Hasil Penelitian

3. Refleksi

Setelah kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-1 dan ke-2 siklus 2 selesai maka dilakukan refleksi. Hasil observasi terhadap aktivitas siswa di dalam mengikuti pembelajaran IPS KD 3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan Setelah kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-1 dan ke-2 siklus 2 selesai maka dilakukan refleksi. Hasil observasi terhadap aktivitas siswa di dalam mengikuti pembelajaran IPS KD 3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan

Aktivitas pembelajaran dengan pendekatan PBL dan model TPS yang dilakukan oleh guru pada pertemuan ke-1 dan ke-2, seluruh kegiatan juga sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Kelebihan yang nampak dari guru adalah telah melakukan seluruh kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP, dan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan melalui pendekatan PBL dan model TPS sudah baik. Aktivitas tindakan PBL dan model TPS pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup, seluruhnya sudah dilaksanakan oleh guru, baik pada pertemuan ke-1 maupun pertemuan ke-2.

Hasil Belajar Sikus 2

Hasil belajar pada siklus 2 diperoleh dari tes formatif dan keterampilan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui pendekatan PBL dan model TPS, meliputi: berfikir (think) masalah keragaman suku bangsa, bahasa, agama, tradisi dan seni budaya di provinsi DKI Jakarta, mengidentifikasi keragaman suku bangsa, bahasa, agama, tradisi dan seni budaya di provinsi DKI Jakarta, mendiskusikan rumusan masalah keragaman suku bangsa, bahasa, agama, tradisi dan seni budaya di provinsi DKI Jakarta dengan pasangannya (pairing), mengumpulkan informasi keragaman suku bangsa, bahasa, agama, tradisi dan seni budaya di provinsi DKI Jakarta, diskusi kelompok sharing identifikasi keragaman suku bangsa, bahasa, agama, tradisi dan seni budaya di provinsi DKI Jakarta, serta menyajikan laporan hasil identifikasi keragaman suku bangsa, bahasa, agama, tradisi dan seni budaya di provinsi DKI Jakarta. Hasil belajar IPS diperoleh dari skor pengukuran psikomotorik dengan membuat laporan hasil identifikasi dan pengukuran kognitif dengan mengerjakan tes formatif siklus 2, disajikan secara rinci melalui tabel 4.9 di halaman berikut ini.

Tabel 4.9 Distribusi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Siswa Kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati Siklus 2

15 100 Sumber Data Primer

Jumlah siswa

Tabel 4.9, menunjukkan bahwa distribusi hasil belajar IPS berdasarkan skor siklus

2 tersebar dari skor 80 sampai skor 91. Skor tersebar kedalam 8 angka. Yakni skor 80, dicapai 3 siswa (20% dari seluruh siswa), skor 82 dicapai 4 siswa (26,6% dari seluruh siswa), skor 84 dicapai oleh 1 siswa (6,7% dari seluruh siswa), skor 86 dicapai 3 siswa (20% dari seluruh siswa), skor 88 dicapai 1 siswa (6,7% dari seluruh siswa) skor 91 dicapai 1 siswa (6,7% dari seluruh siswa), skor 93 dicapai 1 siswa (6,7% dari seluruh siswa), dan skor 95 dicapai 1 siswa (6,7% dari seluruh siswa). Penyebaran skor hasil belajar IPS terbanyak diraih oleh skor 82 yakni 33,3% dari seluruh siswa. Hasil belajar siklus 1, menunjukkan adanya kenaikan skor dari sebelumnya, yakni dari skor 66 –91 naik menjadi 80 – 95.

Distribusi hasil belajar IPS berdasarkan skor siswa kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 siklus 2 dapat disajikan dalam bentuk grafik garis, seperti disajikan melalui gambar 4.4 di halaman berikut.

