Lewat Proses Ozon dan Filter Air Gambut Jadi Bersih

Lewat Proses Ozon dan Filter Air Gambut Jadi Bersih

P sungai memaksa warga harus mengkonsumsi air kotor. jadikan alterna i f dalam mendapatkan air bersih dari air

enyediaan air bersih untuk keperluan hidup tuk proses ozonisasi pada waktu 300 menit. pada proses sehari-hari masih menjadi kendala mayoritas

kombinasi Ozon-Zeolit-Pasir Ak i f 87,88 % pada waktu penduduk di provinsi kaya sumber daya alam 240 menit dan pada proses kombinasi Ozon-Karbon Kalimantan Selatan. Karakteris i k geografi s

Ak i f-Pasir Aki f sebesar 87,88 % pada waktu 300 menit. yang didominasi lahan bergambut dan

Penurunan intensitas warna melalui cara ini dapat di-

Untuk memperoleh air warga terpaksa membuat sumur

gambut.

dan menggali lebih dalam saluran air di tengah sawah Lahan gambut merupakan campuran heterogen mereka. Tak jarang air baru ditemukan di kedalaman

antara endapan vegetasi yang terakumulasi daiam ling- belasan meter dari permukaan tanah.

kungan jenuh air. Pembentukan utama Iahan gambut di Karena lapisan bawah tanah adalah tanah gambut,

Indonesia adalah vegetasi hutan tropis. Air gambut um- maka air yang keluar di lobang sumurpun berwarna

umnya memiliki variasi warna kuning sampai kecoklatan, kehitaman, kecoklatan atau kekuningan dengan i ng-

tergantung dari proses pelapukan, jenis tanaman serta kat kekeruhan i nggi. Meski demikian warga terpaksa

kandungan sedimennya. Unsur pembentukan lahan mengandalkan air kotor tersebut untuk keperluan hidup

gambut adalah bahan organik yang terdiri dari karbon, sehari-hari. Riza Ni t ahul Khair, seorang penelii dalam

nitrogen, oksigen, dan hidrogen serta sedikit unsur anor- Program Studi Magister Tehnik Lingkungan Universitas

ganik yang terdiri dari silika, kalium dan magnesium. Gajah Mada menawarkan sebuah teknologi yang bisa mengubah air rawa gambut berwarna tersebut menjadi

Bantuan Filter

siap minum. Air gambut yang i dak layak dipakai untuk mandi dan “Kami menyebutnya teknologi karbon ak i f untuk

mencuci dapat diolah menjadi air yang jernih dengan penjernih air,” ujar Riza. Dengan menempatkan karbon

membuat sistem fi lter. Sistem fi lter ini terdiri dari pom- ak i f, air kotor yang berasal dari rawa atau lahan gambut

pa air, bak penampung air gambut, dan tabung fi lter. dapat berubah menjadi bersih dan bahkan siap minum.

Ke i ga komponen tersebut dihubungkan dengan pipa. Air gambut adalah air permukaan yang berwarna

Dijelaskannya pula, tabung fi lter dibuat dari kompo- coklat dan bersifat asam. Untuk dapat menjadikan air

sisi terdiri atas kerikil, pasir, busa, kertas fi lter, dan kar- gambut sebagai sumber air bersih, perlu dilakukan

bon ak i f. Karbon aki f terbuat dari tanah gambut yang peng olahan. Peneli i an ini bertujuan untuk menurunkan

telah diak i vasi secara fi sika dengan pemanasan pada intensitas warna air gambut dengan menggunakan ozo-

rentang suhu 400oC sampai 500 oC. nisasi dan kombinasi media fi lter (karbon ak i f, pasir akif,

Penggunaan karbon ak i f pada sistem fi lter terutama dan zeolit) secara kon i nu. Asam humus yang terdiri dari

untuk mengurangi kadar keasaman, mengurangi kadar asam humat, asam fulvat, dan humin sebagai pemben-

logam, mengurangi bau dan mengurangi kekeruhan air. tuk warna pada air gambut dapat di netralkan dengan

Keunggulan sistem fi lter ini adalah mengurangi kadar proses ozonisasi, oksidasi dan adsorpsi oleh media fi lter

keasaman, kadar logam, kekeruhan, bau, dan rasa. Man- (Zeolit, Karbon Ak i f, Pasir Aki f).

faat sistem ini adalah memperbaiki kualitas air gambut Metode yang digunakan adalah penurunan inten-

sehingga dapat digunakan untuk air jernih yang layak sitas warna air gambut dengan proses ozonisasi dan

pakai untuk minum maupun MCK. kombinasi fi lter (pasir akit-zeolit, pasir ak i f-karbon aki f)

Menurut data Badan Lingkungan Hidup Daerah, secara kon i nu dengan variasi waktu 30 menit, 60 menit, menyatakan hasil peneli i an yang dilakukan pihaknya 120 menit, 240 menit, dan 300 menit pada se i ap per-

di sejumlah lokasi sungai seper i Riam Kiwa dan Sungai lakuan proses. Hasil maksimum dari proses yaitu inten-

