Fungsi Angka kecukupan gizi Sumber besi Kekurangan besi

46 Materi Pembelajaran MINERAL Sekitar 4 dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang dalam analisa bahan makanan tertinggal sebagai kadar abu, yaitu sisa yang tertinggal bila suatu sampel makanan dibakar sempurna dalam suatu tungku muffle furnance. Mineral dibedakan menjadi dua kelompok besar yang terdapat dalam tubuh kita yaitu mineral mikro dan mineral makro.

A. MINERAL MIKRO

Mineral mikro terdapat dalam jumlah yang sangat kecil di dalam tubuh, namun mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan, dan reproduksi. Kandungan mineral mikro bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi mineral mikro tanah asal bahan makanan tersebut.

1. Besi Fe

Merupakan mineral mikro yang paling banyak dalam tubuh manusia dan hewan, sebanyak 3-5 g di dalam tubuh manusia. Memiliki fungsi esensial sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di jaringan tubuh. Meski besi terdapat luas dalam makanan bnayk penduduk dunia kekurangan besi, termasuk di Indonesia. Kekurangan besi berpengaruh pada produktifitas kerja, penampilan kognitif, dan sistem kekebalan.

a. Fungsi

 Metabolisme energi Dalam proses tersebut dihasilkan ATP. Sebagian besar besi berada di dalam hemoglobin. Hemoglobin membawa oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbon dioksida dari seluruh sel ke paru paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Sebanyak 80 besi terdapat dalam hemoglobin.  Kemampuan belajar Kadar besi dalam darah meningkat selama masa pertumbuhan hingga remaja. Kadar besi otak yang kurang pada masa pertumbuhan tidak dapat diganti setelah dewasa. Besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama fungsi pengantara saraf. Daya konsentrasi daya ingat , dan kemampuan belajar terganggu, ambang rasa sakit meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.  Sistem kekebalan Sel darah putih yang menghancurkan bakteri tidak dapat bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh kekurangna besi 47  Pelarut obat obatan Obat obatan yang tidak larut air bisa dilarutkan oelh enzim yang mengandung besi sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh.

b. Angka kecukupan gizi

Golongan umur AKG mg Golongan umur AKG mg 0-6 bulan 0,5 Hamil : 7-11 bulan 7 Trisemester I + 0 1-3 tahun 8 Trisemester II + 9 4-6 tahun 9 Trisemester III + 13 7-9 tahun 10 Menyusui: 0-6 bulan + 6 7-12 bulan + 6 Pria: 13 Wanita: 10-12 tahun 19 10-12 tahun 20 13-15 tahun 15 13-15 tahun 26 16-18 tahun 13 16-18 tahun 26 19-29 tahun 13 19-29 tahun 26 30-49 tahun 13 30-49 tahun 26 50-64 tahun 13 50-64 tahun 12 ≥ 65 tahun 13 ≥ 65 tahun 12

c. Sumber besi

Sumber besi ada dari sumber nabati dan hewani. Sumber nabati : tempe kedelai, kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, kelapa tua, jagung, daun kacang panjang, kentang, bayam, dll. Sumber hewani : udang segar, hati sapo, daging sapi, telur, ayam, dll.

d. Kekurangan besi

Kekurangan besi terjadi dalam tiga tahap:  Simpanan besi berkurang  Simpanan besi habis, pada tahap ini hemoglobin dalam darah masih berada pada 95 nilai normal. Hal ini dapat menganggu metabolisme energy sehingga menyebabkian menurunnya kemampuan kerja 48  Anemia gizi besi, pada tahap ini kadar hemoglobin total turun dibawah nialai normal. Kekurangan besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, meurunyya kemampuan kerja, menurunnya kekebalan tubuh dan gangguahn penyembuhan luka. Selain itu kemampuan megnatur suhu tubuh menurun. Pada anak anak yang kekurangan zat besi biasanya apatis, mudah tersinggung, menurunnya konsnetrasi dalam belajar.  Anemia Gizi Anemia gizi merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia, sebagian besar anemia gizi ini adalah anemia gizi besi. Penyebab anemia gizi besi terutama karena makanan yang dimakan kurang mengandung besi, terutama dalam bentuk besi-hem. Disamping itu pada wanita karena kehilangan darah saat haid dan persalinan

e. Kelebihan zat besi