3 3 orang Pegawai Negeri yang belum mengajukan permohonan pemberian hak milik atas tanah untuk rumah tinggal yang telah
dibelinya dari Pemerintah;
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal yang sangat erat hubungannya dengan sumber data, karena melalui pengumpulan data ini akan diperoleh
data yang diperlukan untuk selanjutnya dianalisa sesuai dengan yang diharapkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
masyarakat, melalui : Wawancara, yaitu cara memperoleh informasi dengan bertanya
langsung pada pihak-pihak yang diwawancarai terutama orang-orang yang berwenang, mengetahui dan terkait dengan tahapan yang harus
ditempuh, agar seorang pegawai negeri dapat memperoleh Hak Milik atas tanah untuk Rumah Tinggal dari Pemerintah termasuk kepastian
hukum pemberian hak milik atas tanah untuk rumah tinggal yang telah dibeli oleh Pegawai Negeri dari Pemerintah termasuk serta hambatan-
hambatan yang muncul dalam pemberian hak milik atas tanah untuk
rumah tinggal yang telah dibeli oleh Pegawai Negeri dari Pemerintah dan cara mengatasinya.
Sistem wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, artinya terlebih dahulu dipersiapkan daftar
pertanyaan sebagai pedoman tetapi dimungkinkan adanya variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi pada saat wawancara
dilakukan.
7
b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang mendukun keterangan atau
menunjang kelengkapan data primer yang diperoleh dari perpustakaan dan koleksi pustaka pribadi penulis yang dilakukan dengan cara studi
pustaka atau literatur. Data sekunder yang mendukung keterangan atau menunjang
kelengkapan data primer, yang terdiri dari : 1 Bahan-bahan hukum primer, meliputi :
a Undang-Undang : 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok Agraria; 2 Undang-Undang Nomor 74 Tahun 1974 tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian; b Peraturan Pemerintah, meliputi :
7
Soetrisno Hadi, Metodolog Reseacrh Jilid II, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Hukum
Psikologi UGM, 1985. halaman 26
1 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara;
2 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas
Tanah; 3
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
4 Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005 tentang
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara;
c Peraturan Menteri : 1 Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 tahun 1997, tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah; 2 Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 2 tahun 1998, tentang Pemberian Hak Milik Atas Tanah Untuk Rumah Tinggal yang Telah Dibeli Oleh
Pegawai Negeri dari Pemerintah; 3 Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 tahun 1999, tentang Pelimpahan wewenang pemberian hak atas tanah Negara.
4 Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 tahun 1999, tentang Tata Cara Pemberian
dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara Dan Hak Pengelolaan.
2 Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu
menganalisa dan memahami bahan hukum primer, meliputi : a Buku-buku mengenai Pendaftaran Tanah, Hukum Agraria
Indonesia Sejarah dan Perkembangannya, buku tentang Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah, dalam
penulisan tesis ini juga digunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia;
b Makalah dan Artikel, meliputi makalah mengenai pertanahan yang merupakan hasil dari Lokakarya Persiapan Pembentukan
Komite Nasional untuk Penyelesaian Konflik Agraria. 3 Bahan-bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan yang memberikan
informasi tentang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
5. Teknik Analisis Data