Tabuk, mendapatkan hasil kandungan logam berat san- sitas warna air gambut dapat berkurang

gat i nggi. Air sungai terbuki mengandung logam berat

hingga sebesar 21,21 % un-

berupa Arsen (AS) dengan kandungan jauh diatas batas

Edisi II, 2010

normal 0,005 Mg/Ltr. Logam berat arsenic merupakan kemudian disaring lagi dengan menggunakan saringan racun yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan

mikro dengan ukuran 0,1-0,5 μm, untuk menurunkan kema i an.

padatan total tersuspensi sampai dengan kurang dari Demikian juga dengan Mercury Mg, besi (Fe) serta

500 mg/l. Proses ini pen i ng agar membran i dak cepat kandungan ecoli mencapai 1.600 atau diatas batas nor-

rusak dan dapat berumur panjang. Membran hanya mal 1.000. Kondisi ini memperlihatkan, sungai-sungai

dipergunakan untuk menurunkan kadar garam saja, maupun air baku untuk konsumsi masyarakat di kalsel

dengan rasio pemulihan 35 persen.

i dak layak dan berbahaya bagi kesehatan. Air olahan yang telah jernih, tawar, i dak berbau, dan Riza juga menyebutkan, i ngginya i ngkat kekeruh-

bebas bakteri sudah dapat langsung diminum ditam- an sungai, membuat pihaknya harus mengeluarkan

pung dalam bak penampung air bersih. Sebelum proses dana besar untuk proses penjernihan air. Karenanya

pembotolan, untuk menghindari rekontaminasi, air dengan adanya teknologi penjernihan air ini, PDAM

kembali melalui mikrofi ltrasi dan penyinaran ultraviolet Bandarmasih akan merancang penggunaan karbon ak if

untuk sterilisasi. Hasil akhir, air yang dihasilkan tampak dalam pengelolaan air untuk masyarakat.

sangat jernih, i dak berbau, dan sudah i dak asin lagi. Proses pertama terjadi di tangki clarifi er yang ber- fungsi menjernihkan dan me-

Proses Singkat

naikkan nilai pH menjadi 8-9 Mengolah air gambut menjadi melalui pemberian abu soda

air yang siap diminum sebenarnya atau kapur tohor yang dilarut-

bukanlah hal sulit dan mahal. kan. Hasilnya, akan terbentuk

Air baku yang berwarna ke- gumpalan berwarna hijau dan

coklatan itu bisa diproses dengan secara perlahan-lahan akan

pengolahan air minum sederhana mengambang ke permukaan air,

dan dapat dibuat oleh masyarakat tetapi i dak berapa lama (sekitar

dengan menggunakan bahan yang

25 menit). Gumpalan berupa ada di pasaran setempat seper i sebagian logam dan organik ter-

drum, keran, pompa sepeda, bak larut itu akan berubah warnanya

penyaring serta kerikil, pasir dan menjadi kuning kecokelatan

ijuk, serta bahan kimia kapur dan dan secara perlahan-lahan me-

tawas.

ngendap (30 menit). Pengolahan air gambut, diawali Untuk mempercepat proses

dengan Netralisasi untuk mengatur pengendapan dapat diguna-

keasaman air agar menjadi netral kan tawas atau polyaluminum

(pH 7-8), yaitu dengan pemberian chloride dengan diaduk searah

kapur.

sekitar lima menit. Bahan yang dipakai dan dosisnya di- Selanjutnya dilakukan aerasi yaitu mengontakkan tentukan melalui eksperimental sederhana di lapangan.

udara dengan air baku agar kandungan zat besi dan Air yang telah jernih dialirkan ke bak pengendap 1

mangan yang ada dalam air baku bereaksi dengan ok- dan 2. Tetapi, meski sudah jernih, air masih mengan-

sigen yang ada dalam udara membentuk senyawa besi dung par i kel kecil yang melayang-layang (organik), besi,

dan senyawa mangan yang dapat diendapkan. mangan terlarut yang cukup i nggi dan berbau. Pada

Disamping itu proses aerasi juga berfungsi untuk tahap selanjutnya dilakukan proses oksidasi (bisa de-

menghilangkan gas-gas beracun yang tak diinginkan mis- ngan udara, kaporit, atau kalium permanganat). Kalium

alnya gas H2S, Methan, Carbon Dioksida dan gas-gas ra- permanganat dipilih dengan per i mbangan berwarna

cun lainnya. Untuk 1 "parts per million" (ppm) oksigen, dan i dak berbau, di samping juga turut mengaki k an

menurut dia, dapat mengoksidasi 6.98 ppm ion Besi. media mangan zeolit untuk proses oksidasi lanjutan dari

Reaksi oksidasi ini dapat dipengaruhi antara lain oleh besi dan mangan, setelah disaring dengan saringan pasir jumlah Oksigen yang bereaksi, dalam hal ini dipen- silika. Selanjutnya, proses penghilangan bau dan warna

garuhi oleh jumlah udara yang dikontakkan dengan menggunakan karbon ak i f.

air serta luas kontak antara gelembung udara Air yang telah jernih, i dak berbau dan berwarna,

dengan permukaan air.

