PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Pe (14)

15 Juta KK di Indonesia Belum Peroleh Akses Air Minum

Edisi II, 2010

Edisi II, 2010

P embangunan air minum dan penyehatan

lingkungan dalam waktu sepuluh tahun terakhir telah mengalami banyak perubahan mendasar. Terutama dengan telah disepakatinya pada tahun 2003 Kebijakan

Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat dan berperannya Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) secara optimal dalam pembangunan AMPL. Kondisi ini mendorong maraknya pembangunan AMPL berbasis masyarakat di hampir seluruh Indonesia, yang melibatkan hampir seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, LSM, dan masyarakat. Bahkan kemudian semangat ini menghasilkan gerakan yang jauh melampaui perkiraan kita semua. Sebut saja proyek besar yang saat ini menerapkan pendekatan berbasis masyarakat diantaranya Waspola, Pro AIR, WSLIC-2, CWSH, Pamsimas, ISSDP yang dilanjutkan menjadi USDP, WES UNICEF, Community-Led Total Sanitation (CLTS) yang disempurnakan menjadi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan direplikasi menjadi Sanitasi Total dan Pemasaran Sanitasi (SToPS). Belum termasuk kegiatan LSM yang bekerjasama dengan pemerintah diantaranya Plan Indonesia, dan SIMAVI. Tidak terlupakan juga kegiatan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) oleh perusahaan.

Dari maraknya kegiatan berbasis mayarakat tersebut, kemudian dikenali munculnya fenomena kegiatan berbasis masyarakat yang melibatkan lebih dari satu komunitas dan melintasi lebih dari satu desa, dan bahkan menjangkau penduduk dalam jumlah belasan ribu orang. Sebagian orang bahkan menyebutnya PDAM Desa, saking besarnya. Menariknya adalah prosesnya berbasis masyarakat. Sepertinya ini melanggar kaidah yang selama ini dipegang bahwa kegiatan berbasis masyarakat bersifat sangat lokal (satu desa, satu komunitas), tidak melebih jumlah tertentu (rata-rata 2000-3000 penduduk). Namun kenyataannya banyak daerah sudah mempunyai kegiatan pembangunan air minum multi desa. Namun

kemudian dalam edisi kali ini kami lebih menyoroti pada daerah Kodi (NTT) dengan mempertimbangkan kegiatan ini yang menjangkau jumlah penduduk terbesar sampai saat ini, yaitu sekitar 17.000 orang. Ini hal yang mencengangkan dengan mempertimbangkan masih banyaknya PDAM yang pelanggannya hanya berkisar pada angka 2.000-5.000 pelanggan.

Perlu kami informasikan juga bahwa sampai pada saat ini kami telah berhasil menerbitkan Percik dalam dua versi yaitu edisi reguler dan edisi khusus. Edisi reguler adalah edisi yang diterbitkan sebanyak 4 (empat) kali setiap tahun, dan direncanakan secara berkala tiga

bulan, walaupun pada kenyataannya baru dapat diterbitkan setelah bulan Juni. Sementara edisi khusus merupakan edisi hasil kerjasama dengan pemangku kepentingan untuk menyajikan topik tertentu, dan waktu penerbitannya fl eksibel. Sampai saat ini edisi khusus telah diterbitkan sebanyak 3 (tiga) edisi yaitu Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat bekerjasama

dengan BORDA dan jaringannya, Satu Dekade Upaya Pengarusutamaan Pembangunan AMPL Berbasis Masyarakat kerjasama dengan WASPOLA, dan 7 Tahun Sanimas bekerjasama dengan BORDA. Direncanakan pada tahun 2010 akan terbit dua edisi yaitu Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) bekerjasama dengan Tim Teknis Pembangunan Sanitasi dan Water and Environmental Sanitation (WES) UNICEF bekerjasama dengan UNICEF. Sampai saat ini juga sedang dalam penjajakan beberapa edisi khusus lainnya. Keseluruhan edisi tersebut juga diterbitkan dalam bahasa Inggris. Tentunya ini semua merupakan hal yang menggembirakan bagi perkembangan majalah kita tercinta ini.

Memasuki edisi ini, pembaca akan melihat di susunan redaksi mengalami beberapa perubahan karena terjadinya mutasi pada beberapa anggota Pokja AMPL yang selama ini terlibat dalam penerbitan Percik. Walaupun demikian kami berharap semoga saja hal ini tidak akan mengurangi kualitas atau bahkan meningkatkan kualitas dari majalah kita tercinta ini.

Akhir kata, tak lupa kami mengucapkan selamat berpuasa bagi yang menjalankannya. Selamat menikmati, dan jangan lupa hal yang selalu kami tunggu adalah kritik dan saran dari pembaca. (OM).

Dari Redaksi

ed POKJA B

Suara Anda

Sungguh senang membaca surat Sun Distribusi Air anda. Terimakasih atas perha anda. T a d T i an dan Kian Timpang

k keperca kepercayaan kepada majalah kami

Planet bumi kita kaya akan air. Para s sebagai media yang secara konsisten ahli memperkirakan dunia kita memiliki

d dan terpercaya dalam menyajikan

i dak kurang dari 1.360.000.000 km3

Puskesmas

informasi terkait persoalan Air Minum air. Dari total volume tersebut, sekitar

Perlu Majalah Percik dan Penyehatan Lingkungan. Kami 1.320.000.000 km3 atau sebesar

akan perha i kan permohonan anda

Kami adalah salah satu pembaca 97,2 persennya merupakan lautan.

Majalah Percik, walaupun hingga saat Selebihnya, 25.000.000 km3 atau

untuk mendapat majalah ini secara

ini kami baru satu kali dikirimi Majalah sekitar 1,8 persennya merupakan

regular. Salam Percik buat teman-

Percik edisi Maret dan Oktober 2008 air tanah. Sedangkan 250.000 km3

teman di Puskesmas Batulampa,

yang lalu, inginnya sih berlangganan merupakan air tawar di danau dan dan mendapat kiriman edisi terbaru.

selamat bertugas.

sungai, dan sisanya 13.000 km km3

Sebagai seorang sanitarian yang Selamatkan Air Kita

atau sekitar 0,001 persen merupakan bekerja di Puskesmas, dengan masa

Nobody needs no water. Ya, semua air yang terkandung dalam atmosfer kerja lebih dari 10 tahun (2000-2010) orang memang butuh air. Se i ap orang, dalam bentuk awan hujan.

tentu sudah banyak pengalaman, paling i dak membutuhkan lima liter Akan tetapi, dari volume air yang namun, bukan berar i semua masalah air se i ap harinya. Tanpa air, memang begitu besar itu i dak seluruhnya sanitasi bisa dengan mudah ditangani. tak akan ada kehidupan.