4,5 4 3,5 a 3

is 2,5

Skor Juml 1,5

Skor Hasil Belajar IPS Siklus 2

Gambar 4.4 Grafik Garis Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Siswa Kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati Siklus 2

Gambar 4.4, grafik garis distribusi hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Sidoluhur

02 Jaken Pati semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 siklus 2, menunjukkan bahwa hasil belajar IPS berdasarkan skor terbanyak diperoleh siswa ditunjukkan oleh titik tertinggi pada sumbu Y yakni 4 dan pada sumbu X menunjukan angka 82. Artinya sumbu X sebesar 82 adalah skor capaian tes oleh siswa dan sumbu Y pada angka 4 adalah banyak siswa yang memperoleh skor 82 sebanyak 4 siswa. Skor tertinggi hasil belajar IPS dicapai pada skor 95 pada sumbu X dan diperoleh 1 siswa (6,7%) dari seluruh siswa yang ditunjukkan pada sumbu Y. Skor terendah hasil belajar IPS ditunjukkan oleh skor 80 pada sumbu X dan dicapai oleh 3 siswa (20% dari seluruh siswa) yang ditunjukkan pada angka

3 pada sumbu Y. Deskripsi hasil belajar IPS berdasarkan skor skor minimum, skor maksimum dan skor rata-rata disajikan secara rinci melalui tabel 4.10 berikut ini.

Tabel 4.10 Deskripsi Hasil Belajar IPS Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-rata Siswa Kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati Siklus 2

Skor Minimum

Skor Maksimum

Skor Rata-rata

Sumber : Data Primer

Tabel 4.10 nampak bahwa skor minimum hasil belajar yang dicapai siswa kelas 4 pada pembelajaran IPS KD 3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan karakteristik ruang dan KD 4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan karakteristik ruang dengan pendekatan PBL dan model TPS meningkat menjadi 80, yang sebelumnya (siklus

1) hanya menncapai 66. Perolehan skor maksimum meningkat menjadi 95 yang sebelumnya (siklus 1) hanya mencapai 91, dan skor rata-rata kelas yang diperoleh meningkat menjadi 85, yang sebelumnya (siklus 1) hanya mencapai 79. Perolehan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya pada siklus 1. Dengan demikian, pencapaian hasil belajar IPS pada siklus 2, telah mencapai ketuntasan belajar 100% atau seluruh siswa (15 siswa) kelas 4 SDN Sidoluhur Jaken Pari Semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang pembelajaran IPS melalui pendekatan PBL dan model TPS siswa kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 menggunakan KD 3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi dan KD 4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi untuk siklus 1 dan siklus 2 dengan KD

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan karakteristik ruang dan KD 4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia; serta hubungannya dengan karakteristik ruang siswa kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian dalam melaksanakan tindakan PBL dan model TPS yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, menunjukkan adanya peningkatan jumlah kegiatan tindakan pembelajaran melalui pendekatan PBL dan model TPS yang dilakukan siswa, dari siklus 1 ke siklus 2.

Perbandingan peningkatan jumlah kegiatan yang dilakukan dari siklus1 dan siklus 2 ditunjukkan melalui tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11

Perbandingan Distribusi Aktivitas Belajar IPS Melalui Pendekatan PBL dan Model TPS Siswa Kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati Siklus 1 dan siklus 2

Kegiatan Inti Kegiatan Aktivitas

8 100 1 100 1 100 Tindakan Tidak terlaksana

Tindakan Terlaksana

0 0 0 0 0 0 Jumlah Aktivitas

Keterangan : S = SikluS F : Frekuensi

Sumber : Data Primer

Tabel 4.11 nampak bahwa dari siklus 1 ke siklus 2 terjadi peningkatan jumlah aktivitas yang dilakukan oleh siswa, baik dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan siklus 1, kegiatan yang berupa tindakan PBL dan model TPS dapat terlaksana 3 kegiatan dan siklus 2 tindakan yang terlaksana meningkat menjadi 5 yakni dari 60% menjadi 100%. Peningkatan jumlah tindakan yang dapat dilaksanakan karena siswa telah melaksanakan semua aktivitas pada kegiatan pendahuluan.

