184 Bumper plantar flexion dengan sistem double pegas

Gambar 4.184 Bumper plantar flexion dengan sistem double pegas

Bumper plantar flexion pada prosthetic model pengembangan di desain agar mudah melakukan gerakan dengan sudut sekitar 15º pada bidang plantar flexion . Pada saat gerakan dorsi flexion terjadi, gerakannya berlawanan dengan bumper dorsi flexion yang ditempatkan di depan poros mata kaki, dari hasil pengujian ke flexibilitas gerakan pada telapak kaki dapat dilihat pada tabel 4.25.

Tabel 4.25 Sudut plantar flexion prosthetic endoskeletal tipe pengembangan

Fase Gerakan

Sudut

2 Flexi

15º

dengan; F shank =W shank = 11,6228 N

W foot = 2,45 kg, s in θ 1 = 15º, cos θ 1 = 15º

maka;

F A extensi = 11 , 6228 x cos ( 15 ) + 2 , 45 x cos ( 15 )

= 13 , 5933 kg N

F A fleksi = 11 , 6228 x sin ( 15 ) + 2 , 45 x sin ( 15 )

= 3 , 6423 kg N

Bidang dorsi flexion pada kaki prosthetic diharapkan tidak melebihi 15º. Bumper toe break yang juga dibuat dari bahan karet, memudahkan jari kaki untuk menekuk dan kembali normal ketika beban lentur dipindahkan.

Analisis dan interpretasi hasil penelitian bertujuan menjelaskan hasil dari pengolahan data, sehingga hasil penelitian menjadi lebih jelas. Analisis dalam penelitian ini diuraikan pada sub bab berikut ini.

5.1 ANALISIS HASIL PENELITIAN

Prinsip biomekanika digunakan untuk menganalisis gaya dan momen inersia pada masing-masing fase gerakan berjalan dari pengguna prothetic kaki bawah lutut terhadap segmen persendian yang dapat diuraikan, sebagai berikut:

1. Fase Heel Contact

Fase heel contact merupakan fase pertama saat berjalan. Kedua kaki menggerakkan tubuh ke depan. Fase berjalan diawali dengan mengayunkan kaki prothetic ke depan sehingga beban tubuh berpindah dari kaki normal ke kaki prothetic. Fase ini dimulai ketika tumit kaki acuan menyentuh lantai dan keseluruhan berat badan bertumpu pada bagian tumit tersebut.

a. Gaya

Dari pengolahan data pada bab sebelumnya, gaya yang muncul pada prothetic eksoskeletal untuk ankle kaki normal sebesar 462.8428 N sedangkan pada ankle kaki prosthetic jauh lebih kecil sebesar 0.2434 N. Gaya yang muncul pada knee kaki normal sebesar 436.3656 N sedangkan knee kaki prosthetic juga jauh lebih kecil sebesar 24.6894 N. Pada hip joint, gaya yang terbentuk sebesar 362.0404 N. Dari perbandingan gaya kaki normal dan prosthetic dapat disimpulkan bahwa kaki normal, baik ankle maupun knee joint, menopang beban tubuh lebih besar dibandingkan kaki prosthetic .

normal sebesar 456.3034 N sedangkan knee kaki prosthetic juga jauh lebih kecil sebesar 24.6894 N. Pada hip joint, gaya yang terbentuk sebesar 362.0404 N. Dari perbandingan gaya kaki normal dan prosthetic dapat disimpulkan bahwa kaki normal, baik ankle maupun knee joint, menopang beban tubuh lebih besar dibandingkan kaki prosthetic.

Pada prothetic endoskeletal pengembangan, gaya yang muncul pada ankle kaki normal yang menopang gaya berat di atasnya adalah sebesar 254,0142 N sedangkan gaya yang muncul pada ankle kaki prothetic sedikit lebih besar yaitu 255,1914 N. Gaya yang muncul pada knee kaki normal sebesar 309,6333 N sedangkan gaya yang muncul pada knee kaki prothetic juga lebih besar yaitu sebesar 322,0216 N. Pada hip joint, gaya yang terbentuk sebesar 362.0404 N. Hal ini menunjukkan bahwa baik pada bagian ankle maupun knee kaki prothetic menopang lebih banyak berat tubuh dibandingkan dengan kaki normal. Tetapi selisih perbedaan gaya antara kaki normal dan prothetic relatif kecil. Sehingga prothetic endoskeletal

pengembangan merupakan prothetic yang mampu memberikan keseimbangan terbaik bagi amputee.

b. Momen

Momen yang muncul pada prothetic eksoskeletal untuk ankle kaki normal sebesar 0 Nm sedangkan pada ankle kaki prosthetic sebesar 0.9670 Nm. Momen yang muncul pada knee kaki normal sebesar -0.0018 Nm sedangkan knee kaki prosthetic sebesar 0.4863 Nm. Pada hip joint, tidak terjadi pergerakan pada sendi pinggul.

