15. Mesin penggiling serat Brabender
16. Gunting
17. Skrap dan Spatula
18. Stop watch
3.2.2. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Serat Kulit Jagung
2. Resin Polyester Yukalac 157 BQTN-EX ECER
3. Katalis Mepoxe 100 cc
4. NaOH 1 sebanyak 800 gram
5. Aquadest sebanyak 20 liter
6. Aluminium Foil
3.3 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode pengujian sifat fisika dan mekanika
dilakukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 03-2105-2006, . Metode pengumpulan data yang dipakai adalah eksperimen, yaitu melakukan serangkaian
pengujian pada objek yang diteliti untuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai perhitungan.
3.4 PROSEDUR PENELITIAN
Adapun prosedur yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.4.1 3.4.2
Perlakuan pada Kulit Jagung
a. Memilih serat kulit jagung yang telah bersih dari kotoran dan tanah.
b. Memotong serat kulit jagung dengan panjang kurang lebih 1 inchi.
c. Mengeringkan serat kulit jagung di ruang terbuka di bawah sinar
matahari.
Universitas Sumatera Utara
d. Merendam serat kulit jagung dengan larutan NaOH 1 terdiri atas
800 gram NaOH 1 dengan 20 liter aquadest selama 24 jam. e.
Membersihkan serat kulit jagung dari larutan NaOH 1 dengan air mengalir.
f. Mengeringkan serat kulit jagung dengan oven selama 48 jam, suhu 50
o
C hingga diperoleh kulit jagung dengan kadar air rendah. g.
Menggiling kulit jagung sampai diperoleh serat kulit jagung serat pendek
3.4.2. Perlakuan Pada Poliester
Cairan Poliester di timbang dengan neraca analitis sesuai komposisi yang telah ditentukan. Selanjutnya Poliester dicampur dengan Mepoxe sebanyak
5 dari jumlah Poliester untuk setiap komposisi. Campuran keduanya selanjutnya diaduk dengan mixer hingga diperoleh larutan yang merata.
3.4.3. Pembuatan Papam Komposit
a. Menimbang serat kulit jagung, poliester dan mepoxe sesuai komposisi
yang telah ditentukan dengan menggunakan neraca analitis. b.
Campuran poliester dan mepoxe digabung menjadi satu dengan serat kulit jagung dan diaduk menggunakan pengaduk kayu didalam panci
dan diaduk secara manual dengan tangan. Adapun komposisi bahan papan partikel dicantumkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 . Komposisi bahan papan partikel Serat KJ
Poliester Mepoxe
5x Poliester Perlakuan
Serat KJ-Poliester Gram
gram 5 gram 70-30
60-40 50-50
60-40 30-70
70 60
50 40
30 280
240 200
160 120
30 40
50 60
70 120
160 200
240 280
5x120 5x160
5x200 5x240
5x280 6
8 10
12 14
Serat KJ = Serat kulit jagung
Universitas Sumatera Utara
c. Meletakkan cetakan baja di atas lempengan besi yang telah dilapisi
alumunium foil. d.
Selanjutnya Campuran serat kulit jagung dengan poliester yang telah merata dibentuk dalam alat cetakan baja berukuran 20 cm x 15 cm x 1
cm. e.
Bagian atas campuran selanjutnya dilapisi lempengan besi yang telah dilapisi alumunium foil juga.
f. Campuran selanjutnya dikempa dengan menggunakan kempa panas
pada suhu 50
o
C selama 20 menit dengan tekanan 69 Bar 69x100 kPa. Campuran yang telah dikempa selama 20 menit dikeluarkan dari
kempa panas dan dibiarkan di ruang terbuka. Selesailah proses pembuatan papan partikel.
3.4.4.Pengkondisian
Campuran yang telah dikempa selama 20 menit dengan tekanan 69 Bar69x100kPa, kemudian menjadi papan partikel. Papan partikel yang
telah terbentuk kemudian dibiarkan di dalam ruangan selama 7 hari untuk mencapai kadar air kesetimbangan pada suhu kamar. Lembaran yang
masih dalam keadaan sangat panas dan sangat lunak dibiarkan sekitar 20 menit agar terjadi pengerasan perekat sebelum dikeluarkan dari klem.
Dilakukan pengkondisian selama satu minggu untuk mencapai distribusi kadar air yang seragam dan melepaskan tegangan sisa dalam papan akibat
pengempaan.
Universitas Sumatera Utara
3.5 PEMBUATAN SAMPEL