Permasalahan Potensi dan Permasalahan

12 Sedangkan potensi berupa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh TPSA meliputi hal-hal sebagai berikut: 1 Adanya Program Prioritas Nasional dalam Buku I dan Program Prioritas Bidang dalam Buku II RPJMN 2010-2014 yang dikoordinir Menko, Departemen Teknis, Kementerian, LPNK dan BUMN yang memerlukan keterlibatan BPPT sesuai dengan kompetensi dan tupoksinya. 2 Adanya kebijakan pada industri untuk meningkatkan kandungan teknologi dalam negeri dalam rangka meningkatkan daya saing dan kemandirian. 3 Meningkatnya permintaan terhadap produk dan jasa layanan teknologi BPPT oleh pihak pengguna dunia usaha, masyarakat dan pemerintahpemda. 4 Perubahan ekonomi internasional menuju era ekonomi berbasis pengetahuan knowledge-based economy yang menuntut penguatan pengetahuan dan kemampuan inovasi sebagai elemen kunci keberhasilan. 5 Adanya kebutuhan untuk peningkatan kapasitas iptek nasional, dan kemandirian serta daya saing bangsa pada 13 bidang teknologi. 6 Adanya otonomi daerah yang mendorong permintaan teknologi untuk UMKM dan daya saing daerah 7 Tuntutan peran BPPT pada pola kerja jejaring networking dalam beragam aktivitas produktif, baik di sektor publik dan bisnis, maupun dalam masyarakat secara umum.

1.2.2. Permasalahan

Permasalahan berupa kelemahan yang dimiliki oleh kedeputian TPSA yang perlu di perhatikan dalam melaksanakan programkegiatan, antara lain: 1. Rendahnya komitmen kerja dan kurangnya motivasi SDM pada beberapa unit kerja. 2. Pendekatan pelaksanaan kerja di BPPT masih individual yang belum sesuai dengan Sistem Tata Kerja Kerekayasaan. 3. Rendahnya technopreneurship SDM BPPT sehingga kurang memperhatikan aspek keekonomian dan komersialisasi produk. 4. Tingginya kesenjangan komposisi usia pegawai TPSA. 5. Reward dan punishment belum diterapkan secara memadai 6. Program dan kegiatan TPSA dan BPPT masih bersifat inward looking dan belum berorientasi pada kebutuhan dan permintaan penggunamarket dunia usaha masyarakat. 13 7. Koordinasi, komunikasi dan kerjasama internal TPSA masihlemah. 8. Kepemilikan HKI TPSA masih relatif rendah. 9. Produk teknologi dan jasa layanan TPSA belum dikenal luasakibat kurangnya sosialisasi dan promosi. 10. Hubungan TPSA dengan instansi lain termasuk industry belum berdasarkan pada inisiatifkebutuhan TPSA dan masih didasarkan pada kebutuhan mereka. 11. Hasil-hasil litbangyasa TPSA belum dikelola dengan baik. Permasalahan berupa ancaman yang mungkin muncul dalam pelaksanaan programkegiatan, antara lain: 1. Terjadinya brain drain yang dapat mengurangi keunggulan BPPT 2. Anggaran yang tersedia terbatas, tidak fleksibel, tidak dapat dilaksanakan secara multi years sehingga membatasi pengembangan program di TPSA. 3. Industri belum menggunakan jasa layanan teknologi TPSA karena ketergantungan mereka terhadap principal nya. 4. Globalisasi menuntut agar BPPT mampu berhadapan dengan pesaing dari LN dan DN. 5. Kontribusi teknologi terhadap perekonomian nasional belum diukur dengan jelas sehingga terkesan BPPT belum banyak berperan dalam kancah pembangunan nasional. 6. Koordinasi dan harmonisasi pada tataran regulasikebijakan, antar institusi, program sangat lemah. 7. Meningkatnya kompetitor asing pada bidang litbangyasa sehingga memperlemah peran dan fungsi BPPT. 8. Peraturan perundangan yang turut menghambat, seperti kelemahan sistem keuangan PNBP sangat berpotensi menurunkan daya saing DB TPSA dalam memberikan pelayanan teknologi. Permasalahan terkait dengan bidang-bidang di kedeputian TPSA, secara umum antara lain: 1. Di bidang teknologi sumber daya alam dan kelautan, layanan jasa teknologi survey laut sangat penting dalam mendukung program-program di bidang kemaritiman. Survei maupun data surface digunakan instansi atau mitra terkait untuk pengkajian studi iklim global maupun regional, serta dapat dimanfaatkan sebagai data dalam mendukung penangkapan ikan-ikan pelagis di sekitar lokasi. Selain itu juga dapat digunakan untuk prediksi dan pemantauan perubahan iklim, prediksi fenomena El- 14 NinoLa-Nina, peringatan dini cuaca ekstrem badai tropisanomaly cuaca di wilayah benua maritime Indonesia. 2. Di bidang teknologi kebencanaan, ancaman kekeringan yang disertai dengan realita lapangan bahwa telah terjadi penurunan jumlah cadangan air pada waduk-waduk PLTA di Indonesia, dan perlunya penanganan darurat dalam menghadapi bencana seperti bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan, serta bencana banjir, perlu dilakukan modifikasi terhadap cuaca. 3. Di bidang teknologi lingkungan, sasaran nasional berupa perbaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam di perkotaan dan pedesaan, penahanan laju kerusakan lingkungan dengan peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan; peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. 15

BAB 2 VISI , MISI DAN TUJUAN

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga pemerintah non kementerian, maka BPPT mempunyai kewenangan: penyusunan rencana nasional secara makro yaitu: 1 Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengkajian dan penerapan teknologi; dan 2 Pemberian rekomendasi penerapan teknologi dan pelaksanaan audit teknologi. Berdasarkan kondisi umum, potensi dan permasalahan yang akan dihadapi ke depan sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I sebelumnya, maka BPPT telah menetapkan visi dan misi BPPT yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan RPJMN 2015-2019. Kedeputian TPSA mendukung penuh VIsi, Misi dan Tujuan tersebut kedalam program dan kegiatan di Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam yang meliputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan serta Bidang Kebencanaan.

2.1 Visi

Dalam rangka pencapaian Pembangunan Jangka Menengah khususnya untuk periode 2015-2019 maka Kedeputian Bidang TPSA mendukung visi lembaga BPPT yaitu : “Pusat Unggulan Teknologi yang Mengutamakan Inovasi Dan Layanan Teknologi untuk Mewujudkan Daya Saing Industri dan Kemandirian Bangsa”.

2.2 Misi

Upaya - upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi BPPT tersebut dilaksanakan melalui enam misi, yaitu: 1. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan Inovasi dan Layanan Teknologi dibidang Energi,Informasi dan Material 2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan Inovasi dan Layanan Teknologi dibidang Transportasi, Maritim, Hankam, Permesinan, Industri Kimia 3. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan Inovasi dan Layanan Teknologi dibidang Pangan dan Pertanian, Obat dan Kesehatan