Sisi Lain

POKJA

J hidup dan kehidupan. Salah satu di antaranya adalah air dari 126,7 juta kilometer kubik atau hanya 0,009 persen

ika semua berjalan normal, bisa dipastikan bahwa miliar kilometer kubik) di jagat ini merupakan air asin pada 2010 ini bumi akan dihuni oleh tujuh

sehingga tidak dapat dimanfaatkan langsung sebagai miliar jiwa. Suatu jumlah yang sangat besar

sumber air bersih. Sedangkan, sebagian besar dari air dalam sejarah peradaban bumi yang tentunya

tawar yang ada (33 juta kilometer kubik) berada dalam membutuhkan ketersediaan sumber daya untuk

wujud es, salju, dan air dalam tanah. Secara teoretis, yang bisa menopang dan menjaga keberlangsungan

bisa dimanfaatkan sebagai sumber air tawar tidak lebih

bersih. Air bersih merupakan kebutuhan pokok manusia dari total air keseluruhan. Inilah jumlah yang harus dan dan kehidupan yang jumlahnya sangat terbatas. Hingga

akan diperebutkan oleh seluruh penduduk bumi dan saat ini, air belum bisa digantikan oleh bahan lain.

hal ini sudah menjadi masalah serius terkait dengan Sayangnya, jumlah ketersediannya sangat terbatas, apalagi kelangkaan yang dapat menjurus pada konfl ik dan krisis untuk bisa mencukupi kebutuhan tujuh miliar penduduk kemanusiaan. bumi ini.

Badan Pertanian Dunia (FAO) telah memperingatkan AIR adalah salah satu kebutuhan utama semua

bahwa setidaknya empat miliar jiwa akan hidup dalam mahluk hidup di dunia. Namun ketersediaan air

daerah yang amat minim air bersih di tahun 2025. bersih ternyata semakin menyusut. Jumlah air bersih

Lebih dari setengah penduduk dunia akan hidup dalam yang tersimpan di ceruk bumi (aquifer) darat, laut,

kekeringan, mengais makanan yang tersisa dan merambah dan atmosfi r, yang sebenarnya terbatas, terus menerus

wilayah pantai yang telah tercemar selama 50 tahun berkurang jumlahnya. Di masa mendatang, air akan

terakhir. Limbah yang tak terkendali dan kebijakan menjadi begitu berharga dan mungkin segera menjadi

penanganan air yang buruk menjadi penyebab utama komoditas utama dunia dan berpotensi menjadi sumber

dari semua masalah ini, terutama yang terjadi di negara konfl ik yang cukup serius. Bagi negara dunia yang berada

berkembang. Demikian laporan dari Badan Lingkungan di kawasan Timur Tengah dan Afrika, ketersediaan air

PBB (UNEP, United Nations Environment Programme) bersih telah lama menjadi masalah. Namun kini negara

yang bekerja sama dengan lebih dari 200 pakar sumber lain dengan jumlah penduduk yang besar seperti China,

daya air dunia.

India, dan Amerika Serikat juga mulai merasakan masalah “Kini, lebih dari 800 juta orang di dunia kesulitan yang serupa.

mengakses sumber air bersih. Hal ini menandakan Masalahnya, sebanyak 97,6 persen dari

krisis, “ ujar Halifa Drammeh dari UNEP. Lembaga ini,

total air yang tersedia (1,403

yang sejak tahun 2003 mencanangkan program Tahun

Edisi II, 2010

Internasional Air Bersih (International Year of Freshwater)

Kondisi Indonesia

bagi penduduk dunia, melaporkan terjadinya penyusutan Bagi Indonesia, masalah kelangkaan lebih disebabkan terumbu karang dan garis pantai dunia akibat perubahan

oleh kegagalan kita dalam mengelola sumber daya air. cuaca. Beberapa negara berkembang juga akan mengalami Hal ini menyebabkan semakin tidak seimbangnya antara krisis air, gagal panen dan konfl ik seputar masalah

kebutuhan (demand) yang terus berkembang dengan pengelolaan air sungai dan telaga bila tidak melakukan

ketersediaan (availability) serta kemampuan untuk langkah penyelamatan terhadap salah-kelola irigasi dan

menyuplai (supply) kebutuhan tersebut. Kondisi ini juga tidak memperbaiki pola pengelolaan sumber air tawar

diperberat dengan semakin tingginya tingkat pencemaran mereka.

