Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

b. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t-1 tahun sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Dalam penelitian ini, cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan melakukan Uji Durbin-Watson DW Test sebagai berikut: 1 Angka DW di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. 2 Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. 3 Angka DW di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2011. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Untuk mengetahui heteroskedastisitas dilihat melalui hasil uji statistik. Uji statistik yang dilakukan adalah menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual absRes_1 sebagai variabel dependen dengan variabel independen. 1 Jika niali Asymp. Sig. 2-tailed kurang dari 0,05 maka Ho ditolak terjadi heteroskedastisitas dalam data. 2 Jika niali Asymp. Sig. 2-tailed lebih dari 0,05 maka Ho diterima tidak terjadi heteroskedastisitas dalam data. 3. Analisis Regresi Model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan model regresi linear berganda. Regresi berganda didasari pada hubungan fungsional maupun hubungan klausal dari dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan regresi yang digunakan adalah : Y = a + β 1 x 1 + β 2 x 2 + β 3 x 3 + β 4 x 4 + β 5 x 5 + e Keterangan : a = konstanta β = koefisien regresi Y = financial statement fraud X 1 = financial stability X 2 = eksternal pressure X 3 = personal financial need X 4 = financial targets X 5 = ineffective monitoring e = error 4. Pengujian Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji t. Pengujian hipotesis dilakukan secara parsial, artinya pengujian hipotesis dilakukan per variabel. a. Uji Simultan Uji F Uji simultan ini untuk menguji pengaruh semua variabel-variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Adapun langkah-langkah melakukan uji simultan Uji F adalah sebagai berikut: 1 Menentukan Hipotesis Ho : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = 0 Ha : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ β 4 ≠ β 5 ≠ 0 Ho : Financial stability , external pressure , personal financial need , financial targets , ineffective monitoring secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud . Ha : Financial stability , external pressure , personal financial need , financial targets , ineffective monitoring secara bersama-sama berpengaruh terhadap financial statement fraud . 2 Menentukan Kriteria Pengujian a Ho diterima apabila nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan tingkat signifikansi sebesar 5 persen atau 0,05. b Ho ditolak apabila nilai probabilitas kurang dari tingkat signifikansi sebesar 5 persen atau 0,05. 3 Menarik Kesimpulan a Ho diterima, berarti financial stability , external pressure , personal financial need , financial targets , ineffective monitoring secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud . b Ho ditolak, berarti financial stability , external pressure , personal financial need , financial targets , ineffective monitoring secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . b. Uji Koefisien Determinasi R 2 Uji koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. c. Uji Parsial Uji t Uji parsial ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Jadi mengukur variabel financial stability, external pressure, personal financial need, financial targets, innefective monitoring berpengaruh secara parsial terhadap financial statement fraud atau tidak. Adapun langkah-langkah melakukan uji parsial Uji t adalah sebagai berikut: 1 Menentukan Hipotesis Ho 1 : β 1 ≤ 0, berarti Financial stability tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Ha 1 : β 1 0, berarti Financial stability berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . H o2 : β 2 ≤ 0, berarti External pressure tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Ha 2 : β 2 0, berarti External pressure berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Ho 3 : β 3 ≤ 0, berarti Personal financial need tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Ha 3 : β 3 0, berarti P ersonal financial need berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Ho 4 : β 4 ≤ 0, berarti Financial targets tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Ha 4 : β 4 0, berarti Financial targets berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Ho 5 : β 5 ≤ 0, berarti Ineffective monitoring tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Ha 5 : β 5 0, berarti Ineffective monitoring berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . 2 Menentukan Kriteria Pengujian a Ho diterima apabila nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan tingkat signifikansi sebesar 5 persen atau 0,05. b Ho ditolak apabila nilai probabilitas kurang dari tingkat signifikansi sebesar 5 persen atau 0,05. 3 Menarik Kesimpulan a Jika Ho 1 diterima, berarti financial stability tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Jika Ho 1 ditolak, berarti financial stability berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . b Jika Ho 2 diterima, berarti external pressure tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Jika Ho 2 ditolak, berarti external pressure berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . c Jika Ho 3 diterima, berarti personal financia l need tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Jika Ho 3 ditolak, berarti personal financial need berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . d Jika Ho 4 diterima, berarti financial targets tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Jika Ho 4 ditolak, berarti financial targets berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . e Jika Ho 5 diterima, berarti ineffective monitoring tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . Jika Ho 5 ditolak, berarti ineffective monitoring berpengaruh positif terhadap financial statement fraud . 60

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Bursa Efek Indonesia Bursa efek Indonesia Indonesia Stock Exchange mulai beroperasi pada 1 Desember 2007 di JL. Jend. Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta selatan 12190. Sampai dengan tahun 2012 perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah 165 emiten. Perusahaan ini terdiri dari 9 sektor usaha dan 3 sektor usaha pokok. Berikut ini adalah daftar sektor-sektor usaha yang ada pada Bursa Efek Indonesia : 1. Sektor-Sektor Primer Ekstraktif : a. Sektor 1 : Pertanian b. Sektor 2 : Pertambangan 2. Sektor-Sektor Skunder Industri Pengolahan dan Manufaktur a. Sektor 3 : Industri Dasar Kimia b. Sektor 4 : Aneka Industri c. Sektor 5 : Industri Barang Konsumsi 3. Sektor-Sektor Tersier Jasa a. Sektor 6 : Property dan Real Estate b. Sektor 7 : Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi c. Sektor 8 : Keuangan d. Sektor 9 : Perdagangan, Jasa dan Investasi

B. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia

1. Visi Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. 2. Misi Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan penciptaan nilai tambah efisiensi biaya serta penerapan good governance .

C. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Dari 165 emiten yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hanya 61 emiten yang memenuhi kriteria sampel dan termasuk dalam sektor usaha skunder, yaitu : 1. Cement Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini meliputi: a. PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk adalah salah satu produsen utama semen di Indonesia dan produk semen khusus yang dipasarkan dengan merek “Tiga Roda”. b. PT. Holcim International Tbk Holcim merupakan perusahaan pelopor dan inovator dalam sektor semen yang mempunyai pangsa pasar rumah, bangunan komersial, dan pengembangan infrastruktur. Holcim adalah satu-satunya penyedia sepuluh jenis semen, beton dan agregat yang saling berintegrasi. c. PT. Semen Gresik Persero Tbk PT. Semen Gresik Persero Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Sampai akhir tahun 2010, perusahaan ini telah menguasai sekitar 43 pangsa pasar semen. 2. Stone, Clay, Glass and Concrete Products Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini meliputi: a. PT. Arwana Citramulia Tbk Perusahaan ini merupakan perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam bahan keramik. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT. Arwana Citramulia Tbk terutama bergerak dalam bidang industri keramik dan menjual hasil produksinya di dalam negeri. b. PT. Intikeramik Alamasri Industri Tbk Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri ubin porselen dan menjual hasil produksinya di dalam dan luar negeri. Saat ini, Intikeramik memproduksi dan memasarkan ubin porselen berkualitas tinggi dengan merek Essenza. c. PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk Ruang lingkup kegiatan perusahaan ini meliputi industri dan distribusi produk keramik. Saat ini perusahaan dan anak usahanya bergerak di