Momen yang muncul pada prothetic endoskeletal merk Regal untuk ankle kaki normal sebesar 0 Nm sedangkan pada ankle kaki prosthetic sebesar 0.4835 Nm. Momen yang muncul pada knee kaki normal sebesar -

Momen yang muncul pada prothetic endoskeletal pengembangan, untuk ankle kaki normal sebesar 0 Nm sedangkan momen yang muncul pada ankle kaki prothetic yaitu 0.4835 Nm. Momen yang muncul pada knee kaki normal sebesar -0.0770 Nm sedangkan pada knee kaki prothetic sebesar 0.3535 N. Pada hip joint, momen yang terbentuk sebesar 0.2356 N.

Momen yang terjadi pada ankle kaki normal untuk ketiga prothetic bernilai 0 Nm. Hal ini disebabkan karena pada fase heel contact, kaki normal cenderung tidak bergerak dan menjadi tumpuan beban tubuh pada saat kaki prothetic mulai melakukan kontak tumit. Dari perbandingan ketiga prosthetic, momen yang muncul pada prothetic endoskeletal pengembangan lebih seimbang dibandingkan prothetic eksoskeletal dan endoskeletal merk Regal. Momen pada kaki prosthetic lebih besar dibandingkan kaki normal disebabkan karena kaki prothetic memulai tahap kontak tumit sehingga terjadi gerakan fleksi dan ekstensi pada bagian ankle dan knee kaki prothetic. Postur tubuh saat berjalan cenderung condong ke depan. Hal ini disebabkan karena momen positif lebih dominan.

2. Fase Foot Flat

Fase ini terjadi sebagai lanjutan dari fase heel contact dimana seluruh telapak kaki acuan, dalam hal ini kaki prosthetic, kontak dengan lantai secara sempurna. Kaki kiri melakukan daya tolak dari lantai berpindah ke bagian telapak depan jari-jari kaki.

a. Gaya

Pada fase foot flat, gaya yang muncul pada prothetic eksoskeletal untuk ankle kaki normal sebesar 569.5784 N sedangkan pada ankle kaki prosthetic jauh lebih kecil sebesar 60.0224 N. Gaya yang muncul pada knee Pada fase foot flat, gaya yang muncul pada prothetic eksoskeletal untuk ankle kaki normal sebesar 569.5784 N sedangkan pada ankle kaki prosthetic jauh lebih kecil sebesar 60.0224 N. Gaya yang muncul pada knee

Gaya yang muncul pada prothetic endoskeletal merk Regal untuk ankle kaki normal sebesar 89.6236 N sedangkan pada ankle kaki prosthetic jauh lebih besar sebesar 544.0605 N. Gaya yang muncul pada knee kaki normal sebesar 24.6894 N sedangkan knee kaki prosthetic juga jauh lebih besar sebesar 522.4268 N. Pada hip joint, gaya yang terbentuk sebesar 362.0404 N. Dari perbandingan gaya kaki normal dan prosthetic dapat disimpulkan bahwa kaki prosthetic, baik ankle maupun knee joint, menopang beban tubuh lebih besar dibandingkan kaki normal.

