Variabel bebas Variabel bebas Variabel bebas Variabel tergantung Variabel terkendali Variabel tak terkendali -

4.5 Variabel Penelitian

4.5.1 Variabel bebas Variabel bebas

• Resin Komposit : - Berbasis metachrylate - Berbasis silorane • Sistem Adhesif - self-etch Adper SE Plus - self-etch Silorane Variabel tergantung Tensile bond strength Variabel terkendali • Perendaman gigi dalam saline setelah ekstrasi • Teknik insersi : bulk system • Desain dan ukuran preparasi kavitas klas I insisivus d=3cm, kedalaman=1,5cm • Jenis dan bentuk mata bur: diamond berbentuk pear • Ketajaman mata bur 1 bur untuk 5 gigi • Lama waktu penyinaran light cure • Jarak penyinaran light cure 2 mm • Arah penyinaran light cure : tegak lurus terhadap permukaan bahan restorasi • Ketebalan resin komposit • Suhu dan proses thermocycling Variabel tak terkendali • Variasi struktur anatomi gigi enamel dan dentin • Keberadaan smear layer • Besar gigi dan variasi ukuran internal dari masing-masing gigi • Masa jangka waktu pencabutan gigi insisivus sampai perlakuan Universitas Sumatera Utara

4.5.1 Variabel bebas

- Resin komposit berbasis methacrylate : Filtek P60 3M ESPE - Resin komposit berbasis silorane : Filtek P90 3M ESPE - Sistem adhesif self-etch two-step Adper SE Plus 3M ESPE - Sistem adhesif self-etch two-step Silorane System Adhesive 3M ESPE.

4.5.2 Variabel tergantung

- Tensile bond strength

4.5.3 Variabel terkendali

- Desain dan ukuran preparasi kavitas klas I insisivus kedalaman = 1,5mm dan θ = 3mm - Jenis dan bentuk mata bur : diamond berbentuk pear. - Ketajaman mata bur 1 bur untuk 5 gigi - Lama waktu penyinaran light cured - Perendaman gigi dalam saline setelah ekstrasi - Teknik insersi : bulk system - Jarak penyinaran light cure 2 mm - Arah penyinaran light cure : tegak lurus terhadap permukaan bahan restorasi - Ketebalan resin komposit - Suhu dan proses thermocycling

4.5.4 Variabel tak terkendali -

Variasi struktur anatomi gigi - Keberadaan smear layer Universitas Sumatera Utara - Besar gigi dan variasi ukuran internal dari masing-masing gigi - Masa jangka waktu pencabutan gigi I atas sampai perlakuan 4.6 Definisi Operasional - Restorasi klas I insisivus adalah restorasi yang dibentuk pada gigi insisivus di daerah palatal dengan diameter 3 cm dan kedalaman 1,5 cm. - Resin komposit berbasis methacrylate adalah resin komposit yang bahan dasar matriks resinnya adalah monomer dimethacrylate dari reaksi Bis-GMA, UDMA, TEGDMA yang dapat menimbulkan tekanan kontraksi sehingga mudah terjadi pengerutan pada saat polimerisasi. - Resin komposit berbasis silorane adalah resin komposit yang bahan dasar matriks resinnya adalah monomer siloxane dan oxirane. Mekanisme untuk mengurangi stress pada sistem ini diperoleh dengan terbukanya cincin oxirane selama polimerisasi. - Tensile bond strength adalah besar beban tarik yang dapat diterima jaringan gigi dan tumpatan dihitung dengan alat uji tarik Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine dengan beban maksimal 200kgf, dengan kecepatan tarik 1 mmdetik. Jika bagian yang patah berada antara gigi dan resin komposit, disebut adhesive failure, sedangkan jika bagian yang patah berada pada gigi atau resin komposit, disebut cohesive failure. Universitas Sumatera Utara 4.7 Alat dan Bahan Penelitian 4.7.1 Alat Penelitian :