sehingga nilai MOR semakin meningkat. Keadaan ini disebabkan sifat dari resin poliester sebagai pengikat.
Secara lengkap nilai kuat lentur tersaji pada gambar 4
Gambar 4.4 grafik Nilai Kuat Lentur Standar Nasional Indinesia SNI 03 – 2105 – 2006, Papan Partikel,
mensyaratkan nilai kuat lentur MOR minimal 80 Kgfcm
2
. Dengan demikian papan komposit yang dihasilkan memenuhi standar yang di
tetapkan. Dengan demikian papan komposit yang dihasilkan berdasarkan MOR nya sangat baik.
4.2.2. Modulus Of Elasticity MOE
Modulus Of Elasticity MOE merupakan besaran dalam bidang teknik yang menunjukkan ukuran ketahanan material dalam hal ini papan komposit
menahan beban dalam batas proporsi sebelum patah. Hasil pengujian menunjukkan nilai MOE yang terendah pada komposisi 30 : 70 sebesar
4503,64 Kgfcm
2
sedangkan yang tertinggi pada komposisi 70 : 30 sebesar 12987,89 Kgfcm
2
. Semakin banyak komposisi resin poliesternya maka semakin besar nilai MOE. Secara lengkap nilai MOE disajikan dalam
gambar 5
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 grafik Nilai Modulus Elastisitas Nilai MOE papan komposit yang dihasilkan masih jauh berada
dibawah nilai SNI yang mensyaratkan nilai MOE minimal 20.400 kgfcm
2
. Nilai MOE tidak terlepas dari nilai kuat lentur MOR. Rendahnya nilai MOE
dikarenakan pengisi TKKS mengandung sifat pith gabus sehingga menghasilkan papan partikel yang kurang baik Mawardi, I.2009.
Dengan demikian nilai MOE yang diperoleh tidak memenuhi Standar SNI.
4.2.3 Kuat Impak
Pengujian ini menggunakan alat Wolperts Type : CPSA Com. No.88031040000 diberikan perlakuan dengan pemukul godam sebesar 4
Joule. Kekuatan Impak adalah suatu kriteria untuk mengetahui kegetasan bahan. Hasil pengujian menunjukkan tidak terjadi perbedaan yang signifikan
pada perlakuan komposisi yaitu berkisar antara 2,52 – 3,62 Joullecm
2
. Secara lengkap nilai Kuat Impak disajikan dalam gambar 6
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 grafik Nilai Kuat Impak Dari grafik kekuatan impak pada perlakuan komposisi 70 : 30 lebih kecil
sebesar 2,52 Joulecm
2
dan kekuatan impak komposisi 40 : 60 lebih besar sebesar 3,62 Joulecm
2
. Semakin sebar komposisi serat pengisi pada papan komposit maka kuat impaknya semakin besar, ini sebabkan fungsi serat
sebagai penambah kekuatan pada papan partikel
4.2.4 Kuat Rekat Internal
Pengujian ini menggunakan alat Universal Testing Macine Type SC – 2DE MFG. No 6079 Capasita 2000 Kgf. Kuat rekat internal adalah salah satu
besaran teknik untuk menguji kekuatan perekat dalam papan komposit. Dalam penelitian ini perekat yang digunakan adalah Resin poliester. Hasil
pengujian menunjukkan nilai kuat rekat internal pada komposisi 60 : 40 lebih besar sebesar 21,272 Kgfcm
2
dan yang paling kecil pada komposisi 30 : 70 sebesar 10,589 Kgfcm
2
. Secara lengkap nilai Kuat Rekat Internal tersaji pada gambar
Universitas Sumatera Utara
Gambar4.7 grafik Kuat Rekat Internal Dalam Standar Nasional Indonesia SNI 03 – 2105 – 2006, Papan
Partikel, mensyaratkan nilai Kuat Rekat Internal minimum 1,5 Kgfcm
2
. Dengan demikian papan komposit yang dihasilkan memenuhi standar yang
ditetapkan karena nilai kuat rekat internalnya melampaui nilai minimum. Dengan demikian kualitas papan komposit yang dihasilkan berdasarkan kuat
rekat internalnya sangat baik.
4.3. Hasil Perankingan Kualitas Papan Partikel