Profil Penderita Kanker Payudara Di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

(1)

DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

TAHUN 2013

Oleh :

JAANANI A/P GENGATHARAN

110100458

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(2)

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

JAANANI A/P GENGATHARAN

110100458

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Profil Penderita Kanker Payudara Di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

Nama : Jaanani a/p Gengatharan NIM : 110100458

Pembimbing Penguji I

(dr. Dwi Rita Anggraini, M, Kes. SpPA) (Dr. Anita Rosari, sp. Pd) NIP: 197711282003122002 NIP.197005192009122001

Penguji II

(Dr. Putri C. Eyanoer, MS, Epi, PhD) NIP.1972090119999032001

Medan, 12 Januari 2015 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH) NIP 1954 02 20 1918 11 1 001


(4)

ABSTRAK

Kanker payudara merupakan tumor ganas pada jaringan payudara dan merupakan penyebab kematian kedua. Insidensi kanker payudara di Indonesia menempati urutan pertama dari seluruh jenis kanker pada perempuan yaitu 26 per 100.000 perempuan.

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui profil penderita kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik tahun 2013.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain case series. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh penderita kanker payudara yang dirawat inap di RSUP Haji Adam Malik tahun 2013 sebanyak 147 sampel (total sampling). Hasil penelitian menunjukan frekuensi berdasarkan kelompok umur tertinggi pada kelompok umur 51-60 tahun (40,1%), riwayat keluarga ada (51%), benjolan di payudara (42,2%), riwayat melahirkan anak pernah (61,9%), lokasi kanker di payudara kiri (61,2%), stadium IIIB (34,0%), invasif duktal karsinoma (4,1%), dan kemoterapi (47,6%). Tidak ada perbedaan antara umur berdasarkan stadium klinis dan keluhan utama berdasarkan stadium klinis.


(5)

ABSTRACT

Breast Cancer is a malignant tumor on breast tissues and the second death cause of cancer in woman. Incidence rate of Breast Cancer in Indonesia is in the first rank of all kinds of cancer in woman namely 26 per 100.000 women. The purpose of this research is to know the breast cancer profiles in RSUP Haji Adam Malik Medan in year 2013.

This is a descriptive study with a Case Series Approach in which the samples were chosen using the total sampling method. In RSUP Haji Adam Malik was found 147 cases which was hospitalized of breast cancer during 2013.

. The results from this study show that the breast cancer patients are found at the highest age range which is 51 – 60 years old (40,1%), family history (51%), lump in breast (42,2%), giving birth history (61,9%), location of cancer in left breast (61,2%), stage IIIB (34%), Invasif Duktal Karsinoma (4,1%), and chemotherapy (47,6%). There was no difference from age and stage of breast cancer and the main complaint and stage of breast cancer.

Key Words : Breast cancer, stages of breast cancer , RSUP Haji Adam Malik Medan


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya penulis dapat menyusun proposal penelitian ini. Penyusunan proposal penelitian ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian yang akan dilakukan berjudul “Profil Penderita Kanker Payudara Di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2013”.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini, penulis memperoleh bantuan moral dan material dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Pimpinan fakultas dan civitas academica Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memungkinkan dan mempermudah penulis dalam penyusunan proposal penelitian,

2. dr. Dwi Rita Anggraini, M, Kes. Sp.PA selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis selama penyusunan proposal penelitian ini,

3. Dr. Anita Rosari, Sp. Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran sehingga proposal penelitian ini menjadi lebih baik,

4. Dr. Putri C. Eyanoer, MS, Epi, PhD selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran sehingga proposal penelitian ini menjadi lebih baik,

5. Seluruh staf pengajar Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberi materi perkuliahan mengenai penelitian dan statistika kedokteran sehingga penulis memiliki pengetahuan dalam penyusunan proposal penelitian,

6. Seluruh staf Instalasi Rekam Medis RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan izin pelaksanaan survei awal penelitian,

7. Orangtua yang telah memberi dukungan moral dan material selama penyusunan proposal penelitian,


(7)

8. Teman penulis yang telah membantu penulis dalam penyusunan proposal penelitian.

Penulis menyadari proposal penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan proposal penelitian ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan proposal penelitian ini. Semoga proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat dan layak untuk dilanjutkan ke lahan penelitian.

Medan, 11 Desember 2014 Penulis,

Jaanani a/p Gengatharan NIM. 110100458


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Kanker Payudara ... 5

2.1.1. Pengertian Kanker Payudara ... 5

2.2. Gambaran Epidemiologi ... 5

2.2.1. Distribusi dan Frekuensi ... 5

2.2.2. Determinan Kanker Payudara ... 6

2.3. Gejala Kanker Payudara ... 8

2.4.Stadium Kanker Payudara ... 9

2.5. Pencegahan... 10

2.6. Penatalaksanaan Medis ... 12

2.6.1 Pembedahan/Operasi ... 12

2.6.2 Radioterapi ... 12

2.6.3 Kemoterapi ... 12

2.6.4 Terapi Hormonal ... 13

2.6.5 Targeted Therapy ... 13

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 14

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 14

3.2. Definisi Operasional ... 14

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 17

4.1. Jenis Penelitian ... 17


(9)

4.2.1. Lokasi Penelitian ... 17

4.2.2. Waktu Penelitian ... 17

4.3. Populasi dan Sampel ... 17

4.3.1. Populasi ... 17

4.3.2. Sampel ... 17

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 17

4.5. Teknik Analisa Data ... 18

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 19

5.2. Distribusi Karakteristik Sampel ... 19

5.3. Analisa Data ... 23

5.4. Pembahasan ... 25

5.4.1 Umur ... 25

5.4.2 Riwayat Keluarga ... 25

5.4.3 Keluhan Utama ... 26

5.4.4 Riwayat Melahirkan Anak ... 26

5.4.5 Lokasi Kanker ... 27

5.4.6 Stadium Klinik ... 27

5.4.7 Klasifikasi histopatologi ... 28

5.4.8 Penatalaksanaan Medis ... 28

5.4.9 Umur Berdasarkan Stadium Klinis ... 29

5.4.10 Stadium Klinis Berdasarkan Keluhan Utama ... 29

5.4.11 Stadium Klinis Berdasarkan Penatalaksanaan ... 30

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

6.1 Kesimpulan ... 31

6.2 Saran ... 32


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

3.2. Variabel, Alat ukur, Hasil ukur, Dan skala ukur ... 16 5.1. Distribusi frekuensi dan presentase sampel berdasarkan

umur ... 19 5.2. Distribusi frekuensi dan presentase sampel berdasarkan

riwayat Keluarga ... 20 5.3. Distribusi frekuensi dan presentase sampel berdasarkan

Keluhan Utama ... 20 5.4. Distribusi frekuensi dan presentase sampel berdasarkan

Riwayat Lahir Anak ... 21 5.5. Distribusi frekuensi dan presentase sampel berdasarkan

Lokasi kanker ... 21 5.6. Distribusi frekuensi dan presentase sampel berdasarkan

Stadium Klinik ... 21 5.7. Distribusi frekuensi dan presentase sampel berdasarkan

Klasifikasi Histopatologi ... 22 5.8. Distribusi frekuensi dan presentase sampel berdasarkan

Penatalaksanaan Medis ... 22 5.9 Distribusi frekuensi dan presentase sampel berdasarkan

Umur Dan stadium Klinis ... 23 5.10. Distribusi frekuensi dan presentase sampel berdasarkan

stadium Klinis Dan keluhan utama ... 23 5.11. Distribusi frekuensi dan presentase sampel berdasarkan


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.5.2 peau d’orange ……… 9


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 3 Surat Izin Survei Awal Penelitian

Lampiran 4 Daftar Nama Surat Izin Survei Awal Penelitian

Lampiran 5 Logbook Bimbingan Proposal Penelitian

Lampiran 6 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 7 Daftar Nama Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 8 Surat Ethical Clearance

Lampiran 9 Surat Izin Penelitian

Lampiran 10 Data Induk

Lampiran 11 Data SPSS


(13)

ABSTRAK

Kanker payudara merupakan tumor ganas pada jaringan payudara dan merupakan penyebab kematian kedua. Insidensi kanker payudara di Indonesia menempati urutan pertama dari seluruh jenis kanker pada perempuan yaitu 26 per 100.000 perempuan.

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui profil penderita kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik tahun 2013.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain case series. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh penderita kanker payudara yang dirawat inap di RSUP Haji Adam Malik tahun 2013 sebanyak 147 sampel (total sampling). Hasil penelitian menunjukan frekuensi berdasarkan kelompok umur tertinggi pada kelompok umur 51-60 tahun (40,1%), riwayat keluarga ada (51%), benjolan di payudara (42,2%), riwayat melahirkan anak pernah (61,9%), lokasi kanker di payudara kiri (61,2%), stadium IIIB (34,0%), invasif duktal karsinoma (4,1%), dan kemoterapi (47,6%). Tidak ada perbedaan antara umur berdasarkan stadium klinis dan keluhan utama berdasarkan stadium klinis.


(14)

ABSTRACT

Breast Cancer is a malignant tumor on breast tissues and the second death cause of cancer in woman. Incidence rate of Breast Cancer in Indonesia is in the first rank of all kinds of cancer in woman namely 26 per 100.000 women. The purpose of this research is to know the breast cancer profiles in RSUP Haji Adam Malik Medan in year 2013.

This is a descriptive study with a Case Series Approach in which the samples were chosen using the total sampling method. In RSUP Haji Adam Malik was found 147 cases which was hospitalized of breast cancer during 2013.

