Lingkungan Hidup 1.2 Lampiran Perda No 5 Thn 2010 Tentang RPJPD

II-20 5. Kondisi Kota Malang sebagai salah satu kota tujuan pendidikan global menjadikan Kota Malang ramai akan pelajar dan mahasiswa pendatang dalam jumlah yang cukup banyak, hal ini menjadi satu potensi tersendiri terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kongkritnya penyediaan rumah kos-kosan dan bentuk usaha dalam berbagai jenis lainnya yang dapat memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi masyarakat secara langsung. Meskipun hal tersebut juga dapat menjadikan suatu permasalahan tersendiri yang disebabkan kompleknya hubungan antara para pendatang dengan masyarakat sekitarnya.

d. Lingkungan Hidup

1. Pembangunan yang berwawasan lingkungan dapat dilakukan dengan memberikan diseminasi dan sosialisasi informasi peringatan dini terhadap ancaman kerawanan bencana alarn kepada masyarakat. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan dapat ditingkatkan kualitasnya dengan dukungan peningkatan kelembagaan pengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup dan penerapan proses pembangunan dengan penekanan terhadap pertumbuhan ekonomi yang memberikan perhatian pada prinsip pembangunan yang berwawasan Iingkungan dan berkesinambungan. 2. Kota Malang dalam beberapa hal terkait dengan pembangunan berwawasan lingkungan masih menyisakan persoalan. Persoalan tersebut antara lain semakin tumbuh suburnya pembangunan ruko yang terkesan tanpa perencanaan yang memadai, pembangunan pusat-pusat perbelanjaan yang memanfaatkan ruang terbuka hijau. Konsekwensi di masa mendatang konsep pembangunan Kota Malang harus dikembalikan pada konsep pedekatan pembangunan berwawasan lingkungan Garden City Kota Taman, karena sejak awal berdirinya Kota Malang Konsep inilah yang pakai oleh Thomas Karsteen. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang mempersyaratkan 30 lahan perkotaan harus difungsikan untuk ruang terbuka hijau baik privat maupun publik. 3. Percepatan pembangunan di Kota Malang menghasilkan berbagai permasalahan dan memicu terjadinya kerusakan sumber daya alam dan II-21 lingkungan hidup sehingga dikhawatirkan akan berdampak besar daya dukung lingkungan yang merupakan kebutuhan masyarakat. 4. Hubungan yang tidak harrnonis antara manusia dengan alam tetumbuhan mengakibatkan keadaan lingkungan di perkotaan menjadi hanya maju secara ekonomi namun mundur secara ekologi, padahal kestabilan kota secara ekologi sangat penting, sama pentingnya dengan kemajuan secara ekonomi. Hal ini terlihat masih sering terjadinya alih fungsi daerah resapan dan hutan kota menjadi daerah komersial. 5. Pembangunan yang dilakukan di suatu wilayah saat ini masih sering dilakukan tanpa mempertimbangkan keberlanjutannya. Keinginan untuk memperoleh keuntungan ekonomi jangka pendek seringkali menimbulkan keinginan untuk mengeksploitasi sumber daya alam secara berkelebihan sehingga menurunkan kualitas dan kuantitas sumber daya alam dan lingkungan hidup. Selain itu, sering pula terjadi konflik pemanfaatan ruang antar sektor. Salah satu penyebab terjadinya permasalahan tersebut karena pembangunan yang dilakukan dalam wilayah tersebut belum menggunakan Rencana Tata Ruang sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan antar sektor dan antar wilayah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memanfaatkan rencana tata ruang sebagai landasan atau acuan kebijakan spasial bagi pembangunan lintas sektor maupun wilayah agar pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi, dan berkelanjutan. Rencana Tata Ruang Wilayah disusun secara hirarkis dari tingkat Kota, Kecamatan, dan Kelurahan serta ditindaklanjuti dalam tingkat yang lebih detail dalam lingkup kawasan.

e. Perumahan dan Fasilitas Umum