Defenisi dan Epidemiologi Gambaran Klinis Geographic tongue

anemia,leukemia, penyakit metabolik diabetes mellitus, defisiensi vitamin B, dll dan gangguan immunologi pemphigus, erythema multiform, lichen planus, dll. 1,2,6,7

2.2 Geographic tongue

Geographic tonguemerupakan kondisi yang menunjuk pada beberapa istilah seperti exfoliation areata linguae, glossitis exfoliativa marginata, lingua geographica, benign migratory glossitis, erythema migrans, annulus migrans, wandering rash of the tongue, migratory glossitis. 8 Lidah dengan lesi Geographic tongue kurang disadari keberadaannya oleh penderita, kecuali lesi ini menimbulkan rasa gatal atau terbakar pada daerah yang terlibat. Kondisi ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dan dapat bertahan selama hidup atau menghilang di usia pertengahan. 9 Gambar 2. Geographic tongue

2.2.1 Defenisi dan Epidemiologi

Geographic tongueadalah permukaan lidah yang eritematous, atropi, papilla filiformis yang dikelilingi oleh bentuk lingkaran putih ataupun tidak, dengan lokasi dan bentuk yang bervariasi. Geographic tonguemerupakan suatu kondisi abnormal dari permukaan lidah yang bisa terjadi pada hampir semua usia, bahkan dapat dijumpai sejak usia 2 tahun. 10 Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian diberbagai negara ditemukan hasil bervariasi dari prevalensi Geographic tongue, diantaranya penelitian oleh Honarmand dkkyang mengemukakan prevalensi Geographic tonguepada tahun 2013 adalah sebesar 7,8, 4 Shulman JDdkk pada tahun 2005adalah sebesar 1,0- 2,5, 5 Bird JAdkk pada tahun 2003 adalahh sebesar 1-14, 6 dan Darwazehdkk pada tahun 2011 adalah sebesar 4,8, 7 dan F. Mojarradpada tahun 2008adalah sebesar 27 populasi.

2.2.2 Etiologi dan Predisposisi

Geographic tongue merupakan perubahan spesifik pada mukosa lingua. Lesi ini jarang mengenai mukosa labial, bukal atau palatal. 11 Pada dasarnya etiologi dari Geographic tongue belum diketahui secara pasti. Berbagai faktor telah diajukan oleh para peneliti untuk menjelaskan faktor penyebab dari kondisi ini walaupun dapat dikatakan bahwa hal ini belum jelas kepastiannya. 11 Faktor-faktor tersebut antara lain

2.2.2.1 Genetik

Menurut Prinz dan Baum 1939, separuh dari kasus Geographic tongue yang terjadi dapat dikaitkan dengan faktor keturunan atau herediter yang mempunyai latar belakang Geographic tongue, yang kemudian akan diturunkan pada generasi-generasi berikutnya dengan faktor pencetus adanya kondisi sistemik tertentu. 11

2.2.2.2 Defisiensi Nutrisi

Faktor defisiensi nutrisi juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab dari kondisi ini. Defisiensi zat besi, asam folat dan vitamin B12 dapat mengakibatkan depapilasi lingua dan kondisi ulseratif. 11 Universitas Sumatera Utara

2.2.2.3 Psikosomatik

Banyak peneliti yang mencoba menghubungkan Geographic tongue dengan keadaan psikosomatik penderita, dimana lesi ini sering ditemukan pada penderita yang dalam keadaan stress, gugup dan temperamen emosional. Keadaan psikis yang seperti ini dapat menimbulkan perubahan pada tubuh dan organ-organ visceral sehingga fungsi normal sel-sel tubuh mudah terganggu sebagai akibat dari kecemasan ataupun stress emosional yang berlangsung lama. 11 Salah satu literatur menyatakan bahwa pelajar yang menderita Geographic tongue memiliki kecenderungan untuk mengalami lesi yang lebih parah apabila mereka sedang dalam kondisi stress emosional daripada bila mereka dalam keadaan tenang. Diantara penderita psikiatri terdapat prevalensi Geographic tongue 6 kali lebih tinggi pada mereka yang menderita gangguan jiwa daripada diantara pelajar. 11,12

2.2.2.4 Hormonal

Lesi ini dapat muncul pada awal menstruasi atau lebih jelas pada masa menstruasi. Hal ini dikaitkan dengan adanya perubahan hormonal. 11,12

2.2.2.5 Atopy

Geographic tongue merupakan suatu kondisi inflamasi rekuren yangdikarakteristikkan cenderung mudah teriritasi oleh kontak dengan iritan dari lingkungan luar seperti panas, makanan, asam dan lain-lain. Asma dan rhinitis terbagi kedalam dua bentuk yaitu ekstrinsik dan intrinsik dan cenderung bahwa asma ekstrinsik dan rhinitis ekstrinsik terjadi pada orang yang atopy sedangkan asma intrinsic dan rhinitis intrinsic terjadi pada orang yang non atopy. Burkett telah menyatakan bahwa individu dengan latar belakang atopy tampaknya lebih sering menunjukkan manifestasi kondisi ini. Meskipun demikian, Geographic tongue merupakan suatu tanda umum dalam rongga mulut pada pasien asma dan rhinitis, tidak masalah atopy atau tidak. 11,12 Universitas Sumatera Utara

2.2.2.6 Psoriasis dan Penyakit Reiter’s

Lesi Geographic tongue digambarkan berhubungan dengan penyakit kulit tertentu seperti psoriasis dan penyakit Reiter’s. dimana dinyatakan bahwa Geographic tongue merupakan salah satu manifestasi di rongga mulut yang terjadi pada penderita dengan psoriasis kulit dan penyakit Reiter’s, karena ditemukannya gambaran histopatologis yang sama. Beberapa penulis mengelompokkan psoriasis, penyakit Reiter’s, Geographic tongue dan geographic stomatitis kedalam suatu kelompok yang disebut lesi oral psoriasis. 11,12

2.2.2.7 Infeksi Jamur dan Bakteri

Beberapa literatur mengaitkan kemungkinan adanya kaitan infeksi jamur dan bakteri dengan terjadinya Geographic tongue. 11,12 2.2.2.8Fissure Tongue Geographic tongue sering muncul bersamaan dengan Fissure tongue yang dinyatakan mempunyai hubungan klinis yang positif. Menurut perkiraan, 50 dari penderita Geographic tongue juga memiliki Fissure tongue. Bentuk lidah ini terlihat merupakan suatu kelainan herediter dan genetic yang saling berhubungan satu sama lain. Menurut Kulla-Mikkonen 1986, Geographic tongue dapat merupakan pengaruh dari Fissure tongue. Hal ini mungkin terjadi akibat iritasi dari mikroorganisme yang tersembunyi di dalam Fissure. 11,12 2.2.2.9Ibu Hamil dan Menyusui Sebuah hasil studi di skotlandia menemukan bahwa pada ibu hamil maupun ibu yang sedang menyusui akan meningkatkan resiko terjadinya Geographic tongue. Hal ini diyakini berkaitan dengan kebutuhan nutrisi dan zat besi yang ekstra pada ibu hamil maupun menyusui. Saat ibu hamil kebutuhan nutrisi akan menjadi 2 kali lipat lebih banyak, dan sama halnya pada ibu yang menyusui. 11,12 Universitas Sumatera Utara

2.2.2.10 Alergi

Kata alergi dapat digunakan untuk mendefinisikan reaksi imun spesifik terhadap satu atau lebih zat atau bahan penyebab alergi. Alergi tipe IV menurut Gawkroder pada tahun 2005 merupakan jenis alergi yang paling sering mucul diwilayah orofasial. 11,12,13 Geographic tonguediyakini juga bisa muncul sebagai efek alergi terhadap bahan mercuri dan emas. Seperti yang kita ketahui kedua jenis bahan ini lazim dijumpai di dunia kedokteran gigi pada masa lampau maupun sekarang. 11,12,13

2.2.3 Gambaran Klinis Geographic tongue

Lesi pada Geographic tongue pada awalnya sering dijumpai pada dorsal, ujung atau tepi lateral lidah dan biasanya bermigrasi kearah depan. Kondisi ini dapat dimulai dengan pembentukan satu bintik merah yang secara bertahap dapat meningkat ukurannya. Bintik-bintik merah ini selanjutnya secara perlahan-lahan akan meluas dan menyebar pada daerah yang berdekatan dimana kadang-kadang dua lingkaran akan bertemu dan saling memotong. 14 Lesi ini biasanya terdiri dari beberapa daerah yang mengalami deskuamasi papilla filiformis dan berbentuk lingkaran tak beraturan. Bagian tengah lesi tersebut kadang-kadang terlihat mengalami inflamasi dan dibatasi oleh suatu garis tipis berwarna putih kekuning-kuningan. Papilla fungiformis tetap berada dalam daerah deskuamasi merupakan daerah kecil yang mengalami titik- titik meninggi berwarna merah. Daerah yang mengalami inflamasi menjadi merah dan sedikit perih. 14 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.Geographic tongue pada lidah orang dewasa Gambar 4. Geographic tonguepada anak-anak Sifat khas Geographic tongue bermanifestasi secara klinis sebagai area terlokalisasi, melingkar dengan batas yang tidak teratur, berupa bercak merah yang dikelilingi oleh batas putih yang sedikit menonjol. Bercak merah menunjukkan atrofi papilla filiformis dan batas putih terdiri dari papilla filiformis yang beregenerasi dan campuran antara keratin dan neutrofil. Geographic Universitas Sumatera Utara tongue dikarakterisasi oleh periode remisi dan eksaserbasi. Lesi ini biasanya menetap pada satu area untuk satu atau beberapa minggu maupun bulan dan kemudian menghilang dan muncul kembali di tempat lain pada lidah. Pada beberapa pasien, perpindahan area dapat terjadi selama periode menstruasi, sedangkan pada pasien lainnya, hal ini terjadi selama periode anxietas dan tegang. 14 Lesi ini biasanya asimptomatik, meskipun sering menimbulkan sensasi terbakar dan ketidaknyamanan saat makan makanan pedas atau asam atau minum minuman berkarbonat atau alkohol. Beberapa pasien dengan lesi ini mengalami Cancer phobic dan memerlukan penjelasan. 114

2.2.4 Diagnosa dan Diagnosa Banding