Gaya yang terjadi pada prosthetic endoskeletal pengembangan untuk ankle kaki normal yang menopang gaya berat di atasnya adalah sebesar 302.9841 N sedangkan gaya yang muncul pada ankle kaki prothetic sedikit lebih kecil yaitu 276.9892 N. Hal ini dikarenakan ankle kaki normal melakukan daya tolak dari lantai untuk masuk ke fase mengayun. Gaya yang muncul pada knee kaki normal sebesar 246.1925 N sedangkan gaya yang muncul pada knee kaki prothetic lebih besar yaitu sebesar 343.6539 N. Pada hip joint, gaya yang terbentuk sebesar 362.0404 N. Knee kaki prosthetic menyerap goncangan yang terjadi selama kontak tumit. Hal ini menunjukkan bahwa pada bagian knee kaki prothetic menopang lebih banyak berat tubuh dibandingkan dengan kaki normal. Tetapi selisih perbedaan gaya antara kaki normal dan prothetic relatif kecil dibandingkan kedua prothetic yang lain sehingga prothetic endoskeletal

pengembangan merupakan prothetic yang mampu memberikan keseimbangan terbaik bagi amputee.

b. Momen b. Momen

Momen yang muncul pada prothetic endoskeletal merk Regal untuk ankle kaki normal sebesar 0.5440 Nm sedangkan pada ankle kaki prosthetic sebesar -1.1853 Nm. Momen yang muncul pada knee kaki normal sebesar 0.1997 Nm sedangkan knee kaki prosthetic sebesar -0.2525 Nm. Momen yang muncul pada hip joint sebesar -0.6278 Nm.

Momen yang muncul pada prothetic endoskeletal pengembangan untuk ankle kaki normal sebesar 0.5442 Nm sedangkan pada ankle kaki prosthetic sebesar -1.2724 Nm. Momen yang muncul pada knee kaki normal sebesar 1.0276 Nm sedangkan knee kaki prosthetic sebesar -0.1889 Nm. Momen yang muncul pada hip joint sebesar 0.2167 Nm.

Dari perbandingan momen ketiga prosthetic, prothetic endoskeletal pengembangan memiliki besar momen yang paling stabil dibandingkan prothetic yang lain. Pada prothetic endoskeletal pengembangan, momen yang terjadi pada bagian knee kaki normal nilainya besar karena pada knee kaki normal terjadi gerak fleksi untuk masuk ke dalam fase swing. Sedangkan pada knee kaki prothetic, terjadi gerak ekstensi untuk menyerap goncangan yang terjadi pada saat kaki prosthetic menapak pada lantai. Hal ini dilakukan untuk memberikan keseimbangan tubuh saat melakukan gerakan fase foot flat.

3. Fase Midstance Point

Merupakan fase dimana seluruh berat badan dibebankan pada salah satu kaki yaitu kaki prothetic. Sedangkan kaki yang lain, dalam hal ini kaki normal, mengayun ke depan. Saat tubuh bergerak ke depan, lutut menjadi lurus dan posisi tubuh mencapai titik tertinggi.

fase midstance point adalah prothetic endoskeletal pengembangan. Besar gaya pada prothetic endoskeletal pengembangan yang ditopang bagian ankle prosthetic sebesar 425.4713 N, bagian knee sebesar 382.6108 N, dan bagian hip sebesar 346.8183 N. Besarnya gaya yang terjadi pada kaki prothetic saat menapak semakin kecil saat pengukuran titik gaya segmen tubuh semakin ke atas. Semakin titik gaya ke atas maka semakin sedikit pula gaya yang harus ditopangnya, hal ini dikarenakan pengurangan massa segment tubuh yang berada di bawahnya.

b. Momen

Besarnya momen yang terjadi pada bagian ankle, knee, dan hip joint kaki prothetic saat menapak dan menopang berat badan serta kaki normal yang terangkat menghasilkan momen yang sama untuk semua titik segmen tubuh. Hal ini dikarenakan penambahan gaya berat dari segmen kaki prothetic adalah sama. Sehingga momen yang terbentuk pada masing- masing segmen prothetic adalah sama. Ketiga prosthetic yang dibandingkan, prosthetic endoskeletal pengembangan memiliki nilai momen yang positif yang menunjukkan posisi tubuh bergerak atau condong ke depan. Pada prosthetic eksoskeletal dan endoskeletal merk Regal, momen yang terbentuk bernilai negatif sehingga posisi tubuh cenderung condong ke belakang dan tidak seimbang.