. The results from this study show that the breast cancer patients are found at the highest age range which is 51 – 60 years old (40,1%), family history (51%), lump in breast (42,2%), giving birth history (61,9%), location of cancer in left breast (61,2%), stage IIIB (34%), Invasif Duktal Karsinoma (4,1%), and chemotherapy (47,6%). There was no difference from age and stage of breast cancer and the main complaint and stage of breast cancer.

Key Words : Breast cancer, stages of breast cancer , RSUP Haji Adam Malik Medan


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan terkendali (Hawari, 2004). Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan oleh kanker dan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular.

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% daripada semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan sebanyak 519 000 wanita dilaporkan mengalami kematian akibatnya pada tahun 2004 (WHO, Global Burden of Disease, 2004).

Setiap tahun, lebih dari 1,15 juta kasus kanker payudara baru terdiagnosa dikalangan wanita dan antaranya 0,41 juta wanita akan meninggal akibat kanker ini (Globocan, 2002). Lebih dari 50% insiden kanker payudara adalah di negara maju diantaranya Eropa dan Amerika Utara dan insiden yang terendah adalah di Africa dan Asia. Namun begitu yang perlu dikhawatirkan adalah terjadinya peningkatan insidens pada negara yang dilaporkan sebelumnya dengan resiko yang rendah (Saxena, 2005).

Di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia pun angka penderita kanker payudara dan kanker lain sudah demikian tingginya. Berdasarkan data Global Burden Of Cancer angka kejadian kanker payudara di Indonesia 26 per 100.000 perempuan (Jones, 2005). Hal ini mungkin disebabkan antara lain oleh gaya hidup yang jauh berbeda, pola makan, polusi lingkungan, penggunaan insektisida, zat-zat pengawet, pewarna, penyedap makanan, serta stress yang berkepanjangan. Semuanya ini mungkin turut mengambil andil dalam berkembangnya penyakit kanker dan penyakit degeneratif lainnya seperti penyakit jantung koroner, diabetes, penyakit rheumatoid, dan sebagainya (Ranggiansanka, 2010).


(16)

Menurut Depkes RI (2008), di Indonesia kanker merupakan penyebab kematian nomor 6 dan diperkirakan insidens rate per tahun adalah 100 per 100.000 penduduk.

Secara umum, kanker payudara adalah salah satu penyebab kematian yang paling mengancam wanita selain kanker rahim dan kanker paru-paru. Sebagian besar kasus kanker payudara menyerang wanita di usia 40-45 tahun. Namun ada juga wanita di luar usia tersebut yang terserang (Nurcahyo, 2010).

Faktor risiko adalah segala sesuatu yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara. Banyak faktor risiko terpenting untuk kanker payudara berada di luar kendali seseorang itu seperti usia, riwayat keluarga, dan riwayat kesehatan. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat dikontrol, seperti berat badan, aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol (American Cancer Society, 2014) .

Faktor risiko kanker payudara adalah jenis kelamin, dengan perbandingan laki-laki perempuan kira-kira 1:100. Berdasarkan data penelitian Harrianto dkk di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2005, faktor risiko kanker payudara di antaranya adalah riwayat keluarga dengan penderita kanker payudara (15,79%), menarche dini (8,77%), nullipara (7,02%) dan pemakaian pil yang mengandung estrogen jangka panjang (42,11%). Selain itu, juga terdapat faktor risiko lain yang diduga berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara yaitu menopause terlambat, riwayat pemberian ASI, dan obesitas (Harianto, 2005). Resiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Selain itu, kelahiran pertama atau memiliki anak pertama kali berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara selama 10 tahun setelah kelahiran. Namun setelah waktu 10 tahun tersebut, risiko kanker payudara yang berhubungan dengan kelahiran menurun apabila kelahiran terjadi sebelum usia 32 tahun. Tetapi jika kelahiran pertama terjadi setelah usia 32 tahun, penurunan risiko tersebut tidak terjadi dan perempuan tersebut akan memiliki risiko sepanjang hidup yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan yang belum memiliki anak (Kelsey et al., 1997).

Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, radiasi, hormonal dan terapi imunologik. Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan kanker atau


(17)

membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejalanya (Suyatno, 2010).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui profil penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan periode tahun 2013.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah melihat profil penderita kanker payudara di RSUP Adam Malik Tahun 2013.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui profil tentang penderita kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2013.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan umur pada penderita kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2013.

2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan riwayat penyakit kanker pada keluarga penderita kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2013.

3. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan riwayat melahirkan pada penderita kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2013.

4. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan keluhan utama pada penderita kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2013.

5. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan lokasi kanker pada penderita kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2013.


(18)

6. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan stadium klinik pada penderita kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2013.

7. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan klasifikasi histopatologi pada penderita kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2013.

8. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kanker payudara berdasarkan penatalaksanaan medis pada penderita kanker payudara di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2013.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Sebagai bahan informasi kepada pihak RSUP Haji Adam Malik Medan untuk peningkatan pelayanan kesehatan dalam penyediaan fasilitas perawatan dan pengobatan bagi penderita kanker payudara.

1.4.2. Sebagai sarana penambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang kanker payudara serta bahan masukan peneliti lain yang membutuhkan data penelitian ini.

1.4.3. Dijadikan referensi terhadap penelitian yang akan datang mengenai kanker payudara.


(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kanker Payudara

2.1.1 Pengertian Kanker Payudara

Kanker payudara adalah tumor ganas yang dimulai pada sel-sel payudara. Sebuah tumor ganas adalah sekelompok sel-sel kanker yang dapat tumbuh menjadi (menyerang) jaringan sekitarnya atau menyebar (metastasis) ke daerah yang jauh dari tubuh. Penyakit ini terjadi hampir seluruhnya pada wanita, tetapi pria bisa mendapatkannya juga (American Cancer Society, 2014). Kanker payudara merupakan penyakit yang disebabkan oleh sel ganas (kanker) yang tumbuh pada jaringan payudara. Sel-sel ini biasanya muncul pada saluran atau lobula di payudara. Sel-sel kanker ini dapat menyebar di antara jaringan atau organ yang ada dan ke bagian lainnya. Oleh Word Health Organization (WHO) penyakit ini dimasukkan ke dalam International Classification of Disease (ICD) dengan kode nomor 174 untuk wanita dan 175 untuk pria.

2.2. Gambaran Epidemiologi 2.2.1. Distribusi dan Frekuensi

Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens relatif tinggi dan cenderung meningkat yaitu 20% dari seluruh keganasan dan 99% terjadi pada perempuan, sedangkan pada laki-laki hanya 1%, sehingga kanker payudara masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama pada perempuan.

Pada pria, usia rata-rata untuk terdiagnosis kanker payudara adalah 60 tahun dan sebagian besar kanker payudara pada laki-laki terdiagnosis pada tahap lanjut, kemungkinan karena laki-laki tidak terlalu menyadari tentang benjolan payudara dibandingkan wanita. Kanker payudara adalah kanker yang paling umum pada wanita di banyak negara, termasuk negara-negara berkembang, dengan perkiraan 999.000 kasus baru dan 375.000 kematian pada tahun 2000 (International Agency for Research on Cancer, 2014). Menurut WHO (2008) dari


(20)

600.000 kasus kanker payudara baru yang didiagnosis setiap tahunnya 350.000 kasus di antaranya ditemukan di negara maju, sedangkan 250.000 di negara yang sedang berkembang.Menurut Penelitian Azamris (2006), proporsi umur tertinggi penderita kanker payudara yang berobat di RSUP Dr. M. Djamil Padang yaitu pada kelompok umur 40-44 tahun dengan proporsi 34,3%.

2.2.2. Determinan Kanker Payudara

Sehingga kini penyebab pasti kanker payudara masih belum diketahui, namun penelitian menyebutkan beberapa faktor yang berhubungan dengan etiologi kanker payudara

a. Umur

Bertambahnya usia merupakan salah satu faktor risiko paling kuat untuk kanker payudara. Meskipun kanker payudara dapat terjadi pada wanita muda,secara umum merupakan penyakit penuaan. Seorang wanita berusia 30-an risikonya kira-kira 1 dalam 250, sedangkan untuk wanita pada usia 70-annya, adalah sekitar 1 dari 30. Sebagian besar kanker payudara yang didiagnosis adalah setelah menopause dan sekitar 75% dari kasus kanker payudara terjadi setelah 50 tahun (National Breast and Ovarian Cancer Centre, 2009).

b. Riwayat keluarga

Resiko mendapat kanker payudara dibanding wanita tanpa riwayat keluarga berlipat ganda sekiranya mempunyai salah seorang diantara ibu atau saudara perempuan mengalami kanker payudara. Resiko relatif bertambah dengan bilangan ahli keluarga yang menderita kanker payudara. Usia mendapat kanker pada ibu atau saudara perempuan juga mempengaruhi resiko terutamanya jika didiagnosa menderita pada usia muda. Resiko adalah tiga kali ganda pada wanita dengan onset umur kurang dari 40 tahun (Jack, 2008). c. Faktor Genetik

Gen penentrasi tinggi yang berperan dalam terjadinya kanker payudara yaitu BRCA1, BRCA2 dan TP53. Namun gen-gen ini hanya berperan kurang dari 10% dari semua kasus kanker payudara dalam populasi (Ford, 1995).


