Modul Interaktif KESIMPULAN DAN SARAN
14 c.
Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari
proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, kan tetapi bagai mana
mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Selanjutnya ciri utama strategi pembelajaran inkuiri yang dikemukakan
oleh Hosnan 2014: 341 sebagai berikut: a.
Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya, pembelajaran
inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. b.
Seluruh aktivitas dilakukan oleh peserta didik diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu yang
dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri self belief.
c. Tujuan dari penggunaan pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai
bagian dari proses mental.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya
diri dengan tujuan mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai
bagian dari proses mental.
3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri
Selain mempunyai ciri-ciri seperti yang telah dijabarkan di atas, strategi pembelajaran tentunya harus mempunyai prinsip-prinsip dasar dari
pembelajaran itu sendiri. Seperti pada startegi pembelajaran inkuiri yang mempunyai beberapa prinsip dasar diantaranya sebagai berikut:
15 Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri memiliki beberapa prinsip,
antara lain yang dijelaskan oleh Hosnan 2014: 341 sebagai berikut:
a. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Pembelajaran ini selain berorientasi
kepada hasil belajar, juga berorientasi pada proses belajar.
b. Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara peserta didik maupun interaksi peserta didik
dengan pendidik, bahkan interaksi antar peserta didik dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti
menempatkan pendidik bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
c. Prinsip Bertanya
Peran pendidik yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah pendidik sebagai penanya, sebab kemampuan
peserta didik untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari peroses berpikir. Karena itu,
kemampuan pendidik untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
d. Prinsip Belajar untuk Berpikir
Bejar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, melainkan belajar adalah proses berpikir learning how to think, yaitu proses
mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajarn berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
e. Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang
harus dibuktikan kebenarannya. Tugas pendidik adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
Selanjutnya, menurut Suyanti 2010: 45, mengemukakan prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran inkuiri sebagai berikut:
a. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir dan berorientasi pada proses belajar.
b. Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru dimana guru berperan sebagai pengatur lingkungan
dan pengatur interaksi belajar.
16 c.
Prinsip bertanya Guru juga berperan sebagai penanya karena kemampuan siswa
untuk bertanya pada dasarnya sudah merupakan bagian dari proses belajar.
d. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar merupakan proses berpikir yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak secara maksimal.
e. Prinsip keterbukaan
Belajar adalah suatu proses untuk mencoba sebagai kemungkinan. Untuk itu hendaknya siswa diberikan kebebasan
untuk mencoba sesuatu sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan malarnya.
Berdasarkan uraian prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh Hosnan dan Suyanti di atas dapat dipahami bahwa
prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran inkuiri meliputi 5 komponen utama yaitu 1 Berorientasi pada pengembangan intelektual, 2 Prinsip
Interaksi, 3 Prinsip bertanya, 4 Prinsip belajar untuk berpikir, dan 5 Perinsip keterbukaan, dimana dari semua komponen tersebut harus
terdapat pada pelaksanaan pembelajaran inkuiri.
4. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri
Dalam proses pembelajaran melalui kegiatan inkuiri siswa perlu dimotivasi untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan inkuiri atau
keterampilan proses sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan sikap ilmiah seperti menghargai gagasan orang lain, terbuka terhadap gagasan
baru, berpikir kritis, jujur, dan kreatif.
17 Berdasarkan yang disampaikan oleh Hosnan 2014: 342, secara umum
proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini, pendidik
mengondisikan agar peserta didik siap melaksakan proses pembelajaran. Pendidik merangsang dan mengajak peserta
didik untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan strategi
ini sangat tergantung pada kemampuan peserta didik untuk beraktivitas menggunakan kemampuanya dalam memecahkan
masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
b. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa peserta didik pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki.
Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang peserta didik untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.
Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan peserta
didik didorong untuk mencari jawaban yang tepat.Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam
pembelajaran inkuiri. Oleh sebab itu, melalui proses tersebut, peserta didik akan memperolehpengalaman yang sangat
berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
c. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis
perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir
yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis.
d. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam
pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.
Proses mengumpulkan data tidak hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, tetapi membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu, peran dan tugas pendidik dalam tahap ini adalah mengajukan
18 pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong peserta didik
untuk bepikir mencari informasi yang dibutuhkan. e.
Menguji Hipotesis Menguji Hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuai dengan data informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis, yang
terpenting adalah mencari tingkat keyakinan peserta didik atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga
berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya
berdasarkan argumentasi, tetapi harus didukaung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
Merumuskan kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena banyaknya data yang
diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendakdipecahkan. Karena itu, untuk
mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya pendidik mampu menunjukan pada peserta didik data mana yang relevan.
