serta kerjasama teknik dan keuangan internasional termasuk Official Development
Assistant ODA dan isu-isu hutang luar negeri. Peluang yang muncul secara nasional adalah membaiknya perekonomian nasional
Indonesia. Diperkirakan antara tahun 2007 – 2020 ekonomi Indonesia dapat tumbuh dengan laju rata-rata sekitar 6 persen per tahun. Semangat reformasi dapat dijadikan momentum
untuk mengadakan perubahan mendasar di segala bidang, termasuk dalam upaya pembangunan Iptek.
Pesatnya kemajuan Iptek pada dua dasawarsa terakhir memberikan sumbangan berharga dalam bentuk banyaknya pilihan Iptek yang bisa didayagunakan dan
dikembangkan dalam rangka mendukung penguatan ekonomi dan daya saing bangsa. Kecenderungan global perkembangan Iptek dapat dipantau dan diantisipasi secara terus-
menerus dalam rangka seleksi, adaptasi, dan pemfokusan penerapan teknologi yang sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan
terbukanya akses informasi, tuntutan konsumen terhadap barang dan jasa pun semakin meningkat. Hal ini merupakan peluang untuk meningkatkan produktivitas dengan memperbaiki
QCD Quality, Cost Delivery untuk menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas;
meningkatkan efisiensi biaya produksi agar menghasilkan barang dan jasa yang bernilai kompetitif mampu bersaing; serta menambah kecepatan pelayanan yang diberikan.
Globalisasi mengandung resiko dan tidak jarang mengakibatkan kerugian ekonomi dan sosial yang berat, misalnya: a Keterbukaan pasar modal global dapat membuat pasar
keuangan dalam negeri rentan gejolak yang mendadak, b Banyak negara berkembang menjadi tersisih
marginalized karena tidak diperlukannya buruh yang tidak terdidik dan turunnya pendapatan riil, c Adanya jurang pemisah kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologi karena kelangkaan sumber dana untuk meningkatkan kemampuan tersebut di negara berkembang, d Keadaan itu menyebabkan banyak negara berkembang kembali
mencoba bertumpu pada ekspor produk komoditas primer yang bernilai tambah rendah.
1.3. Potensi dan Permasalahan
1.3.1. Potensi
Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI merupakan rangkaian dari 17.502 pulau besar dan kecil yang dinyatakan dalam Undang-undang nomor 17 tahun 1985 sebagai negara
kepulauan Archipelagic State, dari Sabang hingga Merauke, yang hampir sama panjang
dengan Benua Amerika, dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa dan terdiri dari 100 suku dengan 583 bahasa daerah dan beragam keyakinan dan budaya.
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
Sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, maka Indonesia
mempunyai potensi lebih besar untuk menjadi negara maju, karena mempunyai modal pembangunan yang siap diolah. Kekayaan hutan nasional hanya kalah dari Brasil. Sebagai
negara kepulauan, kekayaan laut Indonesia yang luas merupakan modal pembangunan yang tidak dimiliki oleh negara lain di dunia. biodiversitas tanaman, binatang yang hidup di hutan,
serta biodiversitas laut dapat diolah menjadi bahan pangan, energi dan obat-obatan. Indonesia sebagai negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, dapat
menjadikan populasi penduduk tersebut sebagai aset human capital. Jumlah angkatan kerja
Indonesia yang masih mendominasi populasi, dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kekayaan sumberdaya alam dan populasi yang besar, apabila dikelola
dengan baik, akan menjadi modal pembangunan yang jarang dipunyai oleh negara lain.
Perguruan tinggi PT, lembaga litbang dan industri menjadi pihak-pihak yang
kompeten untuk mengolah dan memberikan nilai tambah pada produk-produk berbasis sumberdaya alam tersebut. Tahun 2009, jumlah perguruan tinggi negeri PTN sebanyak 82
dan perguruan tinggi swasta PTS sebanyak 2556 merupakan sarana untuk menghasilkan SDM yang berkualitas, dan dapat didorong menjadi universitas riset yang menghasilkan
inovasi-inovasi teknologi yang dibutuhkan oleh industri nasional. Demikian juga lembaga riset non-kementerian LPNK dibawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi serta lembaga-
lembaga riset departemen merupakan sarana untuk mengembangkan dan mendorong pemanfaatan teknologi.
Faktor lain yang juga sangat penting dalam mendukung investasi dan pertumbuhan
ekonomi adalah keamanan. Kondisi keamanan nasional saat ini sangat baik, meskipun masih
ada beberapa gerakan separatis di beberapa daerah. Keberhasilan Polri membongkar kasus terorisme serta kasus-kasus tindak kriminal lain yang meresahkan masyarakat dan pengusaha
beberapa waktu yang lalu, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk iklim usaha dan investasi dari dalam maupun luar negeri. Investasi baru akan memberikan peluang bagi adopsi
teknologi baru. Hal ini akan meningkatkan kemampuan adopsi teknologi di sektor produksi, dan meningkatkan pemanfaatan hasil riset dalam negeri yang sesuai dengan kebutuhan
industri. Pembangunan Nasional, pada hakekatnya adalah upaya pemenuhan atas kepentingan
nasional, yakni kepentingan keamanan nasional dan peningkatan kesejahteraan, yang sekaligus merupakan aspirasi masyarakat Indonesia, baik secara individual
maupun sosial, yang beragam dan menempati wilayah yang luas tersebut. Dalam sudut pandang ini, ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah sebuah instrumen tool yang membantu agar proses
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
pembangunan nasional berjalan lancar, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kemajuan peradaban, untuk kemudian demi terwujudnya stabilitas nasional yang kondusif.
1.3.2. Permasalahan