Kangmartho.com Page 4
2 Rajin memperbanyak perbendaharaan kata-kata dan kalimat secara
kontinu. Kita dapat memperhitungkan, jika setiap hari kita dapat menghafal 10 ksoakata, maka dalam satu bulan berarti kita telah dapat
menguasai kosa kata bahasa Arab sebanyak 300 kata. Nah, kalau satu tahun? Kalikan saja. Berapa jumlah kosa kata dapat kita hafal.
3 Selalu melatih alat pendengaran dan pengucapan, agar menjadi fasih dan
lancar, sehingga secara spontan, kapan dan dimana saja diperlukan. Caranya mengajar orang lain yang pandai, untuk diajak bercakap-cakap
denga bahsa Arab. Atau dengan cara mendengarkan pembicaraan orang lain, baik melalui radio-siaran radio berbahasa Arab, TV, tape recorder,
dan lain-lain 4
Terus-menerus banyak membaca buku-buku dalam bahasa Arab. Buku- buku petunjuk mengenai percakapan bahasa Arab, sangat membantu
kemajuan percakapan bahasa Arab anda. 5
Menciptakan lingkungan dalam suasana bahasa Arab. 6
Mencintai guru dan teman yang pandai bahasa Arab. Jadikan mereka sebagai teman setia. Dalam saat-saat tertentu, mereka dapat dijadikan
sebagai tempat bertanya. 7
“
Ajarkanlah bahasa itu, jangan hanya mengajarkan tentang bahasa itu
”. Ajar dan latihlah anak-anak berbicara bahasa Arab, jangan hany mengajar
ilmu bahasa Qawaid-qawaid melulu.
2. Metode Muthla’ah Membaca
Metode muthala’ah, yaitu cara menyajikan pelajaran denagn cara membaca baik membaca dengan bersuara maupun membaca dalam hati.
Melalui metode muthala’ah ini, diharapkan anak didik dapat mengucapkan lafal kata-kata dan kalimat dalam bahasa Arab yang fasih,
lancar dan benar. Tidak sembarang membaca, akan tetapi memperhatikan tanda-tanda baca., tebal tipisnya bacaan. Sebab, salah dalam mengucapkan
tanda baca, akan berakibat kesalahan arti yang dimaksud.
Kangmartho.com Page 5
Tujuan pengajaran muthala’a
h
Pengajaran muthala’ah bertujuan untuk : 1 Melatih anak didik terampil membaca huruf Arab dan Al-Quran dengan
memperhatikan tanda-tanda baca, misalnya tanda baca dhammah , tanda fathah , tanda kasrah , sadddah , dan tanda
tanwin , dan lain-lain. 2
Dapat membedakan bacaan antara huruf satu dengan huruf yang lainnya, dan antara kalimat bahasa Arab yang samar, sehingga fasih lafadznya,
lancar membacanya dan benar dalam pemakaiannya, tepat bacaan. 3
Dapat melagkan dan melantunkan gaya bahasa Arab dan Al-Quran secara tepat dan menarik hati
4 Melatih anak didik untuk dapat membaca dan mengerti serta paham apa
yang dibacanya tidak verbalisme 5
Agar anak didik dapat membac, membahas dan meneliti buku-buku agama, karya-karya ulama-ulama besar dan pemikir filsuf-filsuf Islam
yang umumnya karya mereka ini ditulis dalam bahasa Arab. Di Indonesia buku semacam ini dikenal dengan istilah “Kitab Kuning”, atau Kitab
Gundul, karena ditulus dalam bahasa Arab yang tidak ada tanda harakatnya tanpa tanda baca yang lengkap
Metode pengajaran muthala’ah 1
Apresepsi dan Pre Test Setiap awal pelajaran hendaklah dimulai dengan apresepsi dan pre test.
Pre test yaitu menghubungkan pelajaran yang telah diberikan, dengan pelajaran yang akan disajikan, sehingga pengajaran menjadi kontekstual
dan relevan 2
Sebelum guru membaca buku pelajaran yang akan dipelajari, suruhlan akan didik untuk membaca buku bacaannya, jika ada, dan menyimak
bacaan gurunya secara baik dan tertib. Setelah selesai membaca adakanlah bersoal jawab dengan anak didik, sehingga mengerti danpaham betul
mengenai bacaan tersebut.