(21)

d. Faktor reproduktif

Wanita yang memiliki siklus haid lebih karena mereka mulai menstruasi pada usia dini (sebelum usia 12) dan / atau melalui menopause pada usia kemudian (setelah umur 55) mempunyai resiko sedikit lebih tinggi mendapat kanker payudara. Hal ini mungkin terkait dengan eksposur seumur hidup yang lebih tinggi kepada hormon estrogen dan progesteron (ACS, 2009).

Usia mendapat anak pertama mempunyai hubungan yang bermakna dengan insiden kanker payudara. Wanita Nulliparous memiliki risiko yang sama dengan yang ada pada wanita yang melahirkan pertama ketika mereka berusia 30 tahun, dengan kelahiran pertama kelahiran yang kemudian menimbulkan risiko yang lebih tinggi (khususnya dalam waktu 5 tahun setelah melahirkan) dan perempuan melahirkan ketika mereka masih muda memiliki risiko rendah. Risiko relatif berkurang sekitar 3% untuk setiap tahun usia ibu melahirkan berkurang, sehingga seorang wanita yang melahirkan pertama ketika ia berusia 20 tahun risikonya sekitar 30% relatif lebih rendah dibandingkan wanita yang anak pertama lahir ketika ia berusia 30 tahun (Jack, 2008).

e. Alkohol

Asupan alkohol yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko, berdasarkan analisis terbaru berdasarkan 53 penelitian menunjukkan bahwa sekitar 4% kanker payudara di negara maju mungkin dikaitkan dengan konsumsi alkohol.

f. Kontrasepsi

Pengunaan kontrasepsi oral pada jangka waktu terdekat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara, namun wanita yang telah berhenti menggunakan kontrasepsi oral selama 10 tahun atau lebih memiliki resiko yang sama dengan wanita yang tidak pernah menggunakan pil (ACS, 2009).

g. Terapi Hormonal

Penggunaan hormon menopause (terapi penggantian hormon atau terapi hormon menopause) dengan gabungan estrogen dan progestin telah menunjukkan peningkatan risiko kanker payudara, dengan risiko yang lebih


(22)

tinggi dikait dengan penggunanan jangka masa panjang. Namun, peningkatan risiko kelihatan berkurang dalam 5 tahun penghentian penggunaan hormon. estrogen yang diresepkan untuk wanita tanpa rahim tidak terkait dengan peningkatan risiko terkena kanker payudara (ACS, 2009).

h. Obesitas

Over weight dan obesitas, yang diukur dengan indeks massa tubuh tinggi (BMI), meningkatkan risiko kanker payudara pasca menopause dan merupakan salah satu dari beberapa faktor risiko untuk kanker payudara yang mampu dimodifikasi (Cancer Research UK, 2010).

2.3. Gejala Kanker Payudara

Gejala dan pertumbuhan kanker payudara tidak mudah dideteksi karena awal pertumbuhan sel kanker payudara tidak dapat diketahui dengan mudah. Gejala umumnya baru diketahui setelah stadium kanker berkembang agak lanjut, karena pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Penderita merasa sehat, tidak merasa nyeri, dan tidak mengganggu aktivitas. Tanda yang mungkin muncul pada stadium dini adalah teraba benjolan kecil di payudara yang tidak terasa nyeri. Gejala yang timbul saat penyakit memasuki stadium lanjut semakin banyak, seperti:

a. Timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan.

b. Saat benjolan mulai membesar, barulah menimbulkan rasa sakit (nyeri) saat payudara ditekan karena terbentuk penebalan pada kulit payudara.

c. Bentuk, ukuran atau berat salah satu payudara berubah kerena terjadi pembengkakan.

d. Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau timbul benjolan kecil dibawah ketiak.

e. Bentuk atau arah puting berubah, misalnya puting susu tertarik ke dalam dan yang tadinya berwarna merah muda dan akhirnya menjadi kecoklatan.

f. Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu pada wanita yang sedang tidak hamil. Eksim pada puting susu dan sekitarnya sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati.


(23)

h. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk (peau d’orange) akibat dari neoplasma menyekat drainase limfatik sehingga terjadi edema dan piting kulit. Payudara yang mengalami peau d’orange dapat dilihat pada gambar 2.5.2. g. Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati (Kristine,

2007).

Gambar 2.5.2 Peau D’orange Canadian Cancer Society.

2.4. Stadium Kanker Payudara

Menurut Canadian Cancer Society, pembagian stadium menurut Portmann yang disesuaikan dengan aplikasi klinik yaitu:

Stadium I : Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari jaringan sekitarnya, tidak ada fiksasi/infiltrasi ke kulit dan jaringan yang di bawahnya (otot) . Besar tumor 1 - 2 cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar. Kelenjar getah bening regional belum teraba. Perawatan yang sangat sistematis diberikan tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak berlanjut pada stadium selanjutnya. Pada stadium ini, kemungkinan penyembuhan pada penderita adalah 70%.

Stadium II : Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor 2,5 - 5 cm, sudah ada satu atau beberapa kelenjar getah bening aksila yang masih bebas dengan diameter kurang dari 2 cm. Untuk mengangkat


(24)

sel-sel kanker biasanya dilakukan operasi dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal. Pada stadium ini, kemungkinan sembuh penderita adalah 30 - 40 %.

Stadium III A : Tumor sudah meluas dalam payudara, besar tumor 5 - 10 cm, tapi masih bebas di jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening aksila masih bebas satu sama lain. Menurut data dari Depkes, 87% kanker payudara ditemukan pada stadium ini.

Stadium III B : Tumor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah dan ada edema (lebih dari sepertiga permukaan kulit payudara), ulserasi, kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain atau ke jaringan sekitarnya dengan diameter 2 - 5 cm. Kanker sudah menyebar ke seluruh bagian payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang rusuk dan otot dada.

Stadium IV : Tumor seperti pada yang lain (stadium I, II, dan III). Tapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening aksila supra-klavikula dan metastasis jauh. Sel-sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya tulang, paru-paru, hati, otak, kulit, kelenjar limfa yang ada di dalam batang leher. Tindakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara. Tujuan pengobatan pada stadium ini adalah palliatif bukan lagi kuratif (menyembuhkan).

2.5. Pencegahan

Pencegahan adalah salah satu metode untuk melawan kanker payudara. Dua metode melawan kanker payudara yang lain dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat. Pencegahan yang dimaksud adalah proses panjang dan membutuhkan perubahan gaya hidup yang lebih baik. Tujuannya adalah meminimalisir faktor risiko yang ada seperti memperhatikan dengan baik keseimbangan diet, olah raga yang cukup, mengurangi alkohol, menghindari stress dan cukup tidur. Skrining payudara adalah metode untuk mendeteksi dini kanker payudara ketika masih


(25)

berukuran kecil dan belum menyebar ke tempat lain. Keuntungan utama dari deteksi dini adalah chance of better survival. Selain itu, ukuran kanker yang masih kecil pada stadium awal memungkinkan dokter ahli bedah untuk bisa mempertahankan keutuhan payudara. Bila kanker belum menyebar, maka kemungkinan tidak diperlukan pengobatan secara sistemik. Jika di keluarga ada riwayat kanker payudara, maka sebaiknya Anda cek ke dokter dan pertimbangkan untuk melakukan terapi pengurangan risiko terjadinya kanker payudara. Disarankan juga sejak umur 20 tahun, mestinya wanita mulai rajin melakukan pemeriksaan sendiri payudara (breast self examination). Hal ini karena penemuan awal terhadap kanker payudara membuat angka kesakitan dan kematian akibatnya berkurang sangat drastis (Tambunan, 1992). Menurut Pernoll, sebelum terlambat terkena gejala tersebut, maka kita sebaiknya menerapkan beberapa langkah terkait untuk mencegah penyakit mematikan ini. Langkah pertama, seseorang harus memiliki berat badan yang sehat. Berat badan yang sehat ini diperoleh dengan mengontrol asupan sehari-hari, khususnya menambah makanan yang alami seperti sayuran dan buah-buahan dan mengurangi makanan berjenis lemak.

Untuk mengenali agar berat badan anda ideal, bisa dilihat dari lemak yang menumpuk di pinggang anda. Lemak yang berada di pinggang, dapat memicu level estrogen saat memasuki masa menopause. Peningkatan lemak tubuh juga hanya akan menyebabkan bertumbuhnya senyawa dan insulin penyebab kanker payudara.

Agar berat badan anda ideal, anda dapat melakukan aktivitas fisik sekurang-kurangnya dua jam sehari. Atau dalam sehari, seseorang dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik selama tiga puluh menit. Aktivitas fisik yang teratur akan menyebabkan sistem imun (daya tahan tubuh) meningkat. Selain itu, dapat mengurangi insulin dan membakar senyawa kimia di dalam lemak yang berada ditubuh. Langkah-langkah pencegahan itu juga harus diberangi dengan melakukan kontrol kesehatan ke dokter-dokter setempat. Disampin itu, anda juga dituntut untuk lebih aktif di berbagai forum kesehatan yang membahas permasalahan ini. Karena dengan cara ini anda dapat memperoleh informasi, juga sekaligus dapat sharing (bertukar) informasi (ACOG, 2010).


