PENDAHULUAN Rekonstruksi Celah Bibir Bilateral dengan Metode Barsky

BAB 1 PENDAHULUAN

Celah bibir cleft lip merupakan kelainan bawaan telah dikenal sejak dahulu, sedangkan upaya untuk mengoreksi terhadap kelainan tersebut terus dikembangkan dengan berbagai metode. Terdapat banyak metode dalam koreksi celah bibir lapioplasti dengan masing-masing kekurangan dan kelebihannya. Metode yang biasa digunakan untuk koreksi celah bibir bilateral antara lain: Millard, Manchester, Straight line closure, dan Barsky. 21 Metode Barsky merupakan metode yang umumnya digunakan untuk penutupan prolabium yang pendek sehingga menghasilkan koreksi bibir yang tidak natural seperti; terjadinya pemanjangan bibir secara vertikal, ada tarikan satu sisi yang lain, terbentuk seperti pulau pada prolabium di tengah bibir dan biasanya tidak terbentuk miring cupid bow. 4,19,20 Celah bibir dapat terjadi pada satu sisi unilateral maupun kedua sisi bilateral secara simetris atau tidak simetris. Keadaan ini semua tergantung tingkat keparahan gangguan dalam proses pertumbuhan pembentukan embrional. 5 Celah bibir termasuk kelainan kraniofasial yang terjadi pada proses pembentukan janin dalam masa kandungan ibunya. Kecacatan yang terjadi pada bagian wajah dan mulut menyebabkan bayi cacat fisik maupun mental dan secara psikologis sangat mencemaskan orang tuanya. Penyebab celah bibir belum diketahui pasti, tetapi terdapat bahwa ada dua faktor yang berperan dalam timbulnya bibir sumbing, yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan. 1,2,9 Faktor lingkungan memainkan peranan terjadinya celah bibir pada saat kritis penyatuan bagian-bagian bibir dan palatum. Pada wanita hamil yang mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan atau tidak benar, seperti kortison, aspirin, obat-obatan anti-konvulsi, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya celah bibir. Radiasi yang berlebihan juga dapat meningkatkan resiko terjadinya cacat bayi, Universitas Sumatera Utara juga pada ibu yang mempunyai kebiasaan merokok dan waktu hamil masih diteruskan juga mempunyai resiko terjadinya cacat pada bayinya. 1,2,3 Faktor herediter dianggap sebagai faktor yang sudah dapat dipastikan sebagai penyebab terjadinya celah bibir. Brophy 1971 mencatat beberapa kasus anggota keluarga yang mempunyai kelainan wajah dan palatal yang terdapat pada beberapa generasi. Kelainan ini tidak selalu serupa, tetapi bervariasi antara celah bibir unilateral dan bilateral. Pada beberapa contoh, tampaknya mengikuti hukum Mendel dan pada kasus lainnya distribusi kelainan itu tidak beraturan. Schroder mengatakan bahwa 75 dari faktor keturunan yang menimbulkan celah bibir adalah resesif dan hanya 25 bersifat dominan. 13,27 Insidensi celah bibir dengan atau tanpa celah langit-langit bervariasi tergantung dari etnis, dimana insiden pada orang asia lebih besar daripada pada orang kulit putih dan kulit hitam. Secara umum angka kejadian celah bibir dengan atau tanpa celah langit-langit 1:750- 1000 kelahiran, insidensi pada ras Asia 1:500 kelahiran, ras Caucasian 1: 750 kelahiran, ras African American 1:2000 kelahiran. 4 Variasi celah bibir lebih sering terjadi pada anak laki- laki, sementara celah langit-langit lebih sering pada anak perempuan. 4,29 Cacat tetap bila tidak dilakukan rekontruksi, akan menyebabkan masa depan yang suram dan rendah diri selamanya. Tujuan operasi celah bibir adalah untuk menutup celah pada bibir sehingga didapatkan bibir yang mendekati normal baik dalam fungsi maupun bentuk untuk memperbaiki penampilan. Pedoman utama dalam melakukan operasi bibir sumbing adalah dengan sesedikit mungkin membuang jaringan dan mempertahankan miring Cupid’s bow. 5 Universitas Sumatera Utara

BAB 2 CELAH BIBIR