Tahap kegiatan inti pada siklus 1, kegiatan yang berupa tindakan pendekatan PBL dan model TPS dapat terlaksana 6 kegiatan dan pada siklus 2 tindakan yang dapat terlaksana meningkat menjadi 8 yakni dari 75% menjadi 100%. Peningkatan jumlah tindakan yang dapat dilaksanakan karena siswa sudah melaksanakan semua kegiatan pada tahap kegiatan inti.

Tahap kegiatan penutup siklus 1 maupun siklus 2 yang berjumlah 1 kegiatan yang berupa tindakan PBL dan model TPS, semua kegiatan dapat terlaksana. Jumlah tindakan yang dapat dilaksanakan sama, karena siswa sudah melaksakanan kegiatan pada kegiatan penutup.

Perbandingan distribusi aktivitas belajar IPS melalui pendekatan PBL dan model TPS siswa kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 siklus 1 dan siklus 2 dapat disajikan secara rinci melalui gambar 4.5 di halaman berikut ini.

akan d 2 Tin 1

Kegiatan Penutup Pendahuluan

Kegiatan

Kegiatan Inti

Tindakan PBL dan Model TPS

Gambar 4.5 Grafik Garis Perbandingan Distribusi Aktivitas Belajar IPS Melalui Pendekatan PBL dan Model TPS Siswa Kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati Siklus 1 dan Siklus 2

Gambar 4.5, grafik garis perbandingan distibusi aktivitas belajar IPS melalui pendekatan PBL dan model TPS yang dilakukan siswa baik dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus 1 kegiatan pendahuluan, ditunjukkan oleh titik diangka 3 pada sumbu Y dan pada siklus 2 meningkat yakni dititik angka 5. Artinya pada kegiatan pendahuluan di sumbu X yakni dari siklus 1 ke siklus 2 adalah aktivitas yang dicapai oleh siswa dari angka 3 meningkat menjadi angka 5 pada sumbu Y.

Kegiatan inti pada siklus 1, ditunjukkan oleh titik diangka 6 pada sumbu Y dan pada siklus 2 meningkat yakni dititik angka 8. Artinya pada kegiatan inti di sumbu X yakni dari siklus 1 ke siklus 2 adalah aktivitas yang dicapai oleh siswa dari angka 6 meningkat menjadi angka 8 pada sumbu Y.

Kegiatan penutup pada siklus 1 dan siklus 2, ditunjukkan oleh titik diangka 1. Artinya kegiatan inti di sumbu X yakni dari siklus 1 ke siklus 2 adalah aktivitas yang dicapai siswa berjumlah 1 yang ditunjukkan angka 1 pada sumbu Y.

Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan PBL dan model TPS disajikan secara rinci melalui tabel 4.12 berikut ini.

Tabel 4.12

Distribusi Perbandingan Aktivitas Belajar IPS Melalui Pendekatan PBL dan Model TPS Guru Kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati Siklus 1 dan Siklus 2

Tahap

Kegiatan

Kegiatan inti

F % F % F % Tindakan

Keterlaksanaan

Tindakan Terlaksana 3 60,00 5 100 6 75,00 8 100 1 100 1 100 Tindakan Tidak Terlaksana

2 25,00 0 0 0 0 0 0 Jumlah Aktivitas

Keterangan : S = Siklus

F : Frekuensi

Sumber : Data Primer

Tabel 4.12 nampak bahwa dari siklus 1 ke siklus 2 terjadi peningkatan jumlah aktivitas yang dilakukan oleh guru baik dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan siklus 1, kegiatan yang berupa tindakan PBL dan model TPS dapat terlaksana 3 kegiatan dan siklus 2 tindakan yang dapat terlaksana meningkat menjadi 5 yakni dari 60% menjadi 100%. Peningkatan jumlah tindakan yang dapat dilaksanakan karena guru telah melaksanakan semua aktivitas pada kegiatan pendahuluan.

Tahap kegiatan inti pada siklus 1, kegiatan yang berupa tindakan dapat terlaksana

6 kegiatan dan pada siklus 2 tindakan yang dapat terlaksana meningkat menjadi 8 yakni dari 75% menjadi 100%. Peningkatan jumlah tindakan yang dapat dilaksanakan karena guru sudah melaksanakan semua kegiatan pada tahap kegiatan inti.

