1.pembelajaran bertujuan untuk membentuk manusia berbudaya 2.pembelajaran berarti suatu proses pewarisan
3.bahan pembelajaran bersumber dari kebudayaan oleh karena itu ,adalah penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang
proses belajar siswa agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa
Penulis menyimpulkan bahwa mengajar adalah suatu proses yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan, dan
medorong anak didik melakukan proses belajar. Unsur yang terpenting dalam mengajar adalah merangsang serta mengarahkan siswa mengajar. Cara mengajar guru yang baik
merupakan kunci bagi siswa untuk dapat belajar sehingga sangat diperlukan model pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi pelajaran.
1. Keterampilan Proses Sains
Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan dari Ilmu Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa inggirs ‘science’. Kata ‘science’ sendiri berasal dari kata dalam
bahasa latin ‘scientia’ yang berarti saya tahu. ‘Science’ terdiri dari social sciences Ilmu Pengetahuan Sosial dan natural science Ilmu pengetahuan Alam. Namun, dalam
perkembangannya science sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam IPA saja. Walaupun pengertian ini kurang pas dan bertentangan dengan etimologi
Suriasumantri dalam Trianto 2015:136. Untuk itu, dalam hal ini peneliti akan menggunakan istilah IPA untuk merujuk pada pengertian sains yang kaprah berarti natural
science. Fisika merupakan bagian dari IPA, dan merupakan ilmu yang lahir dan berkembang
lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian
hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakikat fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala
melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dari hasilnya terwujud produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen
terpenting berupa konsep,prinsip, dan teori yang berlaku secara universal Trianto 2015:137 .
Keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah baik kognitif maupun psikomotorik yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep
atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan
penyangkalan terhadap suatu penemuanflasifikasi Indrawati dalam Trianto 2015:144. Dengan kata lain keterampilan ini dapat digunakan sebagai wahana penemuan dan
pengembangan konsepprinsipteori. Konsepprinsipteori yang telah ditemukan atau dikembangkan ini akan memantapkan pemahaman tentang keterampilan proses tersebut.
Menurut Wahyana Trianto 2015:144 keterampilan proses merupakan keterampilan yang diproleh dari kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan mendasar yang telah dikembangkan terlatih lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan. Funk membagi keterampilan proses
menjadi dua tingkatan, yaitu keterampilan proses tingkat dasar basic science skill, dan keterampilan proses terpadu integrated science process skill. Keterampilan proses tingkat
dasar meliputi: observasi, klasifikasi, komunikasi, pengukuran, prediksi, dan inferensi. Sedangkan keterampilan proses terpadu meliputi menentukan variabel, memproses data,
menganalisis penyelidikan, menyusun hipotesis, menentukan variabel seecara operasioanal, merencanakan penyelidikan, dan melakukan eksperimen.
Dahar Trianto, 2015:148 mengemukakan bahwa keterampilan proses yang diajarkan dalam pendidikan IPAsains memberi penekanan pada keterampilan-keterampilan berpikir
yang dapat berkembang pada anak-anak. Dengan keterampilan-keterampilan proses ini merupakan suatu proses yang berlangsung selama hidup.Keterampilan proses sains perlu
dilatihdikembangkan dalam pengajaran IPA karena keterampilan proses mempunyai peran- peran sebagai berikut.
1. Membantu siswa belajar mengembangkan pikirannya. 2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan
3. Meningkatkan daya ingat 4. Memberikan kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil melakukan sesuatu.
5. Membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains.
Dengan menggunakan keterampilan proses sains akhirnya akan terjadi interaksi atara konsepprinsipteori yang telah ditemukan atau dikembangkan dengan pengembangan
keterampilan proses itu sendiri. Di sekolah, keterampialan proses kebanyakan digunakan untuk menguji konsep yang telah ada atau verifikasi aja. Dengan adanya interaksi tersebut,
akan timbul sikap dan nilai yang diperlukan dalam penemuan ilmu pengetahuan. Nilai ini meliputi: teliti, kreatif, tekun, tenggang rasa, bertanggung jawab, kritis, objektif, rajin, jujur,
terbuka dan berdisiplin. Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan proses IPAsains, anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan kosep serta
menumbhkan dan mengembangkan sikap nilai yang dituntut. Dengan demikian, keterampilan-keterampilan itu menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan fakta
dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap dan nilai Trianto, 2015:149. Keterampilan proses akan terbentuk hanya melalui proses berulang-ulang.siswa tidak akan
terampilmisalnya untuk merumuskan masalah ,mengajukan pertanyaan ,melakukan percobaan ,melakukan penggukuran ,mengolah data ,dan menarik kesimpulan apabila tidak
ada peluang untuk melakukannnya sendiri proses tersebut secara terus-menerus .namun
adanya kendala yang dihadapi di dalam penerapannya ,antara lain waktu yang terbatas dan banyaknya materi yang harus di pelajari .sehinga dalam pelaksanaannya latihannya untuk
menghindari kendala tersebut sangat di butuhkan suatu pemodelan Melatih keterampilan proses sains merupakan salah satu upaya yang penting untuk
memproleh keberhasilan siswa yang optimal. Materi pelajaran akan lebih mdah dipelajari, dipahami, dihayati dan diingat dalamwaktu yang relatif lama bila siswa sendiri memproleh
pengalaman langsung dari peristiwa belajar tersebut melalui pengamatan atau eksperimen. Selain itu, tujuan melatih keterampilan proses dalam pembelajaran sains diharapkan adalah
sebagai berikut Muhammad Trianto, 2015:150. a. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, karena dalam melatihkan ini siswa
dipacu untuk berpartisipasi secara aktif dan eefesien dalam belajar. b. Menuntaskan hasil belajar siswa secara serentak, baik keterampilan produk, proses,
maupun keterampilan kinerjanya. c. Menemukan dan membangun sendiri konsepsi serta dapat mendefinisikan secara
benar, untuk mencegah terjadinya miskonsepsi. d. Untuk lebih memperdalam konsep, pengertian, dan fakta yang dipelajarinya karena
dengan latihan keterampilan proses, siswa sendiri yang berusaha mencari dan menemukan konsep tersebut.
