Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Kortim

12 | ST2013-PES.KORTIM 9 Selama pencacahan, kortim selalu bersama PCL di lapangan, sehingga hasil pencacahan dapat langsung diperiksa. 10 Mencacah ulang beberapa rumah tangga yang telah dicacah oleh PCL pada awal-awal pencacahan. Hasilnya untuk didiskusikan dan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan. 11 Mengatasi masalah teknis yang dihadapi oleh PCL dan apabila perlu melaporkannya kepada penanggung jawab pelaksanaan di BPS KabupatenKota untuk penyelesaiannya. 12 Memeriksa kewajaran isian Daftar ST2013-PES.P, Daftar ST2013-PES.L, dan Peta SP2010-WB atau ST2013-WB, termasuk cara penulisan Daftar ST2013- PES.L. 13 Mengisi daftar ST2013-PES.WB. 14 Memperbaiki isian dokumen ST2013-PES.P, jika terdapat perbedaan dengan dokumen ST2013-PES.L. 15 Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dokumen hasil pencacahan Daftar ST2013-PES.P, Daftar ST2013-PES.L, dan Peta SP2010-WB atau ST2013-WB dari PCL. 16 Menyerahkan dokumen hasil pencacahan Daftar ST2013-PES.P, Daftar ST2013-PES.L, dan Peta SP2010-WB atau ST2013-WB, yang sudah lengkap dan terisi dengan benar setelah pemeriksaan silang antar rincian kepada penanggung jawab pelaksanaan di BPS KabupatenKota. 17 Melakukan rekonsiliasi dengan Daftar ST2013-PES.RL untuk rumah tangga yang “mungkin match”. 18 Menyerahkan hasil rekonsiliasi lapangan ke BPS KabupatenKota untuk selanjutnya dikirim ke BPS Provinsi guna penentuan status match akhir. 19 Mematuhi tata cara, tahapan, dan jadwal waktu yang ditentukan.  Kortim selalu bersama PCL di lapangan selama waktu pencacahan.  Kortim harus mendampingi, membimbing dan mengevaluasi hasil kerja PCL sejak awal, agar setiap kesalahan dapat dihindari sedini mungkin. ST2013-PES.KORTIM | 13

2.3 Petunjuk Pelaksanaan Tugas Kortim

Beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan kortim ketika melakukan pencacahan bersama PCL: 1 Kortim memberikan arahan dan bimbingan kepada PCL secara teknis pencacahan. Selanjutnya harus dievaluasi sampai dengan PCL dapat dipercaya untuk mencacah sendiri sesuai beban tugasnya. Kortim memberikan pengarahan kepada PCL untuk mencatat hasil wawancara pada kuesioner yang telah disediakan dan tidak mencatat pada kertas lainblock note. 2 Kortim harus selalu berkomunikasi dengan PCL, dan BPS KabupatenKota. Gunakan berbagai cara untuk tetap kontak komunikasi dengan unsur-unsur organisasi lapangan, termasuk dengan ketua SLS dan kepala desalurah. 3 Kortim menjadi teladan bagi PCL sehingga harus selalu disiplin waktu, bersemangat dan berdedikasi serta memberi perlakuan yang sama terhadap semua anggota tim. 4 Jika kortim menganggap ada PCL yang sudah tidak bisa lagi melanjutkan pekerjaannya karena berbagai alasan, segera laporkan kepada penanggung jawab di BPS KabupatenKota, agar dapat diputuskan tindak lanjutnya. 5 Harus selalu diingat bahwa pekerjaan ini sangat penting untuk dilaksanakan sebaik-baiknya, karena tugas ini mengandung tanggung jawab moral tim untuk masyarakat, pemerintah, bangsa dan negara. 6 Melakukan pertemuan tim sesuai jadwal yang telah ditetapkan. 14 | ST2013-PES.KORTIM III. METODE PENCACAHAN

3.1 Metode Pengumpulan Data untuk Pencacahan Lengkap PES ST2013

Kegiatan pencacahan lengkap PES ST2013 dilakukan pada seluruh blok sensus di lokasi PES ST2013 yang merupakan sampel dari blok sensus ST2013. Metode pengumpulan data yang diterapkan pada blok sensus terpilih PES ST2013 disesuaikan dengan metode yang digunakan pada saat ST2013. Pada persiapan ST2013, telah dilakukan pengelompokkan terhadap wilayah administrasi berdasarkan konsentrasi pertaniannya pada level desakelurahan, guna penentuan metode pengumpulan data di lapangan dengan memperhatikan sebaran rumah tangga usaha pertanian yang cukup berbeda antara wilayah kabupaten dan kota, pengklasifikasian daerah konsentrasi pertanian untuk pelaksanaan pencacahan lengkap dilakukan dengan metode yang berbeda, yaitu: 1 Kabupaten  Daerah perdesaan rural Pelaksanaan pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian ST2013 dilakukan secara door to door, mengingat desa rural merupakan wilayah pertanian.  Daerah perkotaan urban Untuk daerah konsentrasi usaha pertanian, pelaksanaan pencacahan lengkap dilakukan secara door to door, dan untuk daerah nonkonsentrasi pelaksanaan pencacahan lengkap dilakukan secara snowball. Penentuan konsentrasi usaha pertanian berdasarkan jumlah rumah tangga usaha pertanian di setiap desa dengan cut of point rata-rata rumah tangga usaha pertanian hasil SP2010 per desa di kabupaten daerah urban. 2 Kota Baik untuk daerah perdesaan rural maupun daerah perkotaan urban menggunakan metode: 3