1
Kebijakan Pemerintah Desa Dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Oleh: Gerrit Adrian Kaemba
ABSTRAKSI
Program Nasional pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri adalah salah satu hasil kerangka kebijakan yang di buat oleh pemerintah pusat guna mengurangi angka kemiskinan serta
membantu masyarakat yang ada di seluruh pelosok tanah air Indonesia. sampai saat ini terbukti melalui program tersebut ada banyak perubahan yang dialami baik secara infrastruktur maupun
non-infrastruktur . seperti yang terjadi di Desa Menggawa, Kecamatan Tamako, Kabupaten Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara dimana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
hadir dengan Memberikan suatu rangsangan yang positif sehingga respon masyarakat terhadap kehadiran program cukup baik dan mebuka peluang bagi masyarakat menuju kehidupan yang
lebih sejahtera. Sampai saat ini pelaksanaan program di Desa Menggawa mengacu pada ketentuan kebijakan yang telah di atur oleh pemerintah yang ada di pusat dan di awasi secara
langsung oleh pemerintah yang ada di Desa dengan wewenang dan tugas utama dalam mengawasi program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. Dalam hal ini pun pemerintah Desa
memiliki hak dalam mengeluarkan kebijakan sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan demi mencapai target yang telah di tetapkan oleh pemerintah Pusat.
Namun sangat di sayangkan masalah-masalah yang timbul berawal dari pemerintah Desa dengan kurangnya pemahaman dalam pengelolaan program sehingga menimbulkan pemikiran
yang Negatif dari Masyarakat. hal demikian disebabkan oleh Sumber daya Manusia yang kurang memadai dengan kurang tepatnya kebijakan yang diambil oleh pemerintah Desa yang
lebih condong mengarah ke kepentingan pribadi. oleh sebab itu demi kepentingan dan keberhasilan bersama perlu adanya ketegasan dari Panitia pengelola dalam pelaksanaan Program
sebab yang paling bertanggung jawab dalam pelaksanaan program adalah panitia pengelola Kegiatan selain itu meskipun ada banyak kebijakan yang akan di buat apabila kebijakan itu
hanya dijadikan sebagai formalitas semata maka tidak akan merubah keadaan yang ada.
Kata Kunci : Kebijakan,Pemerintah Desa dan PNPM
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kemiskinan dan kesejahteran sosial menjadi masalah yang besar yang sementara ini tidak pernah terlepas dari bangsa kita, dari waktu kewaktu angka kemiskinan tidak kunjung
2
turun namun malah menunjukan kenaikan. Kemiskinan merupakan ketidak berdayaan secara sosial, politik dan psikologis. Oleh karenanya dibutuhkan dorongan untuk mengembalikan
inisiatif dan motivasi dari sektor yang belum berdaya baik dalam konteks komunitas maupun individual. Dengan berbagai permasalahan kemiskinan tersebut, pemerintah mengeluarkan
kebijakan yang berupa suatu program pemberdayaan yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM . Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat adalah kelanjutan dari
program pemberdayan masyarakat sebelumnya, yaitu program pengembangan kecamatan PPK. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat telah diluncurkan secara resmi oleh
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 30 April 2007 di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan masuknya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di desa
Menggawa pada tahun 2008 membawa suatu harapan dengan adanya dampak yang besar bagi seluruh komponen Masyarakat yang ada sehingga menjadikan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat sebagai pendorongmotivator dalam Mensejahterakan kehidupan Masyarakat karena pada umumnya sebagian masyarakat yang ada masih tergolong masyarakat ekonomi Lemah
yang memiliki Sumber daya manusia yang kurang Mapan yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pada tahun 2012 Desa menggawa Mendapat Bagian program berdasarkan Usulan dari Musyawarah Desa, yang di laksanakan oleh Pemerintah desa bersama Masyarakat yaitu
pembuatan Jalan Rabat beton yang memiliki tujuan untuk mempermudah masyarakat saat melaksanakan pekerjaan atau aktifitas keseharian dengan volume sepanjang 793 M2 dengan
Lebar 3M2 dan pelaksanaannya di laksanakan pada bulan July sampai September sesuai dengan surat perintah kerja SPK yang di keluarkan oleh Pemerintah dengan anggaran sebesar Rp.
305.957.950. Dalam Pengerjaanya ada berbagai polemik yang terjadi di tenga kehidupan masyarakat
dengan pengaruh dari perguliran pergantian Kepala Desa sehingga membuat kegiatan yang ada di Desa berubah dan Menjadi pekerjaan yang berat Bagi Pemerintah Desa yang baru dalam
melaksanakan penyesuaian di seluruh Rangkaian Kegiatan yang ada di Desa. Adapun masalah yang timbul dari kalangan masyarakat dalam pelaksanaan pekerjaan
adalah : 1. Adanya indikasi bahwa Volume pekerjaan sudah tidak sesuai dengan apa yang telah
di sepakati melalui musyawarah Desa.
3
2. Pekerjaan selalu di laksanakan dengan proses kerja bakti sedangkan dalam program sudah ada anggaran bagi Upah Pekerja sesuai dengan petunjuk teknis.
Hal demikian menimbulkan keresahan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah Desa dan tim pelaksana kegiatan, oleh sebab itu dengan adanya hal tersebut perlu di
laksanakan suatu penelitian demi mencari kebenaran dan menjawab pertanyaan yang muncul dari masyarakat.
B. Rumusan Masalah