1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah diungkapkan pada latar belakang, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitan ini apakah “Kombinasi algoritma Knapsack dan
LSB terhadap modifikasi nilai brightness tepat untuk digunakan dalam mengamankan data”.
1.3 Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah yang menjadi acuan dalam pengerjaan skripsi ini adalah
sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya membahas tentang kombinasi dua teknik pengamanan data
yaitu menggunakan algoritma Knapsack dan LSB terhadap modifikasi nilai
brightness.
2. Pesan yang menjadi objek dalam implementasi ini adalah file teks dengan
format .txt.
3. Citra penampung dalam implementasi ini adalah berformat .BMP. 4. Citra penampung yang digunakan mempunyai nilai warna R,G,B lebih besar dari
30 dan lebih kecil dari 210
1.4 Tujuan Penelitian
1. Membangun aplikasi yang dapat merahasiakan pesan ke dalam citra dengan
menggunakan dua teknik yaitu enkripsi dan dekripsi menggunakan algoritma Knapsack serta teknik steganografi menggunakan LSB terhadap modifikasi
nilai brightness. 2.
Mengetahui hasil kombinasi antara dua proses pengamanan data
3. Membuktikan tepat atau tidaknya metode enkripsi dekripsi pesan menggunakan algortima Knapsack dikombinasikan dengan metode penyembunyian pesan
menggunakan algoritma LSB terhadap modifikasi nilai brightness untuk pengamanan data.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Manfaat Penelitian
1. Diharapkan penilitian ini akan menambah literatur dan rujukan dalam bidang
ilmu enkripsi dekripsi mengenai pengamanan data menggunakan algoritma
Knapsack serta ilmu steganografi menggunakan algoritma LSB pada citra. 2.
Bagi masyarakat diharapkan aplikasi ini dapat berguna untuk memberikan rasa aman dengan pengamanan data secara ganda untuk melakukan pertukaran
informasi melalui jaringan komunikasi.
1.6 Metode Penelitian
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini: 1.
Studi Literatur
Penulisan tugas akhir ini di awali dengan melakukan pembelajaran literatur pada sejumlah buku, artikel, paper, jurnal, makalah, maupun situs internet mengenai
kriptografi dengan algoritma knapsack dan steganografi dengan algoritma LSB terhadap modifikasi Nilai Brightness .
2. Analisis dan Perancangan Sistem
Pada tahap ini akan dilaksanakan perancangan antarmuka dan perancangan sistem Keamanan teks pada citra bitmap dengan menggunakan algoritma knapsack dan
algoritma LSB terhadap modifikasi Nilai Brightness.
3. Implementasi Sistem
Pada tahap ini akan dilaksanakan pengkodean coding .
4. Pengujian Sistem
Dalam tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun, seperti melakukan ujicoba proses enkripsi dan dekripsi serta penyisipan dan ekstraksi.
5. Dokumentasi
Dalam tahapan ini dilakukan penyusunan laporan dari hasil analisis dan perancangan sistem dalam format penulisan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis membuat sistematika sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN membahas Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan
Masalah, Tujuan penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian yang dilakukan serta Sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI membahas tentang landasan teori kriptografi menggunakan algoritma knapsack dan steganografi menggunakan algoritma
Least Significant Bit LSB terhadap modifikasi nilai brightness. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN membahas mengenai penyisipan pesan
teks ke dalam citra, flow chart sistem serta perancangan antar muka pengguna.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM membahas tentang implementasi dan pengujian sistem.
