e. Diagnosis penyakit pada lansia
Membuat diagnosis penyakit pada lansia pada umumnya lebih sukar dibandingkan pasien usia remajadewasa. Oleh karena itu untuk menegakkan
diagnosis pasien lansia kita perlu melakukan observasi penderita agak lebih lama, sambil mengamati dengan cermat tanda–tanda dan gejala–gejala penyakitnya yang
juga seringkali tidak nyata. Seringkali sebab penyakitnya bersifat ganda multiple dan kumulatif, terlepas satu sama lain ataupun saling mempengaruhi timbulnya
Nugroho, 2008.
2.1.4 Program Kesehatan Lanjut Usia
Puskesmas adalah unit terdepan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan bermutu yang antara lain melakukan
upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, serta sebagai pusat pengembangan dan peningkatan
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Saat ini Puskesmas diharapkan dapat melaksanakan berbagai macam program dalam bentuk upaya kesehatan wajib dan
pengembangan. Program pembinaan kesehatan lanjut usia merupakan upaya kesehatan pengembangan puskesmas yang lebih mengutamakan upaya promotif,
preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif Wahyuna, 2008.
2.1.5 Upaya Kesehatan Bagi Lanjut Usia yaitu:
Upaya Kesehatan Bagi Lanjut Usia terdiri dari: 1. Upaya Promotif
Kegiatan promotif dilakukan kepada lanjut usia, keluarga ataupun masyarakat di sekitarnya, antara lain berupa penyuluhan tentang perilaku hidup sehat, gizi untuk
Universitas Sumatera Utara
lanjut usia, proses degeneratif seperti katarak, presbikusis dan lain-lain. Upaya peningkatan kebugaran jasmani, pemeliharaan kemandirian serta produktivitas
masyarakat lanjut usia. a. Perilaku Hidup Sehat
Perilaku hidup sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Menurut Dachroni tahun 1998, PHBS erat kaitanya dengan
pemberdayaan masyarakat karena bidang garapannya adalah membantu masyarakat yang seterusnya bermuara pada pemeliharaan, perubahan, atau peningkatan perilaku
positif dalam bidang kesehatan. Gaya hidup sehat untuk lansia yang terpenting seperti tidak merokok, melakukan aktivitas 30 menit sehari, personal higiene, mengatur
kesehatan lingkungan seperti rumah sehat dan membuang kotoran pada tempatnya. b. Gizi untuk Lanjut Usia
Konsumsi makan yang cukup dan seimbang akan bermanfaat bagi lanjut usia untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan penyakit kekurangan gizi, yang
seyogyanya telah dilakukan sejak muda dengan tujuan agar tercapai kondisi kesehatan yang prima dan tetap produktif di hari tua. Hidangan gizi seimbang adalah
makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur. -
Sumber zat tenaga atau kalori adalah bahan makanan pokok seperti beras, jagung, ubi dan lainnya yang mengandung karbohidrat.
Universitas Sumatera Utara
- Sumber zat pembangun atau protein penting untuk pertumbuhan dan mengganti
sel-sel yang rusak, pada hewani seperti telur, ikan dan susu. Sedangkan pada nabati seperti kacang-kacangan, tempe, tahu.
- Sumber zat pengatur, bahan mengandung berbagai vitamin dan mineral yang
berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ tubuh, contohnya sayuran dan buah.
2. Upaya Preventif Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyakit
dan komplikasinya akibat proses degeneratif. Kegiatan berupa deteksi dini dan pemantauan kesehatan lanjut usia yang dapat dilakukan di kelompok lanjut usia
posyandu lansia atau Puskesmas dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat KMS lanjut usia.
3. Upaya Kuratif Kegiatan pengobatan ringan bagi lanjut usia yang sakit bila dimungkinan
dapat di lakukan di kelompok lanjut usia atau Posyandu lansia. Pengobatan lebih lanjut ataupun perawatan bagi lanjut usia yang sakit dapat dilakukan di fasilitas
pelayanan seperti Puskesmas Pembantu, Puskesmas ataupun di Pos Kesehatan Desa. Bila sakit yang diderita lanjut usia membutuhkan penanganan dengan fasilitas lebih
lengkap, maka dilakukan rujukan ke Rumah Sakit setempat. 4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif ini dapat berupa upaya medis, psikososial, edukatif maupun upaya-upaya lain yang dapat semaksimal mungkin mengembalikan
kemampuan fungsional dan kepercayaan diri lanjut usia Wahyuna, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Penanganan Lansia