157 Fase swing off dari pengguna prosthetic bawah lutut

Gambar 4.157 Fase swing off dari pengguna prosthetic bawah lutut

Sehingga diperoleh dari persamaan di atas, yaitu:

a. Gaya pada ankle kaki kiri (kaki normal),

Komponen-komponen penyusun perumusan gaya pada ankle kaki kiri (kaki normal) dijelaskan pada gambar-gambar di bawah ini:

1. Gaya berat pada jarak r 1

Gambar 4.158 Gaya berat dengan jarak r 1 Komponen gaya berat: ( W 1 + W 2 + W 3 ) x r 1 r 1 = L 4 x Sin q 1

2. Gaya berat pada jarak r 4

Gambar 4.159 Gaya berat dengan jarak r 4 Komponen gaya berat: W 4 x r 4

r 4 = L '' 4 Sin q 1

3. Gaya berat pada jarak rs 3. Gaya berat pada jarak rs

4. Gaya berat pada jarak r 5

Gambar 4.161 Gaya berat dengan jarak r 5 Komponen gaya berat: W 5 x r 5

r 5 = L ' 5 Sin q 2

5. Gaya berat pada jarak r 6

Gambar 4.162 Gaya berat dengan jarak r 6 Komponen gaya berat:

r 6 = L 5 Sin q 2 - L ' 6 Cos q 3

Dari komponen-komponen gaya diatas dapat dirumuskan menjadi:

b. Gaya pada knee kaki kiri (kaki normal),

c. Gaya pada hip kaki kiri (kaki normal),

W 1 L 4 Sin q 1 + W 4 L ' ' 4 Sin q 1 + W 5 L ' 5 Sin q 2

+ Ws L ' s Sin q 2 + W 6 ( L 5 Sin q 2 - L ' 6 Cos q 3 )

F NHIP 1 =

L 4 Sin q 1

(4.55) Berat badan (W) memberikan reaksi berupa momen inersia (M σ)

dan momen bekerja pada satu titik pusat yang sama yaitu bidang ankle, knee , dan hip. Persamaan ini dapat dicari dengan menentukan berat dan panjang dari segmen tubuh yang sama, yaitu:

a. Momen pada ankle kaki kiri (kaki normal),

Komponen-komponen penyusun perumusan diatas dijelaskan pada gambar-gambar di bawah ini:

1. Momen pada jarak r 4

Gambar 4.163 Momen pada jarak r 4 Komponen Momen:

2. Momen pada jarak rs

Gambar 4.164 Momen pada jarak rs Komponen Momen: Ws ´ rs

rs = L 4 Sin q 1 - L ' s sin q 2

3. Momen pada jarak r 5

Gambar 4.165 Momen pada jarak r 5 Komponen Momen:

r 5 = L 4 Sin q 1 - L ' 5 sin q 2

4. Momen pada jarak r 6

Gambar 4.166 Momen pada jarak r 6

Komponen Momen: W 6 ´ r 6

r 6 = L 4 Sin q 1 - L 5 sin q 2 + L ' 6 cos q 3

Dari komponen-komponen gaya diatas dapat dirumuskan menjadi:

M t 1 ( ankle kaki n ormal ) = W 4 ´ L ' 4 sin J 1 + Ws x ( L 4 sin J 1 - L ' s sin q 2 )

+ W 5 ´ ( L 4 sin J 1 - L ' 5 sin q 2 ) + W 6 ´ [ L 4 sin J 1 - L 5 sin q 2 + L 6 cos J 3 ]

b. Momen pada knee kaki kiri (kaki normal),

M t 1 ( ankle kaki n ormal ) = W 4 ´ L ' 4 sin J 1 + Ws x ( L 4 sin J 1 - L ' s sin q 2 )

+ W 5 ´ ( L 4 sin J 1 - L ' 5 sin q 2 ) + W 6 ´ [ L 4 sin J 1 - L 5 sin q 2 + L 6 cos J 3 ]

c. Momen pada hip kaki kiri (kaki normal),

M t 1 ( ankle kaki n ormal ) = W 4 ´ L ' 4 sin J 1 + Ws x ( L 4 sin J 1 - L ' s sin q 2 )

+ W 5 ´ ( L 4 sin J 1 - L ' 5 sin q 2 ) + W 6 ´ [ L 4 sin J 1 - L 5 sin q 2 + L 6 cos J 3 ]

Dalam menentukan massa tiap segmen tubuh yang ada, bentuk tubuh manusia digambarkan sebagai stick diagram seperti pada pemodelan Dempters. Persentase massa segmen tubuh digunakan pemodelan distribusi berat tubuh (Webb Associaties, 1978).