e. Mengembangkan pengeetahuan teori ata konsep dengan kenyataan dalam kehidupan bermasyarakat.
f. Sebagai persiapan dan latiahn dalam menghadapi kenyataan hidup dalm masyarakat, karana siswa telah dilatih keterampilan dan berpikir logis dalam memecahkan
masalah dalam kehidupan.
Jenis-jenis keterampilan dalam keterampilan proses Ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses,keterampilan-keterampilan proses.
Keterampilan-keterampilan tersebut terdiri dari keterampilan-keterampilan dasarbasic skillsdan keterampilan –keterampilanterintegrasiinter grated skills.
Keterampilan-keterampilan dasar terdiri dari enam keterampilan yakni:mengobservasi,mengklasifikasi,memprediksi,mengukur,menyimpulkan,dan
mengkomunikasikan . Sedangkan keterampilan terintegrasi terdiri dari :mengindentifikasi variable, membuat
tabulasi data,menyajikan data ,menganalisa penelitian ,menyusun hipotesis ,mendefenisikan
variabel secara operasional,merancang penelitian ,dan melaksanakan eksperimen funk,1985Dr.Dimyati141pembahasan menyangkut mengapa suatu suatu keterampilan
proses penting dikembangkan ,pengertian keterampilan proses tersebut ,dan kegiatan- kegiatan yang menunjukan penampakan dari keterampilan proses tersebut
Pembahasan menyangkut mengapa suatu keterampilan proses penting di kembangkan
,pengertian keterampilan proses tersebut ,dan kegiatan –kegiatan menunjukan penampakan dari keterampilan tersebut.
Mengamati:mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh
ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk mengembangkan keterampilan – keterampilan proses lain .
Mengamati memiliki dua sifat utama ,yakni sifat kualitatif dan sifat kuantitatif .mengamati
bersifat kualitatif apa bila dalam pelaksanaannya hanya menggunakan pancaindra untuk memperoleh informasi.
Contoh kegiatan mengamati yang bersifat kualitatif ialah menentukan warna penglihatan. Mengamati bersifat kuantitatif apabila dalam pelaksanaannya selalu menggunakan panca
indra ,juga menggunakan peralatan lain yang memberikan informasi khusus dan tepat.contoh kegiatan mengamati bersifat kuantitatif ialah menghitung panjang ruang kelas dengan satuan
ukuran tegel. Mengkalisifikasikan:mengklasifikasi merupakan keterampilan proses untuk memilah
berbagai objek peristiwa berdasarkan sifat-sifat khususnya,sehingga didapatkan golongan berdasrkan sifat-sifat khususnya ,sehinnga didapatkan golongan kelompok sejenis dari objek
peristiwa yang dimaksud Mengkomunikasikan :berkomunikasi dengan orang lain merupakan dasar untuuk segala yang
kita kerjakan .grafik ,bagan ,peta ,lambing-lambang ,diagram ,persamaan matematik ,dan demokrasi visual,sama baiknya dengan kata-kata yang ditulis atau dibicarakan ,semuanya
adalah cara-cara komunikasi yang seringkali digunakan dalam ilmu pengetahuan . Menggukur :mengukur dapat di artikan sebagai membandingkan yang di ukur dengan satuan
ukuran tertentu yang telah ditatapkan sebelumnya Memprediksi :merupakan suatu ramalan dari apa yang kemudian hari dapat diamati .
Kegiatan-kegiatan yang dapat digolongkan sebagai keterampilan memprediksi antara lain :berdasarkan pola-pola waktu terbitnya matahari yang telah di observasi dapat diprediksikan
waktu terbitnya matahari pada tanggal tertentu . Menyimpulkan:menyimpulkan dapat diartikan sebagai suatu keterampilan untuk memutuskan
keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan fakta,konsep,dan perinsip yang diketahui.
2. Model Pembelajaran