(26)

2.6. Penatalaksanaan Medis

Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara tergantung dari tipe dan stadium yang dialami penderita. Antara pengobatan yang dianjurkan adalah:

2.6.1 Pembedahan

Pembedahan dilakukan untuk menyingkirkan tumor yang terdapat pada payudara. Disamping prosedur pengangkatan kelenjar getah bening dikawasan sekitar juga dilaksanakan dan kemudiannya di periksa histopatologinya. Ada beberapa tipe pembedahan yang dianjurkan antaranya:

Terdiri dari lumpektomi yaitu pengangkatan tumor dan sejumlah kecil jaringan normal di sekitarnya dan masektomi parsial pengangkatan tumor dan jaringan normal di sekitarnya yang lebih banyak .

Pembedahan breast conserving

Pembedahan untuk mengangkat seluruh payudara prosedur ini juga dikenal sebagai masektomi simplek.

Masektomi total

Pembedahan untuk mengangkat seluruh payudara yang terkena kanker, kelenjar getah bening di bawah lengan, lapisan atas otot-otot dada, dan kadang-kadang, bagian dari otot dinding dada.

Modified radical masectomy

Pengangkatan seluruh payudara, otot dada dan jaringan lainnya diangkat. Masektomi radikal

2.6.2 Terapi penyinaran

Merupakan proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Terdiri dari dua jenis yaitu radiasi external dan radiasi internal.

2.6.3 Kemoterapi

Ini merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Cara pemberian kemoterapi tergantung pada stadium dan tipe yang diderita.


(27)

2.6.4 Terapi Hormon

Terapi hormon yang menyingkirkan hormon atau memblok kerja hormon supaya sel kanker tidak mampu berpoliferasi lagi.

2.6.5 Targeted therapy

Jenis pengobatan yang menggunakan obat-obatan atau bahan lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker tertentu tanpa merugikan sel normal. Antibodi monoklonal dan tirosin kinase inhibitor adalah antara dua jenis pengobatan


(28)

BAB 3

KERANGKA KONSEP dan DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Dan Definisi Operasional

3.2.Definisi Operasional

3.2.1. Penderita Kanker Payudara adalah penderita yang dinyatakan menderita kanker payudara berdasarkan hasil diagnosa dokter dan tercatat dalam kartu status yang ada di bagian rekam medik.

3.2.2. Umur adalah usia pertama kali penderita kanker payudara datang berobat yaitu seperti berikut :

1. 20-30 tahun 2. 31-40 tahun 3. 41-50 tahun 4.51-60 tahun 5. >60 tahun

3.2.3. Riwayat keluarga adalah riwayat keluarga penderita yang pernah menderita kanker payudara.

3.2.4. Riwayat melahirkan adalah jika penderita sebelum ini pernah melahirkan. 3.2.5. Keluhan utama ialah keluhan yang dirasakan oleh penderita yang

Profil penderita kanker payudara 1. Umur

2. Riwayat keluarga 3. Riwayat melahirkan 4. Keluhan utama 5. Lokasi kanker 6. Stadium klinik

7. Klasifikasi histopatologi 8. Penatalaksanaan medis Penderita Kanker Payudara

Di RSUP Haji Adam Malik tahun 2013


(29)

membawanya ke Rumah Sakit untuk berobat dan dirawat inap.

3.2.6. Letak kanker adalah lokasi pada payudara penderita dimana kanker ditemukan dan di payudara yang kiri atau kanan.

3.2.7. Stadium klinik adalah stadium/keadaan penyakit kanker payudara penderita pada waktu diperiksa untuk mendapatkan pengobatan.

3.2.8. Klasifikasi histopatologi ialah mengenalpasti jenis kanker payudara. Menurut WHO 2004 kanker payudara dibagi kepada:

• Invasive breast carcinoma • Invasive ductal carcinoma • Invasive lobular carcinoma • Tubular carcinoma

• Invasive cribriform carcinoma • Medullary carcinoma

• Mucin producing carcinomas • Neuroendocrine tumors • Invasive papillary carcinoma • Apocrine carcinoma

• Metaplastic carcinomas • Lipid rich carcinoma • Secretory carcinoma • Oncocytic carcinoma • Adenoid cystic carcinoma • Acinic cell carcinoma

• Glycogen-rich clear cell carcinoma • Sebaceous carcinoma

• Inflammatory carcinoma • Bilateral breast carcinoma

3.2.9. Jenis pengobatan adalah tindakan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit kepada penderita dengan upaya penyembuhan.


(30)

Tabel 3.2. Variabel, Alat Ukur, Hasil Ukur, dan Skala Ukur

Variable Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Usia Data Rekam

Medis • 20-30 • 31-40 • 41-50 • 51-60 • >60 Skala Interval Riwayat Keluarga Data Rekam Medis

• Ada • Tiada

Nominal

Riwayat Melahirkan

Data Rekam Medis

• Pernah • Belum

Nominal

Keluhan Utama Data Rekam Medis

1. Benjolan di payudara 2. Nyeri di payudara 3. Puting sakit dan keluar darah, nanah, atau cairan encer 4. Luka di payudara

Nominal

Lokasi Kanker Data Rekam Medis

• Payudara Kiri • Payudara Kanan • Payudara Kiri & Kanan

Nominal

Stadium Klinik Data Rekam Medis

• Stadium I • Stadium II • Stadium IIIA • Stadium IIIB • Stadium IV

Nominal

Klasifikasi Histopatologi

Data Rekam Medis

• Jenis Kanker Payudara

Nominal

Penatalaksanaan Data Rekam Medis

• Pembedahan • Kemoterapi • Kemoterapi +

Operasi

• Terapi Hormonal


(31)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi deskriptif dengan menggunakan desain case series.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan. Pemilihan lokasi ini dilakukan atas pertimbangan bahwa RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki data kanker payudara yang dibutuhkan dan menerima rujukan penderita dari luar Medan serta tersedianya data penderita kanker payudara tahun 2013. 4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2013 sampai dengan Disember 2013.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua data penderita kanker payudara yang dirawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 yang tercatat dalam kartu status dengan jumlah 147 penderita.

4.3.2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah seluruh data penderita kanker payudara yang dirawat inap di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan tahun 2013 yang tercatat dalam kartu status dengan jumlah 147 data penderita (total sampling).

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memanfaatkan data sekunder yang diperoleh dari kartu status penderita kanker payudara yang dirawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013. Data rekam medis dikumpulkan kemudian dilakukan pencatatan sesuai dengan variabel yang diteliti.


(32)

4.5. Teknik Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Data univariat dianalisa secara deskriptif dan data bivariat dianalisa dengan table distribusi frekuensi yang merangkumi segala faktor yang dicari dalam rekam medik. Hasil disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi, diagram bar dan diagram pie.


(33)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

RSUP H. Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A dengan SK Menkes No.335/Menkes/SK/VII/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No.502/Menkes/SK/IX/1991 yang memiliki visi sebagai pusat pelayanan kesehatan dan pendidikan unggulan. Lokasinya di Jalan Bunga Lau No.17 Km 12, Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/Menkes/IX/1991 pada tanggal 6 September 1991, rumah sakit ini ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Kemudian pada tanggal 11 Januari 1993, pusat pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara secara resmi dipindahkan ke RSUP H. Adam Malik.

5.2. Distribusi Karakteristik Sampel

Semua data sampel diambil dari rekam medis penderita. Sebanyak 147 kasus kanker payudara rawat inap yang ditemui di Departemen Onkologi, RSUP Haji Adam Malik Medan dari Januari 2013 hingga Desember 2013.

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Presentase Sampel berdasarkan Umur Kelompok Usia ( Tahun) Frekuensi (N) Persentase (%)

20-30 31-40 41-50 51-60 61-70

4 20 47 59 17

2.7 13.6 32.0 40.1 11.6

Total 147 100

Dari tabel 5.1. diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan umur tertinggi adalah golongan umur 51-60 tahun yaitu sebanyak 59 orang (40,1%), kemudian golongan umur 41-50 tahun yaitu sebanyak 47 orang (32,0%), 31-40 tahun sebanyak 20 orang (13,6%), 61-70 tahun sebanyak 17 orang (11,6%) dan terendah golongan umur 20-30 tahun sebanyak 4 orang (2,7%).


(34)

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi dan Presentase Sampel berdasarkan Riwayat Keluarga

Riwayat Keluarga Frekuensi ( N ) Persentase (% ) Ya

Tidak

75 72

51.0 49.0

Total 147 100

Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa frekuensi penderita kanker payudara berdasarkan riwayat keluarga tertinggi adalah yang mempunyai riwayat keluarga yaitu 51,0% (75 kasus) dan terendah adalah yang tiada riwayat keluarga yaitu 49,0% (72 kasus).

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi dan Presentase Sampel berdasarkan Keluhan Utama

Keluhan Utama Frekuensi ( N ) Persentase (% )

Benjolan Di Payudara 62 42.2

Nyeri di payudara 42 28.6

Puting sakit dan keluar darah, nanah, atau cairan encer

29 19.7

Luka di payudara 14 9.5

Total 147 100

Berdasarkan tabel 5.3 di atas dapat dilihat distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan keluhan utama tertinggi adalah benjolan di payudara yaitu 62 orang (42,2%), nyeri di payudara 42 orang ( 28,6%), puting sakit dan keluar darah, nanah, atau cairan encer nyeri di payudara yaitu 29 orang (19,7%) dan terendah adalah luka pada payudara sebanyak 14 orang (9,5%),

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi dan Presentase Sampel Berdasarkan Riwayat Melahirkan

Riwayat Melahirkan f %

Pernah 91 61.9

Belum 56 38.1


(35)

Dari tabel 5.4. di atas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan riwayat melahirkan tertinggi ialah yang pernah melahirkan yaitu sebanyak 91 orang (61,9%)dan yang terendah ialah yang belum melahirkan sebanyak 56 orang (38,1%).