Tahap kegiatan penutup siklus 1 maupun siklus 2 yang berjumlah 1 kegiatan yang berupa tindakan PBL dan model TPS, semua kegiatan dapat terlaksana. Jumlah tindakan yang dapat dilaksanakan sama, karena guru sudah melaksakanan kegiatan pada kegiatan penutup.

Perbandingan distribusi aktivitas belajar IPS melalui pendekatan PBL dan model TPS guru kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 siklus 1 dan siklus 2 dapat disajikan secara rinci melalui gambar 4.6 di halaman berikut ini.

el d

an 5

Siklus 1 BL 4

Siklus 2 an 3 ak d 2 T in 1

Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Inti

Kegiatan Penutup

Tindakan PBL dan Model TPS

Gambar 4.6 Grafik Garis Perbandingan Distribusi Aktivitas Belajar IPS Melalui Pendekatan PBL dan Model TPS Guru Kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati Siklus 1 dan Siklus 2

Gambar 4.6, grafik garis perbandingan distibusi aktivitas belajar IPS melalui pendekatan PBL dan model TPS yang dilakukan guru baik dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus 1 kegiatan pendahuluan, ditunjukkan oleh titik diangka 3 pada sumbu Y dan pada siklus 2 meningkat yakni dititik angka 5. Artinya pada kegiatan pendahuluan di sumbu X yakni dari siklus 1 ke siklus 2 adalah aktivitas yang dicapai oleh guru dari angka 3 meningkat menjadi angka 5 pada sumbu Y.

Kegiatan inti pada siklus 1, ditunjukkan oleh titik diangka 6 pada sumbu Y dan pada siklus 2 meningkat yakni dititik angka 8. Artinya pada kegiatan inti di sumbu X yakni dari siklus 1 ke siklus 2 adalah aktivitas yang dicapai oleh guru dari angka 6 meningkat menjadi angka 8 pada sumbu Y.

Kegiatan penutup pada siklus 1, ditunjukkan oleh titik diangka 1 dan pada siklus 2 meningkat yakni dititik angka 2. Artinya kegiatan inti di sumbu X dari siklus 1 ke siklus 2 adalah aktivitas yang dicapai guru dari angka 1 menjadi angka 2 pada sumbu Y.

Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil belajar IPS melalui pembelajaran pendekatan PBL dan model TPS, berdasarkan ketuntasan belajar rata-rata, skor minimum Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil belajar IPS melalui pembelajaran pendekatan PBL dan model TPS, berdasarkan ketuntasan belajar rata-rata, skor minimum

Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan PBL dan Model TPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus II Skor

Prasiklus

Siklus I

Ketuntasan

F P(%) ≥80

F P(%)

F P(%)

Tuntas 3 20 9 60 15 100 Tidak

<80 12 80 6 40 0 0 Tuntas

15 100 Keterangan : F = Frekuensi

P = Persentase Sumber : Data Primer

Tabel 4.13 nampak bahwa hasil belajar IPS melalui pendekatan PBL dan model TPS berdasarkan ketuntasan siswa kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati, dari pra siklus, ke siklus 1 dan ke siklus 2 selalu mengalami peningkatan. Pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas adalah 3 siswa, kemudian meningkat menjadi 9 siswa pada siklus 1, dan meningkat menjadi 15 siswa pada siklus 2. Peningkatan jumlah ketuntasan belajar IPS terjadi, setelah pada siklus 1 dan 2, diberi pendekatan PBL dan model TPS.

