Klasifikasi Tanaman Jagung Wikipedia Cwww.ebooklibs.comjagung_merupakan_satu.html - Kulit Jagung dan Kegunaannya

a. Structural Composite Dipergunakan untuk dinding, atap, bagian lantai, tangga, komponen kerangka, mebel dan lain-lain. Bahan yang digunakan untuk memikul beban di dalam penggunaannya, penggunaan perekat eksterior akan menghasilkan papan eksterior sedangkan pemakaian perekat interior akan menghasilkan papan partikel interior. b. Non Structural Composite Komposit ini tidak digunakan untuk memikul beban, penggunaan akhir produknya untuk pintu, jendela, mebel, bahan pengemas, pembatas ubin, bagian interior mobil dan lain-lain

2.5 SERAT KULIT JAGUNG

2.5.1 Klasifikasi Tanaman Jagung Wikipedia Cwww.ebooklibs.comjagung_merupakan_satu.html -

Tanaman jagung Zea mays diklasifikasikan sebagai berikut : Divi : Spermatophyta Sub Divi : Agiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Rhoedelas Family : Cruciferae Species :Zea mays Morfilogi Tanaman Jagung zea mays Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9 Pohon Jagung 2.5.2. Komposisi Kimia Kulit jagung. Adapun kandungan atau komposisi kimia yang ada pada kulit jagung yaitu Hemiselulosa 67 , selulosa 23 dan lignin 0,1 dll.

2.5.3. Kulit Jagung dan Kegunaannya

Permintaan gelas plastik terus meningkat dari tahun ke tahun. Maklum, banyak produk barang-barang konsumsi yang menggunakan plastik sebagai pembungkus atau wadahnya. Tengok saja, setiap gerai dari jenis booth hingga restoran yang menyediakan minuman soda, teh, kopi, maupun sirup, memakai gelas plastik sebagai wadah. Namun, tanpa disadari, proses pembuatan gelas dari plastik ini bisa menghasilkan limbah berbahaya. Begitu juga sampah yang dihasilkan dari gelas plastik lantaran tak bisa didaur ulang tanah. 10 ribu gelas plastik berukuran 240 mililiter bisa membuat tumpukan sampah 2-3 meter kubik. Meski daur ulang plastik banyak dilakukan, tak semua sampah plastik itu bisa diolah kembali. Mohamad Faisol, pemilik Mitradata Plastic Packaging, produsen plastik di Surabaya, Jawa Timur, menyadari betul dampak negatif tersebut. Karena itulah, Universitas Sumatera Utara dia mencoba bahan baku alternatif pengganti plastik, yakni kulit jagung dan biji ketela. Menurutnya, kedua bahan tersebut sangat cocok karena memiliki serat yang cukup kuat. Sebenarnya banyak sekali bahan yang bisa dipakai, namun yang ekonomis dan tersedia dalam jumlah banyak adalah kulit jagung. Muhammad Faisol : 2010 Kualitas gelas maupun botol dari kulit jagung tidak kalah bagus dengan gelas yang terbuat dari plastik. Selain antibocor, penampilan gelas dari kulit jagung ini juga bisa dibikin menarik, karena sisi luar gelas tetap bisa didesain atau dibubuhi merek-merek tertentu dengan cara di-print alias dicetak. Hanya, proses pembuatan gelasnya membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar tiga pekan. Pasalnya, kulit jagung harus melalui beberapa tahapan proses. Mulai dari dihancurkan hingga menjadi biji kulit jagung yang sama seperti biji plastik. Kalau sudah menjadi biji seperti biji plastik proses pembuatannya sama seperti gelas plastic. Muhammad Faisol : 2010 Tak hanya proses pembuatan yang mirip, mesin yang digunakan pun sama seperti mesin pembuat gelas plastik. , ketika menjadi sampah, gelas dari kulit jagung bisa diserap tanah dan menjadi pupuk. Menurut Faisol, di negara lain, terutama di negara maju, sebagian besar produsen consumer goods sudah beralih menggunakan kulit jagung sebagai pengganti plastik. Taiwan sudah mulai menggunakan kulit jagung untuk membuat gelas plastik. Gelas kulit jagung Taiwan sudah diekspor ke Amerika. Di Indonesia biobag pertama kali dikenalkan oleh PT Ecotech Indopratama pada akhir 2006. Menurut Mutaza Sarbini, Direktur Pelaksana Ecotech, seperti dikutip situs Radio Singapore International “Rahasia biobag terletak pada bahan baku yaitu terbuat dari kulit jagung yang disebut mates-bi”. Keunggulan lain dari biobag adalah jika dibuang di tempat pembuangan sampah atau dipendam di dalam tanah mampu terurai secara alami hanya dalam waktu sepuluh sampai empat puluh lima hari. Kulit jagung bisa dimanfaatkan sebagai bahan serat kain berkualitas tinggi, disebut sorona. Teknologi pemanfataan kulit jagung sebagai bahan serat kain Universitas Sumatera Utara dikembangkan pertama kali oleh perusahaan life sciences terbesar di dunia yang bermarkas di Amerika Serikat, Du Pont. Melalui proses penelitian yang cermat, inti dari kulit jagung bisa menghasilkan bahan polymer berkualitas tinggi. Teknologi yang ramah lingkungan itu, ongkos produksinya memang lebih mahal ketimbang teknologi yang konvensional. Tapi, seiring dengan makin meningkatnya kesadaran akan bahayanya pemakaian barang-barang dari plastik bagi kesehatan manusia – terutama di kalangan menengah ke atas – juga kesadaran akan kelestarian alam, maka berbagai barang dari serat kulit jagung itu bisa dijadikan peluang bisnis. Gambar 2.10 Kulit jagung

2.6 Katalys Metyl Etyl Keton Peroksida MEKPO