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi dan Presentase Sampel Berdasarkan Lokasi Kanker

Lokasi Kanker Frekuensi ( N ) Persentase (% ) Payudara Kiri

Payudara Kanan

Payudara Kiri & Kanan

90 48 9

61.2 32.7 6.1

Total 147 100

Dari tabel 5.5. di atas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan lokasi kanker yang tertinggi adalah pada payudara kiri yaitu 90 orang (61,2%), payudara kanan 48 orang ( 32,7%), dan terendah payudara kanan dan kiri yaitu 9 orang ( 6,1%).

Tabel.5.6. Distribusi Frekuensi dan Presentase Sampel Berdasarkan Stadium Klinik

Stadium Klinik Frekuensi (N) Persentase (%) Stadium I

Stadium II Stadium IIIA Stadium IIIB Stadium IV Tidak dapat diklasifikasi

2 35 32 50 3 25

1.4 23.8 21.8 34.0 2.0 17.0

Total 147 100

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan stadium klinik tertinggi adalah stadium III B yaitu 50 orang (34,0%), stadium II 35 orang (23,8%), stadium III A 32 orang (21,8%), tidak dapat diklasifikasi yaitu 25 orang (17,0%), stadium IV 3 orang (2,0%) dan terendah adalah di stadium I yaitu 2 orang (1,4%).


(36)

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi dan Presentase Sampel Berdasarkan Klasifikasi Histopatologi

Klasifikasi Histopatologi Frekuensi ( N ) Persentase (% ) Invasif Duktal Karsinoma

Tidak Ada Data

6 141

4.1 95.9

Total 147 100

Dari tabel 5.7. di atas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan klasifikasi histopatologi ditemui adalah invasif duktal karsinoma yaitu sebanyak 6 orang (4,1%) dan sebanyak 141 orang (95,9%) tidak dicatat dalam rekam medik. Hal ini disebabkan karena tidak lengkapnya data dalam rekam medis penderita sehingga mengurangkan manfaat rekam medis sebagai sumber informasi bagi kepentingan penelitian dan pendidikan.

Tabel.5.8. Distribusi Frekuensi dan Presentase Sampel Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan Frekuensi (N) Persentase (%) Pembedahan

Kemoterapi

Pembedahan dan Kemoterapi Terapi Hormonal

44 70 25 8

29.9 47.6 17.0 5.4

Total 147 100

Dari tabel 5.8. di atas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan penatalaksanaan medis tertinggi adalah dengan kemoterapi yaitu 70 orang (47,6%), kemudian pembedahan 44 orang (29,9%), pembedahan + kemoterapi 25 orang (17,0%), dan terendah terapi hormonal 8 orang (5.4%).


(37)

5.3. Analisa Data

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi dan Presentase Sampel Berdasarkan Umur Dan Stadium Klinis

Stadium Klinik

Kelompok Umur (Tahun)

20-30 31-40 41-50 51-60 61-70 Total

N % N % N % N % N % N %

Stadium I Stadium II Stadium IIIA Stadium IIIB Stadium IV Tidak diketahui 0 0 0 2 0 2 0,0 0,0 0,0 1,4 0,0 1,4 1 5 2 10 0 2 0,7 3,4 1,4 6,8 0,0 1,4 1 15 8 17 1 5 0,7 10,2 5,4 11,6 0,7 3,4 0 13 15 17 2 12 0,0 8,8 10,2 11,6 1,4 8,2 0 2 7 4 0 4 0,0 1,4 4,8 2,7 0,0 2,7 2 35 32 50 3 25 1,4 23,8 21,8 34,0 2,0 17,0 Total 4 2,7 20 13,6 47 32,0 59 40,1 17 11,6 147 100

Berdasarkan tabel 5.9 terlihat mayoritas penderita kanker payudara ditemukan tertinggi pada stadium IIIB berada pada kelompok umur 41-50 tahun dan 51-60 tahun dengan frekuensi 11,6% (17 kasus).

Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi dan Presentase Sampel Berdasarkan Stadium Klinis Dan Keluhan Utama

Stadium Klinik

Kelompok Umur (Tahun) Benjolan di Payudara Nyeri di Payudara Puting sakit dan keluar darah, nanah/caira n Luka di Payudara Total

N % N % N % N % N %

Stadium I Stadium II Stadium IIIA Stadium IIIB Stadium IV Tidak diketahui 1 13 13 24 2 9 0,7 8,8 8,8 16,3 1,4 6,1 1 10 7 17 1 6 0,7 6,8 4,8 11,6 0,7 4,1 0 11 6 4 0 8 0,0 7,5 4,1 2,7 0,0 5,4 0 1 6 5 0 2 0,0 0,7 4,1 3,4 0,0 1,4 2 35 32 50 3 25 1,4 23,8 21,8 34,0 2,0 17,0

Total 62 42,2 42 28,6 29 19,7 14 9,5 147 100

Berdasarkan tabel 5.10 dilihat bahwa mayoritas penderita kanker payudara dengan keluhan utama benjolan di payudara yang tertinggi ditemui pada stadium IIIB dengan frekuensi 16,3% (24 kasus).


(38)

Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi dan Presentase Sampel Berdasarkan Stadium Klinis Dan Penatalaksanaan

Stadium Klinik

Penatalaksanaan

Pembedahan Kemoterapi P + K Terapi

Hormonal Total

N % N % N % N % N %

Stadium I Stadium II Stadium IIIA Stadium IIIB Stadium IV Tidak diketahui 2 20 1 9 3 9 1,4 13,6 0,7 6,1 2,0 6,1 0 4 30 23 0 13 0,0 2,7 20,4 15,6 0,0 8,8 0 7 1 15 0 2 0,0 4,8 0,7 10,2 0,0 1,4 0 4 0 3 0 1 0,0 2,7 0,0 2,0 0,0 0,7 2 35 32 50 3 25 1,4 23,8 21,8 34,0 2,0 17,0

Total 44 29,9 70 47,6 25 17,0 8 5,4 147 100

Berdasarkan tabel 5.11 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas penderita kanker payudara yang diberi pengobatan kemoterapi yang tertinggi ditemui pada stadium IIIA dengan frekuensi 20,4% (30 kasus).


(39)

5.4. Pembahasan

Berdasarkan penetilian ini yang menggunakan data sekunder rekam medis di RSUP H. Adam Malik dari Januari 2013 hingga Desember 2013, diperoleh data mengenai profil penderita kanker payudara yang dirawat inap. Data – data yang dikumpul akan digunakan sebagai dasar dari pembahasan hasil akhir penelitian ini dan akan dijabarkan seperti berikut.

5.4.1. Umur

Menurut American Cancer Society 2014, risiko terkena kanker payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia. Sekitar 1 dari 8 kanker payudara invasif yang ditemukan pada wanita yang lebih muda dari 45 tahun, sementara sekitar 2 dari 3 invasif kanker payudara ditemukan pada wanita usia 55 tahun atau lebih. Hal ini diduga karena pengaruh paparan hormonal (estrogen) yang lama serta paparan faktor risiko lain yang memerlukan waktu yang lama untuk dapat menginduksi terjadinya kanker payudara. Hal ini sejalan dengan penelitian Dewinta (2005) di RS Tembakau Deli PTP II Nusantara Medan dengan desain

case series yang menemukan proporsi penderita kanker payudara terbanyak pada kelompok umur >40 tahun yaitu sebesar 69,8%. Pada penelitian ini tidak diketahui kapan umur penderita mulai menderita kanker payudara, yang diketahui hanya umur penderita sewaktu datang dan dirawat dirumah sakit.

5.4.2. Riwayat Keluarga

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa frekuensi penderita kanker payudara berdasarkan riwayat keluarga tertinggi adalah yang ada riwayat kanker payudara yaitu 51,0% (75 kasus) dan terendah adalah yang tiada riwayat keluarga mendapat/menderita kanker payudara yaitu 49,0% (72 kasus). Menurut American Cancer Society 2014, Resiko mendapat kanker payudara dibanding wanita tanpa riwayat keluarga berlipat ganda sekiranya mempunyai salah seorang diantara ibu atau saudara perempuan mengalami kanker payudara. Resiko relatif bertambah dengan bilangan ahli keluarga yang menderita kanker payudara. Usia mendapat kanker pada ibu atau saudara perempuan juga mempengaruhi resiko terutamanya jika didiagnosa menderita pada usia muda. Menurut penelitian oleh Trisnadewi yang dilakukan di Poliklinik Onkologi RSUP Sanglah Denpasar, riwayat keluarga dapat meningkatkan faktor seseorang itu untuk mendapat kanker payudara.