Tabel 4.14 Perbandingan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan PBL dan Model TPS Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-rata Siswa Kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Skor

Deskripsi

Siklus 2 Minimum

Pra Siklus

Tabel 4.14, nampak perbandingan skor minimum, skor maksimum dan skor rata- rata selalu mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pada pra siklus peningkatan berdasarkan (1) skor minimum, antara pra siklus : siklus 1 : siklus 2 adalah 50 : 66 :80, (2) skor maksimum, antara pra siklus : siklus 1 : siklus 2 adalah 80 : 91 : 95, (3) Tabel 4.14, nampak perbandingan skor minimum, skor maksimum dan skor rata- rata selalu mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pada pra siklus peningkatan berdasarkan (1) skor minimum, antara pra siklus : siklus 1 : siklus 2 adalah 50 : 66 :80, (2) skor maksimum, antara pra siklus : siklus 1 : siklus 2 adalah 80 : 91 : 95, (3)

Peningkatan hasil belajar IPS siswa berdasarkan ketuntasan dari pra siklus, ke siklus 1 dan 2, yang secara rinci disajikan melalui gambar 4.7 berikut ini.

Tuntas Juml 6

Pra Siklus

Gambar 4.7 Grafik Garis Perbandingan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan PBL dan Model TPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN Sidoluhur Jaken Pati Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Gambar 4.7, nampak bahwa perbandingan peningkatan hasil belajar IPS melalui pendekatan PBL dan model TPS berdasarkan ketuntasan belajar siswa kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pra siklus ditunjukkan oleh titik diangka 3 pada sumbu Y dan sumbu X menunjukkan kegiatan pra siklus. Artinya sumbu X yakni pada kegiatan pra siklus dan sumbu Y yakni siswa yang tuntas adalah 3 siswa (20%) dari seluruh siswa (15 siswa) karena belum menggunakan tindakan pembelajaran melalui pendekatan PBL dan model TPS.

Siklus 1 mengalami peningkatan karena sudah diberi tindakan pembelajaran melalui pendekatan PBL dan model TPS dari pra siklus yakni ditunjukkan titik diangka 9 pada sumbu Y dan sumbu X menunjukkan kegiatan siklus 1. Artinya sumbu X yakni pada Siklus 1 mengalami peningkatan karena sudah diberi tindakan pembelajaran melalui pendekatan PBL dan model TPS dari pra siklus yakni ditunjukkan titik diangka 9 pada sumbu Y dan sumbu X menunjukkan kegiatan siklus 1. Artinya sumbu X yakni pada

Siklus 2 mengalami peningkatan 100% yakni ditunjukkan titik diangka 15 pada sumbu Y dan sumbu X menunjukkan kegiatan siklus 2. Artinya sumbu X yakni pada kegiatan siklus 2 dan sumbu Y yakni siswa yang tuntas adalah 15 siswa, maka pada siklus

2 semua siswa tuntas. Peningkatan jumlah ketuntasan belajar IPS terjadi, setelah pada siklus 1 dan siklus 2, diberi tindakan belajar yang berupa pembelajaran melalui pendekatan PBL dan model TPS. Dalam pembelajaran melalui pendekatan PBL dan Model TPS, siswa difokuskan untuk memecahkan masalah secara berpasangan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Pada pembelajaran pra siklus, siswa tidak difokuskan pada pembelajaran yang kontekstual. Hasil belajar diukur melalui hasil tes yang merupakan aspek kognitif, sedangkan aspek psikomotorik tidak pernah dilakukan pengukuran, yang merupakan bagian dari penentuan hasil belajar. Nampak hasil belajar siswa kelas 4 SDN Sidoluhur Jaken Pati semester 1 tahun pelajaran 2016/2017, untuk mata pelajaran IPS dengan materi Keragaman Sosial dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam dibawah KKM ≥

80. Pembelajaran IPS melalui pendekatan PBL dan model TPS, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa difokuskan pada pembelajaran yang kontekstual. Hal ini, nampak pada hasil belajar yang ditunjukkan oleh grafik perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata, siswa kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati semester 1 tahun pelajaran 206/2017 pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 melalui gambar 4.8 di halaman berikut.

Maksimum S ko 30 20 10

Pra Siklus

Siklus 1

Siklus 2

Siklus

Gambar 4.8 Grafik Garis Perbandingan Hasil Belajar IPS Melalui Pendekatan PBL dan Model TPS Berdasarkan Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-rata Siswa Kelas 4 SDN Sidoluhur 02 Jaken Pati Pra Siklus Siklus 1 dan Siklus 2

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24