Faktor Kendala yang mempengaruhi Fungsi Legislasi BPD di Kecamatan Wanasari

B.3. Faktor Kendala yang mempengaruhi Fungsi Legislasi BPD di Kecamatan Wanasari

Data hasil wawancara dengan berbagai, Ketua BPD dan Kepala Desa di Kecamatan Wanasari , ada beberapa kendala pelaksanaan peran BPD dalam proses penyusunan dan penetapan Peraturan Desa serta apa bila dicermati terdapat berbagai aturan kebiasaan desa yang sudah berjalan cukup lama tetapi belum diwujudkan dalam bentuk peraturan tertulis, hal ini mengindikasikan adanya adanya beberapa kendala.

Adapun Kendala pelaksanaan fungsi legislasi oleh BPD di Kecamatan Wanasari dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Kendala masih rendahnya Sumber Daya manusia di Bidang Hukum dari anggota BPD.

Kurangnya anggota BPD yang berpendidikan tinggi dan kurang berpengalaman dibidang Legislasi, membuat proses penuangan aspirasi masyarakat kedalam bentuk produk hukum menjadi terhambat, sepertihalnya di Desa Sawojajar yang ada aturan kebiasaan Desa tentang larangan memancing di Area Tambak yang sudah berjalan akan tetapi Belum bisa diwujudkan dalam bentuk peraturan tertulis. Hal ini menjadi permasalahan karena syarat sebuah peraturan atau undang-undang adalah berbentuk tertulis dan dibuat melalui tahapan prosedural.

Menurut Burkhardt Krems sebagaimana dikutip oleh Esmi Warssih 66 , pembentukan peraturan perundang-undangan meliputi

kegiatan yang berhubungan dengan isi atau substansi peraturan, metoda pembentukan, serta proses dan prosedur pembentukan peraturan. Setiap bagian kegiatan tersebut harus memenuhi persyaratan-persyaratannya sendiri agar produk hukum tersebut dapat berlaku sebagaimana mestinya, baik secara yuridis, politis, maupun sosiologis. Oleh karena itu menurut Krems, pembentukan peraturan perundang-undangan bukanlah merupakan kegiatan yuridis semata, melainkan suatu kegiatan yang bersifat interdipliner, artinya setiap aktivitas pembentukan peraturan perundang-undangan memerlukan bantuan ilmu-ilmuntersebut agar produk hukum yang dihasilkan itu dapat diterima dan mendapat pengakuan dari masyarakat.

Menurut Sekertaris Desa Sawojajar, pada dasarnya Pemerintah Desa sawojajar selalu melakukan koordinasi untuk melakukan pembahasan akan tetapi masih mengalami kesulitan dalam mencari dasar hukum dan membuat aturan pidananya.

Selain itu juga di Desa Kertabesuki Koordinasi yang dilakukan antara BPD, Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat Desa contohnya ketika akan membahas rancangan peraturan

66 Esmi Warassih,SH.MS. 2005. Pranata Hukum Sebuah Tela Sosiologis. PT. Suryandaru 66 Esmi Warassih,SH.MS. 2005. Pranata Hukum Sebuah Tela Sosiologis. PT. Suryandaru

2. Kurangnya Bimbingan Teknis dari Pemerintah Daerah khususnya dalam Bidang Legislasi, sehingga dalam pembuatan Perdes masih banyak yang salah bahkan cacat hukum, terutama didalam dasar hukum dalam Consideran, masih banyak Perdes yang mengacu pada undang-undang lama.

3. Budaya Hukum Masyarakat Rendah Budaya hukum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan apakah susbstansi hukum maupun tatanan prosedurnya diterima oleh masyarakat dimana hukum itu diterapkan atau ditegakan, itulah sebabnya Lawrence M. Friedman tak segan-segan menegaskan, bahwa “komponen budaya hukum 3. Budaya Hukum Masyarakat Rendah Budaya hukum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan apakah susbstansi hukum maupun tatanan prosedurnya diterima oleh masyarakat dimana hukum itu diterapkan atau ditegakan, itulah sebabnya Lawrence M. Friedman tak segan-segan menegaskan, bahwa “komponen budaya hukum

4. Politik Kepentingan Ternyata hukum tidak steril dari subsitem kemasyarakatan lainnya, politik kerap kali melakukan intervensi atas pembuatan dan pelaksanaan hukum. Dalam hubungan tolak tarik antara politik dan hukum, maka hukumlah yang terpengaruh oleh politik, karena subsitem politik memiliki kosentrasi energi yang lebih besar dari pada hukum. Penelitian yang dilakukan Mahfud MD menunjukan bahwa konfigurasi politik yang demokratis akan melahirkan produk hukum yang responsif, sedangkan konfigurasi politik yang otoriter akan melahirkan produk hukum yang konservatif

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 STUDI KASUS PENGONTROL SUHU ALIRAN AIR DALAM PIPA DENGAN METODE KONTROL FUZZY LOGIK

28 240 1

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN RESIKO CEDERA PADA INFANT DAN TODDLER

38 264 22

PENGARUH TERPAAN LIRIK LAGU IWAN FALS TERHADAP PENILAIAN MAHASISWA TENTANG KEPEDULIAN PEMERINTAH TERHADAP MASYARAKAT MISKIN(Study Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pada Lagu Siang Seberang Istana)

2 56 3

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

DISKRIMINASI PEREMPUAN MUSLIM DALAM IMPLEMENTASI CIVIL RIGHT ACT 1964 DI AMERIKA SERIKAT

0 34 14

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN MENGENAL UNSUR BANGUN DATAR KELAS II SDN LANGKAP 01 BANGSALSARI

1 60 18

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 34 50

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92