air oleh limbah cair ataupun padat serta adanya ancaman Berdasarkan data dari NASA dan WHO, dilapor-

serius dari dampak perubahan dan anomali iklim yang kan temuan data akan terjadinya krisis air yang

sudah menjadi kenyataan dewasa ini. Sehingga, tidak mempengaruhi sekitar 400 juta jiwa saat ini akan

heran, ketika kita bicara krisis air, pada saat bersamaan berdampak serius pada setidaknya 4 miliar jiwa di

kita dihadapkan pada bencana beruntun yang terkait air, tahun 2050 nanti. Pengelolaan fasilitas sanitasi yang tak

seperti banjir dan longsor.

memadai akan berdampak buruk terhadap lebih dari Bagi kawasan lokal, seperti Pulau Jawa misalnya, 2,4 miliar penduduk dunia, dan jumlah ini merupakan

krisis air yang membayang menjadi ancaman yang

40 persen dari jumlah umat manusia yang ada. Separuh mencemaskan. Kekeringan mulai meresahkan para petani kawasan pantai, tempat di mana lebih dari semiliar

diberbagai sentra produksi padi. Lebih dari 800.000 orang menggantungkan hidupnya, bakal menyusut

hektar sawah di Pantura Jawa sudah puso dan ribuan akibat pengembangan yang berlebihan atau pencemaran

hektar lainnya terancam gagal panen akibat kekurangan lingkungan.

air. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofi sika Bagi anak balita, penyakit yang disebabkan oleh

bahkan memperkirakan pada bulan Agustus, semua air yang tercemar (muntaber, diare dan sebagainya)

wilayah Indonesia akan mengalami kemarau panjang. merupakan salah satu ancaman utama bagi mereka.

Akibat kerusakan ekosistem hutan di berbagai wilayah WHO melaporkan bahwa setengah dari jumlah ranjang

ini, Pulau Jawa bisa mengalami defi sit air empat kali rumah sakit di negara berkembang dihuni penderita

setiap tahunnya. Menteri Negara Lingkungan Hidup balita yang menderita serangan penyakit seperti ini.

bahkan telah menyatakan, di tahun 2005 Pulau Jawa

ISTIMEWA

telah mengalami defi sit air 13 miliar meter kubik. Jumlah ini dipastikan terus bertambah setiap tahunnya.

Penyusutan air dan kekeringan yang berulang setiap tahunnya, tak saja karena fenomena alam, namun juga terjadi karena kerusakan lingkungan yang parah. Dibandingkan luas wilayah yang ada, hutan di Pulau Jawa hanya secuil 3.289.131 hektar. Dari jumlah ini, sekitar 1.714 juta hektar hutan, baik berupa hutan lindung atau hutan konservasi -berada dalam kondisi kritis. Kondisinya diperburuk dengan terseraknya lahan kritis di luar kawasan hutan, yang tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat. Sumber di Balai Pemantapan Kawasan Hutan Jawa- Madura menyebutkan bahwa jumlah kawasan hutan yang harus dihijaukan mencapai 10.731 juta hektar, atau 84, 16 persen dari luas seluruh daratan Pulau Jawa. Dengan begitu, bisalah kita bayangkan bila di masa depan,

Sisi Lain

total penduduk Indonesia hanya memiliki lebih dari 4,5 persen dari total cadangan air tawar nasional.

Dari segi kuantitas dan penyebarannya, sudah jelas terlihat adanya ketidakseimbangan. Dari segi kualitas, justru lebih memprihatinkan lagi karena sangat terkait dengan bisa atau tidaknya air tawar tersebut dimanfaatkan. Hampir sebagian besar sumber-sumber air perkotaan kita, khususnya di Pulau Jawa, terus tercemar oleh limbah. Sebagai gambaran, dari 13 sungai/kali yang mengalir di wilayah DKI Jakarta, kecuali Kali Krukut, hampir semuanya sudah tidak layak dijadikan sumber air baku untuk keperluan air bersih/minum oleh PAM Jaya.

Akibat gangguan kualitas terhadap sumber air tawar tersebut, biaya pengolahan air bersih, baik akibat kebutuhan bahan kimia maupun biaya energi untuk pengolahan dan untuk mendistribusikan air, terus mengalami kenaikan yang cukup signifi kan dari waktu ke waktu. Sehingga, ini akan dapat menyebabkan masyarakat harus membayar lebih mahal untuk bisa mendapatkan air

bersih, seperti yang sedang terjadi di beberapa kawasan di Jakarta.