dapat digunakan oleh manusia untuk Salah satu contoh, ke i ka kami diminta

Tapi, disayangkan sekali ke i ka menunjang kelangsungan hidupnya. untuk memberi bimbingan teknis banyak orang kurang peduli terhadap Sebab hanya air tanah dan separuh

pembuatan jamban, khusus untuk ketersediaan air. Menyia-nyiakan air dari volume air tawar yang dapat daerah pantai (pasang-surut), banjir dengan memakai melebihi kebutuhan. digunakan untuk kebutuhan rumah dan rumah panggung. Terus terang Seolah-olah manusia i dak butuh air. tangga. Yang lebih parah lagi, volume kami agak kesulitan, mengingat Padahal, se i ap manusia berkepen- air bersih itu mengalami kemerosotan buku atau panduan teknisnya i dak

i ngan terhadap air. Memang, kita yang amat cepat akibat kerusakan kami miliki. Disamping itu, tentunya membayar se i ap tetes air yang sampai hutan, pencemaran lingkungan oleh

ilmu atau teori yang diperoleh di bak mandi, tapi bukan berar i bisa limbah industri dan rumah tangga, diperkuliahan

i dak mudah untuk sekenanya mengkonsumsi air tanpa penduduk dunia bertambah banyak, diingat lagi.

batas. Memang pemerintahlah yang dan meningkatnya standar hidup Oleh karena itu, kami berharap mengelola air, agar bisa tersalurkan ke sehingga

i ngkat konsumsi air pun melalui redaki majalah Percik ini, su- masyarakat. Tapi bukan berar

i tang- meningkat.

dilah kiranya mengirimkan atau mem- gungjawab akan tersedianya air, hanya Kondisi kri i s tersebut mendesak beri informasi kepada kami majalah, tugas pemerintah. Sebab, sesungguh- PBB untuk mencanangkan tahun 2005

buku, cd, dan bahan lainnya tentang nya air mempunyai keterbatasan juga. hingga 2015 sebagai ’Dekade Air’. hal yang berhubungan dengan pem- karena itu, jika semua pihak tak bisa Pencanangan ‘Dekade Air’ oleh PBB buatan jamban. Kalau bisa yang di- peduli, tetap saja berkemungkinan un- memang bukan suatu kebijakan yang lengkapi dengan gambar dan ukuran- tuk habis.

mengada-ada. Melalui serangkaian nya.

Mari bayangkan jika sumber air peneli i an ilmiah diketahui bahwa

Terimakasih atas perha i annya dan habis. Apakah kita harus berharap pemakaian air telah melonjak enam dikabulkannya permohonan kami. pada air hujan? Atau harus menyuling kali lipat dalam era 100 tahun terakhir. Semoga majalah Percik senan i asa air laut? Malang sekali nasib kita jika Akibatnya, dalam periode tersebut memercikkan ilmu dan informasinya hal itu sampai terjadi.

sebanyak 20 persen dari total volume se i ap saat, khususnya yang berkom-

Pantaslah sedini mungkin kita air bersih di bumi, ludes, sementara peten dengan Air Minum dan Penye- melestarikan air. Karena pada hake- harga air bersih melonjak lebih dari dua hatan Lingkungan.

katnya air adalah i i pan anak cucu kali lipat. Masalahnya i dak cuma itu. kita, berar i harus dipelihara. Sebuah Dari masa ke masa, ternyata distribusi

Na’ Mal Saleh tanggungjawab moral bagi kita untuk air bersih menjadi kian i mpang. Perumahan Puskesmas Batulampa menjaga warisan agar layak waris.

Maximus Ali Perajaka

Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan

Lina Naibaho

Pesanggrahan, Jakarta

Medan, Sumatera Utara Distribusi Air Kian Timpang

Laporan Edisi II, 2010 Utama

Kisah Sistem Multi Desa di NTT

PRO AIR

rana air bersih multi desa. Pasalnya, K Jumlah warga yang membutuhkan num multi desa di Kodi diakui Bernd

ecamatan Kodi, Ka- multi desa di kecamatan Kodi, kabu- rumah. Sarana air bersih multi desa di bupaten Sumba Barat paten Sumba Barat Daya difokuskan kecamatan Kodi ini selesai pada awal Daya, Nusa Teng- pada pembangunan sarana air bersih tahun lalu. Kini warga pun boleh gara Timur merupa- yang melayani lima desa yaitu desa bergembira dan bilang “ambil air so kan salah satu contoh Kori, desa Homba, desa Karipit, desa dekat”,” ujar Bernd

nyata keberhasilan pembangunan sa- Hohawungo, dan desa Wailabubur. Program pembangunan air mi-

program penyediaan air minum multi pelayanan ini mencapai 17.000 orang dilakukan warga dengan penuh desa yang dilakukan di sejumlah desa pengguna dengan biaya 37 milyar ru- perjuang an. Sejumlah kendala sempat di kecamatan Kodi tersebut dilakukan

piah berupa sistim perlindungan mata terjadi. Target pembangunan perpi- dengan biaya besar dan mencakup pe- air.

paan sempat tidak tercapai lantaran layanan bagi penduduk dengan jum-

“Sistem air minum multi desa dipengaruhi oleh hasil kerja yang lah populasi sangat banyak. Belum yang kami lakukan berupa perpipaan kurang baik dari kontraktor khusus- lagi kompleknya permasalahan baik dengan pengaliran secara gravitasi ke nya kontraktor utama yang menger- teknis maupun non teknis di lapang-

4 desa dengan kapasitas penampung jakan konstruksi pada lokasi sumber an ketika program air minum multi air 400 m3, panjang pipa transmisi mata air. “Kami bersyukur ham- desa ini dilakukan.

sepanjang 6,8 km, pipa distribusi batan tersebut berhasil de ngan Menurut Koordinator ProAir, sepanjang 60 km, serta membangun cepat diatasi. Kendala uta- Bernd Ugner pelayanan air minum

55 unit kios air dan 210 sambungan ma dalam

Laporan Utama

pr proses pembangunan air minum p os es pem p ba ngunan air g multi desa berhasil dipecahkan de- l d bhld ngan mengganti kontraktor utama dengan sub kontraktor yang memiliki kinerja lebih baik,” tukasnya.

Selain penyediaan air minum multi desa di Kodi, ProAir juga membangun konstruksi multi desa di kabupaten Alor. Dari 6 sistim sarana yang seluruhnya berupa perpipaan, berlokasi di kecamatan Pantar, Pantar Timur, Alor Barat Daya, Alor Timur, Alor Timur Laut, diperkirakan akan dimanfaatkan oleh ± 10.280 orang dari sejumlah desa. Sekarang ini pro- ses pembangunan perpipaan masih dilakukan. Diharapkan pada Desem- ber 2010 sudah selesai.

Khusus desa Bouweli dan Kabir

PRO AIR

di kecamatan Pantar, konstruksi per- pipaan multi desa sempat berjalan merupakan desa lokasi program hun-tahun, maka ketika masyarakat lambat dimana kemajuannya sempat ProAir di kabupaten Timor Tengah desa Pili dan tetangganya mendapat tersendat namun sekarang sudah lan- Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur.

informasi bahwa ProAir menawarkan car. Hal ini disebabkan karena ada Pelajaran berharga sukses pengelolaan kerjasama untuk pembangunan sarana per ubahan desain sistim

a air minum multi desa tersebut da- air bersih, beberapa tokoh masyarakat jaringan air dan kon-

pat terlihat dalam proses pengajuan p desa Pili berinisiatif mengumpulkan struksi (detail engineer-

u usulan, perencanaan, pelaksanaan masyarakat untuk berdiskusi guna ing design/DED) dari

konstruksi sampai mempersiapkan kontribusi yang men- konsultan yang ber-

pada kemandi- jadi persyaratan ProAir. dampak pada adanya

Dalam pertemuan tersebut, permintaan dana un-

Setiap kali terjadi S etiap ka

rian pengelolaan,

masyarakat membahas beberapa hal tuk pekerjaan tambah

masalah, kami

peme liharaan dan

perawatan sarana yang menjadi persyaratan untuk tersebut. Setiap kali

melibatkan warga

dan aparat desa

air bersih oleh terlibat dalam program dukungan

terjadi masalah, kami untuk mencari solusi masyarakat itu ProAir, termasuk didalamnya ada- melibatkan warga

lah pengum pulan dana tunai yang dan aparat desa un-

bersama

sendiri.

Alasan utama harus ditunjukkan melalui tabungan tuk mencari solusi

desa-desa di NTT awal pemeliharaan. Segera setelah bersama. Prinsipnya kepentingan

me mengajukan program pertemuan itu masyarakat desa Pili masyarakat agar percepatan pemba-

pem pembangunan air mi- berhasil mengumpulkan dana tunai ngunan sarana dan keberlanjutan pro-

num num multi desa tidak sesuai yang diharapkan dalam waktu gram air minum multi desa berjalan lain karena sulitnya memperoleh air. k li yang relatif lebih cepat dibandingkan baik.

Untuk memenuhi kebutuhan air mi- dengan desa-desa lain yang juga men- num biasanya mereka harus berjalan jadi wilayah sasaran program ProAir.

Kabupaten Lain

tidak kurang dari 2 kilometer ke mata

Faktanya masyarakat desa Pili dan

Selain di kecamatan Kodi, kisah air atau pilihan lainnnya mengambil desa Kamura berhasil mengumpulkan sukses ProAir melaksakan air minum air di sungai yang berjarak 1,5 km.

dana pemeliharaan tidak lebih dari tiga multi desa juga dapat dipetik di desa

Terdorong oleh kesulitan untuk minggu. Beberapa wakil masyarakat Pili dan desa Kamura memenuhi kebutuhan akan air bersih desa Pili kemudian mendatangi kan- yang yang mereka rasakan selama berta- tor ProAir membawa usulan, lengkap

Edisi II, 2010

dengan bukti tabungan awal berupa tuk tam bahan dalam membayar iuran untuk peningkatan keuangan kelom- foto copy buku rekening bank se- bulanan. Rupanya dengan menga- pok. Khusus untuk keuangan kelom- nilai Rp.7.000.000,- dan beberapa lami proses pende katan yang me- pok Banum Aitum ini, hingga Bulan dokumen kesepakatan masyarakat nempatkan masyarakat sebagai pelaku September 2009 tercatat pemasukan sebagaimana yang disyaratkan oleh utama benar-benar mem bangun rasa sebesar Rp. 25.974.370.– yang berupa ProAir.

kemandirian, sekaligus mendorong kumpulan tabungan awal dan iuran.

Menanggapi usulan tersebut, Pro- kesadaran agar masyarakat bertang- Sedangkan pengeluaran digunakan Air menindaklanjuti dengan beberapa gung-jawab ter hadap keberlanjutan untuk biaya insentif pengurus, biaya kegiatan ikutan, baik perencanaan hasil pembangun an itu sen diri.

rapat, pengadaan inventaris, perawat- bersama masyarakat, pelatih an mau-

Rasa kepemilikan dan kesadaran an sistim (penggantian mata kran), pun kegiatan konstruksi. Masyarakat untuk menjaga keberlanjutan hasil transport, ATK dan lain lain, sebesar sangat antusias dan proaktif didalam pembangunan inilah yang mendo- Rp.7.495.549,-. mengikuti proses tersebut karena rong masyarakat yang terwadah dida-

Sehingga saldo kas Kelompok Ba- masyarakat benar-benar ingin keluar lam Badan Pengelola Sarana Air Ber- num Aitum ini sampai akhir Bulan Sep- dari kesulitan yang mereka alami se- sih (BP-SAB) “Banum Aitium” untuk tember 2009 sebesarRp.18.478.821,-. lama ini.

secara serius membenahi kelom- Menariknya, tercatat bahwa iuran bu-

Selanjutnya apa yang terjadi ? Ber- poknya. Terbukti dengan terbangun- lanan sudah dilunasi oleh masyarakat kat kerjasama dengan ProAir, partisi- nya sebuah gedung semi permanen (anggota cakupan) sampai dengan pasi aktif, ketekunan dan kerja keras untuk kantor kelompok berukuran Desember 2010 yang secara adminis- mereka akhirnya membuahkan hasil

6 x 16 m, penyusunan aturan main tratif dibukukan dengan baik dan ter- dengan terbangunnya sarana air ber- (AD/ART) yang kemudian dilegalisir atur oleh Bendahara kelompok. De- sih sistim perpipaan gravitasi dengan dengan diterbitkannya Akte Notaris mikian pun dari sisi teknis, ke lompok jalur pipa sepanjang 5.403 meter dan Kelompok, penyusunan Rencana sudah memiliki tenaga-tenaga teknis

11 buah Tugu Kran (TK). Sistem Kerja dan Cashfl ow Tahunan kelom- yang trampil. Para tenaga ini telah tersebut dapat melayani 274 Kepala pok, pengumpulan iuran bulanan mengikuti magang pada saat peker- Keluarga atau populasi ber-

jaan konstruksi berlangsung. jumlah 680 jiwa. Selain itu

Disamping itu, mereka juga terdapat juga 5 unit Sumur

telah dibekali dengan peralat- Gali yang melayani 166

an dan pelatih an teknis oleh Kepala Keluarga atau sekitar

tenaga-tenaga profesio nal 501 Jiwa. Untuk sarana sani-

dari ProAir sebelum sistem tasi, terdapat 14 unit Lantai

diserah-terimakan kepada Cuci/Kamar Mandi dan 1

masyarakat. buah WC sehat sebagai per-

Tentu saja semuanya contohan. Kini masyarakat

ini menjadi suatu kebang- cukup puas dan senang de-

gaan bagi masyarakat karena ngan hadirnya sarana-sarana

ternyata hasil dari jerih payah yang ada.

dan kerja keras mereka juga Karena air yang ada,

mendapatkan apresiasi posi- ternyata tidak hanya un-

tip dari pihak luar yang ter- tuk kebutuhan mandi, cuci,

panggil untuk menempatkan masak dan minum, tapi

masyarakat sebagai pelaku kelebih an penggunaan air

utama dalam pembangunan yang ada, mereka dapat me-

demi keberlanjutan hasil manfaatkan juga untuk usa-

pembangungan itu sendiri.

