Aspek Tindak Lanjut Pelanggaran

B. Aspek Tindak Lanjut Pelanggaran

1. Bahwa Panwaslu Provinsi Aceh menemukan adanya dugaan Pasangan Prof. DR. Darni M. Daut belum memenuhi persyaratan Pasangan Calon terkait dengan statusnya sebagai Rektor Universitas Syahkuala;

2. Panwaslu Provinsi menyurati KIP Aceh meialui Surat Nomor 120/Panwaslu- Aceh/XII/2011 perihal Memeriksa dan Meneliti Kelengkapan Dokumen Pencalonan Prof. DR.Darni M. Daut pada tanggal 12 Desember 2011. Namun tidak ada tanggapan;

3. Panwaslu Provinsi Aceh mengundang KIP Aceh Pokja Pencalonan Sdr. Nurjani meialui Surat Nomor 337/Panwaslu-Aceh/ll//2012 perihal Undangan Klarifikasi tanggal 16 Februah 2012, namun tidak dipenuhi oleh KIP;

4. Panwaslu Provinsi Aceh mengundang untuk kedua kalinya meialui Surat Nomor 354/Panwaslu-Aceh/ll/2012 perihal Undangan Kedua tentang Klarifikasi tanggal 20 Februari 2012, namun tidak juga dipenuhi. Panwaslu kemudian kembali mengundang Pokja Pencalonan KIP Aceh meialui Surat Nomor 358/Panwaslu-Aceh/ll/2012 namun tetap tidak dipenuhi;

5. Panwaslu Aceh kemudian mengirimkan Surat Nomor 374/Panwaslu- Aceh/ll/2012 tetnang Undangan Keempat tentang Klarifikasi pada tanggal

29 Februari 2012, yang kemudian dihadiri oleh KIP Aceh;

6. Panwaslu Provinsi mengundang Prof. Dr. Darni M.Daud, MA untuk

klarifikasi terkait dengan temuan tersebut, namun tidak dipenuhi oleh yang bersangkutan;

7. Panwaslu Provinsi kemudian mengirimkan surat Nomor 483/Panwaslu- Aceh/lll/2012 Kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Up. Kepala Biro Kepegawaian perihal Permohonan Salinan Surat Keputusan Pemberhentian dari Jabatan Negeri Prof. Dr. Darni M. Daud, MA;

8. Bahwa kemudian Panwaslu Provinsi Aceh mengeluarkan Rekomendasi

Terkait Pencalonan dari unsur PNS yang merekomendasikan KIP Aceh untuk menindaklanjuti sesuai dengan Peraturan Perundang undangan perihal tidak dilengkapinya Surat Pemberitahuan Kesanggupan Mengundurkan Diri dari Tugas Tambahan sebagai rektor jika terpilih sebagai Kepala Daerah oleh Negeri Prof. Dr. Darni M. Daud, MA. Namun belum ada tanggapan hingga saat ini;

9. Bahwa Panwaslu Provinsi Aceh mendapatkan Surat dari Panwaslu

Kabupaten Aceh Singkil Nomor 24/PanwasluKada/ASK/2012 tertanggal 6 Februari 2012 perihal Legalitas Surat Keterangan Tidak Pernah Dijatuhi Pidana atas nama Dul Musrid;

10. Bahwa atas Surat Panwaslu Kabupaten Aceh Singkil tersebut Panwaslu Provinsi Aceh menjawab meialui Surat Nomor 333 Panwaslu-Aceh/ll/2012 perihal Tindak Lanjut Atas Legailtas Surat Keterangan Tidak Pernah Dijatuhi Pidana Penjara atas nama Dul Musrid tanggal 15 Februari 2012, untuk menindaklanjuti sesuai ketentuan peraturan perundang undangan;

11. Bahwa Panwaslu Provinsi Aceh menerima Surat dari Panwaslu Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor 280/19/Panwaslu-Abdya/Xll/2011 tanggal 14 Desember 2011 perihal Klarifikasi Status Surat Keterangan Tidak Memiliki Tanggungan Utang atas nama H.Sulaiman Adamy, SP;

12. Bahwa Panwaslu Aceh menjawab surat dari Panwaslu Kabupaten Aceh Barat Daya tersebut melalui Surat Panwaslu Nomor 330 Panwaslu- Aceh/ll/2012 perihal Klarifikasi Status Surat Keterangan Tidak Memiliki Tanggungan Utang atas nama H. Sulaiman Adamy, SP tanggal 15 Februari 2012, untuk menindaklanjuti sesuai peraturan perundangan;

13. Bahwa Panwaslu Provinsi mengeluarkan Rekomendasi yang disampaikan melalui Surat Nomor 357/Panwaslu-Aceh/ll/2012 perihal Rekomendasi tanggal 21 Februari 2012 mengani Sengeketa Pemilukada oleh Panwaslu Aceh Utara yang melibatkan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh kabupaten Aceh Utara dengan bakal Calon Bupati Aceh Utara Misbahul Munir-Mansur, SE sebagaimana Nomor Penerimaan Laporan 219/Panwaslu AU/il/2012 tentang Penggunaan Atribut/Tanda Gambar yang menyerupai kemiripan dengan Partai Aceh oleh Calon Independen yang merekomendasikan untuk merevisi Keputusan KIP Nomor 18 Tahun 2011 tentang Pedoman Teknis Kampanye Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur,

Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota di Provinsi Aceh, yang mengatur tentang larangan penggunaan tanda gambar, atribut, umbul- umbul yang menyerupai sesama peserta Pemilukada jalur independen dan/atau partai politik) selai itu juga dapat ditempuh meialui memabngun komunikasi kepada kedua belah pihak untuk saling menghargai dan sportifitas dalam memenangkan PemiluKada.