Morfologi tumbuhan Sistematika tumbuhan Nama daerah Nama asing

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tumbuhan

Uraian tumbuhan meliputi daerah tumbuh habitat, morfologi tumbuhan, sistematika tumbuhan, namaasing dan daerah, kandungan kimia dan kegunaan tumbuhan. 2.1.1 Daerah tumbuh habitat Tanaman kelor merupakan tanaman asli kaki bukit Himalaya, Asia Selatan, dari timur laut Pakistan, sebelah utara Bengala Barat di India dan timur laut Bangladesh. Tanaman kelor telah menyebar dan beradaptasi dengan baik di luar daerah asalnya, termasuk seluruh Asia Selatan dan di banyak negara Asia Tenggara, Semenanjung Arab, Afrika, Amerika Tengah, Karibia dan Amerika Selatan Kurniasih, 2013. Tanaman kelor tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai ketinggian ± 1000 m dpl. Tanaman kelor dapat tumbuh dengan baik di daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300-500 m dpl Tilong, 2012. Tanaman kelor tumbuh liar di ladang, di daerah yang cukup air, tetapi juga bisa tumbuh di tanah gersang Kurniawan, 2013.

2.1.2 Morfologi tumbuhan

Tanaman kelor merupakan tanaman perdu tegak dengan batang berkayu yang memilikiketinggian pohon mencapai 12 meter; berakar tunggang berwarna putih yang membesar seperti lobak; mempunyai batang bulat dengan arah tumbuh lurus ke atas dan permukaannya kasar. Percabangan pada batangnya terjadi secara 6 simpodial; daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling; helai daun saat muda berwarna hijau muda, setelah dewasa hijau tua, bentuk helai daun bulat telur, panjang 1 - 3 cm, lebar 4 mm sampai 1 cm, ujung daun tumpul, pangkal daun membulat, dan tepi daun rata, susunan pertulangan menyirip, pemukaan atas dan bawah halus; bunga berwarna putih agak krem, menebar aroma khasKurniasih, 2013. Tanaman kelor berbuah setelah berumur 12-18 bulan, berbentuk segitiga memanjang dengan panjang sekitar 20-60 cm, ketika masih muda berwarna hijau, namun setelah tua warnanya berubah menjadi cokelat,berwarna cokelat setelah tua; biji berbentuk bulat, ketika muda berwarna hijau terang dan ketika polong matang dan kering berwarna cokelat kehitaman dengan sayap biji ringan, sedangkan kulit biji mudah dipisahkan sehingga meninggalkan biji yang berwarna putih biji berbentuk bulatTilong, 2012.

2.1.3 Sistematika tumbuhan

Menurut Depkes RI 2001, sistematika tanaman keloradalah sebagai berikut. Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Brassicales Famili : Moringaceae Genus : Moringa Spesies : Moringa oleifera Lam. 7

2.1.4 Nama daerah

Penanaman kelor di Indonesia tersebar di seluruh daerah, mulai dari Sabanghingga Meurauke. Tanaman kelor dikenal pada berbagai daerah, sepertimurong Aceh, marangghi Madura, moltong Flores, kelo Gorontalo, keloro Bugis, Kawano Padang, ongge Bima dan kelor Jawa, Melayu, Sunda, Bali dan Lampung Tilong, 2012.

2.1.5 Nama asing

Selama berabad-abad, tanaman kelor telah dibawa ke berbagai daerah, mulai dari wilayah sub tropis hingga tropis. Kini kelor dikenal di 82 negara dengan 210 nama yang berbeda, diantaranyaadalah pattima Benin, aleko Ethiopia, yevu-ti Ghana, cham’mwanba Malawi, ewe ile Nigeria, cedro Brazil, angela Colombia, dangap Somalia, ruwang Sudan, mupulanga Zimbabwe, sajina Bangladesh, suhanjna Pakistan dan marum Thailand Kurniasih, 2013.

2.1.6 Kandungan kimia