ha pekarangan seperti mena- (eko/ProAir.org) nam sayur demi pemenuhan kebutuhan gizi keluarga. Selain juga dapat dijual un-

PRO AIR

Laporan Utama

PRO AIR

mengalami kesulitan air hampir K berakhir tahun 2010.

odi Utara di Nusa Tenggara yang dibiayai oleh KfW dan GTZ, bantuan ProAir untuk membangun Timur adalah satu daerah memulai kegiatannya di Sumba pada sistem air. di Sumba Barat Daya, yang tahun 2002. Direncanakan akan

Mata Air “Mataloko”

sepanjang tahun. Meskipun selama

Sumber air yang cukup besar di musim hujan, air melimpah, tanah saat survei, sistem perpipaan dari Kodi hanya satu yaitu “Mataloko” karang dan struktur batuan karst masyarakat sudah rusak sedangkan dengan debit antara 40 sampai 250 mengakibatkan daya simpan air sumur dalam yang ada membutuhkan liter per detik. Sumber ini letaknya di rendah. Pemerintah telah berupaya operasi dan pemeliharaan pompa sebuah gua di perbukitan Wailabubur mengatasi melalui beberapa proyek yang tidak sedikit biayanya. Harga di hutan Rokoraka. Survai tim ProAir penyediaan air yang lalu berupa pe- air menjadi mahal karena air dari menunjukkan bahwa sumber air ini nyediaan sumur dangkal maupun sumur atau sungai diangkut dengan dapat dimanfaatkan untuk memasok dalam, dan sistem perpipaan gravitasi, kendaraan yang biayanya dapat air bagi sekitar 50.000 orang yang namun kelihatan hanya berfungsi mencapai Rp.150.000 untuk sekali bermukim di 10-12 desa. Akan tetapi, sebagian.

Pada tahun 2005-2006, pada

angkut sebanyak 2-4 m3 yang hanya usaha membangun sistem sebesar ini Kemudian proyek terbaru adalah cukup untuk kebutuhan seminggu. sebenarnya melampaui kerangka kerja ProAir, yaitu proyek penyediaan air Di samping itu, air yang dibeli ProAir karena ternyata bukan lagi bersih pedesaan di NTT (Rural Water tersebut maupun sumber air di daerah pembangunan sistem pedesaan yang

Supply Project NTT), ini sudah tercemar berat. Masyarakat sederhana.

beberapa desa di Kodi lalu meminta

Meskipun demikian, setelah pem-

Edisi II, 2010

ba hasan dan perundingan panjang tanggal 31 Juni 2007. Rencana Rinci (Detailed

antara Tim Pengarah (“Steering Pada tanggal 4 Juli K Keberhasilan eberha Engineering Design/ Committee”) di Jakarta (lebih dikenal 2007 sumbangan uang ini atas usaha ii DED). Pada tang gal sekarang sebagai Pokja AMPL) dan dari masyarakat yang dan kerja sama

13 Agustus 2007, KfW pemerintah daerah kabupaten Sumba terkumpul berjumlah

kelompok

menyampaikan pada

Barat Daya, akhirnya KfW (Kredit Rp.424.034.505, atau masyarakat

Kementerian Kesehatan Anstalt fuer Wiederaufbau) bersedia 94% dari jumlah yang

ba bahwa semua prasyarat menyediakan dukungan teknis dan dibutuhkan sebesar Rp.

untuk sistem di Kodi telah un keuangan and GTZ (Gesellschaft 450 juta. Keberhasilan

ter terpenuhi dan tidak ada fuer Technische Zusammenarbeit) ini atas usaha dan kerja sama

lagi keberatan pelaksanaan lag ber sedia menyediakan dukungan kelompok masyarakat dan pemerintah

pembangunan sistem Kodi. pem untuk pemberdayaan masyarakat daerah dalam mengembangkan M k di Maka dimulailah pembuatan DED l dalam membangun sistem multi- desa di empat desa (Wailabubur, Hombakaripit, Hoha Wungo dan Kori). Adapun dukungan ini bersyarat bahwa masyarakat menyediakan sum- bangan uang tunai (in-cash) dan tenaga kerja serta bahan/tenaga (in- kind) serta bersedia pula mengelola sistem ter sebut.

Sebagai langkah awal dilakukan survai yang meliputi pengukuran sumber air dan penyelidikan alter- natif mengingat geografi daerah Kodi sangat datar. Selain itu, dilaksanakan pembahasan mendalam mengenai hasil yang diharapkan dari segi sosial, kelembagaan, keuangan dan teknis sebelum ada keputusan akhir. Pada saat yang sama juga diputuskan untuk membangun organisasi pengelola

khusus yang berazaskan ‘kepemilikan PRO AIR oleh masyarakat’, ‘pengelolaan secara pendekatan inovatif, misalnya dengan dan persiapan tender berdasarkan

profesional’ dalam ‘kerangka hukum’ menghitung sumbangan uang dalam perhi tungan besaran yang ‘aman’ dari yang jelas.

satuan vo lume beras. Sumbangan sumber Mataloko yaitu 32 liter per Pada tahun 2006 dibuatlah uang yang dituntut untuk mendukung detik. Master Plan untuk Kodi Utara dan pembangunan sistem penyediaan

Tetapi sistem kompleks seperti ini pada tahun 2007 dana sumbangan air oleh ProAir dimaksudkan bukan bukanlah tanpa tantangan. Dalam masyarakat mulai dikumpulkan dan untuk membayar konstruksi tetapi kurun waktu antara bulan Oktober persiapan awal kelompok pengelola air sebagai simpanan untuk pembiayaan dan November 2007, konsultan dilakukan. Pada tanggal 25 November awal operasi dan pemeliharaan sistem yang melaksanakan pemberdayaan 2006 dan sekali lagi di awal 2007, para oleh kelompok masyarakat pengelola masyarakat berkesimpulan bahwa pemangku kepentingan berkumpul di air (tabungan pemeliharaan).

pembayaran dengan satu harga Kodi dan sepakat bahwa sekurang-

Dengan terkumpulnya dana ter- (fl at rate) seperti umumnya dalam kurangnya 75% dari sumbangan sebut, para pemangku kepentingan sistem berbasis masyarakat uang sebesar Rp 30,000 per anggota memutuskan persiapan pembangunan di daerah pedesaan tidak keluarga bagi sekitar 15.000 pemakai sistem penyediaan air di Kodi dapat mencukupi kebutuhan air harus sudah terkumpul pada dilanjutkan, termasuk pembuatan

10

pendanaan yang berkelanjutan untuk sistem dengan kran umum. Untuk dapat mencapai tingkat pelayanan dan pengumpulan dana yang dibutuhkan dalam pengelolaan profesional, diper- lukan sistem kombinasi dengan kios air dan sambungan rumah.

DED terpaksa disesuaikan dan baru bulan April 2008 proses tender untuk pipa transmisi dapat dimulai.

