Harta Warisan Subyek Hukum dalam Hukum Waris Adat Batak Toba dan
hartanya masing-masing. Meskipun Undang-undang Perkawinan Nomor I Tahun 1974 ada memberikan kesempatan mengenai hal tersebut.
Yang termasuk dalam pengertian harta bawaan adalah juga termasuk, harta atau barang yang dimiliki oleh suami atau istri sebagai bagian
warisan dari harta warisan orang tuanya yang telah meninggal dunia, juga harta atau barang yang diterima dari orang lain sebagai pemberian hibah.
- Harta Bersama Harta Pencaharian
Harta yang didapat dari pekerjaan dan penghasilan suami istri dan menjadi harta bersama dalam perkawinan. Harta bersama bisa merupakan
pemberian dari orang tua suami atau istri atau dari pihak ketiga kerabat. Perempuan Batak Toba yang sudah menikah, sering menerima pemberian
dari ayahnya berupa tanah atau rumah yang dibangun oleh orang tuanya, pada saat perempuan tersebut sudah melahirkan anak.
- Harta Pusaka
Pada masyarakat Batak Toba masih banyak terdapat harta pusaka di perkampungan, di mana harta itu sifatnya turun temurun dari leluhur
mereka. Harta pusaka ini diserahkan kepada keturunannya yang masih hidup atau yang dipercayakan sebagai tokoh adat di kampung atau desa
yang dipercayakan dan bertanggung jawab atas pemeliharaan harta pusaka tersebut. Harta Pusaka ini penguasaan dan pemilikannya dalam keadaan
tidak terbagi-bagi. Harta pusaka yang ada biasanya dalam bentuk rumah
bangunan tua, benda-benda yang bersifat religius magis dan lain-lain. Analisis :
Harta bawaan dan harta bersama milik orang tua yang diwariskan secara sah kepada anak laki-laki dan anak perempuan, harta tersebut termasuk
dalam harta peninggalan yang dapat dibagi-bagikan kepada anak-anaknya secara adil dan merata.