4. Heel off

Merupakan fase dimana posisi tubuh mulai jatuh ke depan dengan salah satu kaki berayun, dalam hal ini kaki normal, untuk mencapai tanah. Saat tubuh bergerak ke depan, untuk kaki prothetic, beban tubuh berpindah dari bagian tumit ke bagian jari kaki.

a. Gaya a. Gaya

Gaya yang muncul pada prothetic endoskeletal merk Regal untuk ankle kaki normal sebesar 330.2917 N sedangkan pada ankle kaki prosthetic sebesar 200.5594 N. Gaya yang muncul pada knee kaki normal sebesar 317.4400 N sedangkan knee kaki prosthetic sebesar 246.8021 N. Pada hip joint, gaya yang terbentuk sebesar 362.0404 N. Dari perbandingan gaya kaki normal dan prosthetic dapat disimpulkan bahwa kaki normal, baik pada ankle maupun knee joint, menopang beban tubuh lebih besar dibandingkan kaki prosthetic.

Gaya yang muncul pada prothetic endoskeletal pengembangan pada ankle kaki normal yang menopang gaya berat di atasnya adalah 295.9203 N sedangkan gaya yang terjadi pada ankle kaki prothetic lebih kecil yaitu 234.7690 N, hal ini menunjukkan bahwa pada titik ankle, mulai terjadi pemindahan beban gaya dari kaki prosthetic ke kaki normal. Namun pada bagian knee, gaya yang muncul pada kaki normal lebih kecil yaitu sebesar 240.9580 N daripada gaya yang muncul pada kaki prothetic yaitu sebesar 321.4193 N. Hal ini menunjukkan bahwa knee kaki prothetic menopang beban tubuh yang lebih besar dibandingkan knee kaki normal.

Dari perbandingan gaya antara ketiga prosthetic pada fase heel off, prosthetic endoskeletal pengembangan memiliki selisih gaya yang lebih kecil antara kaki normal dengan kaki prosthetic, sehingga dapat disimpulkan prothetic

Momen yang muncul pada prothetic eksoskeletal untuk ankle kaki normal sebesar 0 Nm sedangkan pada ankle kaki prosthetic sebesar 0 Nm. Momen yang muncul pada knee kaki normal sebesar 0.4223 Nm sedangkan knee kaki prosthetic sebesar 0 Nm. Momen yang muncul pada hip sebesar 0.1244 Nm.

Momen yang muncul pada prothetic endoskeletal merk Regal untuk ankle kaki normal sebesar 0.5440 Nm sedangkan pada ankle kaki prosthetic sebesar 0.2841 Nm. Momen yang muncul pada knee kaki normal sebesar 0.4835 Nm sedangkan knee kaki prosthetic sebesar 0.3765 Nm. Momen yang muncul pada hip sebesar 0.5013 Nm.

Momen yang muncul pada prothetic endoskeletal pengembangan untuk ankle kaki normal sebesar 0.5442 Nm sedangkan pada ankle kaki prosthetic sebesar 0.7161 Nm. Momen yang muncul pada knee kaki normal sebesar 0.6047 Nm sedangkan knee kaki prosthetic sebesar 0.6699 Nm. Momen yang muncul pada hip sebesar 0.6261 Nm.

Dari perbandingan keseimbangan momen kaki normal dengan kaki prosthetic dapat diketahui prothetic endoskeletal pengembangan memiliki besar momen yang paling stabil dibandingkan prothetic yang lain. Keseimbangan momen dilihat dari besar momen yang hampir sama pada bagian ankle dan knee baik untuk kaki normal maupun kaki prothetic. Namun momen yang dihasilkan prosthetic endoskeletal pengembangan pada kaki prosthetic nilainya lebih besar dibandingkan merk Regal. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan fleksibilitas ankle joint dari kedua prosthetic . Pada prosthetic eksoskeletal tidak terjadi gerak pada pergelangan kaki karena tidak terdapat ankle joint.

pada fase ini menumpu tubuh secara penuh.

a. Gaya

Pada fase toe off, gaya yang muncul pada prothetic eksoskeletal untuk ankle kaki normal sebesar 545.7141 N sedangkan pada ankle kaki prosthetic gaya yang muncul lebih besar yaitu sebesar 25.7411 N. Gaya yang muncul pada knee kaki normal sebesar 492.6811 N sedangkan knee kaki prosthetic sebesar 103.4068 N. Pada hip joint, gaya yang terbentuk sebesar 362.0404 N. Dari perbandingan gaya kaki normal dan prosthetic dapat disimpulkan bahwa kaki normal, baik ankle maupun knee joint, menopang beban tubuh lebih besar dibandingkan kaki prosthetic.