Tabel 4.3 Pemodelan distribusi berat badan (Webb Associaties, 1978)

Perbandingan prosthetic bawah lutut antara model prosthetic eksoskeletal dan model prosthetic endoskeletal merk Regal dan prosthetic endoskeletal tipe Pengembangan 2009 dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Dimensi prosthetic kaki bawah lutut

Prosthetic Endoskeletal

Prosthetic

No. Keterangan

Eksoskeletal

Tipe Pengembangan

Merk Regal

1. Berat

1436 gram 2. Force

--- 4. Tinggi strap V frame

3. Tinggi prosthetic 43 cm

48 cm 6. Foot (Telapak Kaki)

5. Tinggi total prosthetic 68 cm

48 cm

23 cm

23 cm

23 cm

· Persentase kaki dari total body weight = 15,7% (tabel 4.2) · Persentase paha dari total total leg = 63,7% (tabel 4.2) · Persentase shank dari total leg = 27,4% (tabel 4.2)

persentas e kaki dari total body weigh t ´ ( persentase paha + shank dari total leg) panjang segmen paha =

persentase stump dari total body weigh t

panjang stump

15 , 7 % x ( 63 , 7 % + 27 , 4 %) 43 cm 15 , 7 % x 91 , 1 % 43 cm 1430,27

dengan; M tot1 = massa tubuh tanpa prosthetic M tot2 = massa tubuh keseluruhan bila semua organ tubuh lengkap

X = persentase stump terhadap M tot2 Dengan

M tot1

didistribusikan ke M Tot 1 = 100 % M Tot 2 - ( 15 , 7 % - 5 , 322 %) M Tot 2 , maka M tot2 = 58,178 kg. Nilai

kg

M tot1 dan M tot2 diketahui untuk massa setiap segmen tubuh dari pengguna prosthetic bawah lutut, yaitu:

M B ody + head + neck = M Tot 2 ´ 63 , 50 %

M B ody + head + neck = 58 , 178 ´ 63 , 50 % M B ody + head + neck = 36 , 9429 kg

Segmen tubuh lainnya menggunakan metode yang sama dapat dilihat pada tabel 4.5. Massa prosthetic telah ditetapkan seperti saat pengukuran, sedangkan massa tubuh, kepala, leher, dan tangan dijadikan satu diasumsikan sebagai beban dari tubuh yang harus ditopang oleh kaki dan prosthetic.

Tabel 4.5 Massa segmen tubuh Presentase

Massa Segmen Organ Tubuh

Presentase Dari

Segmen Dari Total

Segmen Weight

(kg)

Weight

Body + head + neck + hand

Stump

5,425% 0,4955 Berat prosthetic

--- 2,212 eksoskeletal

---

Setelah diketahui proporsi berat segmen tubuh, kemudian dihitung proporsi berat setiap segmen tubuh menggunakan pendekatan yang sama seperti menghitung proporsi berat segmen tubuh, yaitu:

Segmen kepala dan leher =

x 58 , 178 = 4 , 8869

Segmen kepala =

x 4 , 8869 = 3 , 6066

Segmen-segmen lain dapat dihitung menggunakan persamaan yang sama, sehingga dapat ditampilkan pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Proporsi berat individual segmen tubuh Proporsi Berat Tubuh (kg)

Segmen Tubuh

Individual Segmen Tubuh (kg)

Kiri Kanan

Head and

Torso 50,00% Lumbar

1,6289 1,6289 Total Arm 10,20% Forearm

Upper arm

0,9880 0,9880 left/right

5,8183 5,8183 Total Leg 15,70% Shank

0,8129 0,5000 Proporsi pembagian berat badan untuk setiap segmen tubuh. Proporsi pembagian berat tubuh bagian kanan dan kiri diasumsikan seimbang, artinya tubuh bagian kiri akan mendapat distribusi berat sebesar 50% dari total berat segmen pengguna prosthetic bawah lutut. Proporsi pembagian ini hanya berlaku dari kepala sampai paha karena bagian betis sampai telapak kaki kiri merupakan kaki prosthetic dengan berat sendiri.

Foot