Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan sistem informasi kesehatan online

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan sistem informasi kesehatan online

  Dalam pelaksanaan sistem informasi tentu ada faktor pendukung dan faktor penghambat atau kendala yang dihadapi. Begitu juga halnya dengan pelaksanaan sistem informasi kesehatan online di Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Faktor-faktor pendukung

  Pelaksanaan Sistem Informasi didukung oleh komponen fisik . Sutabri (2005:96) menjelaskan ada beberapa komponen fisik sistem informasi yaitu sebagai berikut: (1) Perangkat Keras, bagi suatu sistem informasi terdiri

  atas komputer (pusat

  pengolah, unit

  masukankeluaran, unit penyimpanan file, dan lain sebagainya), peralatan penyiapan data dan terminal masukankeluaran; (2) Perangkat Lunak, yang berisi aplikasi-aplikasi dalam pengolahan data; (4) Prosedur, merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi, yang terdiri dari instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, dan instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer. (5) Personil, operator komputer, analisis sistem, progamer, personil data entri dan

  Adapun faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan sistem informasi kesehatan online di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat adalah:

  1) Sarana dan Prasarana

  Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pelaksanaan sistem informasi kesehatan online didukung dengan adanya sarana dan prasarana seperti: Jaringan, Komputer, Printer, Server, Ruangan yang kondusif. Jaringan yang digunakan sisem informasi kesehatan online merupakan kerjasama dengan PT. TELKOM. Terkait dengan komputer, maka dari hasil observasi dan wawancara peneliti diketahui bahwa jumlah komputer yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat yang digunakan untuk operasional sistem informasi kesehatan online adalah sebanyak 8 unit yang berada dalam satu ruangan khusus.

  Ruangan sistem informasi kesehatan online di Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat terletak di lantai II. Tata ruangnya yang sedemikian rupa dan baik ini sangat nyaman sehingga kinerja pengelola sistem informasi kesehatan online dapat lebih dioptimalkan. Selain itu, ruangan sistem informasi kesehatan online ini dilengkapi dengan sistem penyejuk udara yang baik.

  2) Sumber Daya Manusia

  Sumber Daya Manusia merupakan hal yang terpenting dalam pengoperasian system informasi kesehatan online. Dalam sistem informasi, agar tujuan dapat terlaksana maka harus ada elemen-elemen pendukungnya, sebagaimana dikatakan oleh Jogiyanto hartono (2002 : 4) elemen-elemen pendukungnya adalah : Hardware, Sofware, dan Brainware. Jadi tanpa adanya sumber daya manusia, pelaksanaan sistem informasi kesehatan online tidak dapat terealisasi. Dari observasi dan hasil wawancara peneliti, Sumber daya manusia yang dimiliki Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat cukup terampil.

b. Faktor-faktor penghambat

  Menurut Eko Nugroho (2008) hambatan terhadap sistem informasi yaitu: (1) Kesalahan teknis, baik permasalahan perangkat keras maupun perangkat lunaknya; (2) Gangguan lingkungan, baik berupa gempa bumi, kegagalan arus listrik, banjir, dan lain sebagainya; (3) Kelalaian manusia (human error) yang tidak disengaja. Selanjutnya, Martin dalam Oktadimalik (2009) mengatakan masalah dalam sistem informasi meliputi; relevansi, kelengkapan, kebenaran, keamanan, ketepatan waktu, ekonomi, efisiensi, dapat dipercaya dan kegunaan. Dalam hal ini dikatakan bahwa masalah dalam sistem informasi manajemen meliputi kerelevanan informasi yang dihasilkan, Menurut Eko Nugroho (2008) hambatan terhadap sistem informasi yaitu: (1) Kesalahan teknis, baik permasalahan perangkat keras maupun perangkat lunaknya; (2) Gangguan lingkungan, baik berupa gempa bumi, kegagalan arus listrik, banjir, dan lain sebagainya; (3) Kelalaian manusia (human error) yang tidak disengaja. Selanjutnya, Martin dalam Oktadimalik (2009) mengatakan masalah dalam sistem informasi meliputi; relevansi, kelengkapan, kebenaran, keamanan, ketepatan waktu, ekonomi, efisiensi, dapat dipercaya dan kegunaan. Dalam hal ini dikatakan bahwa masalah dalam sistem informasi manajemen meliputi kerelevanan informasi yang dihasilkan,

  Kesalahan- kesalahan dalam sistem disebabkan oleh metode dalam pengumpulan data yang salah, sehingga membuang-buang waktu, tidak mengikuti prosedur pengolahan data yang benar sesuai aturan, adanya data yang hilang atau rusak serta kesalahan lainnya baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Sejalan dengan teori diatas, menurut hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, terlihat bahwa ada beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan sistem informasi kesehatan online, yaitu:

  1) Gangguan Jaringan

  Terjadinya gangguan jaringan pada saat operasional, dapat menghambat kerja sistem informasi kesehatan online, karena proses pendataan, pencetakkan dan monitoring tidak dapat dilakukan. Jadi menurut peneliti gangguan jaringan merupakan faktor yang sangat krusial dalam pelaksanaan sistem informasi kesehatan online.

  2) Mutasi Pegawai

  Adanya mutasi dan perpindahan pegawai yang terjadi pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat menyebabkan terganggunya kelancaran pelaksanaan sistem informasi kesehatan Adanya mutasi dan perpindahan pegawai yang terjadi pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat menyebabkan terganggunya kelancaran pelaksanaan sistem informasi kesehatan

  3) Sumber Daya Dana

  Dana yang disediakan mencakup dana untuk investasi, dana untuk kegiatan, dan dana untuk pemeliharaan sumber daya, ketiga jenis dana tersebut hendaknya berimbang (setiap investasi harus disertai dengan biaya operasional dan biaya pemeliharaanya), dana untuk pemeliharaan sumber daya manusia diupayakan untuk selalu ada, yaitu dalam bentuk dana untuk pendidikan dan latihan. Dalam kondisi keuangan daerah masih terbatas, pengembangan sistem informasi kesehatan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.