(40)

5.4.3. Keluhan Utama

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan keluhan utama tertinggi adalah benjolan di payudara yaitu 62 orang (42,2%) dan terendah adalah luka pada payudara sebanyak 14 orang (9,5%). Hal ini kemungkinan karena penderita kanker payudara datang berobat setelah merasa adanya benjolan pada payudaranya yang terasa sakit dan mengganggu kegiatannya. Benjolan di payudara merupakan gejala yang paling umum ditemukan pada penderita kanker payudara. Menurut Hawari (2004) benjolan pada payudara adalah suatu keadaan yang mengharuskan setiap yang mengalaminya datang ke dokter karena dapat merupakan suatu keadaan dini dari keganasan (kanker) pada payudara. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Juliana (2005) di RSUD Provinsi Riau Pekan Baru Tahun 2000 – 2004 yang menemukan keluhan utama penderita kanker payudara yang terbanyak adalah benjolan di payudara yaitu sebanyak 89,9%. 5.4.4. Riwayat Melahirkan

Dari tabel 5.4, dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan riwayat melahirkan tertinggi ialah yang pernah melahirkan yaitu sebanyak 91 orang (61,9%) dan yang terendah ialah yang belum melahirkan sebanyak 56 orang (38,1%). Menurut penelitian American Cancer Society 2014, wanita yang tidak memiliki anak-anak atau yang memiliki anak pertama mereka setelah usia 30 memiliki sedikit risiko kanker payudara yang lebih tinggi. Memiliki banyak kehamilan dan menjadi hamil pada muda. Usia mengurangi risiko kanker payudara. Kehamilan mengurangi jumlah wanita seumur hidup siklus haid, yang mungkin menjadi alasan untuk efek ini. Menurut Hasbiah, wanita yang pernah melahirkan memiliki resiko yang lebih tinggi dari yang belum pernah melahirkan karena wanita yang sudah memiliki anak, bermacam – macam hormon akan bermunculan ditubuhnya dan menyebabkan tubuh tidak seimbang.


(41)

5.4.5 Lokasi Kanker

Dari tabel 5.5. dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan lokasi kanker yang tertinggi adalah pada payudara kiri yaitu 90 orang (61,2%), payudara kanan 48 orang (32,7%), dan terendah payudara kanan dan kiri yaitu 9 orang (6,1%). Menurut Smeltzer (2002) kanker payudara umumnya terjadi di payudara kiri, yang dimungkinkan karena sebagian besar memiliki perbedaaan volume 10% antara payudara kanan dan kiri, dimana selalu lebih besar volume payudara kiri daripada payudara kanan. Payudara kiri selalu lebih besar dibanding yang sebelah kanan. Suatu penelitian di RS St Elisabeth Medan 2008 dengan desain case series menemukan bahwa frekuensi lokasi kanker penderita kanker payudara tertinggi di payudara kiri 65%.

5.4.6. Stadium Klinik

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan stadium klinik tertinggi adalah stadium 3B yaitu 50 orang (34,0%) dan terendah adalah di stadium 1 yaitu 2 orang (1,4%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada umumnya penderita yang datang berobat dalam stadium IIIB yang sudah dalam keadaan stadium lanjut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain penderita belum mengetahui sudah menderita kanker payudara, penderita sudah mengetahui terkena kanker payudara namun belum diperiksakan ke dokter karena belum terasa mengganggu bagi penderita, dan kesulitan ekonomi yang mengakibatkan penderita tidak memeriksakan diri ke dokter. Di Indonesia,70% penderita kanker payudara datang ke dokter setelah stadium lanjut. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurmaya (2008) dengan desain Case Series di RS St Elisabeth Medan Tahun 2003 – 2007 yang menemukan frekuensi penderita kanker payudara terbanyak pada stadium III yaitu sebesar 42,7%. Demikian juga hasil penelitian Dewinta (2005) dengan desain case series

di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP II Nusantara Medan yang menemukan proporsi penderita kanker payudara terbanyak adalah pada stadium IIIB yaitu 32,8%, serta hasil penelitian Juliana (2005) dengan desain case series di Rumah


(42)

Sakit Umum Daerah Propinsi Riau Pekanbaru yang menemukan proporsi penderita kanker payudara terbanyak adalah stadium III yaitu sebanyak 58%. 5.4.7. Klasifikasi histopatologi

Dari tabel 5.7. dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan klasifikasi histopatologi ditemui invasif duktal karsinoma yaitu sebanyak 6 orang (4,1%) dan sebanyak 141 orang (95,9%) tidak dicatat dalam rekam medik. Menurut American Cancer Society 2014, invasif duktal karsinoma adalah jenis yang paling umum dari kanker payudara. Invasif duktal karsinoma (IDC) dimulai di saluran susu dari payudara, menerobos dinding duktus, dan tumbuh ke dalam jaringan lemak payudara. Pada titik ini, itu mungkin dapat menyebar (metastasis) ke bagian lain dari tubuh melalui sistem limfatik dan aliran darah. Sekitar 8 dari 10 kanker payudara invasif yang menyusup karsinoma duktal. Menurut Purba, jumlah penderita karsinoma payudara duktal invasif yang memeriksakan diri ke hospital terus meningkat. Pada tahun 2011 sebanyak 84,4% kasus termasuk dalam kelompok karsinoma payudara duktal invasive dan sebanyak 88% kasus pada tahun 2012.

5.4.8 Penatalaksanaan Medis

Dari tabel 5.8. dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan penatalaksanaan medis tertinggi adalah dengan kemoterapi yaitu 70 orang (47,6%), kemudian pembedahan 44 orang (29,9%), pembedahan dan kemoterapi 25 orang (17,0%), dan terendah terapi hormonal 8 orang (5.4%).

Pengobatan penyakit kanker payudara tidak hanya satu jenis tetapi merupakan perpaduan antara beberapa jenis pengobatan. Pembedahan diberikan kepada penderita yang belum mengalami metastase. Kemoterapi diberikan setelah pembedahan dengan tujuan untuk membunuh sel kanker yang kemungkinan masih ada. Terapi hormon diberikan sebagai terapi paliatif. Penatalaksanaan medis dengan kemoterapi saja tanpa operasi juga dilakukan pada penderita stadium dini yang kemungkinan karena penderita tidak mau dioperasi dan lebih memilih kemoterapi saja. Kemungkinan lain adalah penderita kanker payudara melakukan


(43)

operasi di Rumah Sakit lain dan melakukan kemoterapi di RSUP Haji Adam Malik Medan. Pada penelitian ini terdapat beberapa penderita kanker payudara stadium IV yang penataksanaan medis dengan pembedahan, hal ini kemungkinan karena pengobatan yang dilakukan hanya bersifat paliatif atau untuk mengurangi rasa sakit. Hal ini sesuai dengan penelitian Nurlela (2005) di RS Haji Medan dengan desain case series yang menemukan jenis pengobatan terbanyak adalah kemoterapi yaitu 47,8%. Hal ini disebabkan karena pola pengobatan kanker payudara tergantung pada stadium kanker.

5.4.9 Umur Berdasarkan Stadium Klinis

Berdasarkan tabel 5.9 terlihat mayoritas penderita kanker payudara ditemukan tertinggi pada stadium IIIB berada pada kelompok umur 41-50 tahun dan 51-60 tahun dengan frekuensi 11,6% (17 kasus). Proporsi umur penderita kanker payudara tertinggi pada setiap stadium berada pada kelompok umur >40 tahun. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian American Cancer Society (2006) yang menyatakan bahwa umur lebih dari 40 tahun mempunyai risiko yang lebih besar untuk mendapatkan kanker payudara yakni 1 per 68 penduduk dan risiko ini akan bertambah seiring dengan pertambahan usia. Menurut penelitian Azamris (2006) di RS Dr. M. Djalil Padang dengan desain case control dimana wanita kelompok umur lebih dari 40 tahun kemungkinan mempunyai risiko yang lebih tinggi dan akan bertambah sampai umur 50 tahun atau setelah menopouse.

5.4.10 Stadium Klinis Berdasarkan Keluhan Utama

Berdasarkan tabel 5.10 dilihat bahwa mayoritas penderita kanker payudara dengan keluhan utama benjolan di payudara yang tertinggi ditemui pada stadium IIIB dengan frekuensi 16,3% (24 kasus). Pada stadium IIIB, tanda dan gejala yang paling umum adalah benjolan dan penebalan pada payudara yang telah menunjukkan kelainan yang dapat didiagnosa melalui palpasi (perabaan) dan ditandai dengan kelainan – kelainan yang dapat diketahui melalui pemeriksaan fisik dengan melihat perubahan ukuran, warna dan bentuk kulit payudara. Menurut hasil penelitian Dewinta (2005) dengan desain case series di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP II Nusantara Medan yang menemukan proporsi penderita kanker payudara terbanyak adalah pada stadium IIIB dengan keluhan benjolan pada payudara yaitu sebanyak 40,1%.


(44)

5.4.11 Stadium Klinis Berdasarkan Penatalaksanaan

Berdasarkan tabel 5.11 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas penderita kanker payudara yang diberi pengobatan kemoterapi yang tertinggi ditemui pada stadium IIIA dengan frekuensi 20,4% (30 kasus). Menurut Smeltzer (2002) pengobatan kanker payudara disesuai dengan stadium klinik kanker. Pada penelitian ini terdapat 54,5% penderita kanker payudara stadium dini yang penatalaksanaan medis dengan kemoterapi saja, hal ini kemungkinan karena penderita tidak bersedia dioperasi dengan alasan tertentu dan lebih memilih kemoterapi.


(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa profil penderita kanker payudara yang dirawat inap di RSUP. H. Adam Malik adalah seperti berikut :

1. Profil penderita kanker payudara yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan kelompok umur yang terbanyak adalah 51-60 tahun sebanyak 59 orang (40,1%).

2. Profil penderita kanker payudara yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan riwayat keluarga yang ada riwayat keluarga sebanyak 75 orang (51,0%).

3. Profil penderita kanker payudara yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan keluhan utama adalah benjolan di payudara sebanyak 62 orang (42,2%).

4. Profil penderita kanker payudara yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan riwayat melahirkan adalah yang pernah melahirkan sebanyak 91 orang (61,9%).