POKJA

Pulau Jawa akan semakin “kehausan”. Dengan jumlah Sementara itu, kemampuan pemerintah melalui hutan yang minim, hanya sekitar 20 persen air hujan

372 Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) untuk yang bisa diserap tanah. Sisanya mengalir percuma ke

memenuhi kebutuhan air bersih masih jauh dari yang laut.

diharapkan. Sampai hari ini, Indonesia baru memiliki Padahal, menurut data di Kementerian Lingkungan

sekitar 7,1 juta sambungan air bersih yang secara kasar Hidup, pada tahun 2003 saja, kebutuhan air di pulau

baru mampu melayani sekitar 35,5 juta jiwa yang terpadat se Indonesia ini sudah mencapai 38 milyar meter mayoritas bermukim di daerah perkotaan. Sehingga, kubik. Bila air yang tersedia hanya sekitar 25,3 miliar

sebagian besar masyarakat yang belum mempunyai meter kubik, terjadi defi sit air bersih dalam jumlah yang

akses ke air bersih terpaksa mengantungkan kebutuhan cukup banyak, dalam satu periode saja.

mereka kepada sumber lain permukaan lain, seperti kali, empang, air hujan, sumur dangkal, tanah dalam, dan

Penyebaran Potensi Air

bahkan air payau sekalipun. Pemanfaatan sumber air Berdasarkan teori, Indonesia memiliki potensi air

alternatif tersebut tentunya mengandung risiko, terutama tawar sebesar 1.957 miliar meter kubik/tahun. Dengan

jika dikaitkan dengan jaminan keamanan kualitas (aspek total populasi saat ini mencapai 228 juta jiwa, jumlah air

kesehatan) dan ancaman terjadinya bencana ekologi tawar tersebut setara dengan 8.583 meter kubik/kapita/

perkotaan (akibat eksploitasi berlebihan air tanah dalam tahun. Jumlah tersebut berada di atas nilai rata-rata

yang mengakibatkan turunnya muka tanah atau land dunia, yaitu 8.000 meter kubik/kapita/tahun (Bappenas,

subsidence ).

2006). Namun, ketersediaan air ini sangat bervariasi, baik Beberapa masalah utama yang menandai terjadinya antarwilayah/kawasan maupun antarwaktu.

krisis air antara lain adalah tak tersedianya sumber Dari jumlah tersebut, hampir 87 persen di antara

air minum yang cukup saat ini bagi sekitar 1,1 miliar potensi aliran air permukaan umumnya terkonsentrasi di

penduduk dunia. Kedua, pengambilan air tanah Pulau Kalimantan, Papua, dan Sumatra. Sisanya tersebar

yang berlebihan ikut berperan bagi penyusutan lahan secara tidak merata di Jawa-Madura-Bali, Sulawesi,

pertanian. Ketiga, polusi dan penggunaan mata air yang Maluku, Nusa Tenggara, dan wilayah lainnya. Pulau

berlebihan mencederai keanekaragaman hayati yang ada. Jawa yang memiliki luas kurang dari 7 persen dari total

Keempat, mulai muncul berbagai konfl ik regional yang luas daratan Indonesia dan dihuni oleh 65

diakibatkan oleh berbagai kebijakan dan politisasi yang

persen (148 juta jiwa) dari

bersumber pada masalah penguasaan sumber air bersih.

Edisi II, 2010

Berikut Daerah Rawan Air di Indonesia menurut data

PROPINSI D.I. YOGYAKARTA

WILAYAH TIMUR

Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. PROPINSI BALI

KAB. BANTUL

KAB. GUNUNG KIDUL*)

KAB. TABANAN

KAB. SLEMAN

KAB. BADUNG

WILAYAH BARAT

KAB. GIANYAR PROPINSI D.I. ACEH

PROPINSI BENGKULU

KAB. KLUNGKUNG KAB. ACEH TENGGARA

KAB. REJANG LEBONG *)

PROPINSI JAWA TIMUR

KAB. BANGLI KAB. ACEH TIMUR

KAB. BENGKULU UTARA

KAB. PONOROGO

KAB. KARANGASEM KAB. ACEH TENGAH *)

KAB. TRENGGALEK

KAB. BULELENG KAB. ACEH BARAT

PROPINSI LAMPUNG

KAB. TULUNGAGUNG

KOTA DENPASAR KAB. ACEH BESAR

KAB. LAMPUNG TENGAH

KAB. BLITAR

KAB. LAMPUNG UTARA

KAB. KEDIRI

PROPINSI KAB. ACEH UTARA

KAB. PIDIE

KAB. LAMPUNG BARAT

KAB. MALANG

NUSA TENGGARA BARAT KAB. SIMEULUE

KAB. TULANG BAWANG

KAB. LUMAJANG

KAB. LOMBOK TENGAH KAB. ACEH SINGKIL

KAB. TANGGAMUS

KAB. JEMBER

KAB. LOMBOK TIMUR KAB. BIREUN

KAB. WAY KANAN

KAB. BANYUWANGI

KAB. SUMBAWA *) KAB. ACEH B DAYA

KAB. BONDOWOSO

KAB. DOMPU*) KAB. GAYO LUES

PROPINSI BANGKA BELITUNG*)

KAB. SITUBONDO

KAB. BIMA*) KAB. ACEH JAYA

KAB. BELITUNG

KAB. PROBOLINGGO

KAB. PASURUAN

KAB. NAGAN JAYA

PROPINSI KAB. ACEH TAMIANG

WILAYAH TENGAH

KAB. SIDOARJO

PROPINSI DKI JAKARTA

KAB. MOJOKERTO

NUSA TENGGARA TIMUR*)

