6 sering digunakan hingga saat ini. DNA merupakan barang bukti primer yang
berdiri sendiri tanpa diperkuat dengan bukti lainnya. Melalui pembuktian secara ilmiah ini, diharapkan polisi, jaksa dan hakim dapat memanfaatkan bukti-bukti ini
untuk menegakkan kebenaran dari sebuah kasus dalam sebuah peradilan, disamping hanya mengandalkan pengakuan dari tersangka ataupun saksi yang
mungkin saja bisa memberikan keterangan yang tidak sebenarnya Wirasuta, 2008.
2.2. Soroh Pande
Masyarakat Hindu di Bali sangat meyakini Panca Srada sebagai dasar dalam menjalankan hidup di dunia. Salah satu srada yang masih dipercaya hingga saat
ini adalah keyakinan akan adanya leluhur. Istilah “memande” merupakan salah satu profesi leluhur yang diyakini oleh keturunannya dan hingga kini disebut klan
atau soroh P ande. Arti dari kata “memande” merupakan suatu pekerjaan yang
menghasilkan alat-alat berbahan dasar logam yang sangat berguna bagi seluruh lapisan masyarakat seperti alat-alat pertanian yaitu sabit dan pacul, peralatan
rumah tangga yaitu pisau, kapak dan gembok, senjata seperti keris, tombak dan trisula, alat-alat keagamaan antara lain kendi, bokor dan canting, alat-alat kesenian
yaitu gong, atribut penari dan perhiasan serta peralatan lainnya yang berhubungan dengan bara dan logam Darmada dkk., 2007. Masyarakat soroh Pande yang
memiliki keahlian dalam bidang pembuatan senjata dan alat-alat dari besi disebut pande besi, yang pandai dalam membuat busana dan perhiasan yang terbuat dari
logam mulia seperti emas, perak kuningan dan lainnya disebut pande emas. Soroh Pande yang ahli dalam membuat alat-alat tetabuhan seperti gong, terompong,
kempul gangsa dan kelengkapannya disebut pande gong serta beberapa keahlian lainnya yang sulit dapat dikerjakan oleh masyarakat soroh lainnya Jiwa, 2013.
Penyebaran dan perubahan tempat tinggal masyarakat soroh Pande dipengaruhi oleh kedatangan yang terjadi secara bertahap serta situasi dan kondisi
pada zaman kerajaan, hingga sampailah masyarakat soroh Pande di Kabupaten Gianyar. Berdasarkan keinginan I Dewa Manggis sebagai cikal bakal keturunan
Raja, beliau ingin mendirikan kerajaan diantara Klungkung dan Badung, maka
7 didirikanlah Puri di Desa Bengkel Desa Beng yang akhirnya Puri tersebut
dipindah ke Gianyar Griya Anyar. Beliau disertai oleh Pande Tusan dari Taman Bali yang hingga saat ini masih menetap di Desa Bengkel Desa Beng atau
bahkan sudah ada yang berpindah ke tempat baru bila belum ada masyarakat soroh pandenya di daerah tersebut. Demikian seterusnya hingga akhirnya
pertalian antara masyarakat soroh Pande sulit dibedakan karena perbedaan masa kedatangannya ke Pulau Bali Darmada dan Sutama, 2001.
Hingga saat ini keberadaan masyarakat soroh Pande sudah tersebar hampir di seluruh Bali dan salah satunya adalah di Kabupaten Gianyar. Terdapat 15 Dadia
yang tersebar di Kabupaten Gianyar yaitu Dadia Pande di Beng Bengkel, Serongga, Abian Base, Sidan, Blahbatuh, Sukawati, Celuk, Tampak Siring,
Kedisan, Peliatan, Juga, Singakerta, Kelusa, Semita dan Lod Tunduh Darmada dan Sutama, 2001. Menurut Tokoh masyarakat di Desa Beng, Mangku Tapakan
menyatakan bahwa sampai saat ini jumlah masyarakat soroh Pande di Desa Beng sebanyak 285 Kepala Keluarga dan beberapa diantaranya masih “memande”,
walaupun tidak semua menggeluti profesi “memande” dan sudah beralih pada
profesi lain seperti pengelola hotel, artshop, guru dan sebagainya mereka dibebaskan untuk memilih profesi apa yang ingin dilakoni semasa hidupnya,
namun tetap ingat dan berbakti kepada leluhur Mangku Made Tapakan, Desa Beng Gianyar, 2015, kom.pri.
2.3.
Deoxyribonucleic acid DNA
Deoxyribonucleic acid DNA adalah asam nukleat yang membawa informasi genetik dari sel makhluk hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya
Suryo, 2010. DNA sebagai salah satu komponen utama kromosom merupakan bagian terbesar dari nukleus yang ditemukan oleh ilmuwan Swiss, Frederick
Miescher pada tahun 1869. Pada tahun 1920-an seorang ahli kimia Jerman, Robert Feulgen mengembangkan DNA dengan menggunakan pewarnaan ungu DNA dan
menemukan letak DNA secara eksklusif pada kromosom. Molekul DNA memiliki bentuk seperti benang lurus dan tidak bercabang pada nukleus dan berbentuk
lingkaran pada mitokondria dan plastida Gunarso, 1988.
8 Susunan kimiawi DNA yang kompleks terdiri dari tiga macam molekul
yaitu, gula pentosa deoksiribosa, asam fosfat dan basa nitrogen. Basa nitrogen dibedakan atas dua tipe yaitu kelompok pirimidin sitosin dan timin merupakan
jenis basa nitrogen yang memiliki satu cincin organik serta kelompok purin adenine dan guanin merupakan jenis basa nitrogen yang terdiri atas dua cincin
organik Suryo, 2010. Molekul DNA merupakan molekul-molekul linear yang terdiri dari sebuah polimer panjang polinukleotida. Gugus fosfat menyambung
residu deoksiribosa pada 5’-C dengan nukleotida berikutnya pada 3’-C, sehingga ikatan-ikatan fosfodiester ini mengikat nukleotida-nukleotida kompleks menjadi
satu membentuk tulang punggung DNA Gunarso, 1988. Untaian-untaian polinukleotida ini akan membentuk struktur double helix dan akan dipegang oleh
ikatan hidrogen yang dibentuk oleh satu basa purin yang telah berpasangan dengan satu basa pirimidin Faatih, 2009.
2.4. Penanda DNA Mikrosatelit