG)

0 18 74

e-Leadership Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Swasta Yang Senjang Secara Digital (Studi Pada Guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandarlampung)

0 17 130

MODEL ADOPSI INTERNET GURU SMA NEGERI (Studi Pada SMA Negeri yang Senjang Secara Digital di Kota Bandarlampung)

0 13 65