Sistem Basis Data

3.9 Sistem Basis Data

3.9.1 Data

  Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, tumbuhan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang mengambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, tumbuhan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang mengambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang

3.9.2 Basis Data

  Menurut Aryanto menerangkan database merupakan keterangan mengenai kumpulan sejumlah tabel, prosedur tersimpan dan hubungan relasi antar tabel yang saling berhubungan dalam membentuk suatu program aplikasi (Aryanto, 2009).

3.9.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

  ERD merupakan dokumen yang menunjukan entitas data dan atribut serta berbagai hubungannya. Komponen yang digunakan didalam hubungan data antara lain: (Fathansyah, 2012)

  a. Entity yaitu orang, tempat, sesuatu, atau kegiatan yang dicatat dalam record, digambarkan dengan kotak segi empat dan digunakan untuk menunjukkan suatu obyek, konsep, benda, maupun kejadian dan sebagainya yang menunjukkan data tersebut disimpan.

  Gambar 3.1 Contoh Entity

  b. Relationship, digambarkan dengan belah ketupat dengan garis yang menghubungkan ke entitas yang terkait, maka relationship, diberi nama dengan menggunakan kata kerja. Hubungan yang mengkaitkan antara entitas yang berbeda.

  Gambar 3.2 Contoh Relationship (One-To-Many)

  Gambar 3.3 Contoh Relationship (One-To-One)

  Gambar 3.4 Contoh Relationship (Many-To-Many)

  c. Attribute yaitu tiap karakteristik atau kualitas yang menjelaskan suatu hal tertentu, menunjukkan karakteristik dari tiap entitas atau suatu yang menjelaskan entitas atau relasi. Dari setiap atribut entitas terdapat satu atribut yang dijadikan sebagai kunci (key). Jenis-jenis kunci (key):

  a) Primary Key, yaitu candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikn basis data secara unik dalam relasi.

  b) Secondary key, yaitu field atau atribut yang dapat menghilangkan

  kemungkinan primary key tidak unik.

  c) Candidate Key, merupakan atribut yang menjadi determinan yang dapat dijadikan identitas baris pada sebuah relasi, biasanya merupakan super key yang minimum.

  d) Alternate Key, yaitu kandidat key yang tidak terpilih sebagai

  primary key atau atribut untuk menggantikan kunci utama.

  e) Composite Key, yaitu kunci yang terdiri dari dua buah atribut atau lebih atribut-atributtersebut jika berdiri sendiri tidak menjadi identitas baris, tetapi bila dirangkaikan menjadi satu kesatuan akan dapat mengidentifikasi secara unik.

  f) Foreign Key, merupakan atribut dengan domain yang sama menjadi kunci utama sebuah relasi tetapi pada relasi atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa.

  d. Cardinality (tingkat hubungan), yang terjadi, dilihat dari suatu kejadian atau banyak tidaknya hubungan antar entitas tersebut. Ada tiga kemungkinan hubungan yang terjadi, yaitu:

  a) One to one (1:1)

  Tingkat hubungan dinyatakan satu pada satu, jika suatu kejadian pada entitas yang pertama hanya mempunyai satu Tingkat hubungan dinyatakan satu pada satu, jika suatu kejadian pada entitas yang pertama hanya mempunyai satu

  b) One to Many (1:M)

  Tingkat hubungan satu pada banyak adalah sama dengan banyak pada satu, tergantung mana tingkat hubungan tersebut dilihat untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya bisa mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

  c) Many to Many (M:N)

  Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dai sisi yang pertama maupun dilihat dari sisi entitas yang kedua.

3.9.4 Transformasi ERD ke LRS

  Diagram ER (ERD) harus ditransformasikan ke bentuk structure (struktur record secara logic). Setelah itu baru ditransformasi kebentuk relasi (tabel). Transformasi diagram ER ke logical Record Structure (LRS). Sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram ER akan mengikuti polaaturan pemodelan tertentu. Dalam kaitannya dengan transformasi ke LRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan - aturan berikut ini: (Yulianti, 2013)

  a. Setiap entitas akan diubah ke bentuk kotak.

  b. Sebuah relasirelationship kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada Diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi), kadang sebuah relasi dipisah dalam sebuah lotak tersendiri jika tingkat hubungannya M:N (many to many).

  Gambar 3.5 Transformasi ERD ke LRS 1:M

  Gambar 3.6 Transformasi ERD ke LRS 1:1

  Gambar 3.7 Transformasi ERD ke LRS M:N

3.9.5 LRS (Logical Record Structure)

  LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Logical Record Structure dibentuk dengan nomor dari tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak segi empat, LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Logical Record Structure dibentuk dengan nomor dari tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak segi empat,

  Gambar 3.8 Contoh LRS 1:M

  Gambar 3.9 Contoh LRS 1:1

  Gambar 3.10 Contoh LRS M:N

3.9.6 Normalisasi

  Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang- ulang sehingga perlu diorganisasikan file dengan menghilangkan grup elemen yang berulang atau sebuah kegiatan mengelompokkan atribut- atribut, sehingga relasi yang terstruktur dengan baik yang disebut normalisasi. (Yulianti, 2013) Berikut tahapan-tahapan dalam normalisasi:

  a. Bentuk Normal Pertama (1 NF)

  Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dari field-field berupa “atomic value”. Tidak ada set attribut yang berulang–ulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya lain.

  b. Bentuk Normal Kedua (2 NF)

  Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu, bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu, atribut bukan kunci yang bergantung secara fungsi pada kunci utama primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

  c. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

  Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh.