Kerajaan Banten di Provinsi Banten Sultan Hasanuddin dari Sulawesi Selatan

Bab 2 Bab 2 Bab 2 Bab 2 Bab 2 Tokoh-tokoh pada Zaman Hindu-Buddha dan Islam 2 7 2 7 2 7 2 7 2 7 Sepeninggal Sultan Agung, Kerajaan Mataram mengalami konflik keluarga. Belanda memanfaatkan situasi tersebut dengan campur tangan da- lam kerajaan. Akhirnya Kerajaan Mataram dipecah menjadi dua. Berdasarkan Perjanjian Giyanti 1755, Kerajaan Mataram dipecah menjadi Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Dengan perpecahan ini kedudukan Mataram semakin lemah.

4. Kerajaan Banten di Provinsi Banten

Raja pertama di Banten adalah Hasanuddin yang memerintah pada tahun 1527-1570. Pada masa pemerintahan Hasanuddin, Kerajaan Banten terus dikembangkan. Perluasan daerah ke pedalaman terus dilakukan. Perluasan wilayah juga dilakukan ke luar Jawa. Akhirnya wilayah Lampung, Indrapura, Selebar, dan Bengkulu dapat dikuasai. Dengar demikian daerah kekuasaan Hasanuddin semakin luas. Raja-raja Kerajaan Banten di antaranya Pangeran Yusuf 1570-1580, Maulana Muhammad 1580-1596, Abdulmufakir, Abumaali Achmad., Sultan Abdulfattah atau Sultan Ageng Tirtayasa 1651-1682, Sultan Abdulnasar Abdulkahar. Di antara raja-raja tersebut, Sultan Ageng Tirtayasa yang paling terkenal karena kebesarannya.

5. Sultan Hasanuddin dari Sulawesi Selatan

Pada abad ke-16, terdapat beberapa kerajaan di Sulawesi Selatan. Gowa, Bone, Luwu, Tallo, Soppeng, Wajo, dan Sidenreng adalah kerajaan yang rakyatnya hidup makmur. Goa dan Tallo adalah dua kerajaan yang berkembang sejak abad XVI. Kedua kerajaan ini kemudian bersatu menjadi Kerajaan Makassar. Kerajaan Makassar mencapai puncak kejayaan pada abad XVII yang dipimpin Sultan Malikussaid. Dalam masa pemerintahannya, Makassar berkembang menjadi kerajaan maritim yang besar. Jendela Ilmu Jendela Ilmu Jendela Ilmu Jendela Ilmu Jendela Ilmu Penyebab utama Sultan Agung gagal mengalahkan Belanda adalah kurangnya bekal logistik atau bahan makanan dan persenjataan. Jarak Yogyakarta ke Jakarta sangat jauh yang ditempuh melalui darat dan laut. Sesampai di Jakarta, bekal telah menipis dan persenjataan kalah kuat. Pada penyerangan kedua, pasukan Mataram menyiasati mendirikan lumbung pangan di berbagai tempat sepanjang perjalanan. Tetapi strategi tersebut diketahui Belanda. Lumbung-lumbung pangan dibakar. Pada penyerangan kedua tentara Mataram tidak berhasil mengusir Belanda. Di unduh dari : Bukupaket.com 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Pada tahun 1653, Sultan Malikussaid digantikan oleh putranya bernama Sultan Hasanuddin. Beliau memerintah pada tahun 1653-1669. Ingat, Sultan Hasanuddin tidak sama dengan Raja Hasanuddin di Banten. Sultan Hasanuddin dikenal sebagai raja yang anti penjajah. Pada saat Sultan Hasanuddin menjadi raja, Belanda semakin berniat menguasai Sulawesi. Belanda memaksakan hak monopoli perdagangan. Sultan Hasanuddin tidak menyukai sikap Belanda yang congkak tersebut. Sultan Akhirnya Sultan Hasanuddin memimpin perlawanan terhadap Belanda. Sultan Hasanuddin sangat gigih dan pantang menyerah. Beliau berprinsip mati sahid atau terjajah. Karena kegigihan Sultan Hasanuddin, Belanda menjulukinya ayam jantan dari timur. Belanda menjadi sangat takut dengan perlawanan Hasanuddin. Belanda mengeluarkan biaya yang banyak untuk menghadapi Sultan Hasanuddin. Akhirnya Belanda menggunakan akal liciknya. Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya. Perjanjian ini sangat merugikan rakyat karena Belanda mempunyai hak monopoli.

6. Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan