Visi dan Misi Ombudsman Fungsi, tugas dan wewenang Ombudsman

untuk menyerahkan dokumen serta kerahasiaan pelapor. Ombudsman wajib menolak atau menghentikan laporan bila laporan tidak memenuhi syarat formal misalnya identitas pelapor tidak lengkap, hanya berupa tembusan, keluhan tidak disertai alasan yang mendasar, perilaku yang dilaporkan tidak cukup beralasan untuk diperiksa, pelapor tidak diberikuasa oleh korban, substansi yang dilaporkan sedang dalam pemeriksaan di pengadilan atau instansi yang berwenang, masalah yang dilaporkan sudah diselesaikan oleh instansi yang berwenang, pelapor tidak menggunakan proses administratif yang disediakan dan aparat yang dilaporkan tidak diberitahu secara patut oleh pelapor tentang permasalahannya yang dikeluhkan sehingga tidak dapat menjelaskan pendapatnya sendiri. Sedangkan Ombudsman dapat menghentikan pemeriksaan bila setelah melakukan pemeriksaan awal ternyata substansi yang dilaporkan sesuai dengan Undang- Undang yang berlaku, masalah yang dilaporkan masih dapat diselesaikan dengan prosedur administratif, tercapai penyelesaian dengan cara mediasi juga apabila pelapor mencabut laporannya. Ketika pemeriksaan dilakukan, Ombudsman dapat memanggil para pihak untuk didengar pendapatnya dan melakukan pemeriksaan di bawah sumpah. Dalam pemanggilan tersebut dapat dilakukan upaya paksa dengan meminta bantuan aparat kepolisian. Kemandirian Ombudsman secara eksplisit terdapat pasal yang melarang siapapun untuk mencampuri Ombudsman dalam menjalankan tugasnya. Ombudsman dan Asisten Ombudsman tidak dapat diinterogasi, ditangkap, ditahan atau digugat di muka pengadilan. Untuk mengeliminir conflict of interest terdapat peraturan yang menyatakan bahwa Ombudsman dan Asisten dilarang ikut serta memeriksa.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai strategi Lembaga Ombudsman Perwakilan Lampung dalam mengawasi penyelenggaraan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru di Kota Bandar Lampung tahun 2013, maka dapat disimpulkan bahwa strategi tersebut sudah dilakukan dengan tepat dan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Ombudsman RI Perwakilan Lampung, seperti hal-hal yang akan saya jalaskan kembali dibawah ini : 1. Strategi Lembaga Ombudsman RI Perwakilan Lampung dalam mengawasi penyelenggaraan PPDB di Kota Bandar Lampung yaitu dengan membuka posko pengaduan, investigasi langsung dan melakukan kerjasama dengan organisasi masyarakat, LSM dan media massa berdasarkan surat edaran Ombudsman RI. Kemudian strategi selanjutnya yaitu memotivasi pegawai dan mengalokasikan sumber daya yang terdiri dari sumber daya manusia dan sumber daya material. Strategi-strategi tersebut sudah sesuai dengan ciri-ciri strategi yang efektif karena telah memuat konsistensi, penyesuaian diri, penciptaan nilai dan potensi diri. 2. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Ombudsman RI Perwakilan Lampung dalam mengawasi penyelenggaraan PPDB tahun 2013: a Faktor internal berupa masalah sumber daya manusia yang jumlahnya sangat minim dan alokasi dana yang diberikan kepada Ombudsman