Metafora yang Banyak Digunakan pada Rubrik Opini
D. Metafora yang Banyak Digunakan pada Rubrik Opini
dalam Majalah Tempo
Pada bagian ini analisis data yang telah dipaparkan dapat disimpulkan kecenderungan karakteristik kemetaforaan yang muncul. Secara berturut-turut akan dipaparkan metafora yang banyak digunakan meliputi hal-hal sebagai berikut: (1) bentuk metafora, (2) jenis metafora, (3) pengimajian berdasarkan ruang persepsi.
1. Bentuk Metafora
Dari klasifikasi bentuk metafora menurut teori yang dikemukakan Abdul Wahab, diperoleh data seperti pada tabel berikut.
Tabel 12. Bentuk Metafora
No. Bentuk
Dilihat dari tabel di atas, metafora berbentuk kalimatif menduduki jumlah terbanyak, yakni sejumlah 84 buah (45 %). Wacana berita bisa berisi paparan mengenai aktivitas manusia, misalnya pada bidang perdagangan, transportasi, pendidikan, olah raga dan sebagainya. Aktivitas yang meliputi interaksi antara manusia yang satu dengan yang lainnya bisa menimbulkan peristiwa tertentu (seperti pertemuan, perkelahian, unjuk rasa), atau menyebabkan terjadinya Dilihat dari tabel di atas, metafora berbentuk kalimatif menduduki jumlah terbanyak, yakni sejumlah 84 buah (45 %). Wacana berita bisa berisi paparan mengenai aktivitas manusia, misalnya pada bidang perdagangan, transportasi, pendidikan, olah raga dan sebagainya. Aktivitas yang meliputi interaksi antara manusia yang satu dengan yang lainnya bisa menimbulkan peristiwa tertentu (seperti pertemuan, perkelahian, unjuk rasa), atau menyebabkan terjadinya
Bentuk metafora yang menduduki angka tertinggi ke dua adalah komplementatif dan predikatif. Tingginya frekuensi dua bentuk metafora (25,1 %) ini sejalan dengan pernyataan Verhaar (2001:165) yang mengungkapkan bahwa predikat merupakan fungsi ”induk” dalam klausa. Begitu pula dengan metafora komplementatif, penutur sering menggunakan metafora dalam bentuk nominatif pada fungsi objek, komplemen atau keterangan. Dalam pengertian ini komplemen atau pelengkap dapat berupa pelengkap musabab (melengkapi verba pasif berkonfiks ke-an yang bermakna ’menderita’), pelengkap objek (yang merujuk pada objek langsung), pelengkap pelaku (yang melengkapi verba pasif), pelengkap pemeri (pada predikat verba denominal), pelengkap penyerta (yang menyertai verba transitif), verba resiprokal (yang melengkapi verba resiprokal) dan pelengkap subjek (yang merujuk kepada subjek) (Harimurti Kridalaksana, 2001:157).
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari segi sintaksis, metafora yang banyak digunakan pada rubrik Opini dalam majalah Tempo adalah bentuk metafora kalimatif. Hal ini dapat dilihat dari munculnya metafora kalimatif yang frekuensinya cukup dominan. Disusul metafora komplementatif dan predikatif yang sama-sama banyaknya di bawah metafora kalimatif.
2. Jenis Metafora
Dengan penjenisan yang didasarkan pada pendapat Stephen Ullmann, data metafora pada rubrik Opini dalam majalah Tempo dapat dipaparkan pada tabel berikut.
Tabel 13. Jenis Metafora
Tabel di atas menunjukkan bahwa metafora jenis RAK, yang menunjukkan relasi referen abstrak dan konkret, menduduki jumlah paling banyak, yakni sejumlah 104 (55,6 %). Sedangkan metafora jenis antropomorfis menempati urutan ke dua dengan memiliki jumlah 48 (25,7 %).
Pada metafora jenis RAK kebanyakan terjadi relasi dari abstrak ke konkret atau konkretisasi, dari pada sebaliknya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Ullmann (1972:215) yang menyebutkan, ”Salah satu kecenderungan utama pada metafora adalah memindahkan pengalaman-pengalaman yang abstrak ke dalam istilah-istilah konkret.”. Gejala konkretisasi ini ditemukan, misalnya pada tuturan ’komoditas politik’, ’menjual keseriusannya’, ’mengantongi suara’, ’membangun pemerintahan’, ’menangkis pendapat’, dan ’menggelar pengajian’.
Dengan melihat tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa menurut jenisnya metafora yang banyak digunakan pada rubrik Opini dalam majalah Tempo adalah metafora Relasi Abstrak-Konkret (RAK). Hal ini terbukti dengan dominannya frekuensi kemunculan metafora jenis ini pada data.
3. Pengimajian Berdasarkan Ruang Persepsi
Berdasarkan pembagian ruang persepsi manusia dalam membentuk metafora, dapat diungkapkan sebagai berikut.
Tabel 14. Pengimajian Metafora
No. Kategori Pengimajian
Jumlah
Persentase (%)
1 Being (Keadaan)
2 Cosmos (Kosmos)
3 Energy (Energi)
4 Substance (Substansi)
5 Terrestrial (Terestrial)
6 Object (Benda)
7 Living (Kehidupan)
8 Animate (Makhluk Bernyawa)
9 Human (Manusia)
87 46,6 Jumlah
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 187 buah data, tipe pengimajian yang frekuensinya cukup menonjol adalah tipe Human, sebanyak 87 (46,6 %), disusul tipe Object sebanyak 47 (25,1 %). Oleh karena itu, berdasarkan ruang persepsi pengimajian yang dikemukakan oleh Charles C. Haley, metafora yang banyak digunakan pada data yang diteliti adalah tipe Human dan Object.