Tender untuk pipa transmisi dan sistem distribusi, maupun suplai,harus dilaksanakan secara terpisah. Selain proses persiapan dan penilaian yang membutuhkan waktu lama, sistem berbasis masyarakat seperti ini juga menghadapi banyak masalah dalam pelaksanaan konstruksi. Misalnya, bergesernya jalur pipa karena renovasi atau pelebaran jalan. Atau perlunya pembelian tanah di perbatasan desa Noha dan Wailabubur karena hanya tempat ini, yang sedikit lebih tinggi, cocok untuk pembangunan reservoir umum sebesar 400 m3. Pembelian

tanah ini diatur oleh

masyarakat dan Camat Kodi Utara dan difasilitasi ProAir dan Pemda Sumba Barat Daya. Kelambatan proses diperparah oleh masalah dengan kontraktor lokal dan hujan yang sepanjang tahun. Masalah lain adalah sukarnya memperoleh ijin Kementerian Kehutanan untuk membangun jalur pipa transmisi di hutan Rokoraka. Karena sistem

tata kelola dan status hukum kawasan hutan yang kurang jelas, proses perolehan ijin (sementara) membutuhkan hampir satu tahun. Selama waktu itu, pekerjaan kons- truksi transmisi terhenti.

Organisasi Multi Desa Berbasis Masyarakat

Meskipun demikian, pada tahun 2009 pembangunan sistem ini cukup maju, bukan saja dari segi konstruksi tetapi juga dengan terbentuknya or- ganisasi berbasis masyarakat. Tim ProAir telah bekerja keras memba- ngun organisasi masyarakat ini, tidak saja di tingkat desa tetapi juga an-

tardesa untuk pengelolaan menyelu- ruh dengan mempertimbangkan ke- terwakilan yang layak. Pada akhirnya organisasi ini bahkan lebih besar dari organisasi perusahaan daerah air mi- num di Sumba Barat.

Struktur organisasi untuk sistem multi desa Kodi yang dikembangkan dalam tahun 2007/2008 adalah berdasar konsep pada halaman berikut: (lihat diagram)

Unit Profesional yang menun- tut adanya staf yang digaji sedang di seleksi dan dilatih. Anggota unit ini akan melakukan pengelolaan, operasi dan pemeliharaan rutin ha- rian sedang kan organisasi bersama antardesa akan mengawasi mereka. Konsep pengelolaan ini dikembang- kan tahun 2007 dan dalam pengem- bangannya akan disesuaikan dengan keadaan setempat. Akan tetapi pada saat air mulai mengalir nanti pada akhir 2010, semua sumberdaya sudah harus terbentuk dan siap berfungsi.

Pada saat ini tarif air ditetapkan Rp.5 per liter atau Rp.100 untuk satu ember atau jeriken 20 liter. Untuk itu digunakan koin khusus yang diproduksi oleh proyek, sampai saat ini sudah ada 250.000 butir. Satu koin bernilai Rp.2.550 untuk membayar 510 liter.

Pipa transmisi saat ini masih sedang dibangun. Bila selesai maka akan ada 6,8 km pipa transmisi dan 46,4 km pipa distribusi. Masyarakat telah membangun 57 kios, satu diantaranya akan dimanfaatkan khu- sus bagi truk air. Dari target 210 sambungan rumah sudah terpasang 170. Diharapkan pada akhir Tahun 2010 sistem ini akan rampung dan beroperasi. Investasi total KfW adalah Rp.37 Milyar atau sekitar 3 juta Euro.

Proses pengembangan dan pem- bangunan sistem multi-desa yang kompleks ini panjang dan sulit kare-

PRO AIR

p yg pe j nd anaan yang berkelanjut

Laporan Utama

Edisi II, 2010

Diagram Konsep Struktur Organisasi Penyedia Air Bersih Kodi Utara

Manajer Umum Komite

Pimpinan

Dewan Federasi

Rekomendasi

Konsultasi dan

Laporan Ru in

Keuangan Rekomendasi

4 Anggota Terpilih

Federasi Pengelola Air

Staf

Staf 4

--- Kepala

---

--- Komite

Komunikasi dan Kerjasama Harian

dikelola oleh Organisasi Berbasis Masyarakat (Community Based Orga- nization atau CBO), yang meman- faatkan keahlian profesional, yang diharapkan menjadi organisasi yang

berkelanjutan dalam melayani kebu-

Pengelola Pengelola

Pengelola

Pengelola

tuhan air masyarakat, Kodi. Dengan liputan 10 desa dan 50.000 pemakai air, sistem ini seukuran dengan sistem bagi satu kota agak besar di NTT.

Untuk itu dibutuhkan du kung an bagi CBO, akses terhadap informasi

Penguna memilih perwakilan untuk masing-masing Asosiasi Pengelola

Pengguna Pengguna

Pengguna

Pengguna

dan “expertise” (keahlian pengetahuan khusus) dan ketersediaan bahan dan peralatan yang tepat, dana yang cu- kup dan terjamin, serta keah lian di bidang kelembagaan dan teknis. Dan pada akhirnya dibutuh kan proses na selain melibatkan banyak pihak, struksi. Banyak masalah dihadapi. yang tepat untuk mengembangkan

proses ini menghadapi berbagai per- Namun demikian, berkat kerja sama organisasi tersebut sebagai pemilik masalahan. Banyak orang terlibat. antara masyarakat dan pemerintah dan pengelola yang sah. Tim motivator masyarakat memban- daerah, difasilitasi oleh tim proyek tu mempersiapkan dan membimbing kebanyakan masalah dapat diatasi. Penulis adalah masyarakat.Tenaga teknis (engineer Pemerintah daerah Sumba Barat Team Leader Financial Cooperation dan site inspectors) merancang, me- Daya sangat mendukung dan meren- ProAir (Depkes, KfW Component) ngelola dan meng awasi konstruksi canakan mengembangkan lebih lan jut dan para kontraktor pelaksana kon- tipe sistem baru ini yaitu sistem yang

Bernd Ugner:

Menitikkan Air Mata

berkisah Perjuangan Bocah NTT

Menghargai Air Minum

PRO AIR

jangkung berkebangsaan Jerman ini ber i nggi ada kesadaran masyarakat tentang sanitasi dan badan 198 cm, boleh jadi dia merupakan salah satu S hidup dengan lingkungan yang sehat. Pertama kali “champion” di balik sukses air minum mul i desa di

ALAH satu tokoh di balik suksesnya program tahun 2003 terlibat dalam program Pro Air dalam Pro Air dalam memberikan layanan air

menyediakan air minum berbasis masyarakat di NTT. minum bagi masyarakat Nusa Tenggara

Saat pertama kali bersentuhan dengan masyarakat Timur (NTT) adalah Bernd Ugner. Pria

NTT khususnya di pedesaan, kondisi saat itu belum

saya berada di Sumba Timur yang kondisinya lebih Nusa Tenggara Timur.

mempriha i nkan lagi. Ketersediaan air sangat terbatas, “Saya sering terharu jika mengingat perjuangan

warga harus berjalan kaki hingga puluhan kilo meter warga desa terpencil di Nusa Tenggara Timur untuk

untuk mendapatkan air minum di sumber mata air mendapat air minum. Salah satu cerita yang i dak

Nabbo.

pernah saya lupa, seorang anak berumur 10 tahun Menurut Bernd, salah satu kendala paling besar yang berjalan 3 km menenteng jerigen ke salah

dalam penyediaan air mul i desa di NTT adalah satu mata air. Ke i ka sampai di mata air dan mengisi

persoalan geografi s dan juga persoalan budaya. jerigennya, dia i dak membuang sisa air yang dia dapat Persoalan geografi s sangat jelas karena hampir tapi dimasukan kembali ke dalam sumur. Anak sekecil

sebagian besar pedesaan di NTT berbukit-bukit, itu menyadari pen i ngnya air bagi saudaranya yang

sedangkan persoalan budaya karena warga di NTT lain,” ujar Bernd terharu ke i ka mengisahkan cerita

punya kebiasaan untuk i nggal di atas bukit, sedangkan tersebut kembali kepada Percik .

mata air di bawah. Mereka i dak mau mendekai mata

Bernd Ugner telah sejak

air dan lebih suka berada diatas bukit karena alasan

Edisi II, 2010

untuk bertahan dari serangan musuh lebih mudah. Air minum terdapat jauh di dalam tanah yang Ini sangat kuat mereka pegang teguh. Padahal alasan

gersang dan berbatu-batu di NTT. Masalahnya ini sangat i dak masuk akal, karena jika musuh sudah

bagaimana mengangkat air tersebut ke permukaan, menguasai sumber air, tentunya mereka i dak akan

yang dibutuhkan masyarakat terutama yang i nggal di pernah dapat air. Mereka juga i dak lagi bisa pindah

dataran i nggi. Di NTT juga terdapat sungai-sungai yang ke sumber air karena di bukit-bukit tersebut leluhur

airnya berlimpah ruah.

mereka dikubur. Posisi dan peran Pemda cukup posi i p sekalipun Ke i ka pertama kali membuat program

Pemda sendiri sedang menghadapi masalah pemberdayaan masyarakat untuk memperoleh air

desentralisasi. Spesialisasi merupakan salah satu minum di Sumba Timur, dari sejumlah kecamatan

masalah, selain pengawasan, kerja sama antarintansi hanya dua kecamatan mengusulkan perlu mendapat

serta pelayanan masyarakat. Ak i vitas PDAM lebih bantuan teknis dan prasarana. Sedikitnya 84 desa

diarahkan pada penyediaan air minum di perkotaan, mengusulkan perlu mendapat kebutuhan air

sementara dana ru i n dari pemerintah pusat i dak secepatnya, sayang sejumlah usulan banyak kelemahan mencukupi untuk penyediaan air minum di pedesaan. karena persoalan budaya dan sumber air berada di

ProAir merupakan proyek air minum yang berbasis bawah desa dan perlu waktu untuk mengangkat ke

masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat dapat atas. Dari sejumlah usulan tersebut ( 84 desa) ternyata menjaga dan mengelola sarananya sendiri. Hal ini hanya 8 desa yang cocok dengan sistem gravitasi,

merupakan penjabaran kebijakan nasional yang ini yang di bantu Pro Air saat itu. Banyak desa yang

tercantum dalam Kebijakan Nasional Pembangunan terpisah-pisah, jarak rumah satu dengan lain agak

Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis berjauhan. Banyaknya usulan ini menunjukan buk i

Masyarakat. Tentu i dak mudah untuk mengubah kebutuhan air sangat i nggi.

perilaku masyarakat agar dapat bertanggung jawab “ Kami keliling ke se i ap desa dan melihat sejauh

dalam mengelola sarananya sendiri. mana kebutuhannya. Kami melihat hal ini sangat

Proyek ini berbeda dengan proyek konvensional serius. Saat itu memang sangat dilema i s, jika mereka

lainnya, dimana sistem sudah jadi dan digunakan. diberikan pompa air untuk mengangkat air ke atas

Dalam ProAir, dibutuhkan perjuangan yang sangat bukit sangat sulit karena i dak ada listrik dan solar.

sulit untuk dapat membuat masyarakat sadar akan Dan kami juga ragu masyarakat mampu mengelolanya.

kegunaan dari sistem tersebut, dan sasaran akhir Akhirnya, kami hanya membantu 8 desa. Investasi yang adalah masyarakat mampu menjaga, mengelola diberikan Pro kami kepada i ap orang sekitar 100 Euro

dan memelihara sendiri sarananya. “Jadi jangan per kepala,” ujarnya.

berburuk sangka dulu karena Pro Air, merupakan proyek

dalam ProAir, konstruksi air minum pemerintah Jerman

adalah suatu proses bukan di NTT yang bermula di 3

hanya bangun dan jadi. Tetapi kabupaten yaitu Sumba Timur,

juga pen i ng bagaimana Sumba Barat dan Timor Tengah

dengan keberlanjutannya. Selatan (TTS). Kemudian

Hal ini yang mau dicapai oleh meluas ke kabupaten Alor dan

ProAir. saya sendiri sudah Ende. ProAir adalah program

mengalami bagaimana sulitnya penyediaan air minum yang

melaksanakan program ini,” berbasis masyarakat pedesaan

katanya.

yang menggunakan sis im Bagaimana sulitnya gravitasi dan sumur gali.

memberi penger i an kepada ProAir melibatkan semua

masyarakat pedesaan. Sampai pihak termasuk insinyur yang

saat ini kami masih belajar menyusun desain dan program

dan mencari bentuk sesuai dengan aturan main

yang paling op i mal agar standar internasional, serta

program ini berhasil. berkesinambungan.

PRO AIR

PRO AIR

Komitmen yang diharapkan dari masyarakat adalah pemerintah kabupaten di Nusa Tenggara Timur. masyarakat sadar untuk mengelola dan memelihara

Dalam lingkup kerjasama ini, GTZ menyediakan sarana umum khususnya air minum agar sistem

bantuan teknis untuk pemberdayaan masyarakat, dapat bertahan selama mungkin dan i dak hanya jadi

sementara KfW menyediakan bantuan dana untuk monumen.

investasi. Mitra kerja ProAir di daerah adalah Badan Ini merupakan realita di desa-desa di hampir

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), semua kabupaten di provinsi Nusa

Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Badan Tenggara Timur. Curah hujan yang

Pemberdayaan Masyarakat Desa (BMPD). kecil, kondisi lahan yang kering

Tujuan dari ProAir adalah membentuk struktur dan kri i s telah menjadikan air

manajemen sederhana di i ngkat sebagai suatu barang yang langka.

