Mewujudkan lingkungan kota yang kondusif sebagai kota pendidikan yang berkualitas Mengembangkan pembangunan wilayah dan infrastruktur yang berwawasan lingkungan

IV-4 berlandaskan pada nilai agama, etika dan sosial budaya secara menyeluruh dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat seutuhnya baik jasmani maupun rohani. Peningkatan kuantitas tenaga kependidikan yang berkualitas, yang akan meningkatkan kualitas sistem dan metode pendidikan di semua level PAUD, TK, SD, SMP, SMK, SMA dan Perguruan Tinggi.

c. Mewujudkan lingkungan kota yang kondusif sebagai kota pendidikan yang berkualitas

Mewujudkan visi Kota Malang sebagai kota pendidikan yang berkualitas yang menjadi rujukan di tingkat nasional dan global, melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang unggul dalam rangka meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan secara menyeluruh. Pengembangan infrastruktur penunjang pendidikan dalam bentuk pusat-pusat penelitian dan pengembangan, pusat sumber pengetahuan resource centers, konservasi museum dan tinggalan-tinggalan sejarah kota heritage building conservation sebagai sumber belajar, serta pengembangan fasilitas wifi untuk kemudahan akses inforasi berbasis internet. Pemanfaatan ICT dalam pengembangan pendidikan dalam rangka memperluas akses informasi teknologi, melalui Jardiknas dan JIS diarahkan untuk menuju “cyber society” yang berbudaya dengan kearifan lokal. Kebijakan pengembangan pendidikan oleh pemerintah dilakukan dengan membuka akses seluas-luasnya kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya kepada masyarakat yang kurang tidak mampu secara ekonomi, untuk dapat menuntut ilmu melalui jalur formal sekolah. Peran serta seluruh stakeholders masyarakat bisnis, pemerintah dan masyarakat yang mampu secara finansial berpartisipasi aktif dalam mendorong peningkatan pendidikan masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi.

d. Mengembangkan pembangunan wilayah dan infrastruktur yang berwawasan lingkungan

Mewujudkan kota Malang hijau lestari, sejuk melalui pendekatan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan suatainable development. Pembangunan wilayah kota yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan dilakukan dengan mendorong pembangunan tata ruang dan infrastruktur kota agar mampu mendukung dan mewadahi aktivitas pengembangan kota secara efektif, efisien dan berkelanjutan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka pemanfaatan ruang kota harus mengakomodir seluas-luasnya kepentingan masyarakat, serta mendudukkan keberadaan Ruang Terbuka Hijau RTH, secara proporsional. Kebijakan pemanfaatan ruang oleh IV-5 pemerintah didorong untuk mewujudkan penyediaan ruang terbuka publik maupun privat sebesar 30 secara berkelanjutan. Peningkatan kuantitas dan kualitas RTH dilakukan untuk memperbaiki iklim mikro lingkungan kota. Upaya pembangunan kota dilakukan melalui pembangunan yang berorientasi pada pengembangan development orientation, konservasi conservation orientation, dan kepentingan masyarakat community orientation dalam rangka menjamin berlangsungnya proses pembangunan yang berkelanjutan sustainable devolopment.

e. Mewujudkan Tata Pemerintahan Dan Aparatur Yang Professional