Kangmartho.com Page 6
3 Guru menwaarkan kepada murid, untuk mengulangi bacaan yang baru saja
dibaca oleh gurnya, kemudian menunjuk di antara yang pandai untuk membaca. Sedangkan yang lain aktif menyimak dan memperhatikan bacan
temannya itu. 4
Setelah selesai membaca diantara siswa yang disruh tadi, maka kemudian adakanlah diskusi dan bersoal jawab terhadap bacaan tersebut. Apakah
terdapat kekuarangan atau kesalahan. Dan kalau terdapat kesalahan, suruhlah temannya yang lain untuk membenarkannya. Dalam hal ini
hendaknya diperhatikan juga, bahwa dalam membrtulkan suatu kesalahan, janganlahj disaat-
saat “kalimat” yang dibaca belum selesai. Sebab hal itu akan dapat berakibat makna bacaan menjadi terputus, disamping dapat
menghambat konsentrasi anak didik. 5
Dan jika acara bacaan itu terlalu panjang, maka sebaiknya bacaan tersebut dibagi-bagi dalam bagian pendek terkecil, agar sederhana dan mudah
dimengerti. Dan setelah bagian tertentu dapat diselesaikan, maka dilanjutkan pada bagian yang lain, sehingga akhirnya sampai selesai.
Secara keseluruhan 6
Dalam memberikan penjelasan, hendaklah disertai dengan contoh-contoh, dan menuliskan arti kata-kata sulitnya di papan tulis untuk dicatat oleh
anak didik 7
Pada akhir setiap pelajaran selesai, guru jangan lupa menyiapkan kata-kata nasihat kepada anak didik agar tergugah terangsang untuk giat belajar
dan rajin mengulangi pelajaran yang lain.
Saran-saran yang perlu diperhatikan
1 Bahan bacaan hendaklah disesuaikan dengn taraf pengembangan dan
kemampuan anak didik 2 Jika dianggap perlu, upayakanlah alat peraga media pengajaran, sebagai
alat bantu untuk memudahkan dalam memahami bacaan yang disajikan 3
Mula-mula guru hendaklah membacakan acara pelajaran itu dengan terang. Tidak terlalu keras hingga dapat mengganggu ketenangan kelas
Kangmartho.com Page 7
lain. Dan sebaliknya tidak pula terlalu kecil lembek, sehingga tidapat didengar oleh anak didik yang duduk di belakang.
4 Adakanlah selingan dalam bacaan, jangan suruh anak disuruh membaca
terus-menerus, sehingga dapat menyebabkan anak didik menjadi bosan dan jenuh. Yang akhirnya dapat berakibat lebih jauh.
5 Kesimpulan dan kata-kata sulit dari bacaan, hendaknya dituliskan di papan
tulis, untuk kemudian menyuruh anak didik mencatatnya .
Membetulkan kesalahan dalam membaca
Kesalahan membaca dalam bahasa Arab dan Al-Quran akan berakibat salah pula dalam pengertiandan makna yang terkandung di dalam bacan. Oleh
sebab itu, perlu hati-hati dalam membacanya. Apalagi bacaan Al-Quran. Kesalahan dalam membaca, dapat disebabkan antara lain sebagai berikut :
1 Kesalahan dalam mengucapkan kata-kata dan huruf-huruf seperti
kesalahan makhrajnya. Misalnya lafadz syim , diganti dengan lafad sin , dan lafadz dhat diganti dengan lafadz tha , serta lafadz
aain dibunyikan dengan ghain. Dan seterusnya. 2
Tidak mempedulikan tanda-tanda baca Arab. Misalnya sabdu syaddah , tanda Dhammah , tanda kasrah , dan tanwin , dan tanwin
. Dan lain-lain sebagainya, sehingga kesalahan dapat berakibat fatal. 3
Kesalahan dalam tajwidnya, yang sebetulnya bacaannya harus ditebalkan, menjadi ditipiskan. Dari yang tadinya harus didengungkan menjadi
bacaannya tidak didengungkan. Dan dapat pula terjadi kesalahan dalam tanda berhenti. Dalam membaca Al-Quran, tanda berhenti ini dapat
berakibat salah dalam pengertian, manakala tanda berhenti, tidak diperhatikan. Jika terjadi kesalahan-kesalahan seperti tersebut diatas, maka
guru jangan memberikan kesalahan itu menjadi berlarut, sehingga menjadi terbiasa dalam kesalahan. Misalnya seharusnya dibaca alhamdulillah
hirobbli alamin .
Cara membetulkan kesalahan
Cara membetulkan kesalahan dapat kita lakukan dengan dua cara, yaitu :
Kangmartho.com Page 8
1 Kesalahan dapat dibetulkan di saat-saat selesai membaca dlam satu
kalimat yang sempurna, setelah kemudian dibetulkan, baru kita lanjutkan lagi pada kalimat seterusnya. Cara ini lebih efisien dan lebih berhasil.
2 Setelah anak didik selesai kemudian membacakan bagian bacaan yang
telah ditetapkan secara keseluruhan. Misalnya anak didik salah membaca ditengah-tengah, maka cara membetulkannya yakni apabila anak didik
tersebut merampungkan semua bacaan itu. Hal itu dimaksudkan agar acara bacaan tidak terputus dan tidak terpenggal, sehingga dapat pula
mengganggu konsentrasi anak didik.
3. Metode Imla’