desa yang memungkinkan Hampir se i ap rumah tangga di

kemandirian didalam pengelolaan pedesaan harus mengirimkan salah

Harus diakui, lanjut H H arus

sistem penyediaan air minum dan satu anggotanya untuk berjalan

Bernd antusiasme Bernd

sanitasi yang berkesinambungan. kaki mengambil air di tempat

warga NTT untuk

mendapatkan air dapat Program ini juga membantu

yang cukup jauh se i ap hari. Tidak

pemerintah daerah dalam rangka terkecuali anak-anak. Banyak

dilihat dari kontribusi

tenaga bagi kelancaran pembentukan dan pemberdayaan

organisasi pengelola dan harus “menarik” beban memenuhi

waktu belajar yang terbuang akibat

pembangunan sarana

infrastruktur, membangun sistem kebutuhan air di rumah.

air minum di desa

pemantau struktur air, dan Harus diakui, lanjut Bernd

mereka. .

menyusun peraturan perlindungan antusiasme warga NTT untuk mendapatkan air

sum sumber air.

dapat dilihat dari kontribusi tenaga bagi kelancaran Dampak yang diharapkan dalam pembangunan sarana air minum di desa mereka. Tua,

jangka panjang, penyediaan air minum jan muda, laki-laki, perempuan, semua hadir mewujudkan

dan sanitasi yang berkesinambungan dan impian bersama. Kerjasama ini bersifat mutlak bagi

diharapkan dapat meningkatkan kondisi kesehatan peningkatan rasa memiliki dari masyarakat terhadap

masyarakat. Jarak yang semakin dekat ke sumber air sarana.

minum akan mengurangi waktu yang dihabiskan para Dijelaskan oleh Bernd apa yang dilakukan ProAir

ibu dan anak-anak untuk mengambil air. Hal ini akan merupakan sinergi dari program Kementerian

membuka peluang untuk melakukan ak i vitas yang Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes),

lebih produk i f yang pada akhirnya akan mengurangi KfW Bankengruppe (Grup Perbankan KfW), dan

i ngkat kemiskinan. Dengan memindahkan tanggung German Technical Coopera i on (GTZ) yang sepakat

jawab atas pengelolaan air dan sanitasi kepada melaksanakan bersama program ProAir

masyarakat akan menciptakan kesempatan kerja baru

beserta Pemerintah-

dan diversifi kasi ekonomi.

Edisi II, 2010 E E E E E E E E E E E E E E E E E E E d d d d d d d d d d d d d d d i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 E 0 E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d d i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

A ir merupakan karunia Tuhan untuk umatnya, ter-

masuk seluruh rakyat Indonesia, sedangkan dalam Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 diamanatkan bahwa

penguasaan atas bumi, air, dan ruang angkasa, serta keka- yaan yang terkandung di dalamnya itu untuk diperguna- kan sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat. Pengua- saan yang dimaksud tidak menempatkan negara sebagai pemilik (ownership), tetapi tetap pada fungsi-fungsi penye- lenggaraan negara.

Air merupakan kebutuhan makhluk hidup yang pa ling hakiki, termasuk manusia, tanaman dan hewan, oleh sebab itu air perlu ditata pengguna an nya agar memberikan manfaat bagi rakyat- nya. Dalam jaring an distribusi air, diperlukan suatu sistem yang terkoor- dinasi, baik antara para pe laku mau- pun pembuat kebijakan, dan jaminan pero lehan air yang cukup.

Begitu pentingnya masalah air, baik untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup rakyat banyak maupun untuk kebutuhan pertanian (teruta- ma tanaman pangan) dan ke perluan pada sektor lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa air menjadi suatu komoditas yang memiliki posisi stra- tegis dari kepentingan-kepentingan untuk peme nuhan kebu tuhan hajat hidup, bisnis, industri, pertanian/iri- gasi, maupun ketahanan pangan yang menjadi bagian dari sistem ketahanan nasional. Posisi air yang strategis dalam menguasai hajat hidup orang banyak, maka tidak dapat di- elakkan bahwa air akan menjadi persoalan tarik menarik dari berbagai kepen tingan. Oleh karena itu, persoalan air harus ditata dengan baik melalui perangkat peraturan perundang- undangan yang dapat melindungi dan mewujudkan keter- tiban umum yang mencerminkan keadilan masyarakat.

Kewenangan Pengelolaan

Sejak berlakunya Otda melalui UU No. 22 Tahun 1999 hingga direvisi menjadi UU No 32 Tahun 2004, undang-undang yang berhubungan pengelolaan air adalah UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air. Dalam UU Sumber Daya Air dua jenis kewenangan ini dinyata- kan secara detail (pasal 16 sampai 18). UU Sumberdaya Air memberikan kewenangan dan tanggung jawab daerah atas pengelolaan sumberdaya air yakni dalam hal menetap- kan kebijakan pengelolaan sumber daya air, menetapkan pola pengelolaan sumber daya air, menetapkan rencana pe-

ngelolaan sumber daya air, menetapkan dan mengelola kawasan lindung sumber air, melaksanakan pengelolaan sumber daya air, meng atur, menetapkan dan memberi izin penyediaan, per untukan, penggunaan, dan pengusahaan air, membentuk dewan sumber daya air, memenuhi kebutuhan pokok mi nimal sehari-hari atas air dan menjaga efekti- vitas, efi siensi, kualitas, dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu kabupaten/kota. Dengan cara seperti itu, UU Sumber Daya Air secara leng- kap menguraikan tentang kewenangan baik yang sifatnya substantif maupun teknis. Kewenangan teknis terutama menyangkut peng aturan, penetapan,

pemberian izin, penyediaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan air serta pembentukan dewan sumber- daya air sedangkan kewenangan substantif adalah delapan kewenangan lainnya yang secara singkat dapat dikatakan sebagai kewenangan otonomi pengelolaan SDA.

Di dalam UU Sumber Daya Air terlihat banyak meng atur soal partisipasi masyarakat. Dalam bagian menim bang huruf (d) dikatakan: ‘Sejalan de- ngan semangat demokratisasi,

Regulasi

Pengaturan Tata Kelola Air Perlu Payung Hukum Kuat

POKJA

Regulasi

desentralisasi, dan keterbukaan dalam tatanan kehidup an de se ntra li sa si , , da n keterbuk

Perizinan

b bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, masyarakat perlu k bb d Dapat dipahami bahwa perizinan memang menem- diberi peran dalam pengelolaan sumber daya air’. Keten- patkan posisi dan peran negara sesuai dengan fi losofi dasar tuan ini selanjutnya diatur lebih komprehensif dan meluas konstitusi (UUD 1945), dalam UU SDA penting untuk dalam BAB XI Tentang Hak, Kewajiban dan Peran Serta menempatkan rasa keadilan masyarakat. Perizinan mengacu Masyarakat. Dikatakan bahwa “masyarakat mempunyai pada pemikiran perlindungan terhadap kepentingan rakyat kesempatan yang sama untuk berperan dalam proses peren- banyak terhadap kebutuhan air baku dan konsep pelestarian canaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pe ngelolaan lingkungan hidup dan kelestarian sumber daya air. Perizinan sumber daya air”. Pelaksanaan partisipasi itu kemudian akan dalam UU SDA diberlakukan secara menyeluruh (pasal diatur dalam Peraturan Pemerintah. UU ini juga menetap- 45), termasuk penggunaan air pada lokasi (4a), Pemanfaat- kan hak masyarakat yang harus dipenuhi sebagai prasyarat an wadah air (4b), pemanfaatan daya air (4c), alokasi air terlaksananya partisipasi yang sejati. Hak-hak tersebut ada- untuk pengusahaan dan rencana pengelolaan sumber daya lah hak informasi, mendapat manfaat, ganti rugi, keberatan, air (pasal 46). laporan dan pengaduan dan hak menggugat ke pengadilan atas pengelolaan sumber daya air.