KAB. TIMOR TENGAH PROPINSI SUMUT

KODYA JAKARTA PUSAT***)

KAB. JOMBANG

SELATAN KAB. TAPANULI UTARA

KODYA JAKARTA UTARA***)

KAB. NGANJUK

KAB. TIMOR TENGAH KAB. TAPANULI SLTN

KODYA JAKARTA BARAT***)

KAB. MAGETAN

UTARA*) KAB. NIAS

KODYA JAKARTA SELTN***)

KAB. MADIUN

KAB. BELU KAB. LANGKAT

KODYA JAKARTA TIMUR***)

KAB. NGAWI

KAB. ALOR KAB. KARO

KAB. BOJONEGORO

KAB. FLORES TIMUR KAB. DELI SERDANG

PROPINSI JAWA BARAT

KAB. TUBAN

KAB. SIKKA KAB. SIMALUNGUN

KAB. SUKABUMI

KAB. LAMONGAN

KAB. ENDE KAB. ASAHAN

KAB. CIANJUR

KAB. GRESIK

KAB. NGADA KAB. LABUHAN BATU

KAB. BANDUNG

KAB. BANGKALAN

KAB. MANGGARAI KAB. DAIRI

KAB. GARUT

KAB. SAMPANG

KAB. SUMBA TIMUR *) KAB. TOBA SAMOSIR

KAB. TASIKMALAYA

KAB. PAMEKASAN

KAB. SUMBA BARAT*) KAB. MANDAILING NATAL

KAB. CIAMIS

KAB. SUMENEP

KAB. LEMBATA KAB. NIAS SELATAN

KAB. KUNINGAN

KAB. CIREBON

PROPINSI BANTEN

PROPINSI GORONTALO PROPINSI SUMATERA BARAT

KAB. MAJALENGKA

KAB. LEBAK

KAB. BOALEMO KAB. SOLOK*)

KAB. SUMEDANG

KAB. TANGERANG

KAB. INDRAMAYU

KAB. SERANG

KAB. SW.LUNTO

PROPINSI MALUKU KAB. TANAH DATAR

KAB. SUBANG

KOTA TANGERANG

KAB. MALUKU TENGGARA *) KAB. P PARIAMAN

KAB. PURWAKARTA

KAB. MALUKU KAB. AGAM

KAB. KARAWANG

PROPINSI KAL BARAT

TENGGARA BRT KAB. 50 KOTA

KAB. BEKASI

KAB. PONTIANAK

KAB. BURU KAB. PASAMAN *)

KOTA BOGOR

KAB. SANGGAU *)

KAB. KEPULAUAN ARU*) KAB. KEP MENTAWAI

KOTA SUKABUMI

KAB. KETAPANG

KOTA BANDUNG

KAB. SINTANG *)

PROPINSI MALUKU UTARA PROPINSI RIAU

KOTA CIREBON

KAB. KAPUAS HULU

KAB. HALMAHERA TENGAH KAB. INDRAGIRI HULU

KAB. HALMAHERA UTARA KAB. BENGKALIS

PROPINSI JAWA TENGAH

PROPINSI KAL TENGAH

KAB. HALMAHERA SELATAN KAB. INDRAGIRI HILIR

KAB. BANYUMAS

KAB. KW TIMUR

KAB. KEPULAUAN SULA KAB. PELALAWAN

KAB. PURBALINGGA

KAB. KAPUAS

KAB. BANJARNEGARA

KAB. BARITO SELATAN

PROPINSI PAPUA KAB. ROKAN HILIR

KAB. ROKAN HULU

KAB. KEBUMEN

KAB. BARITO UTARA

KAB. JAYAWIJAYA KAB. SIAK

KAB. PURWOREJO

KAB. JAYAPURA KAB. K SINGINGI

KAB. WONOSOBO

PROPINSI KAL SELATAN

KAB. MAGELANG

KAB. KOTABARU

KAB. NABIRE

KAB. YAPEN WAROPEN PROPINSI JAMBI

KAB. BOYOLALI

KAB. BANJAR

KAB. BIAK NUMFOR*) KAB. MEANGIN

KAB. KLATEN

KAB. BARITO KUALA

KAB. PUNCAK JAYA KAB. SAROLANGUN

KAB. SUKOHARJO

KAB. TAPIN

KAB. MIMIKA KAB. BATANGHARI

KAB. WONOGIRI

KAB. H SUNGAI SLTN

KAB. KARANGANYAR

KAB. H SUNGAI TNGH

PROPINSI PAPUA BARAT KAB. T JABUNG TIMUR

KAB. T JABUNG BARAT

KAB. SRAGEN

KAB. H SUNGAI UTARA

KAB. MANOKWARI KAB. BUNGO

KAB. GROBOGAN

KAB. TABALONG

KAB. FAK FAK KAB. TEBO

KAB. BLORA

KAB. REMBANG

PROPINSI

Keterangan : PROPINSI SUMATERA SELATAN

KAB. PATI

KALIMANTAN TIMUR

*) Kabupaten yang memiliki KAB. OGAN KOM ILIR *)

