sendiri. Kebutuhan untuk menjadi anggota masyarakat dan kesalingtergantungan telah lama diakui sebagai bagian pokok
pengalaman manusiawi Young, 2007. d.
Hubungan dengan Tuhan Pemahaman tentang Tuhan dan hubungan manusia dengan Tuhan
secara tradisional dipahami dalam rangka hidup keagamaan. Akan tetapi, dewasa ini telah dikembangkan secara lebih luas dan tidak
terbatas. Tuhan dipahami sebagai daya yang menyatukan, prinsip hidup dan hakikat hidup. Kodrat Tuhan mungkin mengambil pelbagai macam
bentuk dan mempunyai makna yang berbeda bagi satu orang dengan yang lain Young, 2007.
2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Spiritual
Menurut Taylor 1997 dan Craven Hirnle 1996 dalam Young 2007, faktor-faktor mempengaruhi Spiritual seseorang adalah :
a. Tahap perkembangan
Spiritual berhubungan dengan kekuasaan non material, seseorang harus memiliki beberapa kemampuaan berfukir abstrak sebelum mulai
mengerti spiritual dan menggali suatu hubungan dengan yang Maha Kuasa. Hal ini bukan berarti bahwa spiritual tidak memiliki makna bagi
seseorang. b.
Peran keluarga dalam perkembangan spiritual individu. Tidak begitu banyak yangdiajarka keluarga tentang Tuhan dan agama,
tapi individu belajar tentang Tuhan, kehidupan dan diri sendiri dari
Universitas Sumatera Utara
tingkah laku keluarganya. Oleh karena itu keluarga merupakan lingkungan terdekat dan dunia pertama dimanaindividu mempunyai
pandangan, pengalaman terhadap dunia yang yangdiwarnai oleh pengalaman keluarganya.
c. Latar belakang etnik dan budaya
Sikap, keyakinan dan nlai dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan sosial budaya. Pada umumnya seseorang akan mengikuti tradisi agama
dan spiritual keluarga. Anak belajar pentingnya menjalankan kegiatan agama, termaksuk nilai moral dari hubungan keluarga dan peran serta
dalam berbagai bentuk kegiatan keagamaan. d.
Pengalaman hidup sebelumnya Pengalaman hidup baik yang positif maupun negatif dapat
mempengaruhi spiritual seseorang dan sebaliknya juga mempengaruhi oleh bagaimana seseorang mengartikan secara spiritual pengalaman
tersebut. Peristiwa dalam kehidupan seseorangdianggap sebagai suatu cobaan yang diberikan Tuhan kepada manusia yang menguji imannya.
e. Krisis dan perubahan
Krisis dan perubahan dapat menguatkan kedalaman spiritual seseorang. Krisis sering dialami ketika sesorang menghadapi penyakit, penderitaan,
proses penuaan, kehilangan dan kematian, khususnya pada pasien dengan penyakit terminal atau dengan prognosis yang buruk. Perubahan
dalam kehidupan dan krisis yang dihadapi tersebut merupakan pengalaman spiritual yang bersifat fiskal dan emosional.
Universitas Sumatera Utara
f. Terpisah dari ikatan spiritual
Menderita sakit terutama yang bersifat kronik, sering kali membuat individu merasa terisolasi dan kehilangan kebebasan pribadi dan sistem
dukungan sosial. Kebiasaan hidup sehari-hari juga berubah, antara lain tidak dapat berkumpul dengan keluarga atau teman dekat yang bisa
memberikan dukungan setiap saat diinginkan . g.
Isu moral terkait dengan terapi Pada kebanyakan agama, proses penyembuhan dianggap sebagai cara
Tuhan untuk menunjukkan kebesaran-Nya, walaupun ada juga agama yang menolak intervensi pengobatan.
2.1.5 Dimensi Spiritual