Pameran INDOWATER 2010

Pameran INDOWATER 2010

air bersih yang dapat dibagi kepada masyarakat yang membutuhkan,” tukasnya di sela-sela acara Jumpa Pers terkait pelaksanaan IWWEF 2011 pada 2 Juli 2010 di Jakarta.

Menurut dia, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan tahun 2015, secara nasional cakupan air bersih mencapai 63 persen dan sanitasi sebesar 62 persen. Oleh karena itu diperlukan pemetaan masalah di tingkat daerah. Tujuan tersebut merupakan bagian dari Millenium Development Goals (MDGs) yang digagas tahun 2000 lalu. Program ini adalah program berkesinambungan untuk air bersih dan sanitasi bagi penduduk Indonesia.

Selama perjalanan 10 tahun ini memang masih belum terealisasi dengan baik karena menemui kendala. Ada pun kendala yang jadi perhatian adalah masih banyaknyaPerusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang belum sehat. Selain itu permasalahan air bersih dan

ISTIMEWA

sanitasi di kota/kabupaten belum diinventarisir dengan baik. Sehingga untuk mendapatkan solusi daerah harus

P Tehnik Lingkungan Indonesia

ersatuan Perusahaan Air duduk bareng dengan pemerintah pusat. Dikatakan Minum Seluruh Indonesia

pihaknya ingin melakukan langkah nyata untuk (PERPAMSI), Ikatan Ahli

mengkonsolidasikan program

pencapaian MDGs dalam sebuah (IATPI) dan International Water

... . . .tidak hanya menjadi t i dak h

penonton dan pengguna t Roadmap yang dapat dijadikan

Association (IWA) akan menggelar

dasar bagi semua pihak untuk Indonesia Water and Wastewater

teknologi tetapi juga

menciptakan teknologi berkontribusi.

Menurut Budi, selama ini yang akan digelar pada tanggal 18

Expo and Forum (IWWEF) 2011

terbaru dibidang tehnik

pemenuhan pencapaian MDGs hingga 20 Januari 2011 di Hotel

lingkungan dan air

Indonesia sebagian besar berada pada In Bidakara Jakarta. Diharapkan expo

bersih. . .

jalur yang benar, sebagian lainnya jal ini diikuti oleh 394 PDAM di

masih memerlukan kerja keras. Untuk ma seluruh Indonesia dan dihadiri 5000 orang ini menurut

itu, itu, lanjutnya, masih perlu dilakukan rencana akan dibuka oleh Wakil Presiden, Budiono.

penajaman guna mendorong percepatan pencapaiannya. man guna mend Pada kesempatan itu, Dirjen Cipta Karya, Budi

Upaya tersebut perlu mempertimbangkan disparitas b l Yuwono menegaskan lewat kegiatan ini diharapkan

wilayah, sehingga tidak hanya dilihat dari portofolio dapat terjadi transformasi teknologi dan ditemukan

seluruh wilayah dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, kiat atau strategi yang baik dalam meningkatkan

tetapi juga pada agregat perpropinsi yang perlu menjadi kesadaran masyarakat terhadap air bersih dan penyehatan

tolok ukur bersama terhadap keberhasilan pencapaiannya. lingkungan. “Saya berharap kita tidak hanya menjadi

“Dengan demikian pencapaian akan dinilai dari penonton dan pengguna teknologi tetapi juga

keseluruhan provinsi terkait MDGs yang notabene hal ini menciptakan teknologi terbaru dibidang

perlu menjadi perhatian bersama khususnya dari pihak

tehnik lingkungan dan

provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya. [eko]

Edisi II, 2010

Sudah 12 Tahun

Air Tanah di Jakarta Tidak Layak Konsumsi

A tanah bukan lagi air tanah, melainkan cadangan air purba Krukut juga tidak layak, kebocoran PAM juga masih

ir tanah Jakarta sudah tidak dapat dipakai lagi

44 persen dari kebutuhan air warga Jakarta. “Ada 13 sejak 12 tahun yang lalu. Dengan demikian, yang

sungai yang melewati, tapi tidak ada satu pun yang layak selama ini diambil oleh warga Jakarta dari dalam

jadi air PAM kecuali Kali Krukut. Tapi saya katakan,

yang tersimpan di bebatuan. “Kita sudah mengambil

sangat tinggi,” katanya.

cadangan air tanah purba kita, yang kita isi tidak lebih Selain itu, harga air pipa di Jakarta, menurut Firdaus banyak dari yang kita ambil,” ujar Ketua Water Institute,

Ali, masih sangat tinggi dibandingkan harga di kota-kota Dr Firdaus Ali dalam acara diskusi media di Jakarta, akhir lain. Harga tertinggi air pipa di Jakarta mencapai Rp Juli lalu di IATPI,

14.650 tiap meter kubik, sedangkan di Surabaya hanya Penggunaan air tanah purba yang terus-menerus

Rp 10.000 tiap meter kubik, menurut data Mei 2010. tersebut, kata Firdaus Ali, dapat menyebabkan

Harga tersebut juga jauh lebih tinggi dibandingkan harga menurunnya permukaan tanah sehingga diperkirakan

POKJA

Jakarta akan tenggelam sebelum penyediaan air tanah purba itu habis. “Enggak ada pilihan. Sekarang bagaimana mengerem agar tidak naik air laut, tidak turun air tanah, dengan jangan membiarkan semua kebutuhan air bersih rumah tangga mengandalkan air tanah, gunakan air permukaan, perpipaan, PAM,” imbuhnya.

Untuk diketahui, menurut data yang disampaikan Firdaus Ali, kecepatan penurunan muka tanah Jakarta pada 2007-2008 mencapai 26 cm per tahun. Untuk itulah, menurut Firdaus Ali, diperlukan strategi dalam memenuhi kebutuhan air Jakarta tanpa mengeksplorasi air tanah berlebihan, yakni dengan memperbaiki pelayanan air perpipaan (PAM), pengendalian bertahan eksploitasi air tahan dalam melalui Peraturan Gubernur 37/2009 yang sudah dilaksanakan, merencanakan dan mengimplementasikan upaya memanen air hujan dan daur ulang limbah cair, serta restorasi dan melindungi sumber air permukaan kota.

Defi sit air baku Jakarta telah mencapai 11.982 liter per detik pada tahun 2010. Jumlah tersebut diyakini akan membengkak lebih dari tiga kali lipatnya pada akhir 2025, yakni menjadi 35.786 liter per detik. Hal tersebut disampaikan anggota Badan Regulator Pelayanan Air Minum (BRPAM) DKI Jakarta Firdaus Ali.

Menurut Firdaus Ali, Jakarta mengalami defi sit air karena 13 sungai yang melewati Jakarta tidak dapat menjadi sumber air baku yang layak. Dengan demikian, penyediaan air bersih perpipaan (PAM) hanya mencakup

Reportase

yaitu sekitar 48,1persen. Untuk menghadapi masalah tersebut, ke depan PAM Jaya harus memiliki strategi untuk mengatasi defi sit air.