11
2.2 Pengolahan Tandan Buah Segar menjadi CPO
Hasil panen yang diterima di pabrik adalah berupa tandan buah segar TBS. Tandan tersebut dikatakan masih segar apabila tiba di pabrik dan selesai
diolah dalam jangka waktu 24 jam. Pada umumnya TBS terdiri atas tandan buah yang sebagian buahnya telah memberondol atau lepas dari tandannya.
Pemberondolan terjadi sewaktu tandan masih di pohon. Pengolahan TBS di pabrik bertujuan untuk memperoleh minyak sawit yang berkualitas baik. Proses tersebut
berlangsung cukup panjang dan memerlukan kontrol yang cermat, dimulai dari pengangkutan TBS atau brondolan dari TPH tempat pengumpulan hasil ke
pabrik sampai dihasilkannya minyak sawit dan hasil-hasil sampingnya Mangoensoekarjo, 2003.
Adapun tahapan proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO adalah sebagai berikut:
1. Tahap Penerimaan Buah
Pada tahap penerimaan buah, tahap pertama TBS tandan buah segar ditimbang di jembatan timbang. Penimbangan di lakukan dua kali untuk setiap
pengangkutan TBS yang masuk ke pabrik, yaitu pada saat masuk berat truk dan TBS serta pada saat keluar berat truk. Dari selisih timbangan saat truk masuk
dan keluar, di peroleh berat bersih TBS yang masuk ke pabrik. Misal : -
Berat truk + TBS = 5 ton -
Berat truk kosong = 1 ton -
Netto = Berat truk + TBS – Berat truk kosong = 5 – 1 = 4 ton
Universitas Sumatera Utara
12
Kemudian setelah dilakukan penimbangan, TBS Tandan Buah Segar selanjutnya dibongkar dengan menuang langsung dari truk ke Loading ramp. Di
pintu loading ramp, buah disortir berdasarkan fraksi kematangannya. Penyortasian dilakukan berdasarkan kriteria kematangan buah, hal ini bertujuan
pada penentuan rendemen minyak. Loading ramp terdiri dari 15 pintu dengan sistem hidrolik. Buah yang telah matang dimasukkan ke dalam lori melalui
loading ramp untuk selanjutnya dibawa ke stasiun perebusan. Tiap lori berkapasitas 2,3-2,5 ton Waluyo, 2000.
2. Tahap Perebusan
Proses rebusan dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah berondolan lepas dari tandan pada waktu proses penebahan di thresher dan menghentikan
proses peningkatan asam lemak bebas ALB karena aktivitas enzim lipase dan oksidase yang berperan sebagai katalisator. Untuk menurunkan kadar air serta
membantu proses pelepasan inti dari cangkang Waluyo, 2000. Rebusan berupa bejana silindris mendatar dengan pintu pada kedua
ujungnya yang biasanya dikenal dengan istilah sterilizer. Lori-lori yang telah berisi TBS ditarik dengan capstand untuk dimasukkan ke dalam sterilizer. Tiap
sterilizer mampu memuat 9-10 lori. Perebusan dilakukan dengan menggunakan steam bertekanan 2,8-3,0 kg cm
2
, temperatur 135-140
o
C selama 80-90 menit dengan siklus perebusan selama 90-100 menit Bagian Pengolahan, 2009.
3. Tahap Pemipilan
Tandan buah segar TBS serta lori yang telah direbus dikirim ke bagian pemipilan dan dituangkan kealat pemipil thresher dengan bantuan hoisting
Universitas Sumatera Utara
13
crane. Proses pemipilan terjadi akibat tromol berputar pada sumbu mendatar yang membawa TBS ikut berputar sehingga membanting-banting TBS tersebut dan
menyebabkan brondolan lepas dari tandannya. Brondolan yang keluar dari bagian bawah pemipil ditampung oleh sebuah screw conveyor untuk dikirim kebagian
digesting dan pressing. Sementara tandan kosong yang keluar dari bagian bawah pemipil ditampung oleh elevator, kemudian hasil tersebut dikirim ke hopper
janjangan kosong Bagian Pengolahan, 2009. 4.
Tahap Pelumatan dan Ekstraksi Minyak Brondolan yang telah terpipil dari tahap pemipilan diangkut ke bagian
pengadukan pelumatan digester. Fungsi dari tahap pelumatan digester adalah untuk melumatkan daging buah, memisahkan daging buah dengan biji,
melepaskan sel minyak dan mengempa pressing untuk memisahkan minyak kasar dari ampas.
Brondolan yang telah mengalami pelumatan digester akan keluar melalui bagian bawah digester berupa bubur. Hasil pelumatan tersebut langsung masuk
kealat pengempaan yang persis dibagian bawah digester. 5.
Tahap Pemurnian Klarifikasi Minyak Minyak dari hasil pengempaan dialirkan masuk kedalam tangki pemisah
Continous Settling Tank CST untuk memisahkan minyak dari lumpur dengan cara pengendapan lalu menuju tangki lumpur Sludge Tank yang menampung
lumpur yang keluar dari tangki pemisah. Kemudian masuk kedalam tangki masakan Oil Tank untuk memanaskan dan memisahkan minyak dari benda
padatan yang melayang agar pemisahan minyak di Oil Purifier berlangsung baik.
Universitas Sumatera Utara
14
Selanjutnya menuju saringan berputar Brush Strainer untuk memisahkan serabut- serabut dari sludge. Lalu menuju Sludge Separator untuk memisahkan
mengambil minyak yang masih terkandung dalam sludge. Sludge merupakan fasa campuran yang masih mengandung minyak. Di
pabrik kelapa sawit, sludge diolah untuk dikutip kembali pada minyak yang masih terkandung didalamnya, lalu dialirkan kembali ke Continous Settling Tank CST
lalu dikirim ke oil tank. Dari oil tank minyak dimurnikan kembali melalui oil purifier, setelah itu dikirim ke vacuum drier untuk mengurangi kadar air minyak
yang keluar dari oil purifeier sehingga kandungan air memenuhi standar Bagian
Pengolahan, 2009.
2.3 Minyak Kelapa Sawit CPO