Gaya yang muncul pada prothetic endoskeletal merk Regal untuk ankle kaki normal sebesar 45.8102 N sedangkan pada ankle kaki prosthetic sebesar 482.2127 N. Gaya yang muncul pada knee kaki normal sebesar 51.7918 N sedangkan knee kaki prosthetic sebesar 308.5852 N. Pada hip joint, gaya yang terbentuk sebesar 362.0404 N. Dari perbandingan gaya kaki normal dan prosthetic dapat disimpulkan bahwa kaki prosthetic, baik pada ankle maupun knee joint, menopang beban tubuh lebih besar dibandingkan kaki normal sehingga tidak terjadi keseimbangan beban gaya diantara kedua kaki.

Pada prothetic endoskeletal pengembangan gaya yang terjadi pada ankle kaki normal adalah sebesar 178.1304 N sedangkan gaya yang muncul pada ankle kaki prothetic lebih besar yaitu 353.4117 N. Gaya yang muncul pada knee kaki normal sebesar 237.2245 N sedangkan gaya yang muncul pada knee kaki prothetic juga lebih besar yaitu sebesar 292.3264 N. Hal ini menunjukkan bahwa baik pada bagian ankle maupun knee, kaki prothetic menopang lebih banyak berat tubuh dibandingkan dengan kaki normal.

normal lebih kecil daripada kaki prosthetic, sedangkan pada prosthetic eksoskeletal gaya reaksi yang muncul pada kaki normal jauh lebih besar dibandingkan kaki prosthetic. Tetapi jika dilihat dari keseimbangan beban gayanya, selisih perbedaan gaya antara kaki normal dan prothetic relatif kecil dibandingkan selisih perbedaan gaya pada kedua prothetic lainnya sehingga dapat disimpulkan prothetic endoskeletal pengembangan merupakan prothetic yang mampu memberikan keseimbangan terbaik bagi amputee .

b. Momen

Momen yang muncul pada prothetic eksoskeletal untuk ankle kaki normal sebesar 0 Nm sedangkan pada ankle kaki prosthetic sebesar -0.9668 Nm. Momen yang muncul pada knee kaki normal sebesar 0.0544 Nm sedangkan knee kaki prosthetic sebesar 0.2075 Nm. Momen yang muncul pada hip sebesar 0.1088 Nm.

Momen yang muncul pada prothetic endoskeletal merk Regal untuk ankle kaki normal sebesar 0 Nm sedangkan pada ankle kaki prosthetic sebesar -0.4828 Nm. Momen yang muncul pada knee kaki normal sebesar - 0.2368 Nm sedangkan knee kaki prosthetic sebesar 63.5008 Nm. Momen yang muncul pada hip sebesar -0.4737 Nm.

Momen yang muncul pada prothetic endoskeletal pengembangan untuk ankle kaki normal sebesar 0 Nm sedangkan pada ankle kaki prosthetic sebesar -0.4832 Nm. Pada knee kaki normal muncul momen sebesar -0.1630 Nm dan pada knee kaki prosthetic sebesar 14.9239 Nm. Pada bagian hip muncul momen sebesar -0.3259 Nm.

Berdasarkan berbandingan momen pada ketiga prosthetic, dapat diketahui prothetic endoskeletal pengembangan memiliki besar momen Berdasarkan berbandingan momen pada ketiga prosthetic, dapat diketahui prothetic endoskeletal pengembangan memiliki besar momen

6. Swing

Fase ini disebut juga fase mengayun. Fase ini dimulai dari ujung jari-jari kaki prothetic meninggalkan lantai dan mengayun ke depan. Kaki normal menjadi tumpuan beban tubuh. Fase ini diakhiri saat tumit kaki prothetic menyentuh lantai.

