pedesaan demikian para warganya saling mengenal dan mengetahui siapa yang mempunyai tanah yang mana dan siapa yang melakukan perbuatan-
perbuatan hukum mengenai tanah miliknya, yang kenyataannya memang tidak sering terjadi.
15
2. Dasar Hukum Pendaftaran Tanah
Undang – Undang Pokok Agraria adalah sebuah Undang - undang yang memuat dasar – dasar pokok di bidang agraria yang merupakan
landasan bagi usaha pembaruan hukum agraria guna dapat memberikan jaminan kepastian hukum bagi masyarakat dalam memanfaatkan fungsi
tanah dan hal – hal yang berkaitan dengan kebutuhan akan tanah. Untuk mencapai tujuan tersebut Undang – Undang Pokok Agraria
telah mengatur pendaftaran tanah dalam Pasal 19 ayat 1, yang berbunyi : “untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan
pendaftaran tanah diseluruh wilayah Indonesia menurut ketentuan yang diatur dengan peraturan pemerintah”.
Pendaftaran tanah tersebut dalam Pasal 19 Undang-undang Pokok Agraria ayat 1 meliputi :
1. Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah. 2. Pendaftaran hak – hak atas tanah dan peralihan hak – hak tersebut.
3. Pemberian surat – surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.
15
B
OEDI
H
ARSONO
, H
UKUM
A
GRARIA
I
NDONESIA
…..O
P
. C
IT
. H
ALAMAN
210
Untuk memperoleh kepastian hukum mengenai tanah harus diketahui dimana letaknya, bagaimana batas – batasnya, berapa luasnya,
bangunan dan tanaman apa yang ada diatasnya, status tanahnya, siapa pemegang haknya dan tidak adanya pihak lain.
Selanjutnya sebagaimana diketahui bahwa pendaftaran tanah yang diperintahkan Pasal 19 Undang – Undang Pokok Agraria adalah untuk
menjamin kepastian hak dan kepastian hukum, yaitu pendaftaran tanah dalam arti pendaftaran hukum atau recht cadastre atas tanah, sedangkan
untuk peraturan pelaksananya terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan mendapat
pengaturan secara lengkap dan rinci dalam Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala BPN Nomor 3 Tahun 1997, tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang selanjutnya disebut Peraturan Menteri 31997.
3. Obyek Pendaftaran Tanah
Pendaftaran tanah adalah suatu kegiatan yang dilakukan umtuk mendaftarkan bidang-bidang tanah tertentu, sehingga dari defenisi diatas
dapat kita ketahui bahwa tanah merupakan objek dari pendaftaran tanah itu sendiri. Ruang lingkup pendaftaran tanah itu sendiri selalu mengenai tanah
dalam berbagai macam jenisnya, bentuk tanda buktinya, yang didaftar dan juga penyajiannya dalam bentuk apa. Sehingga keseluruhan dari bentuk
objek tanah tersebut didaftarkan, sehingga dapat diketahui statusnya.
Sedangkan untuk jenis-jenis bidang tanah yang didaftar adalah bidang- bidang tanah :
1. Tanah Hak. Termasuk dalam Tanah Hak :
a. Hak Milik. b. Hak Guna Usaha.
c. Hak Guna Bangunan. d. Hak Pakai yang diberikan oleh Negara.
e. Hak Tanggungan. Bukan termasuk Tanah Hak adalah :
a. Hak Pengelolaan. b. Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun.
c. Wakaf. 2. Tanah Negara.
Sedangkan untuk Tanah Negara didaftarkan tetapi tidak diberikan sertipikat, hanya sampai pada penyimpanan saja.
4. Sistem Pendaftaran Tanah