BAB 5 PENUTUP merupakan kesimpulan dari semua pembahasan yang ada dengan saran-saran yang ditujukan bagi para pembaca atau pengembang.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Kriptografi
Kriptografi merupakan metode untuk mengirimkan pesan rahasia sehingga hanya penerima pesan yang dimaksud dapat menghapus, menyamarkan atau membaca
pesan tersebut. Kriptografi berasal dari bahasa Yunani yaitu kryptos yang berarti tersembunyi dan grapein yang berarti menulis. Pesan asli disebut plaintext dan
pesan yang telah disandikan disebut ciphertext. Pesan yang telah dienkapsulasi dan dikirim disebut kriptogram. Proses mengubah plaintext menjadi ciphertext
disebut enkripsi. Membalikkan proses ciphertext menjadi plaintext disebut dekripsi. Siapapun yang terlibat dalam kriptografi disebut kriptografer. Pada sisi
lain, studi tentang teknik matematika karena berusaha untuk mengalahkan metode kriptografi disebut pembacaan sandi. Cryptanalysts adalah orang-orang berlatih
pembacaan sandi [5]. Proses enkripsi dan dekripsi seperti pada gambar 2.1:
Gambar 2.1 Proses Enchiphering dan Deciphering [4]
Konsep kriptografi sendiri telah lama digunakan oleh manusia misalnya pada peradaban Mesir dan Romawi walau masih sangat sederhana. Prinsip-prinsip
yang mendasari kriptografi yakni: 1.
Confidentiality kerahasiaan merupakan usaha untuk menjaga kerahasiaan pesan agar tidak dapat di akses oleh orang-orang yang tidak berhak.
Enciphering Plaintext
Ciphertext Key
Key Deciphering
Plaintext Ciphertext
Universitas Sumatera Utara
Umumnya hal ini dilakukan dengan cara membuat suatu algoritma matematis yang mampu mengubah data hingga menjadi sulit untuk dibaca
dan dipahami. 2.
Data integrity keutuhan data yaitu layanan untuk menjaga keutuhan data, dalam artian data tersebut tidak mengalami perubahan selama proses
pengiriman atau tidak mengalami modifikasi oleh pihak-pihak yang tidak
berhak. 3.
Authentication keontetikan yaitu layanan yang berhubungan dengan identifikasi apakah pesan tersebut berasal dari sumber yang diharapkan.
Dengan kata lain informasi itu datang dari orang yang di hendaki. 4.
Non-repudiation anti-penyangkalan yaitu layanan yang dapat mencegah suatu pihak untuk menyangkal aksi yang dilakukan sebelumnya
menyangkal bahwa pesan tersebut berasal dirinya
Kriptografi modern merupakan suatu perbaikan yang mengacu pada kriptografi klasik. Pada kriptografi modern terdapat berbagai macam algoritma yang dimaksudkan untuk
mengamankan informasi yang dikirim melalui jaringan komputer. Algoritma kriptografi modern terdiri dari dua bagian:
2.1.1 Algoritma Simetris
Algoritma simetri sering disebut dengan algoritma klasik, karena memakai kunci yang sama untuk proses enkripsi dan dekripsi. Algoritma ini sudah ada sejak 4000
tahun yang lalu. Karena kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi sama, sehingga sering disebut juga one key private key single key, seperti
Twofish, One Time Pad [5]. Proses enkripsi dan dekripsi algoritma simetris dapat
dilihat pada gambar 2.2:
Plainteks Cipherteks
Plainteks dekripsi
enkripsi
Kunci dekripsi K Kunci enkripsi K
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Diagram proses enkripsi dan dekripsi algoritma simetris 2.1.2 algoritma Asimetris
Algoritma Asimetri sering juga disebut dengan kunci publik. Dimana kunci yang digunakan untuk enkripsi berbeda dengan kunci yang digunakan untuk dekripsi,
seperti algoritma RSA, ElGamal, dll. Kunci-kunci tersebut berhubungan satu sama lain. Proses enkripsi dan dekripsi algoritma asimetris dapat dilihat pada gambar
2.3:
Gambar 2.3 Diagram proses enkripsi dan dekripsi algoritma asimetris.
Salah satu contoh algoritma kriptografi simetris adalah algoritma knapsack. Algoritma knapsack adalah algoritma kriptografi kunci-publik yang
keamanannya terletak pada sulitnya memecahkan persoalan knapsack knapsack problem. Knapsack artinya karungkantung. Karung mempunyai kapasitas muat
terbatas. Barang-barang dimasukkan ke dalam karung hanya sampai batas
kapasitas maksimum karung saja.
2.2 Algoritma Knapsack