Sambungmacan, Lokasi Fosil Sm1-Sm4

Sambungmacan, Lokasi Fosil Sm1-Sm4

Hari kedua penelusuran lokasi penemuan fosil, kami habiskan untuk menyambangi Sambungmacan, Trinil, dan Widodaren. Lokasi pertama yang kami datangi adalah Sambungmacan di Desa Cemeng.

Foto lama hitam-putih, diperkirakan tahun 1920-an, memperlihatkan

Penemuan fosil hominid di Sambungmacan ada

lokasi penemuan Manusia Jawa oleh Eugene Dubois di Bengawan Solo,

di dua lokasi, yaitu di Desa Cemeng (Sambungmacan

Trinil. Foto: Deni Sugandi atas foto koleksi Fachroel Aziz.

Cemeng) dan Desa Drojo (Sambungmacan Kanal). Sebelum memasuki lokasi Sambungmacan Cemeng,

Fosil P VIII merupakan satu-satunya fosil kami singgah dulu di rumah Darsono (63 tahun). Dulu, tengkorak hominid yang paling lengkap yang pernah selain berprofesi sebagai koordinator penggalian ditemukan di kawasan Asia dan sangat menarik pasir, Darsono menjadi kolektor lokal fosil yang perhatian ilmuwan dunia. Nama ilmiahnya adalah ditemukan dalam kegiatan penggalian pasir. Ia juga Homo erectus (semula dinamakan Pithecanthropus

berjasa memberikan informasi temuan fosil Homo

erectus ) dengan kode atau nama fosil P VIII yang erectus Sambungmacan 4 (Sm4) pada tahun 2001 berarti temuan fosil tengkorak Pithecanthropus yang kepada Fachroel Aziz. Sm4 merupakan tengkorak ke-8. Nama lainnya adalah S17 yang berarti temuan Homo erectus dengan preservasi (pengawetan) fosil manusia purba di Sangiran yang ke-17. Fosil ini terbaik sehingga struktur morfologi bagian lunak bisa

Von Koenigswald ikut membantu menggali fosil Philadelphia, April 1937, Von Koenigswald diundang manusia secara langsung. Dia sangat terkesan. Pada bulan

sebagai pembicara. Dari simposium tersebut, The Carnegie

November 1932, Von Koenigswald berhasil membawa Institution mengangkat Von Koenigswald sebagai

11 potongan tengkorak ke Bandung. peneliti ahli dan memberinya biaya untuk melakukan Tapi fosil-fosil binatang yang ditemukan di ekskavasi Sangiran dalam skala besar pada 1937. Ngandong menunjukkan bahwa daerah tersebut

Namun, sejak di Amerika Serikat, Von Koenigswald termasuk lebih muda ketimbang Trinil, sehingga telah memerintahkan Atmo untuk melakukan dimasukkan ke Pleistosen Atas. Tapi mana yang lebih penggalian di Sangiran. Sekembali dari negeri Paman tua lagi? Von Koenigswald menjawabnya pada 1934. Sam pada 1937 itu Von Koenigswald mendapatkan fosil Setelah mempelajari fosil-fosil yang ditemukan di Jawa Sangiran B (Sangiran 1) dari Atmo. Pada akhir 1938 Tengah dan Jawa Timur, terutama dari Sangiran, Von sebelum Von Koenigswald berangkat ke Peking, Rusman Koenigswald berkeyakinan bahwa fosil mamalia di mengirimnya fosil rahang atas. Fosil ini dibawanya Pulau Jawa sebagian termasuk kepada Pleistosen Bawah ke Peking untuk dianalisis bersama dengan Chu dan (Formasi Pucangan, Jetis Beds), sebagian ke Pleistosen Weidenreich. Sementara di Peking, dia pun menerima Tengah (Formasi Kabuh, Trinil Beds). Masa tua Formasi

lagi kiriman potongan-potongan fosil hominid pada awal Kabuh ini mendorong Von Koenigswald untuk menggali

1939. Temuan tersebut dinamakannya Pithecanthropus fosil-fosil hominid.

IV (Sangiran 4). Dan antara tahun 1939-1941, setelah Atas penemuan fosil oleh Andojo pada awal 1936 kembali dari Peking, Von Koenigswald mendapatkan di Mojokerto, Von Koenigswald mengumumkan fosil Sangiran 5, 6, dan 7. penemuan tersebut dalam Erste Mitteilung über einen

Ringkasnya, satu dasawarsa (1931-1941) penemuan fossilen Hominiden aus dem Altplesitocan Ostjavas

fosil di Sangiran oleh Von Koenigswald disebut oleh

(1936). Menurutnya, fosil tersebut termasuk jenis Teuku Jacob (Paleontological Discoveries in Indonesia with Pithecanthropus baru, yang disebutnya sebagai Special Reference to the Finds of the Last Two Decades, 1973) Pithecanthropus modjokertensis.

sebagai periode kedua penelitian paleo-antropologi di Pada akhir 1935 dan awal 1936, Teilhard de Chardin

Indonesia. Sementara yang pertama merujuk kepada menyambangi Von Koenigswald di Bandung. Kawannya

periode 1890-1900 yaitu masa kerja Dubois di Indonesia.

tersebut kemudian menyambungkan Von Koenigswald Menurut Tobias (1984), penemuan-penemuan Von dengan The Carnegie Institution di Washington, AS. Koenigswald kini tersimpan di Senckenberg Museum, Oleh karena itu, tidak heran bila pada International

Frankfurt am Main, Jerman, kecuali fosil tengkorak

Symposium on Early Man di Academy of Natural Sciences, Ngandong dan fosil anak kecil dari Mojokerto yang