a. Gaya

Dari perbandingan ketiga prosthetic, keseimbangan gaya yang muncul pada ketiga prosthetic hampir sama. Hal ini disebabkan gaya reaksi hanya muncul pada kaki normal karena kaki normal menopang tubuh secara penuh. Gaya yang muncul pada prosthetic eksoskeletal lebih kecil dibandingkan endoskeletal karena dalam kesehariannya, prosthetic yang digunakan amputee adalah prosthetic eksoskeletal. Gaya yang muncul pada prosthetic eksoskeletal bagian ankle sebesar 469.9180 N, pada knee sebesar 445.3916 N, dan bagian hip sebesar 388.3733 N. Jika d ilihat dari keseimbangan gaya, dapat diketahui bahwa prothetic yang memiliki keseimbangan gaya terbaik fase swing adalah prothetic endoskeletal pengembangan. Besar gaya pada prothetic endoskeletal pengembangan bagian ankle kaki normal sebesar 478.4191 N, bagian knee sebesar 453.8927 N, dan bagian hip sebesar 396.8733 N. Besarnya gaya yang terjadi pada kaki normal saat menapak semakin kecil saat pengukuran titik gaya Dari perbandingan ketiga prosthetic, keseimbangan gaya yang muncul pada ketiga prosthetic hampir sama. Hal ini disebabkan gaya reaksi hanya muncul pada kaki normal karena kaki normal menopang tubuh secara penuh. Gaya yang muncul pada prosthetic eksoskeletal lebih kecil dibandingkan endoskeletal karena dalam kesehariannya, prosthetic yang digunakan amputee adalah prosthetic eksoskeletal. Gaya yang muncul pada prosthetic eksoskeletal bagian ankle sebesar 469.9180 N, pada knee sebesar 445.3916 N, dan bagian hip sebesar 388.3733 N. Jika d ilihat dari keseimbangan gaya, dapat diketahui bahwa prothetic yang memiliki keseimbangan gaya terbaik fase swing adalah prothetic endoskeletal pengembangan. Besar gaya pada prothetic endoskeletal pengembangan bagian ankle kaki normal sebesar 478.4191 N, bagian knee sebesar 453.8927 N, dan bagian hip sebesar 396.8733 N. Besarnya gaya yang terjadi pada kaki normal saat menapak semakin kecil saat pengukuran titik gaya

Besarnya momen yang terjadi pada bagian ankle, knee, dan hip joint kaki normal saat menapak dan menopang berat badan serta kaki prosthetic yang terangkat menghasilkan momen yang sama untuk semua titik segmen tubuh. Hal ini dikarenakan penambahan gaya berat dari segmen kaki normal adalah sama. Sehingga momen yang terbentuk pada masing- masing segmen kaki normal adalah sama. Dari ketiga prosthetic yang dibandingkan, prosthetic endoskeletal pengembangan memiliki nilai momen yang terkecil sebesar 3.4844 Nm. Nilai momen positif menunjukkan posisi tubuh bergerak atau condong ke depan.

5.2 INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

Perbandingan pola gaya pada fase heel contact dengan fase heel off terlihat adanya persamaan besar gaya antara kaki normal pada fase heel contact dengan kaki prosthetic pada fase heel off yaitu dengan adanya peningkatan gaya saat segmen tubuh semakin ke atas. Sedangkan pada bagian kaki prosthetic pada fase heel contact untuk prosthetic eksoskeletal dan endoskeletal merk Regal belum mampu menopang perpindahan beban dari amputee . Sedangkan pada heel off, terjadi perpindahan berat dari kaki prosthetic ke kaki normal.

Gaya Pada Fase Heel Contact Gaya Pada Fase Heel Off

Merk Regal N 300

Merk Regal

Ankle Knee Hip Ankle

Ankle Knee Hip Kaki Normal (Kiri)

Knee

Hip

Ankle Knee

Hip

Kaki Prosthetic (Kanan) Heel Contact

Kaki Prosthetic

(Kanan)

Kaki Normal (Kiri)

Heel Off Heel Off

prosthetic eksoskeletal kurang mampu mengakomodasi keseimbangan tubuh amputee. Pada prosthetic endoskeletal pengembangan terjadi kesamaan pola pada bagian kaki normal pada fase foot flat dengan kaki prosthetic pada fase toe off dan juga terjadi kesamaan pola gaya pada kaki prosthetic fase foot flat dengan kaki normal fase toe off.

Gaya Pada Fase Foot Flat Gaya Pada Fase Toe Off

Merk Regal

Merk Regal 100

Ankle Knee Hip Ankle Knee

Hip

0 Ankle

Kaki Normal (Kiri) Hip Kaki Prosthetic (Kanan)

Knee

-25.7411 Ankle Knee Hip Kaki P ro sthetic (Kanan)

Kaki No rmal (Kiri)

Foot Flat