dikembangkan pertama kali oleh perusahaan life sciences terbesar di dunia yang bermarkas di Amerika Serikat, Du Pont.
Melalui proses penelitian yang cermat, inti dari kulit jagung bisa menghasilkan bahan polymer berkualitas tinggi. Teknologi yang ramah lingkungan itu, ongkos
produksinya memang lebih mahal ketimbang teknologi yang konvensional. Tapi, seiring dengan makin meningkatnya kesadaran akan bahayanya pemakaian
barang-barang dari plastik bagi kesehatan manusia – terutama di kalangan menengah ke atas – juga kesadaran akan kelestarian alam, maka berbagai barang
dari serat kulit jagung itu bisa dijadikan peluang bisnis.
Gambar 2.10 Kulit jagung
2.6 Katalys Metyl Etyl Keton Peroksida MEKPO
Katalis yang digunakan adalah katalis Methyl Ethyl Keton Peroxide MEKPO dengan bentuk cair, berwarna bening. Fungsi dari katalis adalah
mempercepat proses pengeringan curring pada bahan matriks suatu komposit. Semakin banyak katalis yang dicampurkan pada cairan matriks akan mempercepat
proses laju pengeringan, tetapi akibat mencampurkan katalis terlalu banyak adalah membuat komposit menjadi getas. Penggunaan katalis sebaiknya diatur
berdasarkan kebutuhannya. Pada saat mencampurkan katalis ke dalam matriks maka akan timbul reaksi panas 60
-90 C.
Universitas Sumatera Utara
Proses pengerasan resin diberi bahan tambahan yaitu, katalis jenis Metyl Etyl Keton Peroksida MEKPO, katalis digunakan untuk mempercepat proses
pengerasan cairan resin pada suhu yang lebih tinggi. Pemakaian katalis dibatasi sampai 1 dari volume resin P.T. Justus Sakti Raya, 2001, dalam Nurmaulita
2009
2.7. NaOH Sebagai perendam Kulit Jagung
Natrium hidroksida NaOH, juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida
terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia
digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan
deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50. Ia bersifat lembab cair
dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol
dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar
lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.wikipedia D Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 18
des 2010
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.11 NaOH dalam kemasan
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN