19 3
Fasilitas Fasilitas fisik merupakan sumber yang penting pula dalam proses
implementasi. Tanpa bangunan sebagai kantor untuk melaksanakan koordinasi, tanpa perlengkapa, tanpa perbekalan, maka besar kemungkinan
implementasi yang direncanakan tidak akan berhasil. 4
Struktur Birokrasi Menurut Edwards, ada dua karakteristik utama dari birokrasi, yakni
prosedur-prosedur kerja ukuran-ukuran dasar atau sering disebut sebagai
Standard Operating Procedure
SOP berkembang sebagai tanggapan internal terhadap waktu yang terbatas dan sumber-sumber dari para
pelaksana serta keinginan untuk keseragaman dalam bekerjasamanya organisasi-organisasi yang kompleks dan tersebar luas. Fragmentasi adalah
tekanan-tekanan di luar unit-unit birokrasi, seperti komite-komite legislatif, kelompok-kelompok kepentingan, pejabat-pejabat eksekutif,
konstitusi Negara dan sifat kebijakan yang mempengaruhi organisasi birokrasi-birokrasi pemerintah
.
2. Model yang dikembangkan oleh Van Meter dan Van Horn, Yang
Disebut Sebagai Model Proses Implementasi Kebijakan.
Meter dan Horn dalam teorinya ini beranjak dari suatu argumen bahwa perbedaan-perbedaan dalam proses implementasi akan dipengaruhi oleh sifat
kebijakan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya mereka menawarkan suatu pendekatan yang mencoba untuk menghubungkan antara isu kebijakan dengan
implementasi dan suatu model konseptual yang mempertalikan kebijakan dengan
Universitas Sumatera Utara
20 prestasi kerja. Kedua ahli ini menegaskan pula pendiriannya bahwa perubahan,
kontrol dan kepatuhan bertindak merupakan konsep-konsep penting dalam prosedur-prosedur implementasi.
Van Meter dan Van Horn dalam Subarsono, 2005:99 ada enam variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi, yaitu:
a Standar dan sasaran kebijakan. Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat
direalisasikan. Apabila standar dan kebijakan kabur, maka akan terjadi misi interpretasi dan mudah menimbulkan konflik diantara para agen
implementasi. b Sumber daya
Implementasi kebijakan perlu dukungan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya non manusia.
c Komunikasi antar organisasi dan penguatan aktivitas Dalam implementasi program perlu dukungan dan koordinasi dengan
instansi lain. Untuk itu perlu koordinasi dan kerja sama antara instansi bagi keberhasilan suatu program.
d Karakteristik Agen Pelaksana Agen pelaksana mancakup struktur birokrasi,
Standard Operating Procedure
SOP, norma-norma, dan pola-pola hubungan yang terjadi
Universitas Sumatera Utara
21 dalam birokrasi, yang semuanya akan mempengaruhi implementasi suatu
program. e
Kondisi sosial, ekonomi dan politik Variabel ini mencakup sumber daya ekonomi, lingkungan yang dapat
mendukung keberhasilan implementasi kebijakan, sejauh mana kelompok- kelompok kepentingan dapat memberikan dukungan bagi implementasi
kebijakan, karakteristik para partisipan, yakni mendukung atau menolak, bagaimana sifat opini publik yang ada di lingkungan, dan apakah elit
politik mendukung implementasi kebijakan. f
Disposisi Implementor Disposisi implementor ini mencakup tiga hal, yakni:
i. Respon implementor terhadap kebijakan yang akan dipengaruhi
kemauannya untuk melaksanakan kebijakan, ii.
Kognisi, yakni pemahamannya terhadap kebijakan, dan iii.
intensitas disposisi implementor, yakni prefansi nilai yang dimiliki oleh implementor.
Variabel-variabel kebijakan bersangkutan paut dengan tujuan-tujuan yang telah digariskan dan sumber-sumber yang tersedia. Pusat perhatian pada badan-
badan pelaksana meliputi baik organisasi formal maupun informal, sedangkan komunikasi antara organisasi terkait beserta kegiatan-kegiatan pelaksanaannya
mencakup antara hubungan di dalam lingkungan sistem politik dan dengan para pelaksana mengantarkan kita pada pemahaman mengenai orientasi dari mereka
yang mengoperasionalkan program di lapangan Subarsono, 2005:99.
Universitas Sumatera Utara
22 Model implementasi inilah yang akan digunakan penulis di lapangan untuk
menganalisis proses implementasi Peraturan Walikota Medan Nomor 28 Tahun 2011. Alasan penulis menggunakan model ini karena variabel ataupun indikator
yang dikemukakan oleh Van Meter dan Van Horn merupakan variabel yang bisa menjelaskan secara komprehensif tentang kinerja implementasi dan dapat lebih
kongkret dalam menjelaskan proses implementasi yang sebenarnya.
2.2. Kebijakan Publik dan Kebijakan Sosial