KAB. KUDUS

KAB. KUTAI KERTANEGARA

cadangan air minum terbatas KAB. MUARA ENIM

KAB. JEPARA

KAB. BERAU

**) Kabupaten dengan kondisi KAB. LAHAT

KAB. DEMAK

KAB. BULUNGAN

air minum sangat kurang KAB. MUSI RAWAS

KAB. SEMARANG

KAB. NUNUKAN

***) Daerah yang air tanahnya KAB. MUSI BANYUASIN

KAB. TEMANGGUNG

KAB. MALINAU

KAB. KENDAL

KAB. KUTAI BARAT

i dak siap untuk di konsumsi.

KAB. BATANG

KAB. KUTAI TIMUR

KAB. PEKALONGAN

(eko/wawasan.com)

KAB. PEMALANG KAB. TEGAL KAB. BREBES

Testimoni

DOK. PRIBADI

G mendorongnya gencar menyosialisasikan pengolahan di seputar rumah, warga malah bertanya ’ngapain susah-

uru yang Mengurusi Sampah dan Limbah Kecintaan Teti Suryati, kelahiran Garut, 18

untuk mengajari warga membuat kompos cair. “Setiap April 1961, pada tanaman dan lingkungan

kali saya ceramah soal pengolahan sampah dan limbah

sampah menjadi kompos. Dan sebagai pilar pertama susah ngurus sampah?’ Mereka merasa sudah membayar kesehatan lingkungan sekolah. Awalnya, guru Biologi

retribusi kebersihan, jadi enggak perlu pusing mikirin SMAN 12 Jakarta ini sekadar membagi ilmu dengan

sampah,” cerita Teti.

sesama guru di Jakarta, lalu meluas sampai di berbagai Ketika ia meminta warga belajar bikin kompos, wilayah di Tanah Air.

”Sebagian warga menjawab, untuk apa? Beli saja, kompos Keengganan warga mengolah sampah dan limbah

kan harganya murah, cuma Rp 1.000 per kilogram,” rumah tangga dijawab Teti dengan menciptakan alat

ujarnya. Sikap apatis warga yang dia datangi lewat pembuat kompos atau komposter sederhana. Komposter

kelompok arisan, pengajian, PKK, warga perumahan, buatan Teti berbahan kaleng bekas cat berukuran 25

guru, maupun karyawan itu tetap tak menyurutkan kilogram, yang diberi alat pemutar pada bagian samping

semangat Teti untuk berbagi dan mengubah paradigma atau tutup kaleng. Semua ini berawal saat Teti terpilih

berpikir masyarakat soal sampah. Keluhan itu justru sebagai kader kebersihan oleh Dinas Kebersihan DKI

membuat dia kreatif dengan menciptakan komposter Jakarta, enam tahun lalu. Sebagai kader, dia mendapat

untuk mengurangi sampah dan limbahdi rumah. banyak informasi tentang pengolahan sampah dan limbah

Umumnya warga kota malas berurusan dengan menjadi kompos.

sampah dan limbah organik atau basah yang mudah Pengetahuan itu tak dibiarkannya begitu saja.

berbau busuk. Mereka enggan membuka tempat Tetapi dia mengembangkannya dengan menciptakan

pembuangan sampah, lalu mengaduknya agar tak bau komposter. Untuk memenuhi selera masyarakat, Teti

dan berbelatung.

telah mengembangkan 13 tipe komposter dengan ”Dari situlah saya terpikir harus membuat alat bahan baku kaleng dengan alat pemutar. Tahun lalu, dia

pengaduk sehingga tempat sampah dan limbah organik mengembangkan komposter gantung yang

tak harus sering dibuka. Saya lalu ke tukang las, minta

dibuat dari tempayan air,

kaleng bekas cat itu dilubangi sisi kiri dan kanannya, lalu

Edisi II, 2010

dipasangi seperti jeruji yang memudahkan pemutaran DKI Jakarta. Tetapi, kebiasaan mengelola sampah dan sampah dan limbah di dalamnya,” tuturnya. Komposter

limbahrumah dan mengolahnya menjadi kompos telah ala Teti bahkan bisa disimpan di ruang tamu, tanpa orang menjadi pola hidup warga. Mereka cinta lingkungan sadar bahwa isinya sampah dan limbah basah. Adapun

bukan karena ada lomba.

komposter gantung dari tempayan air cocok dipasang di Baru pada 2007, RW 15 menjadi juara nasional rumah yang tak punya halaman.