Sementara itu, Sanjaya 2009: 202 juga menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a. Orientasi
Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif.
Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah: 1
Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa
2 Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap
langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
3 Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal
ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
b. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Teka-teki
dalam merumuskan masalah tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari
jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan
19 memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya
mengembangkan mental melalui proses berpikir. c.
Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan
yang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru
untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada siswa adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk merumuskan jawaban sementara atau berbagai perkiraan kemungkinan jawaban.
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam
pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.
e. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya,
kebenaran jawaban bukan hanya berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
Berdasarkan kutipan menurut Hosnan dan Sanjaya di atas dapat
disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri mengikuti enam langkah yaitu
1 orientasi, 2 merumuskan masalah, 3 merumuskan hipotesis, 4 mengumpulkan data, 5 menguji hipotesis, dan 6 merumuskan
kesimpulan, dimana dari keenam langkah tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lain sehingga tidak dapat terpisahkan.
20 5.
Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan,
ditinjau dari keunggulan yang ada pada strategi pembelajaran inkuiri ini ada beberapa keunggulan yang dapat kita peroleh dari pelaksanaan strategi
pembelajaran inkuiri. Strategi inkuiri memiliki beberapa keunggulan, di antaranya seperti yang
disampaikan Hosnan 2014: 344sebagai berikut: a.
Pembelajaran inkuiri menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,
sehingga pembelajaran inkuiri ini dianggap lebih bermakna. b.
Pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c. Inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah lakuberkat adanya
pengalaman.
d. Pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan peserta didik yang
mempunyai kemampuan di atas rata-rata. Artinya, peserta didik yang mempunyai kemampuan belajar bagus tidak akan
terhambat oleh peserta didik yang lemah dalam belajar.
Selanjutnya, keunggulan dari strategi inkuiri juga disampaikan Suyanti 2010: 50 sebagai berikut:
a. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau
memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa.
b. Strategi penemuan membangkitkan gairah siswa
c. Memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai
dengan kemampuan. d.
Siswa dapat mengarahkan sendiri cara belajarnya. e.
Membantu memperkuat pribadi siswa f.
Strategi berpusat pada anak g.
Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat dan menemukan kebenaran akhir dan mutlak.
21 Berdasarkan uraian keunggulan strategi pembelajaran inkuiri yang
dikemukakan Hosnan dan Suyanti di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang sangat baik digunakan
untuk siswa dalam proses memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan bertanya dan mencari tahu. Selain itu dengan menggunakan strategi ini,
tanpa disadari kegiatan belajar yang dilakukan siswa dapat memperkuat pribadi siswa dan membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme
yang sehat dan menemukan kebenaran akhir dan mutlak.
Disamping mempunyai keunggulan, pembelajran inkuiri juga mempunyai kelemahan, di antaranya sebagai berikut:
Strategi inkuiri juga mepunyai beberapa kelemahan diantaranya seperti yang disampaikan Hosnan 2014: 344 sebagai berikut:
a. Jika strategi ini digunakan dalam pembelajaran, aka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan peserta didik. b.
Pembelajaran inkuiri sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan peserta didik dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan
waktu yang panjang sehingga sering pendidik sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh
kemampuan peserta didik menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran inkuiri ini akan sulit diimplementasikan oleh
setiap pendidik.
22 Selanjutnya, kelemahan dari strategi inkuiri juga dikemukakan oleh
Suyanti 2010: 51, sebagai berikut: a.
Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini.
b. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar di kelas besar.
c. Harapan yang ditimpahkan pada strategi ini mungkin
mengecewakan guru dan siswa yang sudah terbiasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional.
d. Metode ini dianggap terlalu mementingkan perolehan
pengertian dan kurang diperhatikan prolehnya sikap dan keterampilan.
e. Fasilitas untuk memperoleh ide-ide mungkin belum lengkap.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Hosnan dan Suyanti di atas dapat dipahami bahwa selain banyaknya keunggulan yang diperoleh dari
menggunakan strategi pembelajran inkuiri, terdapat pula kelemahan yang perlu diperhatikan dalam pembelajran ini seperti kesiapan guru dan siswa
dalam menerapkannya, cakupan kegiatan yang tidak terorganisir dengan baik untuk kelas yang besar, serta terkadang kurangnya fasilitas untuk
menerapkan strategi pembelajran ini, dengan demikian untuk mensiasati kekurangan ini dibutuhkan inovasi-inovasi pembelajaran baik yang
dilakukan oleh guru maupun siswa serta fasilitas yang dapat diterapkan pada strategi pembelajaran inkuiri ini.
III METODE PENELITIAN