Ketertiban dan Keamanan 1.2 Lampiran Perda No 5 Thn 2010 Tentang RPJPD

II-17 6. Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah adalah pengaturan di dalam penyelenggaraan Pemerintah Kota Malang. Tujuan penyelenggaraan pemenintah daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah. Keberhasilan penyelenggaraan Pemerintahan Kota Malang dapat menjadi pondasi penting dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah dan peningkatan pelayanan publik, yang tentu hasilnya kemudian dapat memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan pembangunan nasional. Baik aspek kebijakan dan operasional sejak bergulirnya otonomi daerah, Pemerintah Kota Malang telah mengimplementasikannya. 7. Kunci utama keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan adalah Good Governance. Yaitu paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip “desentralisasi, daya guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, dan berdaya saing”. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta perubahannya telah merubah sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupatenkota sehingga pelaksanaan penguatan asas desentralisasi memerlukan perangkat peraturan perundangan yang mendukung. Upaya mengikutsertakan masyarakat stakeholders dalam pelaksanaan pembangunan hanya dapat terwujud bila kehidupan demokrasi berjalan dengan baik. Proses demokratisasi akan berjalan dengan baik jika tercipta supremasi hukum yang didukung oleh penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Pemerintah Kota Malang telah bersemangat untuk menuju ke arah Good Governance.

b. Ketertiban dan Keamanan

1. Dalam 20 tahun mendatang, Malang akan menghadapi persaingan dan ketidakpastian global yang makin meningkat, jumlah penduduk yang makin banyak, dan dinamika masyarakat yang makin beraneka ragam. Untuk mewujudkan visi pembangunan kota, perlu diteruskan hasil-hasil pembangunan yang sudah dicapai, perrnasalahan yang sedang dihadapi dan tantangannya ke dalam suatu konsep pembangunan jangka panjang, yang mencakup berbagai aspek penting kehidupan berbangsa dan bernegara, yang akan menuntun proses menuju tatanan kehidupan masyarakat dan taraf pembangunan yang hendak dicapai. II-18 2. Berkembangnya kehidupan demokrasi, penegakan supremasi hukum dan penyelenggaraan pernerintahan yang baik dapat mempercepat terwujudnya tuntutan reformasi. Hal ini akan segera mengembalikan suasana ketentraman dan ketertiban daerah sebagai persyaratan untuk memulihkan kepercayaan masyarakat kepada pernerintahan dan dunia usaha. Di dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, prespektif pendelegasian urusan tersebut ditetapkan dengan rnenggunakan 3 tiga prinsip dasar yaitu efisiensi, eksternalitas, dan akuntabilitas. Ketiga prinsip dasar di atas menjadi landasan dan kriteria bagi pelaksana pembagian utama fungsi pemerintahan sebagaimana diuraikan di atas. Dengan pemahaman ini, masing—masing jenjang pemerintahan Pusat, Provinsi, dan KabupatenKota memiliki kewenangan sekaligus peran dalam mewujudkan tujuan pernbangunan yang telah disepakati bersama secara nasional. Pemerintah Kota Malang dalam banyak hal telah aktif mendorong iklim kehidupan demokratis, penegakan supremasi hukum dan mendorong sektor swasta untuk berkembang. 3. Melihat perkembangan dan kecenderungan nasional, baik politik, ekonomi dan keamanan, menunjukkan bahwa persoalan-persoalan dalam negeri tidak dapat dilepas dari faktor internal, faktor eksternal atau internasional. Keterkaitan dan akumulasi pengaruh domestik dan internasional kemudian membawa akibat pada bentuk eskalasi – ancaman dan gangguan terhadap keamanan dan ketertiban nasional, dan pada skala yang lebih besar dapat rnengganggu stabilitas kawasan. Kota Malang saat ini rnasih dihadapkan pada berbagai permasalahan sosial seperti pedagang kaki lima, pengangguran, kejahatan, dan premanisme yang masih dijumpai di Kota Malang seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Tercatat adanya pelanggaran terhadap peraturan daerah di sektor informal perkotaan, perumahan dan kependudukan. Keadaan itu juga diperparah dengan semakin meningkatnya angka kriminalitas seperti narkotikapsikotropika dan gangguan ketertiban umum. 4. Upaya pengembangan budaya tertib hukum di semua lapisan masyarakat untuk menciptakan kesadaran dan kepatuhan hukum serta Peraturan Daerah melalui upaya peningkatan dan pengadaan serta meningkatkan perlindungan, penghorrnatan dan penegakan HAM dalam seluruh aspek kehidupan terus selalu ditingkatkan, hal ini tercermin dengan memberikan peluang kepada mahasiswa di Kota Malang untuk menyampaikan aspirasinya tentang penegakan HAM dan supremasi hukum baik secara tertulis hingga aksi turun kejalan telah difasilitasi. II-19

c. Ekonomi