RW Bersih yang diselenggarakan Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Sejak itu, kawasan ini sering

Bersih dan hijau

didatangi masyarakat dan pejabat yang ingin mengetahui Keterlibatan Teti mengajak warga memilah dan

bagaimana warga setempat mengelola sampah dan limbah mengolah sampah dan limbah semakin intens ketika

rumah tangga.

suaminya terpilih menjadi Wakil Ketua RW 15, Untuk menumbuhkan kesadaran warga, seperti Kampung Bulak, Klender, Jakarta Timur, tahun 2004.

memilah sampah dan limbah di rumah, tak semudah Teti, yang saat itu aktif sebagai instruktur pendidikan

membalik telapak tangan. Padahal, sampah dan limbah lingkungan hidup bagi guru-guru DKI Jakarta, merasa

organik mencapai 60 persen dari total sampah dan limbah harus mendukung tugas suami. ”Ketika itu ada lomba

rumah tangga. ”Kalau semua orang mau sedikit saja RW bersih dan sehat tingkat kelurahan. Saya ikut terlibat

susah, memilah sampah dan limbah dan mengolahnya, di PKK dan harus menggerakkan semua warga agar

bayangkan, betapa nikmatnya lingkungan hidup ini. berpartisipasi,” kenangnya.

Akibat global warming pun bisa diminimalkan,” ujarnya Kondisi lingkungan tempat tinggal yang kumuh

lebih lanjut.

dan sempit menginspirasi dia untuk mengajak warga Tahun 2006 Teti menggagas muatan lokal lingkungan mengubahnya menjadi lingkungan yang bersih dan

hidup sebagai materi pelajaran di sekolah tempatnya hijau. Ia minta setiap rumah menanam dua pohon. ”Ini

mengajar. Pengolahan sampah dan limbah termasuk menimbulkan pro-kontra.”

salah satu materi yang diajarkan. Ia membuat semacam Warga yang umumnya masyarakat menengah-bawah

kurikulum, siswa diajak praktik di rumah dan di sekolah. keberatan harus membeli tanaman dan pot. Teti pun menyarankan kaleng bekas sebagai ganti pot. Selain itu,

Nama

: Dra Te

i Suryai

setiap pukul 16.00, salah satu penghuni rumah harus : Garut, 18 April 1961

Lahir

Agama : Islam

membersihkan halaman masing-masing. Bagi warga yang

Profesi : Guru SMAN 12 Jakarta

Suami : tak bersedia, ada denda menyediakan dua pohon di depan Heriyanto

Anak : Mu

i Axanoriyani , Mei Asokariyani

rumah.

dan Media Heriyanto

”Cara itu efektif untuk membangkitkan kesadaran warga. Mereka ikut aktif menciptakan kebersihan

Apa yang dia lakukan membuahkan hasil. Sekolah lingkungan. Setelah tampak hasilnya, warga jadi gemar

tempatnya mengajar, SMAN 12 Jakarta, terpilih sebagai bertanam,” kata Teti. Hasilnya? RW 15 ditunjuk sebagai

sekolah berwawasan lingkungan tingkat nasional. Dalam RW percontohan di Jakarta Timur.

lomba pemanfaatan sampah dan limbah oleh pelajar yang Namun, kecintaan warga menanam itu menimbulkan

digelar World Wildlife Fund, SMAN 12 Jakarta meraih persoalan lain. Mereka sulit menemukan media tanam.

juara kedua. Siswa mengolah sampah dan limbahplastik Dan Teti lalu memperkenalkan kompos sebagai media

menjadi aksesori.

tanam. Kiprah Teti yang gencar memperkenalkan pengolahan

Pembuatan kompos menuntut warga punya kebiasaan sampah dan limbah skala rumah tangga dan sekolah ini memilah sampah dan limbah di rumah. Sampah dan

menarik perhatian berbagai pihak yang peduli lingkungan limbah organik warga RW itu dikumpulkan di enam

hidup. Dia semakin sering diminta menjadi pembicara ke posko, sedangkan sampah dan limbah non organik,

berbagai kota, seperti Balikpapan, Pontianak, dan Bandar seperti kertas, plastik, dan kayu, dijual atau dibuat

Lampung. Ia muncul dalam talkshow di radio dan televisi. kerajinan tangan. Petugas kebersihan hanya mengangkut

Teti semakin sibuk sebagai pembicara soal pengolahan sampah dan limbah yang sama sekali tak bisa didaur

sampah dan limbah dan pemberdayaan warga untuk ulang.

menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan Dalam kurun 2004-2006, RW 15 ”hanya” mendapat

hijau. Namun, dia tak mengabaikan tugasnya juara ketiga RW bersih dan sehat tingkat provinsi

sebagai guru.

Reportase

Dalam sambutannya Budi Hidayat menyampaikan pentingnya kegiatan STBM, mengingat masih ada sekitar 70 juta masyarakat Indonesia yang masih buang air besar sembarangan dan akibatnya negara mengalami kerugian sebesar 56 triliun setiap tahunnya. Untuk itu, diperlukan kerjasama semua pihak untuk mengatasi

persoalan tersebut.