5. Profil penderita kanker payudara yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan lokasi kanker adalah payudara kiri sebanyak 90 orang (61,2%).

6. Profil penderita kanker payudara yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan stadium klinik adalah stadium III sebanyak 50 orang (32,7%).

7. Profil penderita kanker payudara yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan klasifikasi histopatologi adalah invasif duktal karsinoma sebanyak 6 orang (4,1%).

8. Profil penderita kanker payudara yang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan penatalaksanaan medis adalah kemoterapi sebanyak 70 orang (47,6%).


(46)

9. Penderita kanker payudara stadium IIIB yang tertinggi adalah kelompok umur 41-50 tahun dan 51-60 tahun dengan frekuensi 11,6% (17 kasus) masing-masing.

10.Penderita kanker payudara dengan keluhan utama benjolan di payudara yang tertinggi ditemui pada stadium IIIB dengan frekuensi 16,3% (24 kasus) dan yang terendah ditemui dalam stadium 1 dengan frekuensi 0,7% (1 kasus). 11.Penderita kanker payudara yang diberi pembedahan tertinggi pada stadium II

dengan frekuensi 13,6% (20 kasus) dan terendah pada stadium IIIA dengan frekuensi 0,7% (1 kasus).

6.2.Saran

Adapun saran peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah seperti berikut: 1. Diharapkan kepada masyarakat khususnya wanita segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan sebelum menemukan benjolan di payudara dengan melakukan screening dengan melakukan SADARI untuk deteksi dini kanker payudara.

2. Untuk pihak RSUP.H. A. Malik dan juga kepada dokter yang bertugas di bahagian onkologi diharapkan melakukan anamnese yang lengkap mengenai kanker payudara.

3. Diharapkan bahwa penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi peneliti selanjutnya agar boleh mengerjakan penelitian yang mendalam mengenai kanker payudara.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society (ACS), 2009. Breast Cancer Facts & Figures 2009-2010. Atlanta:American Cancer Society, Inc. Available from : http://www.cancer.org/downloads/STT/F861009_final%209-08-09.pdf

_____. 2014. Risk Factors Of Breast Cancers. Atlanta:American Cancer Society, Inc.Available from:

: http://www.cancer.org/downloads/STT/F861009_final%209-08-09.pdf

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), 2010. Breast Self Examination. ACOG Patient Education Pamphlet. Available from: http://www.acog.org/publications/patient_education/bp145.cfm

Azamris. (2000). Analisa Faktor Risiko pada Penderita kanker Payudara di RSUP Dr. M. Djamil Padang . Cermin Dunia Kedokteran No. 152:53

Cancer Research U.K.,2010. Breast Cancer- Risk Factor. Available from: http://info.cancerresearchuk.org/cancerstats/types/breast/riskfactors/

Canadian Cancer Society. 2014. Stages of Breast Cancer. Available from: http://cancer.ca./stages/breast/cancer/

Dewinta, Amelia M., 2005.Karakteristik wanita penderita kanker payudara rawat inap di RS Tembakau Deli PTP. Nusantara II Medan Tahun 2000-2004.

Depkes RI, 2008. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. http://www.depkes.go.id

Ford D., and Easton D.F., 1995.The Genetics of Breast and Ovarian Cancer. Britsh Journal of Cancer,72:805-812

Globocan, 2002. Database Descriptive Epidemiology Group, IARC. Available from: http://www-dep.iarc.fr/GLOBOCAN_frame.htm

Harianto . 2005. Risiko Penggunaan pil Kontrasepsi kombinasi terhadap Kejadian Kanker Payudara pada reseptor KB di RS.Dr.Cipto Mangunkusumo. Buku Ilmu Farmasi, pp. 2-3.

Hawari, D. (2004). Kanker payudara dimensi psikoreligi. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, pp. 39-42

Jack Cuzick, 2008. Assessing Risk for Breast Cancer. Breast Cancer Research, 10(4): S13.


(48)

Jones, Derek Llewellyn. 2005. Setiap wanita. Indenesia : Delapratasa Publishing, pp. 5-7

Juliana. 2005. Karakteristik penderita kanker payudara rawat inap di RS 2004.

Kelsey JL, Bernstein L. 1996. Epidemiology and prevention of breast cancer. Annu Rev Public Health 17:47-67.

Kristine.E.C and Armando E.G., 2007. Breast Cancer: Berek & Novak's Gynecology. 14th Ed. Stanford, California: Lippincott Williams & Wilkins, 1606-1627

National Breast and Ovarian Cancer Centre. , 2009.Breast Cancer Risk Factors: A Review of The Evidence. National Breast and Ovarian Cancer Centre, Surry Hills,

pp. 141-45

Nurcahyo, Jalu. 2010. Awas bahaya kanker rahim dan kanker payudara. Yogyakarta: Wahana Totalita Publisher, pp. 83-85

Nurlela, 2005. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Payudara Rawat Inap di RS Haji Medan 2004-2007.

Nurmaya, 2008. Karakteristik Wanita Penderita Kanker Payudara Rawat Inap di RS St Elizabeth Medan Tahun 2003-2007.

Purba, N., 2003. Karakteristik Wanita Penderita Kanker Payudara Rawat Inap di RS St Elizabeth Medan Tahun 2000-2002

Ranggiasanka, Aden. 2010. Waspada kanker pada pria dan wanita. Yogyakarta: Penerbit : Siklus Sanggar , pp. 67-68

Sastroasmoro, S. and Ismael, S. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 4th ed. Jakarta : PenerbitSagungSeto, pp. 112-13

Saxena et al, 2005. Clinico-morphological patterns of breast cancer including family history in a New Delhi hospital, India-A cross-sectional study. World Journal of Surgical Oncology, 3:67

Smeltzer, S., 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. pp. 23-27.

Suyatno. Kanker Payudara. Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi. Jakarta : Penerbit Sagung Seto: 2010. pp. 35-81


(49)

Trisnadewi, 2013. Faktor risiko kanker payudara pada wanita di RSUP Sanglah Denpasar Tembakau Umum Daerah Propinsi Riau Pekanbaru Tahun 2000-2004.

Wardani ,H. 2012. Fakta Umum Tentang Kanker Payudara Jakarta : Penerbit : Siklus Sanggar 2010. pp. 31-45

WHO, World Health Organization, 2004. Global Burden of Disease 2018.Available from

_____. 2008. Breast Cancer: A Role for Trans Fatty Acids. Available from http://www.searo.who.int/ARTF 2008 update_full.pdf

____. 2014. Breast Cancer Awareness Month in October. Available from http://www.searo.who.int/BCAW 2014 update_full.pdf


(50)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Jaanani a/p Gengatharan

Tempat/Tanggal Lahir : Selangor,Malaysia/ 15 April 1993

Agama : Hindu

Alamat : Jl. Prof M.Yusuf NO.19, Medan, Sumatera Utara Nomor Telepon : 087868538814

Orang Tua : - Ayah : Gengatharan a/l Subramaniam - Ibu : Padmini a/p Arjuna Perumal Pillai Riwayat Pendidikan : 1. Tadika Wangsa Maju, Selangor (1997)

2. Sekolah Kebangsaan Taman Midah 1,Cheras (2000– 2005)

3. Sekolah Kebangsaan Menengah Amminuddin Baki, Kuala Lumpur (2006-2010)

4. Geomatika College, Kuala Lumpur (2011) 5. Universitas Sumatera Utara (2011 – Sekarang)

Riwayat Pelatihan : 1. Peserta Penerimaan Mahasiswa 2011

2. Peserta Majlis Suai Kenal Mahasiswa Malaysia 2011


(51)

Frequencies

Statistics

UMUR PASIEN

RIWAYAT KELUAR

GA

KELUHAN UTAMA

RIWAYAT MELAHIRKAN

ANAK

LOKASI KANSER

DIAGNOSI S/ STADIUM

KLASIFIKA SI HISTOPAT

OLOGI

PENATALA KSANAAN

N Valid 147 147 147 147 147 147 147 147

Missin g

0 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

UMUR PASIEN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 20-30 4 2.7 2.7 2.7

31-40 20 13.6 13.6 16.3

41-50 47 32.0 32.0 48.3

51-60 59 40.1 40.1 88.4

61-70 17 11.6 11.6 100.0

Total 147 100.0 100.0

RIWAYAT KELUARGA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 75 51.0 51.0 51.0

TIDAK 72 49.0 49.0 100.0


(52)

KELUHAN UTAMA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BENJOLAN DI PAYUDARA 62 42.2 42.2 42.2

NYERI DI PAYUDARA 42 28.6 28.6 70.7

PUTING SAKIT DAN KELUAR DARAH,NANAH ATAU CAIRAN

29 19.7 19.7 90.5

LUKA DI PAYUDARA 14 9.5 9.5 100.0

Total 147 100.0 100.0

RIWAYAT MELAHIRKAN ANAK

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid PERNAH 91 61.9 61.9 61.9

BELUM 56 38.1 38.1 100.0

Total 147 100.0 100.0

LOKASI KANKER

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PAYUDARA KIRI 90 61.2 61.2 61.2

PAYUDARA KANAN 48 32.7 32.7 93.9

PAYUDARA KIRI DAN KANAN 9 6.1 6.1 100.0


(53)

