Tugas dan Fungsi Auditor Inspektorat Kualitas Hasil Audit

14 Auditor Inspektorat melakukan proses audit terhadap pemerintah daerah, kemudian dari hasil tersebut diberikan pada Gubernur. Pihak BPK melakukan pemeriksaan atas laporan hasil audit yang telah dibuat oleh auditor inspektorat, agar BPK dapat mengeluarkan opini terhadap laporan hasil audit yang telah dibuat tersebut. Maka, hasil audit auditor inspektorat menjadi ‘second opinion’ bagi BPK dalam melakukan proses audit.

2.1.4 Tugas dan Fungsi Auditor Inspektorat

Inspektorat Provinsi Sumatera Utara adalah merupakan Unsur Pengawas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh seorang Inspektur yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur serta secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. Inspektorat Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan di daerah Provinsi, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah KabupatenKota dan pelaksanaan urusan Pemerintahan di Daerah KabupatenKota serta tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas yang sebagaimana dimaksud, Inspektorat menyelenggarakan fungsi : 1. Perencanaan program pengawasan dibidang Perumusan Kebijakan teknis dibidang Inspektorat Pengawasan; 2. Perumusan kebijakan dan fasilitasi Pengawasan; 3. Pelaksanaan tugas pembantuan dibidang pengawasan; 15 4. Pelaksanaan Pelayanan Administrasi; 5. Pemeriksaan pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1.5 Kualitas Hasil Audit

De Angelo 1981 mendefinisikan kualitas hasil audit sebagai “probabilitas bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien.” Probabilitas auditor untuk melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien tergantung pada independensi auditor. Tetapi lebih lanjut dinyatakan bahwa tidak hanya bergantung pada klien saja, auditor merupakan pihak yang mempunyai kualifikasi untuk memeriksa dan menguji apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Cara yang paling efektif untuk menjamin bahwa suatu laporan hasil pemeriksaan telah dibuat secara wajar, lengkap, dan obyektif adalah dengan mendapatkan review dan tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab pada entitas yang diperiksa. Tanggapan atau pendapat dari pejabat yang bertanggung jawab tidak hanya mencakup kelemahan dalam pengendalian intern, kecurangan, penyimpangan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, atau tidak ketidakpatutan yang dilaporkan oleh pemeriksa, tetapi juga tindakan perbaikan yang direncanakan. 16 Pemeriksaan harus memuat komentar tersebut dalam laporan hasil pemeriksaannya. Menurut Irahandayani 2003 kualitas audit dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : “berkualitas dapat dipertanggungjawabkan dan tidak berkualitas tidak dapat dipertanggung jawabkan”. Hasil pemeriksaan atas pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dikatakan berkualitas jika hasil pemeriksaan tersebut dapat meningkatkan bobot pertanggungjawaban atau akuntabilitas, serta dapat memberikan informasi pembuktian ada tidaknya penyimpangan, kesalahan serta tindak pidana korupsi. Hal ini akan memberikan kontribusi bagi mutu akuntabilitas instansi pemerintah daerah yang bersih dan bebas korupsi. Kualitas hasil audit bisa juga dilihat dari kualitas keputusan- keputusan yang diambil. Menurut Edwards et. al 1984 “ada dua pendekatan yang digunakan untuk mengevaluasi sebuah keputusan yaitu outcome oriented dan process oriented.” Pendekatan outcome oriented digunakan jika solusi dari sebuah permasalahan atau hasil dari sebuah pekerjaan sudah dapat dipastikan. Untuk menilai kualitas keputusan yang diambil dilakukan dengan cara membandingkan solusi atau hasil yang dicapai dengan standar hasil yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan pendekatan process oriented digunakan jika solusi sebuah permasalahan atau hasil dari sebuah pekerjaan sangat sulit dipastikan. Maka untuk menilai kualitas keputusan yang diambil auditor dilihat dari kualitas 17 tahapan proses yang telah ditempuh auditor selama menyelesaikan pekerjaan dari awal hingga menghasilkan sebuah keputusan. Terdapat empat hal yang dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu: 1 lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan tenure, semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, 2 jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya, 3 kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada cenderung klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan 4 review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak ketiga Alim dkk, 2007.

2.1.6 Akuntabilitas