Air Baku Rumah Tangga Di dalam hal penyediaan air minum rumah tangga,

Pengaturan Hak Atas Air

maka pengembangan sistemnya menjadi tanggungjawab Hak Guna Air

pemerintah dan pemerintah daerah, akan tetapi penye- Hak guna air yang disebutkan pada UU SDA pasal lenggaraannya dapat diberikan kepada BUMN/BUMD,

6, 7, 8, dan 9 dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu hak Koperasi, badan usaha swasta, dan masyarakat (UU SDA guna pakai air dan hak guna usaha air. Hak guna pakai pasal 40). Pengaturan terhadap pengembangan sistem pe- air adalah hak penggunaan air untuk kebutuhan pokok nyediaan air minum bertujuan untuk: sehari-hari atau nonkomersial, sementara hak guna usaha

a. terciptanya pengelolaan dan pelayanan air minum air adalah hak untuk mengusahakan air bagi tujuan-tujuan

yang berkualitas dengan harga yang terjangkau; komersial. Hal ini secara eksplisit telah menempatkan air

b. tercapainya kepentingan yang seimbang antara kon- sebagai barang komoditi yang dapat diperjualbelikan. Hak

sumen dan penyedia jasa pelayanan; dan guna air tidak dapat disewakan atau dipindahtangankan,

c. meningkatnya efi siensi dan cakupan pelayanan air sebagian atau seluruhnya, sedangkan Hak guna pakai air

minum.

diperoleh tanpa izin untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari bagi perseorangan dan bagi pertanian rakyat

Konservasi

yang berada di dalam sistem irigasi. UU SDA menekankan konsep pelestarian (konservasi)

Hak guna pakai air memerlukan izin oleh Pemerintah sumber daya dan distribusi untuk menjaga stabilitas sumber atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya daya dan siklus air, serta pemikiran administratif (per izinan apabila:

dan pemberian hak). Konservasi mendapat penekanan un-

a. cara menggunakannya dilakukan dengan mengubah tuk kelangsungan sumberdaya air yang telah mengalami kondisi alami sumber air;

pengrusakan pada hutan-hutan di daerah hulu (pegunung-

b. ditujukan untuk keperluan kelompok yang memer- an) dengan usaha-usaha pencegahan secara konkrit. lukan air dalam jumlah besar; atau

Pengrusakan hutan dan lingkungan yang dilakukan

c. digunakan untuk pertanian rakyat di luar sistem iri- secara sistematis sebagaimana pada UU No. 23 tahun 1997 gasi yang sudah ada.

tentang Lingkungan Hidup mendapatkan perhatian yang Hak guna pakai air meliputi hak untuk mengalirkan lebih serius, penghukuman dan penjeraan terhadap pelaku- air dari atau ke tanahnya melalui tanah orang lain yang pelaku pengrusakan dirumuskan dalam konsep pemidanaan berbatasan dengan tanahnya berdasarkan persetujuan dari yang begitu berat baik pemidanaan badan maupun pemegang hak atas tanah yang bersangkutan (dapat berupa pembebanan ganti rugi dan denda yang sebesar-besarnya. kesepakatan ganti kerugian atau kompensasi). Hak guna Konservasi harus menumbuhkan semangat kepada seluruh pakai ini dapat diberikan kepada perseorangan atau badan unsur masyarakat untuk menjaga kelestarian sumber daya usaha dengan izin dari Pemerintah atau pemerintah daerah air, pertanian konservasi pada wilayah hulu untuk dirangsang

sesuai dengan kewenangannya. menumbuhkan semangat konservasi.(eko/dewi)

Agenda

Edisi II, 2010

ISTIMEWA

Planet. One Future” (Banyak Spesies. Satu Planet. Satu Masa Depan). Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010, sebagaimana dilansir dari situs resmi UNEP akan dipusatkan di kota Kigali, ibu kota Rwanda, sebuah negara di Afrika Timur.

UNEP berencana menjadikan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (WED) 2010 sebagai perayaan terbesar dalam merangsang kesadaran publik seluruh dunia akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup.

Tema WED kali ini berhubungan dengan ari Lingkungan Hidup Sedunia (World

pencanangan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional Environment Day/WED) diperingati

Biodiversity) dengan COP 10 Convention on Biological PBB mengadakan Konferensi Lingkungan Hidup H Diversity (CBD) di Nagoya, Jepang yang berlangsung

Keanekaragaman Hayati (International Year of pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya sejak

di Stockholm pada tahun 1977. Peringatan Hari

pada 18-29 Oktober 2010.

Lingkungan Hidup Sedunia diselenggarakan di bawah Tema ini diharapkan mampu mengajak seluruh dunia kordinasi United Nations Environment Programme

untuk melestarikan keragaman kehidupan di bumi. (UNEP), yang dibentuk PBB sejak 1977.

Memberikan kesadaran bahwa sebuah dunia tanpa Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

keanekaragaman hayati adalah prospek yang tahun 2010 ini, mengangkat tema “Many Species. One

sangat suram. Jutaan orang

Agenda

dan jutaan spesies berbagi bersama dalam satu planet da n jutaan spesies berbagi b j p g yang jatuh pada 5 Juni 2010 di Istana Negara. Indonesia, yang sama, dan hanya dengan bersama-sama kita semua d h d melalui Kementerian Lingkungan Hidup, mengadopsi

bisa menikmati masa depan yang lebih aman dan lebih semangat seluruh bangsa di dunia, dengan mengusung makmur.

tema `Keanekaragaman Hayati, Masa Depan Bumi

Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, Kita`. United Nations Environment Programme (UNEP) adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk

sendiri mengangkat tema `Many Species, One Planet, One hidup dan tak hidup di alam yang ada di bumi atau

Future.`

bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa Pemilihan tema ini dianggap penting oleh Menteri campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari

LH Gusti Muhammad Hatta karena dapat mengingatkan lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang

bahwa Indonesia yang dikaruniai Tuhan kekayaan mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang

keanekaragaman hayati yang harus diwariskan kepada banyak dipengaruhi oleh manusia.

generasi yang akan datang. “Indonesia dikarunai Hari Lingkungan Hidup Sedunia

keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dengan dirayakan dalam banyak hal di negara-

dimilikinya sekitar 90 tipe ekosistem, 40 ribu spesies negara seperti Kenya, Selandia Baru,

tumbuhan, dan 300 ribu spesies hewan. Keanekaragaman Polandia, Spanyol dan Amerika

hayati yang melimpah merupakan Serikat. Kegiatan yang dilakukan