dr. Wahidin Sudirohusodo dan dr. Sutomo Ki Hajar Dewantoro

Bab 7 Bab 7 Bab 7 Bab 7 Bab 7 Menuju Kemerdekaan Indonesia 9 7 9 7 9 7 9 7 9 7

2. dr. Wahidin Sudirohusodo dan dr. Sutomo

Coba kamu cari kalender pada tanggal 20 Mei. Ada keterangan apa pada tanggal tersebut? Tanggal 20 Mei adalah hari Kebangkitan Nasional Indonesia. Mengapa dikatakan sebagai hari Kebangkitan Nasional? Hubungannya dengan peristiwa apa? Hari tersebut berhubungan dengan berdirinya Budi Utomo BU. Dr Sutomo adalah salah satu tokoh berdirinya Budi Utomo. Awal berdirinya BU sebenarnya dari ide dr. Wahidin Sudirohusodo. Dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang lulusan Sekolah Dokter Jawa STOVIA memelopori berdirinya organisasi pergerakan modern. Tahun 1907 Wahidin Sudirohusodo berkunjung ke STOVIA untuk menyampaikan gagasannya. Kunjungan ini mendapat tanggapan dan menumbuhkan semangat bagi para mahasiswa STOVIA. Salah seorang tokohnya adalah Sutomo. Kemudian, dibentuklah suatu organisasi guna memajukan pendidikan. Pada tanggal 20 Mei 1908 Sutomo menyatakan berdirinya organisasi pergerakan yang diberi nama Budi Utomo BU. Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama di Indonesia. Walaupun awalnya masih bersifat kedaerahan khususnya Jawa, namun organisasi ini berkembang menjadi nasional. Selanjutnya, hari lahir Budi Utomo diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional.

3. Ki Hajar Dewantoro

Adakah di sekitar tempat tinggalmu sekolah dengan nama Taman Siswa? Nama sekolah tersebut ada hubungannya dengan Ki Hajar Dewantoro. Siapakah Ki Hajar Dewantoro? Apa peranan perjuangannya? Apa hubungannya dengan Taman Siswa? RM Suwardi Suryaningrat lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Namanya lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantoro. Beliau mendirikan Taman Siswa tanggal 3 Juli 1922 dengan tujuan memajukan pendidikan bangsa Indonesia. Gambar 7.1 dr. Sutomo Sumber: sibermedik.files.wordpress.com Di unduh dari : Bukupaket.com 9 8 9 8 9 8 9 8 9 8 Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Sebelumnya ia memimpin Indische Partij bersama dengan Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo. Ki Hajar Dewantoro rajin menulis di majalah dan surat kabar. Tulisannya sebagian besar melakukan kritik kepada Belanda agar memperbaiki pendidikan Indonesia. Pada tahun 1913 Pemerintah Belanda melakukan penarikan iuran kepada masyarakat Indonesia. Iuran tersebut akan digunakan untuk biaya peringatan hari kemerdekaan Belanda. Ki Hajar Dewantoro menulis di surat kabar dengan judul Seandainya Aku Orang Belanda. Ki Hajar mengkritik Belanda yang Gambar 7.2 Ki Hajar Dewantoro Sumber: www.swaramuslim.netgalerysejarah meminta bangsa yang dijajah untuk memperingati kemerdekaan Belanda. Pemerintah Belanda marah dan tersinggung. Ki Hajar ditangkap lalu dibuang ke Belanda. Ketika dibuang di Belanda, Ki Hajar justru meman-faatkan untuk belajar lebih giat. Ia melanjutkan sekolah. Ki Hajar Dewantoro banyak belajar tentang masalah-masalah pendidikan. Bahkan ia berhasil merumuskan asas pengajaran nasional. Setelah pulang ke tanah air, Ki Hajar Dewantoro tertarik untuk mengembangkan program pendidikan dan pengajaran. Dasar pendidikan yang dirancang Ki Hajar adalah budaya nasional dan semangat kebangsaan Indonesia. Maka pada tanggal 3 Juli 1922 beliau mendirikan perguruan Taman Siswa. Ki Hajar segera mendirikan sekolah-sekolah yang mendapat dukungan rakyat. Sekolah-sekolah Taman Siswa terus berkembang. Taman Siswa dengan sekolah-sekolahnya kemudian berkembang ke berbagai daerah. Misalnya di Surabaya, Malang, Tegal, Jakarta, Sumatera Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Semboyan pendidikan Taman Siswa yang terkenal adalah: a. Ing ngarso sung tulodo, maksudnya di depan memberikan teladan. b. Ing madya mangun karso maksudnya di tengah aktif dan menggerakkan kegiatan. c. Tutwuri handayani, maksudnya di belakang memberi dorongan. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab 7 Bab 7 Bab 7 Bab 7 Bab 7 Menuju Kemerdekaan Indonesia 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 Jendela Ilmu Jendela Ilmu Jendela Ilmu Jendela Ilmu Jendela Ilmu Tumbuhnya Berbagai Organisasi Kebangsaan Organisasi perintis kemerdekaan terus berdiri bak jamur di musim hujan. Berbagai kalangan semakin sadar bahwa organisasi modern merupakan modal penting memajukan bangsa. Berbagai organisasi yang berdiri mempunyai berbagai latar belakang. Ada yang berasal dari kalangan wanita, pemuda, dan agama. Mereka ingin memajukan rakyat Indonesia. Dari kalangan pemuda muncul Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, dan lain-lain. Dari pemuda Islam muncul Jong Islamieten Bond. Berdiri pula organisasi Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama NU, Serikat Islam, dan sebagainya. Juga muncul berbagai organisasi politik seperti Partai Nasional Indonesia PNI, Partai Katolik Jawi, Partai Serikat Islam, dan Partai Komunis Indonesia PKI. Tumbuhnya berbagai organisasi mem- buat Belanda semakin khawatir. Belanda sudah mulai merasakan gerakan kebangsaan Indonesia semakin tegas. Belanda berusaha menekan ber- bagai organisasi agar tidak bermuatan politis. Tetapi organisasi politikpun sebakin banyak berdiri. Hal ini menye- babkan Belanda semakin keras. Beberapa tokoh politik pernah ditangkap dan dibuang Belanda. Taman Siswa memiliki arti yang sangat penting dalam sejarah pergerakan nasional. Tujuan Taman Siswa adalah menyebarkan dan memupuk benih-benih jiwa merdeka dan semangat kebangsaan. Melalui pendidikan dan pengajaran terus ditanamkan semangat persatuan kebangsaan. Untuk mengenang kepeloporan dan perjuangan Ki Hajar Dewantoro, maka hari lahirnya yakni tanggal 2 Mei 1889 diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

4. E.E. Douwes Dekker