1. Home
  2. Lainnya

91 Fase heel off dari pengguna prosthetic bawah lutut

Gambar 4.91 Fase heel off dari pengguna prosthetic bawah lutut

Gaya berat tubuh (W) memberikan reaksi ke atas berupa gaya normal (F N ). Persamaan ini dapat dicari dengan menentukan dari gaya normal (F N ), yaitu:

F N x r N = W 5 x r 5 + W 4 x r 4 + W s x r s + W 1 x r 1 + W 2 x r 2 + W 3 x r 3 - W 6 x r 6 …..… (4.30)

a. Gaya pada ankle kaki kiri (kaki normal),

Komponen-komponen penyusun perumusan gaya pada ankle kaki kiri (kaki normal) dijelaskan pada gambar-gambar di bawah ini.

1. Gaya normal dengan jarak r N

Gambar 4.92 Gaya normal dengan jarak r N Komponen Gaya yang bekerja:

F NA 1 x r N r N = ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) Sin q 2

2. Gaya berat pada jarak r 6 pada fase heel off

Gambar 4.93 Gaya berat pada jarak r 6 Komponen gaya berat: W 6 x r 6

r 6 = ( L 4 + L 5 ) Sin q 2 + ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + L ' 6 Cos q 3

Gambar 4.94 Gaya berat pada jarak r 3 Komponen gaya berat:

W 3 x r 3 r 3 = [( L 4 + L 5 ) Sin q 2 + ( L 2 + L ' 3 ) Sin q 1 ]

4. Gaya berat pada jarak r 2

Gambar 4.95 Gaya berat pada jarak r 2 Komponen gaya berat: W 2 x r 2

r 2 = [( L 4 + L 5 ) Sin q 2 + L ' 2 Sin q 1 ]

5. Gaya berat pada jarak r 1

Gambar 4.96 Gaya berat pada jarak r 1 Komponen gaya berat: W 1 x r 1

r 1 = ( L 4 + L 5 ) Sin q 2

6. Gaya berat pada jarak r 4

Gambar 4.97 Gaya berat pada jarak r 4 Komponen gaya berat:

r 4 = ( L '' 4 + L 5 ) Sin q 2

7. Gaya berat pada jarak r s

Gambar 4.98 Gaya berat pada jarak r s

Komponen gaya berat: W s x r s

rs = ( L 5 - L ' s ) Sin q 2

8. Gaya berat pada jarak r 5

Gambar 4.99 Gaya berat pada jarak r 5 Komponen gaya berat:

Dari komponen-komponen gaya diatas dapat dirumuskan menjadi: W 5 x L '' 5 Sin q 2 + W s ( L 5 - L ' s ) Sin q 2 + W 4 ( L '' 4 + L 5 ) Sin q 2 + W 1 ( L 4 + L 5 ) Sin q 2

+ W 2 [ L ' 2 Sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) Sin q 2 ] + W 3 [( L 2 + L ' 3 ) Sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) Sin q 2 ]

+ W 6 [( L 4 + L 5 ) Sin q 2 + ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + L ' 6 Cos q 3 ]

F NA 1 = .....

( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) Sin q 2

b. Gaya pada knee kaki kiri (kaki normal),

W 5 x L '' 5 Sin q 2 + W s ( L 5 - L ' s ) Sin q 2 + W 4 ( L '' 4 + L 5 ) Sin q 2 + W 1 ( L 4 + L 5 ) Sin q 2 + W 2 [ L ' 2 Sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) Sin q 2 ]

F NK 1 = ……………

L 2 Sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) Sin q 2

c. Gaya pada hip,

F NH = W 1 ……………………………………………………………………….(4.33)

d. Gaya pada ankle kaki kanan (kaki prosthetic),

Komponen-komponen penyusun perumusan gaya pada ankle kaki kanan (kaki prosthetic) dijelaskan pada gambar-gambar di bawah ini.

1. Gaya normal dengan jarak r N

Gambar 4.100 Gaya normal dengan jarak r N Komponen Gaya yang bekerja:

F NA 1 x r N

Gambar 4.101 Gaya berat pada jarak r 5 Komponen gaya berat:

W 5 x r 5 r 5 = ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + ( L 4 + L ' 5 ) Sin q 2

3. Gaya berat pada jarak rs

Gambar 4.102 Gaya berat pada jarak rs Komponen gaya berat: W s x r s

r s = ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + ( L 4 + L ' s ) Sin q 2

4. Gaya berat pada jarak r 4

Gambar 4.103 Gaya berat pada jarak r 4 Komponen gaya berat: W 4 x r 4

r 4 = ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + L ' 4 xSin q 2

5. Gaya berat pada jarak r 1

Gambar 4.104 Gaya berat pada jarak r 1 Komponen gaya berat: W 1 x r 1

r 1 = ( L 2 + L 3 ) Sin q 1

6. Gaya berat pada jarak r 2

Gambar 4.105 Gaya berat pada jarak r 2 Komponen gaya berat: W 2 x r 2

r 2 = ( L '' 2 + L 3 ) Sin q 1

7. Gaya berat pada jarak r 3

Gambar 4.106 Gaya berat pada jarak r 3 Komponen gaya berat:

W 3 x r 3 r 3 = L '' 3 sin q 1

8. Gaya berat pada jarak r 6

Gambar 4.107 Gaya berat pada jarak r 6 Komponen gaya berat:

Dari komponen-komponen gaya diatas dapat dirumuskan menjadi: W 5 x [( L 4 + L ' 5 ) Sin q 2 + ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 ] + W s [( L 4 + L ' s ) Sin q 2 + ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 ]

+ W 4 [ L ' 4 Sin q 2 + ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 ] + W 1 ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + W 2 ( L '' 2 + L 3 ) Sin q 1 + W 3 L '' 3 Sin q 1 - W 6 L ' 6 Cos q 3

F NA 2 = .....

( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) Sin q 2

e. Gaya pada knee kaki kanan (kaki prosthetic),

W 4 [ L ' 4 Sin q 2 + ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 ] + W 1 ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + W 2 ( L '' 2 + L 3 ) Sin q 1 + W 3 L '' 3 Sin q 1 - W 6 L ' 6 Cos q 3

F NA 2 = ……………...……

( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + L 4 Sin q 2

Berat badan (W) memberikan reaksi berupa momen inersia (M σ).

Persamaan ini dapat dicari dengan menentukan berat dan panjang dari segmen tubuh, yaitu:

a. Momen pada ankle kaki kiri (kaki normal),

Komponen-komponen penyusun perumusan momen pada ankle kaki kiri (kaki normal) dijelaskan pada gambar-gambar di bawah ini:

1. Momen pada jarak r 6

Gambar 4.108 Momen pada jarak r 6

Komponen momen: W

r 6 = L ' 6 Cos q 4

Gambar 4.109 Momen pada jarak r 3 Komponen momen:

W 3 x r 3 r 3 = L '' 3 sin q 1

3. Momen pada jarak r 2

Gambar 4.110 Momen pada jarak r 2 Komponen momen: W 2 x r 2

r 2 = ( L '' 2 + L 3 ) Sin q 1

4. Momen pada jarak r 1

Gambar 4.111 Momen pada jarak r 1 Komponen momen: W 1 x r 1

r 1 = ( L 2 + L 3 ) Sin q 1

5. Momen pada jarak r 4

Gambar 4.112 Momen pada jarak r 4

Komponen momen: W 4 x r 4

r 4 = ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + L ' 4 xSin q 2

Gambar 4.113 Momen pada jarak rs Komponen momen: W s x r s

r s = ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + ( L 4 + L ' s ) Sin q 2

7. Momen pada jarak r 5

Gambar 4.114 Momen pada jarak r 5 Komponen momen:

W 5 x r 5 r 5 = ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + ( L 4 + L ' 5 ) Sin q 2

8. Momen dengan jarak r N

Gambar 4.115 Momen pada jarak r N Komponen Momen yang bekerja:

F NA 2 x r N

r N = ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) Sin q 2

Dari komponen-komponen gaya diatas dapat dirumuskan menjadi: M II t

1 ( Ankle kaki normal) = W 3 ´ L ' ' 3 sin q 1 + W 2 ´ ( L 3 + L 2 ) sin q 1 + W 1 ´ ( L 2 + L 3 ) sin q 1

+ W S ´ [ ( L 2 + L 3 ) sin q 1 + ( L 4 + L ' s ) sin q 2 ]

4 ´ [ ( L 2 + L 3 ) sin q 1 + L 4 sin q 2 ]

5 ´ [ ( L 2 + L 3 ) sin 1 + L 4 sin 2 + L 5 sin q 2 ]

NA 2 ´ [ ( L 2 + L 3 ) sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) sin q 2 ] - W 6 ´ [ L 6 cos q 3 ]

b. Momen pada knee kaki kiri (kaki normal),

II M I t

= W 2 ´ L 2 sin q 1 + W 1 ´ L 2 sin q 1 + W 4 ´ [ L 2 sin q 1 + L 4 sin q 2 ]

2 ( Knee kaki normal )

I + I Ws ´ [ L

2 sin q 1 + ( L 4 + L s ) sin q 2 ] + W 5 ´ [ L 2 sin q 1 + L 4 sin q 2 + L 5 sin q 2 ] ........

- F NA 2 ´ [ L 2 sin q 1 + ( L 4 L q

5 ) sin 2 ] + W 6 ´ [ L 6 cos q 3 ]

+ F NA 1 ´ L 3 sin q 1 - W 3 ´ L I 3 sin q 1

c. Momen pada hip,

d. Momen pada ankle kaki kanan (kaki prosthetic),

Komponen-komponen penyusun perumusan momen pada ankle kaki kanan (kaki prosthetic) dijelaskan pada gambar-gambar di bawah ini.

1. Momen pada jarak r 5

Gambar 4.116 Momen pada jarak r 5

Komponen momen: W 5 x r 5

r 5 = L '' 5 Sin q 2

2. Momen pada jarak r s

Gambar 4.117 Momen pada jarak r s Komponen momen: W s x r s

rs = ( L 5 - L ' s ) Sin q 2

3. Momen pada jarak r 4

Gambar 4.118 Momen pada jarak r 4 Komponen momen: W 4 x r 4

r 4 = ( L '' 4 + L 5 ) Sin q 2

4. Momen pada jarak r 1

Gambar 4.119 Momen pada jarak r 1 Komponen momen:

W 1 x r 1 r 1 = ( L 4 + L 5 ) Sin q 2

5. Momen pada jarak r 2

Gambar 4.120 Momen pada jarak r 2 Komponen momen: W 2 x r 2

r 2 = [( L 4 + L 5 ) Sin q 2 + L ' 2 Sin q 1 ]

6. Momen pada jarak r 3

Gambar 4.121 Momen pada jarak r 3 Komponen momen: W 3 x r 3

r 3 = [( L 4 + L 5 ) Sin q 2 + ( L 2 + L ' 3 ) Sin q 1 ]

7. Momen dengan jarak r N

Gambar 4.122 Momen pada jarak r N Komponen Momen yang bekerja:

F NA 1 x r N r N = ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) Sin q 2

8. Momen pada jarak r 6

Gambar 4.123 Momen pada jarak r 6

Komponen momen: W 6 x r 6

r 6 = ( L 4 + L 5 ) Sin q 2 + ( L 2 + L 3 ) Sin q 1 + L ' 6 Cos q 3

Dari komponen-komponen gaya diatas dapat dirumuskan menjadi: M t 4 ( A NKLE kaki prosthetic ) =

6 ´ [ ( L 2 + L 3 ) sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) sin q 2 + L 6 cos q 3 ]

+ F NA 1 ´ [ ( L 2 + L 3 ) sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) sin q 2 ]

3 ´ [ ( L 3 + L 2 ) sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) sin q 2 ] - W 2 ´ [ L 2 sin q 1 + ( L 4 + L 5 ) sin q 2 ] ....

- W 1 ´ [ ( L 4 + L 5 ) sin q 2 ] - W 4 ´ [ ( L ' ' 4 + L 5 ) sin q 2 ]

S ´ [ ( L 5 - L S ) sin q 2 ] - W 5 ´ L ' ' 5 sin q 2

.(4.39)

e. Momen pada knee kaki kanan (kaki prosthetic),

M t 5 ( K nee kaki prosthetic ) = W 5 ´ L I 5 sin q 2 - F NA 2 ´ L 5 sin q 2 - W 6 ´ [ L 4 sin q 2 + ( L 2 + L 3 ) sin q 1 + L ' 6 cos q 3 ]

+ F NA 1 ´

2 + L 3 ) sin q 1 + L 4 sin q 2 ] - W 3 ´ [ ( L 2 + L 3 ) sin q 1 + L 4 sin q 2 ]

.....

2 ´ [ L sin

2 q 1 + L 4 sin q 2 ] - W 1 ´ L 4 sin q 2 + W S ´ [ L S sin q 2 ] - W 4 xL '' 4 x sin q 2

.(4.40)

Dokumen yang terkait

PERAN ETNIS CINA DALAM PERDAGANGAN DI SURAKARTA PADA TAHUN 1959-1998

0 0 122

KAJIAN SINONIMI YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAKNA “MENGALAHKAN” DALAM BERITA OLAHRAGA DI MEDIA CETAK

0 1 71

PERAN KEARIFAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK CERAI PADA ISTRI YANG MENGAJUKAN CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I Psikologi

0 1 205

SISTEM PENGELOLAAN PASAR DI PRAJA MANGKUNEGARAN PADA MASA PEMERINTAHAN MANGKUNEGARA VII TAHUN 1916-1944

0 2 134

HUBUNGAN ANTARA GAMBARAN RADIOLOGIS PASIEN TB PARU POST PRIMER DENGAN UJI SEROLOGIS IgG ANTI-TB SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 57

1 PERBEDAAN PROPORSI KEJADIAN INSOMNIA PADA KELOMPOK REMAJA, DEWASA, DAN LANSIA DI RW I BENER NGRAMPAL SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 44

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA TENAGA KERJA PENGGILINGAN PADI DI KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO SKRIPSI

0 1 58

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS BESI(III) DAN NIKEL(II) DENGAN PIRAZINAMIDA

1 0 72

OVER REAKSI PASAR PADA HARGA SAHAM PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 64

PERANCANGAN PANRIK ETHYLENE DIHLORIDE DENGAN PROSES OXYCHLORINASI KAPASITAS 100.000 TON TAHUN

2 6 178