DIAGNOSIS/ STADIUM

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STADIUM 1 2 1.4 1.4 1.4

STADIUM II 35 23.8 23.8 25.2

STADIUM IIIA 32 21.8 21.8 46.9

STADIUM IIIB 50 34.0 34.0 81.0

STADIUM IV 3 2.0 2.0 83.0

TIDAK DAPAT DIKLASIFIKASI 25 17.0 17.0 100.0

Total 147 100.0 100.0

KLASIFIKASI HISTOPATOLOGI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid INVASIVE DUCTAL

CARCINOMA

6 4.1 4.1 4.1

TIDAK ADA 141 95.9 95.9 100.0

Total 147 100.0 100.0

PENATALAKSANAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PEMBEDAHAN 44 29.9 29.9 29.9

KEMOTERAPI 70 47.6 47.6 77.6

PEMBEDAHAN DAN KEMOTERAPI

25 17.0 17.0 94.6

TERAPI HORMONAL 8 5.4 5.4 100.0


(54)

1 55 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KIRI -INVASIVE DUCTAL CARCINOMA PEMBEDAHAN 2 45 YA BENJOLAN DI PAYUDARA BELUM PAYUDARA KIRI STADIUM

3B - P+ K

3 42 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KANAN STADIUM

3B - P+ K

4 43 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KANAN -INVASIVE DUCTAL CARCINOMA PEMBEDAHAN 5 34 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KIRI STADIUM

3B - P+ K

6 58 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KIRI STADIUM

3B - P+ K

7

51 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 4 - PEMBEDAHAN

8 38 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KIRI STADIUM

3B - PEMBEDAHAN

9

39 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B - P+ K

10 43 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KIRI STADIUM

3B - P+ K

11 58 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KANAN STADIUM

3B - P+ K

12 45 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KANAN STADIUM

3B - P+ K

13

50 YA NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KANAN STADIUM 4 - PEMBEDAHAN

14

54 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 4 - PEMBEDAHAN

15

51 YA LUKA DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - PEMBEDAHAN

16

44 YA

PUTING SAKIT DAN

KELUAR PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM


(55)

17 51 TIDAK BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KANAN STADIUM

3BIA - P+ K

18 36 TIDAK BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KANAN STADIUM

3B - P+ K

19 43 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KANAN STADIUM

3B - P+ K

20 61 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KANAN STADIUM 3B INVASIVE DUCTAL

CARCINOMA P+ K

21 58 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KIRI DAN KANAN STADIUM 3B INVASIVE DUCTAL

CARCINOMA P+ K

22

53 YA NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI DAN

KANAN STADIUM 2 - P+ K

23

52 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2

INVASIVE DUCTAL

CARCINOMA P+ K

24

53 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - P+ K

25 43 YA BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KANAN STADIUM

3B - P+ K

26

48 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KANAN STADIUM 2 - P+ K

27

49 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KANAN STADIUM 2

INVASIVE DUCTAL

CARCINOMA P+ K

28

62 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI - - P+ K

29

56 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - P+ K

30 33 YA BENJOLAN DI PAYUDARA BELUM PAYUDARA KIRI STADIUM

3A - P+ K

31

48 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA


(56)

33 52 TIDAK BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KANAN STADIUM

3A - KEMOTERAPI

34

51 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA

KIRI - - KEMOTERAPI

35

51 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN BELUM

PAYUDARA

KANAN - - KEMOTERAPI

36

52 TIDAK NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KANAN - - KEMOTERAPI

37 49 TIDAK BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KIRI STADIUM

3A - KEMOTERAPI

38

40 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - KEMOTERAPI

39 55 TIDAK BENJOLAN DI PAYUDARA BELUM PAYUDARA KIRI DAN

KANAN STADIUM 2 - KEMOTERAPI

40 48 TIDAK BENJOLAN DI PAYUDARA BELUM PAYUDARA KIRI STADIUM

3A - KEMOTERAPI

41

61 YA LUKA DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI - - KEMOTERAPI

42

63 TIDAK LUKA DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

43

45 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - PEMBEDAHAN

44

56 TIDAK

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN BELUM

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - PEMBEDAHAN


(57)

CAIRAN 46

43 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KANAN STADIUM 2 - PEMBEDAHAN

47

38 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI - - KEMOTERAPI

48 55 TIDAK BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KANAN STADIUM

3A - KEMOTERAPI

49

39 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - PEMBEDAHAN

50

37 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B - PEMBEDAHAN

51

56 YA LUKA DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI - - KEMOTERAPI

52

29 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR DARAH,NANAH ATAU CAIRAN PERNAH PAYUDARA KIRI STADIUM

3B - PEMBEDAHAN

53

30 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KANAN - - PEMBEDAHAN

54

43 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN BELUM

PAYUDARA

KIRI DAN

KANAN - - PEMBEDAHAN

55

57 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

56

53 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

57 51 YA BENJOLAN DI PAYUDARA BELUM PAYUDARA KIRI STADIUM

3A - KEMOTERAPI

58

38 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU BELUM

PAYUDARA


(58)

46 YA KELUAR DARAH,NANAH ATAU CAIRAN PERNAH PAYUDARA KIRI STADIUM

3A - PEMBEDAHAN

60

29 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN BELUM

PAYUDARA

KIRI - - PEMBEDAHAN

61 59 TIDAK BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KIRI STADIUM

3A - KEMOTERAPI

62 60 TIDAK BENJOLAN DI PAYUDARA PERNAH PAYUDARA KIRI STADIUM

3A - KEMOTERAPI

63

45 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI - - PEMBEDAHAN

64

47 YA NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

65

48 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI - - PEMBEDAHAN

66

57 TIDAK LUKA DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI DAN KANAN

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

67

55 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

68

49 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - PEMBEDAHAN

69 52 YA BENJOLAN DI PAYUDARA BELUM PAYUDARA KIRI STADIUM

3B - KEMOTERAPI

70

38 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - PEMBEDAHAN

71

60 TIDAK NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

72

62 TIDAK

PUTING SAKIT DAN

KELUAR BELUM

PAYUDARA


(1)

DARAH,NANAH ATAU CAIRAN

73

38 TIDAK

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

74

39 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - PEMBEDAHAN

75

44 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - PEMBEDAHAN

76

50 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI - - KEMOTERAPI

77

56 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

78

50 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

79

46 YA NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI DAN

KANAN STADIUM 2

-TERAPI HORMONAL 80

56 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KANAN -

-TERAPI HORMONAL 81

51 TIDAK LUKA DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B

-TERAPI HORMONAL 82

52 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KANAN STADIUM 2

-TERAPI HORMONAL 83

54 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KANAN - - KEMOTERAPI

84

65 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI - - KEMOTERAPI

85

62 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

86

66 TIDAK LUKA DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - PEMBEDAHAN


(2)

KIRI DAN KANAN

HORMONAL 88

49 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

89

53 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - KEMOTERAPI

90

59 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

91

52 YA NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI - - KEMOTERAPI

92

51 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2

-TERAPI HORMONAL 93

54 TIDAK

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA

KIRI - - KEMOTERAPI

94

52 TIDAK

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2

-TERAPI HORMONAL 95

49 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B

-TERAPI HORMONAL 96

40 TIDAK

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - PEMBEDAHAN

97

55 TIDAK NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KANAN - - KEMOTERAPI

98

59 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KIRI

STADIUM


(3)

99

61 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2

-PEMBEDAHAN 100

63 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - PEMBEDAHAN

101

45 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI DAN KANAN

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

102

43 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - PEMBEDAHAN

103

48 TIDAK

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN BELUM

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

104

64 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

105

37 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN BELUM

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B - PEMBEDAHAN

106

40 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

107

41 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

108

50 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA

KIRI DAN KANAN

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

109

46 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

110

59 TIDAK LUKA DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

111

52 TIDAK

PUTING SAKIT DAN

KELUAR PERNAH

PAYUDARA


(4)

DARAH,NANAH ATAU CAIRAN

112

53 TIDAK

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

113

59 TIDAK NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

114

47 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

115

49 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

116

51 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

117

59 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

118

60 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

119

61 TIDAK LUKA DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

120

49 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - PEMBEDAHAN

121

51 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA

KANAN STADIUM 2 - PEMBEDAHAN

122

28 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

123

51 YA NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

124

33 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA


(5)

125

48 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KANAN STADIUM 2

-PEMBEDAHAN 126

63 TIDAK LUKA DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

127

55 TIDAK LUKA DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

128

36 YA NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - PEMBEDAHAN

129

38 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - KEMOTERAPI

130

55 TIDAK LUKA DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

131

66 TIDAK LUKA DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

132

46 TIDAK

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B - PEMBEDAHAN

133

42 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - PEMBEDAHAN

134

44 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

135

47 TIDAK

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - PEMBEDAHAN

136

51 YA

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN BELUM

PAYUDARA

KIRI - - PEMBEDAHAN

137

50 TIDAK

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN BELUM

PAYUDARA KIRI

STADIUM


(6)

138

51 TIDAK

PUTING SAKIT DAN KELUAR

DARAH,NANAH ATAU

CAIRAN PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3A

-KEMOTERAPI

139

56 TIDAK LUKA DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

140

60 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

141

62 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

142

64 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KANAN

STADIUM

3A - KEMOTERAPI

143

46 YA

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KIRI STADIUM 2 - PEMBEDAHAN

144

44 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

145

49 TIDAK

BENJOLAN DI

PAYUDARA BELUM

PAYUDARA

KANAN STADIUM 1 - PEMBEDAHAN

146

64 TIDAK NYERI DI PAYUDARA PERNAH

PAYUDARA KIRI

STADIUM

3B - KEMOTERAPI

147

37 YA NYERI DI PAYUDARA BELUM

PAYUDARA